Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
4 pages
1 file
Sprinkler merupakan komponen dari sistem kebakaran yang bekerja berdasarkan suhu ketika efek dari api telah terdeteksi dan ketika suhu yang telah ditentukan telah terlampaui. Sprinkler secara luas digunakan di seluruh dunia, dengan lebih dari 40 juta kepala sprinkler terpasang setiap tahun. Setiap sprinkler ditutup oleh salah satu bola kaca peka terhadap suhu panas atau dua bagian terhubung dengan paduan fusible semacam logam dan paduan lainnya dengan komposisi yang sama.Kaca bohlam atau link berlfungsi sebagai peenahan tekanan untuk menutup pipa yang bertindak sebagai plug untuk mencegah air mengalir sampai suhu lingkungan sekitar sprinkler mencapai suhu desain aktivasi sprinkler individu. Karena setiap sprinkler aktif secara independen ketika suhu yang telah ditetapkan tercapai, jumlah sprinkler yang beroperasi hanya sebatas yang dekat dengan api, sehingga memaksimalkan tekanan air yang tersedia memancar ke titik asal api. Bohlam kaca aktif / pecah sebagai akibat dari ekspansi termal dari cairan di dalam bohlam. Waktu yang diperlukan pecahnya bohlam kaca tergantung pada suhu. Untuk bohlam kaca dengan suhu rendah akan bereaksi lebih cepat di bans=dingkan dengan bohlam kaca bersuhu tinggi. Waktu respon dinyatakan sebagai indeks waktu respon.
Kelarutan adalah kemampuan suatu zat kimia tertentu yang terdiri dari zat terlarut dan zat pelarut. Kelarutan timbal balik adalah kelarutan dari suatu larutan yang bercampur Sebagian bila temperatunya dibawah temperatur kritis, jika temperaturnya mencapai temperatur kritis maka laruta tersebut akan tercampur seluruhnya atau homogen. Pada percobaan ini digunakan bahan fenol dan air. Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui kesetimbangan fasa system biner fenolair. Metode yang digunakan yaitu dengan menambahkan fenol 95% ssebanyak 2,5 gr dan ditambahkan akuades sebanyak 0,2 ml. campurahn fenol-air akan tampak membentuk 2 fasa yang sangat jelas sehingga dibutuhkan pemanasan sampai campuran homogen atau bercampur dengan sempurna. Pada elenmeyer yang digunakan diberikan sumbat dan thermometer untuk mengukur suhu campuran saat dipanaskan. Dicatat suhu campuran saat campuran sudah homogen atau tercampur dengan sempurna. Selanjutnya campuran dimsukan kedalam wadah yang berisi air untuk menurunkan suhu sampai campuran kembali membentuk 2 fasa dan saat campuran membentuk 2 fasa dicatat suhu campuran sebagai t2. Fenol dan air mempunyai sifat kelarutan timbal balik pada temperature tertentu dan pada tekanan konstan (tetap). Sistem seperti ini biasanya disebut dengan system biner fenol-air. System ini disebut system biner karena dalam campuran tersebut terdiri dari dua zat yang berbeda. Berdasarkan pada percobaan yang telah dilakukan suhu kritis fenol-air ialah 62,5˚ C.
1). Fungsi Sistem Pendingin Panas yang dihasilkan oleh proses pembakaran di dalam motor dirubah menjadi tenaga gerak. Namun kenyataannya hanya sebagian dari panas tersebut yang dimanfaatkan secara efektif, Panas yang diserap motor harus dengan segera dibuang ke udara luar, sebab jika tidak maka motor akan terlalu panas dan komponen motor cepat aus. Untuk itu pada motor dilengkapi dengan sistem pendingin yang berfungsi untuk mencegah panas yang berlebihan. Pada motor bensin kira-kira hanya 23 % energi panas dari hasil pembakaran bahan bakar dalam silinder yang dimanfaatkan secara efektif sebagai tenaga. Sisanya terbuang dalam beberapa bentuk seperti diperlihatkan pada gambar dibawah ini. Keseimbangan panas Pada gambar di atas nampak bahwa dari total energi yang dihasilkan oleh proses pembakaran, hanya 25 % yang dimanfaatkan menjadi kerja efektif. Panas yang hilang bersama gas buang kira-kira 34 %, panas yang terbuang akibat proses pendinginan 32 %, akibat pemompaan 3 %, dan akibat gesekan 6 %. Secara garis besar fungsi sistem pendingin pada motor adalah sebagai berikut : a) Untuk mengurangi panas motor. Panas yang dihasilkan oleh pembakaran campuran udara dan bahan bakar dapat mencapai sekitar 2500° C. Panas yang cukup tinggi ini dapat melelehkan logam atau komponen lain yang digunakan pada motor, sehingga apabila motor tidak dilengkapi dengan sistem pendingin dapat merusakkan komponen motor tersebut. b) Untuk mempertahankan agar temperatur motor selalu pada temperatur kerja yang paling efisien pada berbagai kondisi. Umumnya temperatur kerja motor antara 82 sampai 99° C. Pada saat komponen motor mencapai temperatur tersebut, komponen motor akan memuai sehingga celah (clearance) pada masing-masing komponen menjadi tepat. Disamping itu kerja motor menjadi maksimum dan emisi gas buang yang ditimbulkan menjadi minimum. c) Untuk mempercepat motor mencapai temperatur kerjanya dengan tujuan untuk mencegah terjadinya keausan yang berlebihan, kerja motor yang kurang baik, emisi gas buang yang berlebihan. Hal tersebut dapat terjadi karena pada saat motor bekerja pada temperatur yang dingin maka campuran bahan bakar dengan udara yang masuk ke dalam silinder tidak sesuai dengan campuran yang dapat menghasilkan kerja motor yang maksimum. Temperatur dinding silinder yang dingin mengakibatkan pembakaran menjadi tidak sempurna sehingga gas buang banyak mengandung emisi yang merugikan manusia. Oleh karena itu pada saat motor hidup temperatur kerja harus segera dicapai. Hal tersebut akan terpenuhi apabila pada motor sistem pendingin yang dilengkapi dengan komponen yang memungkinkan hal tersebut terjadi.
