Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
106 pages
1 file
Buku, 2023
Tujuan penulisan buku ini adalah sebagai salah satu bahan bacaan bagi yang mendalami Ilmu Farmakologi atau mahasiswa yang sedang mempelajari matakuliah Farmakologi. Farmakologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi obat dengan sistem biologi (manusia dan hewan). Farmakologi menjadi dasar pengetahuan bagi ilmu-ilmu dalam bidang farmasi. Peran ilmu farmakologi terasa penting seiring dengan perluasan paradigma kefarmasian dari product oriented menjadi patient oriented yang menuntut pelayanan langsung seorang farmasis kepada pasien, yakni pelayanan informasi obat, konsultasi penggunaan obat oleh pasien, pemantauan terapi di rumah sakit dan pemilihan obat dalam proses terapi. Penulis sangat menyadari bahwa buku ini masih terdapat berbagai kekurangan. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, penulis mohon bantuan para pembaca untuk memberi masukan agar kesempurnaan sebagai sesuatu yang kita harapkan dapat terwujud.
FARMASETIKA DASAR (SEDIAAN SALEP) SEDIAAN OBAT SALEP Bentuk sediaan adalah bentuk formulasi obat hingga didapat suatu produk yang siap untuk diminum atau dipakai oleh penderita supaya tercapai efek terapi yang diinginkan A. Pengertian Salep Menurut Farmakope Indonesia Edisi III: Salep adalah sediaan setengah padat berupa massa lunak yang mudah dioleskan dan digunaka untuk pemakaian luar. Menurut farmakope edisi IV sediaan setengah padat ditujukan untuk pemakaian topical pada kulit atau selaput lendir. Menurut DOM Salep adalah sediaan semi padat dermatologis yang menunjukkan aliran dilatan yang penting. Menurut Scoville's salep terkenal pada daerah dermatologi dan tebal, salep kental dimana pada dasarnya tidak melebur pada suhu tubuh, sehingga membentuk dan menahan lapisan pelindung pada area dimana pasta digunakan. Menurut Formularium Nasional salep adalah sedian berupa masa lembek, mudah dioleskan, umumnya lembek dan mengandung obat, digunakan sebagai obat luar untuk melindungi atau melemaskan kulit, tidak berbau tengik. Salep tidak boleh berbau tengik. Kecuali dinyatakan lain kadar bahan obat dalam salep yang mengandung obat keras atau narkotik adalah 10 % (Anief, 2005). Kerugian salep misalnya pada salep basis hidrokarbon • sifatnya yang berminyak dapat meninggalkan noda pada pakaian serta sulit tercuci oleh air sehingga sulit dibersihkan dari permukaan kulit. • Hal ini menyebabkan penerimaan pasien yang rendah terhadap basis hidrokarbon jika dibandingkan dengan basis yang menggunakan emulsi seperti krim dan lotion. • Sedangkan pada basis lanonin, kekurangan dasar salep ini ialah kurang tepat bila dipakai sebagai pendukung bahan-bahan antibiotik dan bahan-bahan lain yang kurang stabil dengan adanya air. • Keuntungan salep misalnya salep dengan dasar salep lanonin yaitu, walaupun masih mempunyai sifat-sifat lengket yang kurang menyenangkan, tetapi mempunyai sifat yang lebih mudah tercuci dengan air dibandingkan dasar salep berminyak. Fungsi salep adalah : a. Sebagai bahan pembawa substansi obat untuk pengobatan kulit b. Sebagai bahan pelumas pada kulit c. Sebagai pelindung untuk kulit yaitu mencegah kontak permukaan kulit dengan larutan berair dan rangsang kulit (Anief, 2005). Persyaratan salep menurut FI ed III a. Pemerian tidak boleh berbau tengik. b. Kadar, kecuali dinyatakan lain dan untuk salep yang mengandung obat keras atau narkotik, kadar bahan obat adalah 10 %. c. Dasar salep d. Homogenitas, Jika salep dioleskan pada sekeping kaca atau bahan transparan lain yang cocok, harus menunjukkan susunan yang homogen. e. Penandaan,pada etiket harus tertera "obat luar" (Syamsuni, 2005). Salep yang baik memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
Farah Khairunnisa Nama Dosen Pembimbing : Masita Wulandari S, M.Sc., Apt LABORATORIUM FARMASI KLINIK JURUSAN FARMASI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN PURWOKERTO 2016 PERCOBAAN 1 SIMULASI INVITRO MODEL FARMAKOKINETIKA PEMBERIAN INTRAVASKULER A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Farmakokinetik atau kinetika obat adalah nasib obat dalam tubuh atau efek tubuh terhadap obat. Farmakokinetik mencakup 4 proses, yaitu proses absorpsi (A), distribusi (D), metabolisme (M), dan ekskresi (E). Metabolisme atau biotransformasi dan ekskresi termasuk sebagai proses eliminasi obat. Obat yang masuk ke dalam tubuh melalui berbagai cara pemberian umumnya mengalami absorpsi, distribusi, dan pengikatan untuk sampai di tempat kerja dan menimbulkan efek.
Diuretik ialah obat yang dapat menambah kecepatan pembentukan urin. Istilah dieresis mempunyai dua pengertian, pertama menunjukkan adanya penambahan volume urin yang diproduksi dan yang kedua menunjukkan jumlah pengeluaran (kehilangan) zat-zat terlarut dan air. Jika pada peningkatan ekskresi air, terjadi juga peningkatan ekskresi garam-garam, maka diuretika ini dinamakan saluretika atau natriuretika (diuretika dalam arti sempit).
DASAR TEORI: 1. Ide Pokok Paragraf Paragraf atau alinea adalah suatu kesatuan pikiran yang dituangkan dalam kalimat atau kumpulan kalimat yang berkaitan untuk membentuk satu ide atau gagasan pokok. Ciri dan syarat paragraf:
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.