Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Tanjung Jati B dimulai sebagai bagian dari regulasi lanjutan dalam infrastruktur tenaga listrik yang membuka peluang pihak swasta untuk berinvestasi pada sektor pembangkitan tenaga listrik. PT. PLN (Persero) Pembangkitan Tanjung Jati B merupakan perusahan listrik negara di Indonesia yang bekerja sama dengan PT.Central Java Power, yang berlokasi di Desa Tubanan Kecamatan Kembang Kabupaten Jepara, termasuk salah satu unit pembangkitan yang menghasilkan listrik sekitar 4x660 MW dengan bahan bakar batubara. PLTU Tanjung Jati B memiliki sistem kontrol batu bara yang telah terintegrasi dengan teknologi komputer, mulai dari proses unloading, conveying, stacking, reclaiming, dan sampai dengan proses masukya batubara ke bunker Silo. DCS (Distribute Control System) merupakan sebuah sistem kontrol yang bekerja menggunakan beberapa controller dan mengkoordinasikan kerja semua controller. Masingmasing controller tersebut menangani sebuah plant yang terpisah. Controller yang dimaksud adalah PLC (Programable Logic Controler).
ABSTRAK Fracture is a potential or actual threat to the integrity of the person that will experience physiological and psychological disorders that can cause a pain response. The pain can arise in almost every area of the fracture. Fractures apart from causing pain can also cause anxiety. Anxiety (anxiety) is a psychological response to stress containing physiological and psychological components. Surgery or surgery is an experience that can have disastrous anxiety. The role of the nurse is a non pharmacological manejemen one using aromatherapy. Inhaling the scent of lavender that help us to feel relaxed. Additionally Lavender is believed to help create a balance of body and mind. Study aimed lavender aromatherapy effectiveness in reducing pain and anxiety in patients with preoperative femoral fracture in RS.Prof.DR.R. Soeharso Surakarta. Research using experimental research designs to approach pre-test and post-test only with the control group. Samples with accidental sampling. Independent variables: Aromatherapy lavender, dependent variables: pain and anxiety. Paired t test with a value of 0,000 pain (p <0.05), paired t test anxiety with significancy value of 0.000 (p <0.05), the value of pain unpaired t test with 0,000 significancy (p> 0,05). Unpaired t test anxiety 0.021 (p <0,05). Conclusions significant difference pain levels before and after aromatherapy lavener, there is a significant difference in anxiety levels before and after aromatherapy lavender, there are significant differences in the level of pain intervention and control groups, no significant difference in anxiety levels between the intervention and control groups
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 27 April 2009 WIB dan data sekunder
Project Administration Handout
Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Tegal terus melakukan pembenahan organisasi. Sebagai organisasi modern yang dituntut untuk memiliki karakteristik transparan dan akuntabel. Oleh karena itu, PDM Kota Tegal berusaha untuk memenuhi kebutuhan dan kewajiban penyelenggaraan akuntansi organisasinya berdasar pada Pedoman Standar Akuntansi Keuangan Nomor 45 (PSAK 45) sebagai standar akuntansi bagi organisasi nirlaba. Untuk merealisasikannya PDM Kota Tegal melalui Lembaga Pengawas dan Pemeriksa Keuangan (LPPK) bekerjasama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Politeknik Muhammadiyah Tegal (LPPM) menyelenggarakan Pelatihan Lanjutan Pengelolaan Laporan Keuangan terutama bagi Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah PDM Kota Tegal. Kegiatan tersebut dikemas dalam program Pengabdian kepada Masyarakat skema Ipteks bagi Masyarakat (IbM) yang dibiayai penuh oleh PDM Kota Tegal sebesar Rp 7 juta. Kegiatan pengabdian dilakukan dengan mengenalkan k...
