Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
39 pages
1 file
Tanah merupakan sumber daya alam yang mengandung banyak benda organik dan anorganik yang mampu mendukung pertumbuhan tanaman, sebagai faktor produksi pertanian, tanah mengandung hara dan air, yang perlu ditambah untuk pengganti yang habis pakai. Erosi tanah dapat terjadi karena curah hujan yang tinggi yang mempengaruhi fisik,kimia dan biologi tanah. Erosi perlu dikendalikan dengan memperbaiki yang hancur, menutup permukaannya sehingga tidak merusak.
KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSIATAS SAM RATULANGI MANADO FAKULTAS PERTANIAN JURUSAN : AGROEKOTEKNOLOGI MINAT : (PSDL)
LAPORAN PRAKTIKUM KONSERVASI LAHAN DAN AIR ACARA V
Analisis kejadian tanah longsor ini dilatarbelakangi oleh banyaknya bencana yang terjadi di Wonosobo. Tanah longsor merupakan salah satu bencana yang sering terjadi di daerah pegunungan, khususnya desa Tieng yang ada di Wonosobo. Masyarakat di daerah tersebut diantisipasi untuk selalu waspada terhadap bencana tanah longsor yang selalu mengancam di saat datangnya musim hujan. Cara penanganan yang tepat saat dan setelah terjadinya bencana tanah longsor merupakan hal yang sangat penting dimiliki oleh warga masyarakat sekitar daerah kejadian tersebut. Teknik survei dipakai dalam menganalisis bencana tanah longsor yang ada di daerah Wonosobo ini. Banyak korban jiwa yang meninggal, luka-luka dan hilang akibat bencana tanah longsor ini. Mitigasi bencana tanah longsor yang dilakukan pemerintah dan warga masyarakat sekitar bencana yang juga dibantu oleh para pecinta alam adalah dengan melakukan reboisasi dengan tanaman yang bisa menyerap banyak air dan menahan tanah supaya tidak longsor lagi. Kegiatan reboisasi ini disampaikan oleh pemerintah ke warga masyarakat sekitar kejadian tanah longsor melalui kegiatan penyuluhan tanggap bencana.
ABSTRAK: Salah satu jenis limbah industri yang belum dimanfaatkan sebagai campuran stabilisasi tanah lempung lunak adalah limbah arang kayu yang merupakan hasil buangan dari pembakaran kayu pada industri pengolahan besi di Provinsi Kalimantan Selatan. Upaya untuk meningkatkan nilai karakteristik fisik dan mekanis tanah lempung lunak lahan basah yang tidak menguntungkan dapat dilakukan antara lain melalui metode stabilisasi tanah. Saat ini tersedia beragam jenis bahan stabilisasi sebagai material pencampurannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteritik fisik dan mekanis tanah lempung lunak mengalami perubahan kearah positif setelah distabilisasi dengan campuran 25% arang kayu. Adapun perubahan parameter tersebut adalah antara lain : angka pori mengalami penurunan 45,26%, kepadatan tanah meningkat 17%, plastisitas tanah mengalami penurunan 66%, indeks pemampatan konsolidasi mengalami penurunan lebih dari 20%, dan kuat geser tanah (Su) mengalami peningkatan 75% terhadap kondisi inisial. Berdasarkan hasil uji SEM menunjukkan bahwa semakin banyak kadar arang kayu yang diberikan maka semakin rapat celah porositas antar partikel tanah yang terjadi. Kata kunci : Stabilisasi tanah, arang kayu, sifat fisik dan sifat mekanis tanah, tanah lempung lunak lahan basah. ABSTRACT: One type of untreated industrial waste as a mixture of soft clay stabilization is the waste of wood charcoal which is the result of discharges from wood burning in the iron processing industry in South Kalimantan Province. Efforts to increase the physical and mechanical characteristics of soft soil wetlands can be carried out, among others, through soil stabilization methods. Currently available various types of stabilization materials as mixing materials. The results showed that the physical and mechanical characteristic of soft clay soil changed positively after stabilization with 25% mixture of wood charcoal. The parameter changes are: void ratio parameter decreased 45,26%, soil density increased 17%, soil plasticity decreased 66%, consolidation compression index decreased more than 20%, and soil shear strength (Su) increased 75% against the initial condition. Based on the SEM test results indicate that the more content of wood charcoal provided the more porosity gap between soil particles that occur.