Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
10 pages
1 file
Sosial dapat diartikan sebagai suatu kumpulan dari individu-individu yang saling berinteraksi dan bersifat abstrak dengan berisi tentang pemahaman terhadap lingkungan sekaligus berfungsi sebagai mengatur tindakan-tindakan yang muncul disetiap individu dala bermasyarakat yaitu, hak dan kewajiban.
Frezy Paputungan,, 2023
proses implementasi Rencana Induk Penelitian (RIP), pada dasarnya terdapat empat komponen yaitu input (proposal penelitian), proses (pengajuan proposal, pelaksanaan penelitian, monitoring evaluasi internal/ eksternal), output (publikasi, produk, hak kekayaan intelektual), dan outcome (kerjasama penelitian, pemanfaatan hasil penelitian, dan aplikasi tepat guna), dengan mempertimbangkan penguasaan teknologi, produk dan pasar. Diharapkan rumusan yang tercantum dalam dokumen RIP ini menjadi fleksibel/tidak kaku, tetapi tetap masih mempunyai arah yang jelas. Secara garis besar peta strategi implementasi RIP, yaitu pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM), Agenda Penelitian, sumber dana dan outcome dapat dilihat pada gambar di atas.
i DAFTAR ISI PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( PTK ) UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KOMPETENSI SISWA PADA MATERI STATISTIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING (PTK Pada Siswa Kelas XII IPA 4 SMA Negeri 3 Cikarang Utara Tahun Pelajaran 2020/2021) Diajukan Sebagai Tugas Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Matematika 2020 Oleh: SELLI SELVIA, S.Pd 201501318964 UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG 2020 ii UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KOMPETENSI SISWA PADA MATERI STATISTIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING Oleh : Selli Selvia, S.Pd 201501318964 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan dan kompetensi siswa pada Materi Statistika Matematika kelas XII IPA 4 di SMA Negeri 3 Cikarang Utara melalui penerapan model pembelajaran discovery learning Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan model Kemmis dan Mc Taggart yang dilakukan dalam tiga siklus penelitian. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XII IPA 4 di SMA Negeri 3 Cikarang Utara Tahun Ajaran 2020/2021 yang berjumlah 31 siswa. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan observasi untuk pelaksanaan pembelajaran dan keaktifan siswa, tes untuk kompetensi kognitif, dan dokumentasi. Indikator keberhasilan penelitian ini sebesar lebih dari 70% keaktifan siswa dan 75% siswa mencapai KKM sebesar 70. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui penerapan metode pembelajaran Discovery Learning dapat meningkatkan keaktifan dan kompetensi siswa pada materi statistika. Hal tersebut dapat dilihat dari: (1)adanya peningkatan keaktifan siswa pada tiap siklus. Keaktifan siswa pada siklus I sebesar 65,81%, siklus II sebesar 78,71% dan siklus III sebesar 90,32%; (2) adanya peningkatan ratarata kelas dan ketuntasan belajar siswa. Rata-rata kelas pada siklus I sebesar 62,74 , siklus II sebesar 74,92 dan siklus III sebesar 80,89. Ketuntasan belajar siswa yang diukur dengan tes kompetensi kognitif pada siklus I sebesar 61,29%, siklus II sebesar 77,42% dan siklus III 83,87%.
Silabus disusun berdasarkan Standar Isi, yang di dalamnya berisikan Identitas Mata Pelajaran, Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD), Indikator, Materi Pokok, Kegiatan pembelajaran, Alokasi Waktu, Sumber Belajar, dan Penilaian. Dengan demikian, silabus pada dasarnya menjawab permasalahan-permasalahan sebagai berikut. 1. Kompetensi apa saja yang harus dicapai siswa sesuai dengan yang dirumuskan oleh Standar Isi (Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar). 2. Materi Pokok apa sajakah yang perlu dibahas dan dipelajari peserta didik untuk mencapai Standar Isi. 3. Kegiatan pembelajaran yang bagaimanakah yang seharusnya diskenariokan oleh guru sehingga peserta didik mampu berinteraksi dengan objek belajar. 4. Indikator apa sajakah yang harus ditentukan untuk mencapai Standar Isi. 5. Bagaimanakah cara mengetahui ketercapaian kompetensi berdasarkan Indikator sebagai acuan dalam menentukan jenis dan aspek yang akan dinilai. 6. Berapa lama waktu yang diperlukan untuk mencapai Standar Isi tertentu. 7. Sumber Belajar apa sajakah yang dapat diberdayakan untuk mencapai Standar Isi tertentu.
Sejarah perbedaan gender antara seorang pria dengan seorang wanita terjadi melalui proses yang sangat panjang dan dibentuk oleh beberapa sebab, seperti kondisi sosial budaya, kondisi keagamaan, dan kondisi kenegaraan. Dengan proses yang panjang ini, perbedaan gender akhirnya sering dianggap menjadi ketentuan Tuhan yang bersifat kodrati atau seolaholah bersifat biologis yang tidak dapat diubah lagi. Inilah sebenarnya yang menyebabkan awal terjadinya ketidakadilan gender di tengah-tengah masyarakat.
LAPORAN LENGKAP FIELDTRIP STRATIGRAFI DAERAH PAMANDATI, KEC. LAINEA KAB. KONAWE SELATAN
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.