i KATA PENGANTAR Buku ini menjelaskan lebih detail tentang metode dan teknik mengajar. Artinya, yang sedang dibicarakan adalah kemampuan tingkat tinggi atau kemampuan teknis mengajar sehingga bisa membelajarkan diri sendiri dan orang lain (learning to teach), bukan untuk menggurui. Kita berfokus pada penguasaan teknik dan metodik soal isi (content), proses (process), dan cara-cara akademik (academic enterprise) mengenai isi pengetahuan (content knowledge) mengajar atau ilmu pedagogi-kritis (pedagogical knowledge), ketrampilan teknis dan metodis dalam hal mengajar (teaching skill and methods). Kali ini, saya bukan lagi bicara tentang defenisi atau penjelasan deskriptif tentang apa itu pengertian metode, apa itu defenisi mengajar dan yang serumpun dengan itu, tetapi lebih fokus tentang bagaimana cara merancang pengajaran dan melakukannya secara teknis dan metodis serta bisa merancang cara penggunaannya. Untuk menulis buku ini, selain berdasarkan pengalaman mengajar mata kuliah ini, dan juga sebagai dosen penanggung jawab PPL, saya masih harus meminjam metode mengajar dari teori-teori umum dari hasil pemikiran akademik penutur asing berbahasa Inggris dan literatur seorang akademisi dan praktisi berbahasa Inggris yang mereka hasilkan yang menjelaskan soal metode mengajar. Artinya, semua footnote atau referensinya, saya acu secara langsung dari sumber pertama dan penulis orang pertama. Ini sengaja saya lakukan demi menjaga kualitas dan kesahihan sebuah "academic writing" saja. Disisi lain, ada kesulitan ketika mencari literatur akademik khusus soal microteaching dan realteaching. Hal itu disebabkan beberapa hal. Pertama, umumnya Universitas, Sekolah Tinggi dan LPTK lainnya, mempunyai buku panduan yang tipis-tipis, ibarat buku manual bagaimana mengoperasikan mesin cuci yang baru. Ini tidak menarik dibaca karena sering hanya berupa out line persis daftar isi skripsi sehingga mahasiswa bekerja secara mekanik, statik, dan dogmatik. Pembacanya ibarat disuguhkan dengan buku manual atau guidance book oriented, sehingga tidak sanggung mengekspresikan diri karena hanya "manut" seperti apa yang tertulis, bahkan ada juga yang sering kali hanya berupa poin-poin layaknya makalah berjenis power point. Kedua, bahkan ada juga lembaga dan dosen pembimbing microteaching yang hanya memiliki diktat yang difotocopy hitam putih. Untuk melirik seperti itu saja mata ini sukar diajak kompromi. Sebagai seorang eks-mahasiswa Sarjana Pendidikan dan saat ini menjadi Ketua Program Studi Pendidikan Agama Kristen, Magister Pendidikan di Universitas Negeri Yogyakarta, dan sedang menggeluti Pendidikan Islam di Universitas Islam Negeri "Sunan Kalijaga" Yogyakarta sampai hari ini ahli soal ini rasanya sukar diketemukan. Nyaris, bisa dikatakan belum ada buku yang "high qualify standart" menjelaskan soal itu. Umumnya masih berupa diktat yang telah kumal karena sudah dipakai sejak pertama sekali ia menjadi mahasiswa dan kini menjadi dosen. Untuk itulah salah satu keinginan dari buku ini setidaknya bisa mengisi kekosongan literatur.
Profesi guru merupakan tenaga profesional. Hal ini dituangkan dalam Pasal 39 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidik merupakan tenaga profesional. Profesionalisme guru tersebut dipertegas melalui Pasal 1 Ayat (1) Undang Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen yang menyatakan “Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.” Amanat yang termuat dalam Pasal 1 Ayat (1) UU No. 14 Tahun 2005 tersebut dapat dimaknai bahwa guru profesional adalah guru yang memenuhi standar kualifikasi yang diatur dalam pasal 8 Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (UUGD) yang menyebutkan bahwa Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Dengan demikian maka guru profesional adalah guru yang memiliki kompetensi sebagaimana dijelaskan dalam Pasal 28 Ayat (3) PP 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan bahwa kompetensi guru yang dimaksud meliputi kompetensi-kompetensi: (1) pedagogik, (2) kepribadian, (3) profesi-onal, dan (4) sosial.
