Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
9 pages
1 file
Berat beton = 2,4 ton/m 3 Mutu beton :-Gelagar Precast fc' = 300 kg/cm 2 • Lantai Beton fc' = 225 kg/cm 2 X = 10,5 m m P = 4,6 ton/m' q = 0,90 ton/m 2 P = 4,6 ton/m' h = 1,05 m q = 0,90 ton/m 2 t = 0,17 m b = 1,5 m Penampang Gelagar q = 0,90 ton/m 2
Beton adalah suatu bahan yang mempunyai kekuatan yang tinggi terhadap tekan, tetapi sebaliknya mempunyai kekuatan relative sangat rendah terhadap tarik.Beton tidak selamanya bekerja secara efektif didalam penampang-penampang struktur beton bertulang, hanya bagian tertekan saja yang efektif bekerja, sedangkan bagian beton yang retak dibagian yang tertarik tidak bekerja efektif dan hanya merupakan beban mati yang tidak bermanfaat.
Pendahuluan dalam makalah ini berisi tiga aspek. Ketiga aspek tersebut yaitu: (1) Latar Belakang, (2) Rumusan Masalah, (3) Tujuan. Ketiga subbahasan tersebut di paparkan sebagai berikut :
Sekarang ini, penduduk total Indonesia diperkirakan 250 juta orang. Jika laju pertumbuhan tahunan penduduk dimisalkan 1% dan jika dimisalkan setiap keluarga memiliki dua anak, maka setiap tahunnya dibutuhkan sekitar 600.000 unit rumah baru, di samping 5.8 juta kekurangan sebelumnya dan restorasi rumah-rumah rusak . Di kotakota besar khususnya, laju pertumbuhan penduduk mencapai 4.8 % dan diproyeksikan bahwa tahun 2000 penduduk di kota sebesar 40.3 % dari total penduduk dan 60.7 % di tahun 2025, dibandingkan 14.7 % di tahun 1971. Peningkatan tajam dari jumlah penduduk di kota terutama diakibatkan oleh urbanisasi yang semakin meningkat tajam belakangan ini.
Building structures generally consist of a lower structure and an upper structure. The above structure consists of columns, plates, beam walls and stairs, each of which has a very important role. The components of the structure consist of columns, beams, plates, stairs. Beams are parts of the structure used as ground floor and binder. For a fairly large tensile force on fibers, part of the bottom, it is necessary to give reinforcing steel called "reinforced concrete". Function and function of pressing and bolting reinforcing steel to prevent rusting. The main function of reinforcing steel consists of tensile strength (although it is also strong against compressive force) and prevents concrete from being made to widen.
Beton Pratekan adalah beton pratekan yang telah diberikan tegangan tekan dalam untuk mengurangi tegangan tarik potensial dalam beton akibat beban kerja. Beton pratekan pada dasarnya adalah beton di mana tegangan-tegangan internal dengan besar serta distribusi yang sesuai diberikan sedemikian rupa sehingga tegangan-tegangan yang diakibatkan oleh beban-beban luar dilawan sampai suatu tingkat yang diinginkan. Pratekan meliputi tambahan gaya tekan pada struktur untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan gaya tarik internal dan dalam hal ini retak pada beton dapat dihilangkan. Pada beton pratekan, pratekan pada umumnya diberikan dengan menarik baja tulangan. Gaya tekan disebabkan oleh reaksi baja tulangan yang ditarik, mengakibatkan berkurangnya retak, elemen beton pratekan akan jauh lebih kokoh dari elemen beton pratekan biasa. Pratekanan juga menyebabkan gaya dalam yang berlawanan dengan gaya luar dan mengurangi atau bahkan menghilangkan lendutan secara signifikan pada struktur. Beton yang digunkan dalam beton pratekan adalah mempunyai kuat tekan yang cukup tinggi dengan nilai f’c min K-300, modulus elastis yang tinggi dan mengalami rangkak ultimit yang lebih kecil, yang menghasilkan kehilangan pratekan yang lebih kecil pada baja. Kuat tekan yang tinggi ini diperlukan untuk menahan tegangan tekan pada serat tertekan, pengangkuran tendon, mencegah terjadinya keretakan.
Disyaratkan f'c = 30 MPa 1. Perhitungan nilai Standar Deviasi (S) Karena pelaksana belum mempunyai pengalaman, maka nilai standar deviasi tidak dapat dihitung, 2. Perhitungan nilai tambah margin (m) Pelaksana tidak mempunyai pengalaman lapangan, maka nilai tambah diambil berdasarkan tabel berikut ini (SNI BETON 2847-2013) : Tabel kekuatan tekan rata-rata perlu jika data tidak tersedia untuk menetapkan deviasi standar benda uji : Kuat tekan yang disyaratkan, f'c (MPa) Kuat tekan rata – rata perlu (MPa) f'c < 21 f'cr = f'c + 7,0 21 f'c 35 f'cr = f'c + 8,3 f'c > 35 f'cr = 1,10 f'c + 5,0 Berdasarkan tebel tersebut diperoleh nilai f'cr = f'c + 8,3 3. Penetapan kuat tekan beton yang disyaratkan pada umur 28 hari a. Kuat tekan beton yang disyaratkan adalah 30 MPa b. Kuat tekan minimum beton Kondisi lingkungan Faktor air semen maksimum Kuat tekan minimum (MPa) Beton kedap air yang terkena lingkungan air 0,50 28 Bahaya korosi pada beton bertulang yang terkena air yang mengandung klorida dari garam, atau air laut 0,40 35 Maka diperoleh kuat tekan yang disyaratkan terbesar = 30 MPa 4. Kuat tekan rata – rata perlu (f'cr) Kuat tekan rata – rata perlu diperoleh dengan rumus : f'cr = f'c + 8,3 = 30 + 8,3 = 38,3 MPa 5. Penetapan jenis semen Portland Tipe semen yang digunakan adalah semen biasa (tipe I = Portland Cement) 6. Penetapan jenis agregat Jenis agregat yang digunakan yaitu : a. Agregat kasar (kerikil) = batu pecah
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA, 2020
KARAKTERISTIK BETON MENGGUNAKAN AGREGAT KASAR SUNGAI KARAWA KABUPATEN PINRANG, 2021