Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
15 pages
1 file
Logging has a potential impact towards microclimate changes in the primary forest and further influence to forest regeneration in the residual stand, particularly at seedling and sapling stage. Study was conducted in 1-yr logged and unlogged forest to determine the dominant seedling species and the stability level of species diversity. Result showed that total number of seedling and plant species in 1-yr logged forest was higher than the unlogged forest by 12% and 17%, respectively. New species emerged in 1-yr logged forest were Durio carinatus Benth., Eugenia spp., Palaquium spp., Parartocarpus triandus J.J.S., and Parastemon urophyllum A.DC. Sapling stages dominated the logged forest were Urandra scorpioides Pulle. (INP 52.20%), Alseodaphne spp. (27.15%), Eugenia spp. (26.44%), Parastemon urophyllum A.DC. (16.47%), Myristica viliosa Warb. (15.55%), Diospyros malam Bakh. (12.76%), and Palaquium microphyllum K.et.G. (12.76%). This result suggested that species composition in unlogged forest corresponds to that of after logging forest while index of eveness and diversity of the regeneration in logged forest at seedling and sapling stage showed stability. Similarity index in both forest communities, 82.35% for seedling and 93.75% at sapling was considered high. In the absence of ecophysiological disturbance during natural regeneration, succesion may recove runtil the next cutting rotation.
Ada berapa cara bila 4 orang remaja (w,x, y, z) menempati tempat duduk yang akan disusun dalam suatu susunan yang teratur? Jawaban: 4P4 = 4! = 4 x 3 × 2 × 1 = 24 cara 22) Menjelang Pergantian kepengurusan BEM STMIK Tasikmalaya akan dibentuk panitia inti sebanyak 2 orang (terdiri dari ketua dan wakil ketua), calon panitia tersebut ada 6 orang yaitu: a, b, c, d, e, dan f. Ada berapa pasang calon yang dapat duduk sebagai panitia inti tersebut? Jawaban: 6P2 = 6!/(6-2)! = (6.5.4.3.2.1)/(4.3.2.1) = 720/24 = 30 cara 33) Sekelompok mahasiswa yang terdiri dari 10 orang akan mengadakan rapat dan duduk mengelilingi sebuah meja, ada berapa carakah kelima mahasiswa tersebut dapat diatur pada sekeliling meja tersebut? Jawaban: P5 = (10-1)! = 9.8.7.6.5.4.3.2.1 = 362880 cara 4) Berapa banyak " kata " yang terbentuk dari kata " STMIK " ? Jawab : 5! = 5 x 4 x 3 x 2 x 1 = 120 buah kata 55) Peluang lulusan PNJ dapat bekerja pada suatu perusahaan adalah 0,75. Jika seorang lulusan PNJ mendaftarkan pada 24 perusahaan, maka berapakah dia dapat diterima oleh perusahaan? Jawaban: Frekuensi harapan kejadian A adalah Fh(A) = n × P(A) Diketahui P(A) = 0,75 dan n = 24. Maka: Fh(A) = 24 × 0,75 = 18 perusahaan. 6) Terdapat tiga orang (X, Y dan Z) yang akan duduk bersama di sebuah bangku. Ada berapa urutan yang dapat terjadi ? Jawaban: nPx = n! 3P3 = 3! = 1 x 2 x 3 = 6 cara (XYZ, XZY, YXZ, YZX, ZXY, ZYX).
Laju sejarah tak setenang aliran air di kanal-kanal Venesia. Kontradiksi, perdebatan, pertentangan, peperangan dan perbedaan riuh meramaikan denyut sejarah. Bahkan tidak jarang rekonsiliasi mandul ketika mencoba mendamaikan segala bentuk kontradiksi dan perbedaan. Salah satu contoh bisa ditilik dari proses berdirinya negara kita, Indonesia. Pancasila dan UUD 1945 yang kini dijadikan dasar konstitusi negara tidaklah muncul secara tiba-tiba. Ada proses sejarah yang melatarbelakanginya berupa tarik-ulur kekuatan-kekuatan yang ada pada waktu itu. Namun meskipun kata mufakat sudah sedemikian bulat, Pancasila dan UUD 1945 sebagai dasar negara, rekonsiliasi masih menyisakan luka. Meskipun lirih jeritnya, luka-luka itu akan terus membayangi kehidupan berbangsa dan bernegara kita.