Jurnal Abdi Masyarakat Saburai (JAMS), 2021
Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah melaksanakan sosialisasi mengenai Perencanaan Desain Instalasi Pengelolaan Limbah terpadu (IPLT) di Bumi Ayu Kabupaten Pringsewu. Metode yang digunakan adalah sosialisasi dan pendampingan terhadap masyarakat setempat. Hasil pengabdian ini diperoleh kesimpulan bahwa Sosialisasi Perencanaan Desain IPLT sebagai upaya pelaksanaan pembangunan fisik optimalisasi IPLT Bumi Ayu dapat terlaksana secara optimal sesuai dengan standar teknis yang disyaratkan. Untuk mendorong optimalisasi pengolahan lumpur tinja di IPLT Bumi Ayu serta menjawab kebutuhan akan pengolahan yang lebih besar dimasa mendatang yaitu 164 m3/hari IPLT Bumi Ayu perlu ditingkatkan kapasitas pengolahannya hingga 55 m3/hari. Ada beberapa prioritas strategi yang dapat dilakukan antara lain penambahan bangunan SSC (Solid Separation Chamber), memperluas bangunan SDB (Sludge Drynig Bed), perbaikan dan pemeliharaan komponen bangunan eksisting serta uji kebocoran pada bangunan-bangunan kolam eksisting.
Muhammad Naufal Islam, Kusuma Dewi, & Lia Umi Amaliya, 2020
analisis penerapan prinsip-prinsip good governance di kabupaten jepara jawa tengah
Tugas ini disusun sebagai salah satu persyaratan perolehan nilai tugas dalam mata kuliah Manajemen Pemasaran, Program S-2 Magister Manajemen, Universitas Tarumanagara. Di USA terdapat beberapa produsen unggulan untuk memproduksi kendaraan bermotor roda dua (Motorcycle). Produsen-produsen tersebut adalah: Harley Davidson, BSA dan Norton. Perusahaan tersebut memperoleh keuntungan untuk finansial perusahaan tetapi masih kurang memperhatikan pangsa pasar mereka. Mengapa demikian? Karena pada jaman itu hanya mereka lah produsen yang dapat memenuhi permintaan masyarakat untuk kendaraan roda dua. Latar belakang diambil judul Honda Vs. Harley Davidson (HD) karena terdapat beberapa point penting yang memang dapat dibandingkan antara 2 industri sejenis dengan skala yang berbeda.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Puji syukur Saya sampaikan kehadirat Allah Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan anugerahnya lah Saya dapat menyelesaikan laporan praktikum pengujian tanah (lapangan) ini. Laporan ini dibuat dengan tujuan memperoleh ilmu mengenai pengujian beton dalam Teknik Sipil, yang mana pekerjaan ini dipakai dalam suatu pengujian , sehingga dapat mengetahui kondisi beton tersebut . Dalam kesempatan kali ini, penulis menyadari bahwa pekerjaan ini tidak lepas dari bimbingan dan dorongan dari beberapa pihak, oleh karena itu penulis banyak mengucapkan banyak Terima kasih kepada : Ibu Susi Hariyani .MT, selaku instrukur ; Ibu Novi , selaku teknisi dilaboratorium ; dan Teman-teman kelas 3 C, yang memberi masukan unntuk "Praktikum Laboratorium Pengujian Beton " . Mudah -mudahan dari hasil ini, teman -teman dapat memberikan kami saran serta keritikan membangun yang bisa mengispirasi untuk dapat menciptakan karya yang lebih baik lagi, sehingga tujuan penulis dapat tercapai, dan juga laporan ini juga dapat bermanfaat untuk bahan tambahan materi mata kuliah. Pontianak , 31 Oktober 2015 Ipung Nur Pratama NIM : 3201401067 BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.