Sistem rangka merupakan alat gerak pasif pada hewan dan manusia,sistem rangka memeiliki banyak fungsi yaitu,memberi bentuk tubuh,melindungi organ yang lunak dan sangat vital,dan tempat melekatnya otot lurik. Sistem rangka pada makhluk hidup spesies yg berbeda akan memiliki sistem rangka yang berbeda pula,sesuai dengan tempat hidup dan cara hidupnya.
KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentangilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. Kompetensi Dasar : 3.7. Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem pencernaan dan mengaitkannya dengan nutrisi dan bioprosesnya sehingga dapat menjelaskan proses pencernaan serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem pencernaan manusia melalui studi literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi. 4.7. Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi jaringan pada organ-organ pencernaan yang menyebabkan gangguan sistem pencernaan manusia melalui berbagi bentuk media presentasi. Indikator: 1. Menjelaskan macam-macam , fungsi dan akibat kekurangan zat makanan 2. Menyusun menu seimbang untuk dirinya sendiri selama 1 hari 3. Menghitung kebutuhan energi seseorang. 4. Menyebutkan macam-macam bahan makanan yang mengandung glukosa, amilum, lemak, protein dan vitamin C setelah melakukan kegiatan praktikum 5. Menjelaskan fungsi dan akibat penggunaan zat aditif dalam makanan. 6. Menyebutkan macam macam bahan makanan yang menggunakan zat aditif. 7. Membuat produk yang bernilai jual dari pembungkus makanan yang menggunakan zat aditif. 8. Menyebutkan alat dan kelenjar pencernaan makanan pada manusia setelah melihat gambar alat pencernakan manusia. 9. Menjelaskan fungsi alat dan kelenjar pencernaan pada manusia 10. Menjelaskan mekanisme pencernaan makanan pada manusia 11. Menjelaskan mekanisme penyerapan sari makanan pada manusia.
Berkembangnya teknologi sistem informasi yang demikian pesat, sangat membantu pekerjaan-pekerjaan manusia. Di satu sisi manusia menjadi sangat terbantu (dan juga tergantung), tetapi di sisi lain jumlah insiden keamanan sistem informasi meningkat tajam sehingga pada hakekatnya sisi-sisi kehidupan manusia berada dalam posisi yang terancam. Teknik-teknik pencegahan terhadap serangan pada sistem informasi terus dikembangkan sehingga integritas, availibilitas dan confidentialitas pada sebuah sistem informasi menjadi lebih terjamin. Salah satunya adalah dengan sistem pencegahan penyusupan. Dalam tulisan ini, penulis membangun sebuah sistem pencegahan penyusupan dengan menggunakan Snort IDS dan IPTables Firewall. Sistem ini bekerja dengan membangun sebuah mesin yang membaca parameter IP asal penyerang pada alert yang kemudian memerintahkan firewall untuk memblok akses dari IP penyerang tersebut. Untuk mempermudah manajemen rule digunakan Webmin sedangkan untuk menganalisa log (history serangan) digunakan ACID (Analysis Console for Intrusion Databases). Pengujian dilakukan pada jaringan berteknologi hub dan PC Router dengan sistem operasi Linux Slackware 10 sebagai tempat implementasi sistem ini. Hasil pengujian memberikan hasil yang memuaskan sesuai dengan yang diharapkan, yakni dengan mampunyai sistem untuk memblok (menutup) akses terhadap usaha-usaha penyerangan. Kata kunci : IDS, IPTables, Firewall, snort, snort rules, webmin, ACID.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.