Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
14 pages
1 file
Tujuan Mahasiswa mampu memahami pengujian hipotesis untuk parameter populasi berdasarkan dua buah sampel. Dasar Teori Uji Rata-rata Dua Sampel yang Saling Bebas untuk Sampel Kecil Uji hipotesis dengan menggunakan uji t dapat dilakukan untuk membandingkan dua rata-rata hitung sampel sehingga bisa ditentukan apakah sampelnya diambil dari populasi-populasi normal dengan rata-rata yang sama. Untuk melakukan uji ini diperlukan tiga asumsi:
Pegujian Hipotesis Asosiasi [email protected] -1 Pegujian Hipotesis Asosiasi [email protected] -4
Penentuan lokasi hiposenter gempabumi dengan ketelitian yang tinggi sangat diperlukan untuk analisis struktur kecepatan, identifikasi zona patahan, sebaran dan orientasi micro fracture serta analisis kegempaan baik global maupun lokal. Untuk keperluan-keperluan tersebut, relokasi hiposenter gempabumi sangat penting dilakukan. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk merelokasi hiposenter gempabumi adalah metode Double-Difference (DD). Gempabumi Halmahera 15 November 2014 merupakan gempabumi yang menarik perhatian karena memiliki magnitude 7.3 SR dan berpotensi tsunami. Penelitian ini difokuskan untuk mengaplikasikan metode Double-Difference (DD) untuk merelokasi gempabumi Halmahera dan susulannya. Jumlah gempabumi yang dipergunakan sebanyak 323 event. Jaringan stasiun pencatat yang dipergunakan sebanyak 44 stasiun yang tersebar di sekitar Halmahera. Hasil relokasi metode Double-Difference dengan bantuan software hypoDD menghasilkan perubahan posisi hiposenter gempabumi. Hasil setelah relokasi pergeseran gempabumi dengan fixed depth 10 km menjadi kedalaman yang bervariasi dan perubahannya bersifat random. Nilai rms residual setelah relokasi menunjukkan semakin banyak yang mendekati nilai 0 dibandingkan sebelum relokasi. Hal ini mengindikasikan adanya perbaikan dalam posisi hiposenter gempabumi Halmahera dan susulannya. Abstract. Determining the earthquake hypocenter locations with high accuracy is needed to analyze the structural velocity, identify fault zone, distribution and orientation of micro fracture and to do seismic analysis for global and local area. For these purposes, earthquake hypocenter relocation is very important to be done. One method can be used to relocate earthquake hypocenters is Double-Difference (DD). Halmahera Earthquake at November 15 th 2014 is very interesting because it had magnitude 7.3 and it potentially trigger a tsunami. This study focused on applying the Double-Difference (DD) method to relocate Halmahera earthquake and its aftershocks. The number of earthquakes that been used are 323 events. Recording station networks that been used are 44 stations around Halmahera. The results of this method are produced with using HypoDD software and it shows that the hypocenter earthquake position is changed. The results after earthquakes shifting and relocation with fixed depth 10 kms into various depths and these changes are randomly. Rms residual values after relocation shows more approach to 0 compare to before relocation. This is indicates an improvement in the Halmahera earthquake and its aftershocks positions.