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kondisi tanah terhadap kinerja dan keberhasilan proyek konstruksi pondasi dangkal. Kondisi tanah merupakan salah satu faktor krusial yang menentukan stabilitas dan durabilitas pondasi, yang pada gilirannya mempengaruhi keseluruhan struktur bangunan. Dalam studi ini, dilakukan evaluasi terhadap berbagai jenis tanah, seperti tanah lempung, pasir, dan tanah berkerikil, yang sering ditemukan di lokasi konstruksi. Analisis melibatkan uji laboratorium dan pengujian di lapangan untuk mengukur parameter tanah seperti kepadatan, kadar air, dan daya dukung tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap jenis tanah memiliki karakteristik unik yang mempengaruhi desain dan implementasi pondasi dangkal. Tanah berlempung cenderung memiliki daya dukung rendah tetapi stabil dalam kondisi basah, sedangkan tanah berpasir memiliki daya dukung tinggi namun rentan terhadap erosi. Dengan memahami pengaruh kondisi tanah ini, para insinyur dapat merancang pondasi yang lebih efisien dan aman, serta meminimalkan risiko kegagalan struktur. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi penting bagi praktisi konstruksi dan insinyur geoteknik dalam merancang pondasi dangkal yang optimal sesuai dengan kondisi tanah setempat.
LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH, 2018
Istilah tanah dalam Mekanika Tanah mencakup semua bahan dari lempung sampai batu-batu besar, tetapi tidak mencakup batuan tetap. Pekerjaan teknik tidak dapat dipisahkan dari tanah, karena tanah dalam teknik sipil berfungsi sebagai pondasi dan bahan bangunan, oleh karena itu pemahaman tentang sifat-sifat tanah menjadi sangat penting. Sebelum dipergunakan dalam pekerjaan Teknik Sipil, sudah tentu kita harus mengetahui terlebih dahulu sifat-sifat tanah dilokasi pekerjaan yang bersangkutan. Penyelidikan sifat tanah pada umumnya dilakukan dengan cara mengambil contoh tanah dari lapangan untuk kemudian diselidiki di Laboratorium. Diharapkan agar sifat yang diselidiki di laboratorium mencerminkan sifat-sifat tanah tersebut dilapangan, maka contoh tanah yang diselidiki harus berada dalam pada kondisi aslinya dilapangan (tidak terganggu). Sebelum mendirikan suatu konstuksi bangunan, terlebih dahulu harus diteliti keadaan tanah dimana konstruksi itu akan diadakan. Perlunya penelitian ini tidak lain untuk keamanan konstruksi, karena faktor tanah ini sangat menentukan untuk perencanaan kestabilan konstruksi. Rangkaian pekerjaan ini disebut percobaan / meneliti tanah dilapangan.
Dalam Bab I ini, membahas tiga pokok bahasan, yaitu a) pengertian/definisi lahan, tanah, dan geografi tanah serta ruang lingkup geografi tanah; b) kilasan lapangan tentang tanah. Setelah membahas tiga pokok bahasan tersebut, mahasiswa diharapkan dapat memahami materimateri yang disajikan dalam ketiga pokok bahasan. Melalui pemahaman terhadap materi yang diberikan, mahasiswa diharapkan dapat: a) menjelaskan secara benar menegenai pengertian, definisi lahan, tanah, dan geografi tanah serta ruang lingkupnya.; b) Menjelaskan secara benar mengenai kilasan lapangan tentang tanah.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Permeabilitas, 2019
DSSSSRRERRR, 1990
Indonesian Mining Professionals Journal Vol. 1, No. 1, 2019
Jurnal, Metodologi Penelitian, 2021