Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
125 pages
1 file
JAKARTA 2010 FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT GIZI MASYARAKAT Magang, Februari 2010 Syifa Pujisuci, NIM: 106101003359 GAMBARAN PENYELENGGARAAN MAKANAN RUMAH SAKIT BERKAH KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2010 xiv + 110 Halaman,4 Tabel, 5 Bagan,6 Gambar
Selasa, 29 Mei 2001, di klinik bersalin dekat rumah, pukul 16.30, saya dilahirkan secara normal. Lahir dengan panjang 47cm dan berat 2,7kg. Dalam proses persalinan, Ibu dibantu oleh seorang bidan namun, sayangnya ia lupa siapa nama bidan itu. Bidan itu sangat baik dan ramah sehingga sangat berkesan bagi Ibu. Proses persalinan yang dialami Ibu tidaklah mudah dan memakan banyak waktu meskipun posisi saya dalam kandungan sudah bagus. Hal ini terjadi karena ini merupakan kehamilan pertama Ibu, sehingga ia belum berpengalaman. Saat waktu persalinan tiba, Ayah dan keluarga mendoakan agar proses persalinan berjalan dengan lancar dan diberikan keselamatan. Karena doa itulah akhirnya saya lahir dengan selamat tanpa ada kekurangan dan Ibu memberi nama Syifa Nindita Rizkadewi. Cerita di balik nama yang ibu berikan berawal dari sebuah acara cerdas cermat di salah satu stasiun televisi swasta. Salah satu peserta di acara tersebut bernama Syifa Nindita dan peserta itu sangat cerdas serta mampu menjawab hampir semua pertanyaan yang diberikan kemudian hal itu membuatnya lolos sebagai pemenang. Dengan memberikan nama itu, ibu berharap saya menjadi anak yang cerdas seperti peserta cerdas cermat tersebut. Sedangkan nama Rizka merupakan gabungan nama ayah dan ibu yaitu Aris dan Eka. Saya anak pertama dari tiga bersaudara, adik laki-laki pertama saya bernama Muhammad Gibran Akbar dan adik laki-laki kedua saya bernama Hafidz Noer Febrian. Saya merupakan satu-satunya anak perempuan yang lahir dalam keluarga. Umur kami terpaut cukup jauh, namun itu tidak membuat saya sulit berinteraksi dengan mereka. Keberadaan mereka sangat berarti, dengan hadirnya mereka saya dapat belajar menjadi kakak yang baik dan juga dengan hadirnya mereka mampu menghibur saat saya kesepian. Saya lahir dan dibesarkan di Jakarta. Belum genap satu tahun, saya sudah mampu berjalan sendiri walaupun masih terjatuh. Saat itu, saya juga sudah mampu berbicara meski hanya tiga kata yaitu Ibu, Ayah dan susu. Ketika umur saya genap satu tahun, Ayah dan Ibu merayakannya dengan mengadakan pesta ulangtahun yang cukup meriah. Ayah menyewa badut dan menghias rumah dengan balon-balon dan hiasan pesta lainnya. Sedangkan Ibu membelikan sebuah dress pesta yang indah untuk saya pakai. Saat itu saya memang belum mengerti tentang pesta. Bahkan
Puji yukur marilah kita panjatkan ke hadirat Allah SWT., berkat rahmat dan kuasa-Nya lah penulis bisa menyelesaikan bahan pengayaan ini. Tak lupa shalawat beserta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW., kepada keluarganya, sahabatnya, dan semoga sampai kepada kita selaku umatnya. Aamiin.
turats islam, 2020
Perjalanan para musafir adalah Dua langkah atau lebih: Satu langkah keluar menjauh Dari keakuan diri, Dan kedua menuju Kesatuan mistis Bersama sahabat Gulzan I Raz. _ Mahmud Syabistari_ Tasawuf mencerminkan dimensi spiritual di dalam Islam. Kalau kita mengibaratkan Islam seperti tubuh manusia, maka tasawuf mengisi dan berorientasi ke dalam diri manusia yang paling rahasia sekali pun. Tasawuf telah memberikan makna lebih kepada seluruh praktek keagamaan. Tasawuf menghidupkan kesadaran akan kedekatan diri dengan Tuhan yang menciptakan dan memelihara diri sekaligus yang mematikannya. Seluruh pendekatan-pendekatan tasawuf difungsikan untuk mengasah ketajaman ruhani kita. Oleh sebab itu tasawuf dikenali oleh para pengkaji Islam sebagai dimensi esoterisme Islam yang kadang kala dihadapkan dengan fiqih sebagai dimensi eksoterisme Islam, padahal keduanya tidak berseberangan dan bertentangan, tasawuf justru menyem-purnakan fiqih. Baik fiqih atau pun tasawuf, sama-sama memberikan bimbingan kepada kita dalam praktek ibadah. Kecuai saja, fiqih lebih menekankan aspek zhahir dari ibadah yang kita amalkan, sementara tasawuf memberikan pemaknaan yang lebih hidup pada seluruh praktek ibadah. Tasawuf membimbing kita bagaimana ibadah kita jalankan itu mampu melibatkan sisi batiniyah kita. Oleh sebab itu tasawuf dipahami ilmu yang mempelajari kondisi jiwa (Ahwal al-Nafs) dengan sifatnya yang baik dan buruk yang mengantarkan pada usaha penjernihan (takhliyah) hati dari segala macam perubahan (buruk) dan membimbingnya (tahliyat) men-saksikan (musyahadat) keagungan Sang Maha Pengampun (al Ghafar). 1 Dengan penekanan yang kuat pada aspek ruhani tasawuf tidak bisa disamakan dengan konsep psikologi modern sekali pun. Tasawuf, pada porsinya yang lebih besar, merupakan sarana untuk membimbing kehidupan manusia agar mendapatkan kebahagiaan yang sejati. Sudah menjadi naluri alamiah, manusia selalu mendambakan kehidupan yang bahagia-tentu saja dengan masing-masing konsep yang tidak sama. Sebagian besar dari kita mengukur kebahagiaan berdasarkan seberapa besar kekayaan yang berhasil dinikmati dengan bebas. Yah, kebebasan dari segala macam belenggu, adalah standar dasar dari kebahagiaan yang didambakan oleh manusia. Dan konsep mereka tentang kebebasan itulah yang menjadikan setiap manusia memiliki cara mendapatkan kebahagiaan. Tentu saja ketika seorang memiliki kekayaan yang diyakini tidak akan pernah 1 Al-Sayid Abu Bakar al-Makkiy ibn al-Sayid Muhamad Syatha al-Dimyathiy, Kifayat al Atqiya wa Minhaj al-Ashfiya, (Indonesia: Daar Ihya al-Kutub al-Arabiyah), p. 4.
Yazdi oroduction, 2019
Kebebasan Yazdi adalah kunci menuju ketenangan akan melaksanakan kebebasan mutlak manusia
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.