Struktur Beton Pratekan Ir. H. Armeyn Syam, MT Institut Teknologi Padang KATA PENGANTAR Sesuai dengan usulan bahan ajar terseleksi yang direncanakan oleh Institut Teknologi Padang pada semester ganjil 2013/2014 yang paling lambat 23 Agustus 2013 tersebut baru dapat di selesaikan dimana bahan ajar yang dibutuhkan dalam kuliah Struktur Beton Pratekan. Bahan ajar ini terdiri dari 2 (dua) jilid. Yang baru di selesaikan saat ini adalah jilid I . Kepada para mahasiswa yang membaca / mamakai bahan ajar ini semoga dapat belajar lebih banyak lagi karena ini merupakan dasar-dasar struktur Beton Pratekan. Bahan ajar ini merupakan kesimpulan dari beberapa textbook dan peraturan peraturan, dan kami harapkan dapat menambah pengetahuan mahasiswa, dengan buku buku lain diharapkan pelaksanaan struktur beton pratekan sudah mulai populer di alam pembangunan Indonesia Kritik dan saran kami harapkan agar tulisan ini dapat lebih sempurna semagaimana yang diharapkan Selamat belajar Padang, 23 Agustus 2013 Penulis Ir. H. Armeyn Syam, MT Struktur Beton Pratekan Ir. H. Armeyn Syam, MT Institut Teknologi Padang pembesian pra-tekan yang umum adalah dengan meregangkan tulangan baja (kabel, tendon) yang berjalan didalam penampang beton menurut panjang balok/kolom beton Kedua ujung kabel ini diangkerka pada kedua ujung balok . Akibat tertarik balok dan tertahan oleh angket pada kedua ujungnya penampang beton menjadi tertekan (lihat gambar 1.3).
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan karunianya kita dapat menyelesaikan proposal ini dengan baik. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengembangkan bakat para peserta dalam menghafal dan mengkaji ilmu Alquran Terimakasih kepada semua pihak yang telah ikut berpartisipasi dan mendukung dalam pelaksanaan acara ini, kami berharap acara ini bisa terselenggara dengan baik.
Penelitian dilakukan di wilayah Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, tepatnya pada 108o 0’ 0” BT – 108o 30’ 0” BT dan -6o 12’ 00” LS – -6o 40’ 00” LS. Daerah penelitian tersusun dari endapan Kuarter. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan sifat keteknikan dan karakteristik likuifaksi dari endapan Kuarter. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis fasies pengendapan, analisis kerentanan likuifaksi, dan analisis pemicu likuifaksi. Analisis fasies pengendapan meliputi deskripsi inti bor dan observasi grafik CPTu untuk mengetahui jenis sedimen di daerah penelitian. Analisis kerentanan likuifaksi dan analisis pemicu likuifaksi meliputi uji laboratorium dan lapangan untuk mengetahui potensi likuifaksi. Berdasarkan analisis fasies pengendapan, endapan Kuarter daerah penelitian tersusun dari lempung delta plain, lempung prodelta, lempung pasiran delta plain, lempung pasiran delta front, pasir delta plain, dan pasir pematang pantai. Plastisitas butiran halus endapan Kuarter di daerah penelitian tergolong tinggi, kecuali di beberapa lokasi SPT yang dekat dengan permukaan. Kepadatan relatif endapan pasir pada daerah penelitian tergolong sangat lepas – sangat padat. Konsistensi endapan lempung pasiran pada daerah penelitian tergolong sangat lunak – sedang, sementara konsistensi endapan lempung tergolong sangat lunak – keras. Potensi likuifaksi diskenariokan dengan kekuatan gempa sebesar 7,5 𝐵 dan percepatan puncak permukaan (PGA) sebesar 0,15 g. Endapan Kuarter di daerah penelitian yang memiliki potensi likuifaksi berdasarkan skenario tersebut adalah endapan pasir pematang pantai, pasir delta plain dan lempung pasiran delta front yang berada di dekat permukaan dan di bawah muka airtanah pada kedalaman 2 – 8 m.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara (Undang-Undang No. 20 tahun 2003 Pasal 1). Pendidikan mempunyai peran dan tujuan yang penting, tujuan pendidikan di Indonesia membentuk suatu hierarki yang saling berkaitan dan mempengaruhi. Hierarki tujuan tersebut antara lain: (1) tujuan umum pendidikan, (2) tujuan institusional, (3) tujuan pengajaran/kulikuler, (4) tujuan instruksional/pembelajaran (Hernawan dkk 2008: 1.18). Tujuan pendidikan memiliki nilai yang sangat penting dalam pembelajaran, seperti yang dikemukakan menurut Hamalik (2008: 80), bahwa tujuan pendidikan memberikan pedoman atau petunjuk kepada guru dalam rangka memilih dan menentukan metode mengajar atau menyediakan lingkungan belajar bagi siswa. Guru berperan menciptakan proses pembelajaran yang aktif dan menyenangkan. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk meningkatkan proses pembelajaran adalah dengan menentukan pendekatan, model, atau metode pada pembelajaran yang dilaksanakannya sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 19). Kurikulum di Indonesia selalu mengalami perkembangan, kurikulum yang digunakan saat ini adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). KTSP tahun 2006 terdiri dari beberapa mata pelajaran dan salah satunya adalah pelajaran matematika. Menurut Standar
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.