Metode penelitian kuantitatif memiliki cakupan yang sangat luas. Secara umum, metode penelitian kuantitatif dibedakan atas dua dikotomi besar, yaitu eksperimental dan non eksperimental. Eksperimental dapat dipilah lagi menjadi eksperimen kuasi, subjek tunggal dsb. Sedangkan noneksperimental berupa deskriptif, komparatif, korelasional, survey, ex post facto, dsb. Ada beberapa
Jensen dan Meckling, (1976) dalam Amijaya, (2013) mendefinisikan hubungan keagenan sebagai sebuah kontrak yang menyatakan bahwa seorang atau lebih (principal) meminta kepada orang lain (agent) untuk melakukan jasa tertentu demi kepentingan prinsipal, dengan mendelegasikan otoritas kepada agen. Pihak prinsipal mempunyai wewenang memberikan mandat kepada pihak lain yaitu agent, yang menjalankan wewenang dari prinsipal dalam kapasitasnya sebagai pengambil keputusan. Dengan demikian hubungan keagenan yang baik yaitu agen mempunyai kewajiban menjalankan wewenang dari prinsipal dan dapat mempertanggungjawabkan kinerjanya kepada prinsipal. Eisenhard, (1989) dalam Amijaya, (2013) menjelaskan tentang tiga asumsi dasar sifat manusia untuk menjelaskan teori agensi, yaitu : (1) manusia pada umumnya mementingkan dirinya sendiri (self interest), (2) manusia memiliki daya pikir terbatas mengenai persepsi masa mendatang (bounded rationality), dan (3)
Sari Zona subduksi Sumatera telah mengalami ruptur akibat gempa besar sejak abad ke-18. Seismic gap di wilayah Sumatera Barat yang ada sekarang ini menunjukkan potensi gempa besar yang dapat merobek wilayah di depan busur Sumatera bagian Barat. Pada tanggal 30 September 2009 telah terjadi gempa dengan magnitudo 7,6 di Padang, namun gempa ini tidak berada pada batas lempeng Indo-Australia dan Eurasia. Untuk mengetahui lokasi yang lebih akurat, perlu dilakukan proses relokasi hiposenter. Dalam studi ini, relokasi hiposenter telah dilakukan dengan menggunakan metode double difference (DD). Data yang digunakan adalah waktu tempuh dari pasangan gempa ke setiap stasiun.Metode ini diimplementasikan dengan menggunakan software HypoDD versi 1.0. Model kecepatan 1-D (ak135) telah digunakan sebagai model referensi dalam proses HypoDD. Data yang dipilih untuk digunakan dalam studi ini adalah waktu tempuh dari seluruh gempa yang terjadi pada tanggal 30 September 2009 yang direkam oleh stasiun penerima di Indonesia dan beberapa negara tetangga.Hasil relokasi yang diperoleh dibandingkan dengan hasil relokasi dengan menggunakan data yang hanya diterima oleh stasiun di Sumatera dan stasiun di Sumatera Barat saja.Seluruh data diperoleh dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Indonesia. Hasil relokasi hiposenter yang paling optimal menunjukkan bahwa posisi gempa berada lebih dangkal dan posisinya di sebelah barat lokasi hiposenter awal/BMKG. Kemudian dengan menggunakan data hiposenter hasil relokasi ini dan data mekanisme fokus yang diperoleh dari katalog tensor momen Harvard, dilakukan perhitungan deformasi permukaan untuk mengetahui besar perpindahan akibat gempa yang direkam oleh beberapa stasiun GPS.Hasil perhitungan menunjukkan terjadinya pergeseran ke arah laut. Kata kunci: relokasi hiposenter, gempa Padang 30 September 2009, double difference Abstract The Sumatran subduction zone has been ruptured by great earthquakes since the 18 th century. The existing seismic gap in Western Sumatra shows that there is a potency of great earthquake that will rupture the fore-arc region of Western Sumatra. An earthquake occurred in Padang on September 30 th 2009 with magnitude 7.6, but this earthquake did not take place in the plate boundary between the Indo-Australian and Eurasian plates. In order to obtain a more accurate location, it is necessary to conduct hypocenter relocation. In this study, a hypocenter relocation process has been conducted by employing the double-difference (DD) method, which used the travel time data from pairs of events to each station. This method was implemented using the HypoDD version 1.0 software. The ak135 1-D velocity model has been used as the reference model in the HypoDD process. The selected data used in this study are travel times from all events that occurred on September 30 th 2009 recorded by stations in Indonesia and some neighboring countries. The relocation result is compared with the results obtained by using data from stations in Sumatra, and stations in Western Sumatra only. We collect all data from the Meteorological, Climatological and Geophysical Agency (BMKG) Indonesia. The optimal relocated hypocenter is shallower and somewhat to the west of the original (BMKG's) location. Using the relocated hypocenter and focal mechanism data from the Harvard centroid moment tensor catalog, we have also conducted calculation of surface deformation to obtain the displacement afterthe earthquake, which was recorded by some GPS stations. The calculation result shows an oceanward deformation.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Hasriani Umar, 2019
DEA AGUNG NUGRAHA, 2022