Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
23 pages
1 file
Tuberkulosis (TB), yang merupakan suatu penyakit infeksi kronik menular oleh karena Mycobacterium tuberculosis (MTB) (Amin, 2006), masih menjadi masalah utama kesehatan di Indonesia dan sebagian besar negara-negara di dunia (GTNP TB, 2007). Pada tahun 1992 World Health Organization (WHO) telah mencanangkan tuberkulosis sebagai Global Emergency. Laporan WHO tahun 2004 menyatakan bahwa terdapat 8,8 juta kasus baru tuberkulosis pada tahun 2002, dimana 3,9 juta adalah kasus BTA (Basil Tahan Asam) positif. Sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi kuman tuberkulosis dan menurut regional WHO jumlah terbesar kasus TB terjadi di Asia tenggara yaitu 33 % dari seluruh kasus TB di dunia, namun bila dilihat dari jumlah penduduk terdapat 182 kasus per 100.000 penduduk. Di Afrika hampir 2 kali lebih besar dari Asia tenggara yaitu 350 per 100.000 pendduduk. Diperkirakan angka kematian akibat TB adalah 8000 setiap hari dan 2 - 3 juta setiap tahun (Amin, 2006).
Istri pasien mengeluhkan adanya lapisan putih tebal pada permukaan lidah pasien yang disadari oleh istri pasien sejak ±1 minggu yang lalu. Lapisan putih tersebut sulit untuk dibersihkan dan ketika diseka meninggalkan
Rumah sakit merupakan suatu institusi pelayanan kesehatan yang padat profesi dan padat modal. Sekarang ini masyarakat sangat banyak membutuhkan pelayanan kesehatan yang maksimal dan efektif berupa jasa pelayanan rumah sakit Salah satu jenis pelayanan penunjang di rumah sakit adalah pelayanan radiologi yang merupakan tempat penyelenggaraan pelayanan radiologi kepada pasien yang membutuhkan, dengan menegakkan diagnosis yang cepat dan tepat dan akurat melalui pemeriksaan radiodiagnostik. Dalam praktek kerja lapang I kali ini penulis mendapat kesempatan untuk menerapkan pembelajaran yang telah diperoleh selama waktu perkuliahan, yakni dalam bidang radiodiagnostik yang bertempat di Instalasi Radiologi RSUD Prof. Dr. Soekandar Kabupaten Mojokerto. Salah satu pemeriksaan yang dilakukan penulis selama praktek yaitu mengenai pemeriksaan Manus yang mana banyak orang sering mengalami cedera dibagian ini yang disebabkan oleh bermacammacam hal seperti trauma langsung, trauma tidak langsung ataupun trauma ringan. Untuk memastikan adanya cidera perlu dilakukan pemeriksaan radiologi Manus, Oleh karena itu penulis membuat satu laporan kasus yang berjudul "Pemeriksaan Manus Pada Kasus Fraktur Tulang Metacarpal Sinistra". Penulis mencoba mendeskripsikan bagaimana teknik radiografi yang berhubungan dengan kasus tesebut yang menggunakan proyeksi Posteroanterior dan Oblique.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan Ekspositoris ini. Dalam menyusun laporan ini kami telah banyak mendapat bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan yang berbahagia ini kami ucapkan terima kasih kepada:
Telah dilakukan suatu praktikum tentang sistem kesetimbangan gaya dengan tujuan untuk menyelidiki kondisi-kondisi kesetimbangan statis pada sistem tuas dua lengan dan untuk menentukan momen gaya sistem tuas dua lengan berdasarkan prinsip kesetimbangan. Kondisi yang harus dipenuhi oleh benda setimbang ada dua yakni kesetimbangan translasi dan kesetimbangan rotasi. Kesetimbangan translasi berarti bahwa vektor resultan dari semua gaya yang bekerja pada benda harus sama dengan nol. Sedangkan kesetimbangan rotasi berarti bahwa vektor resultan dari semua momen gaya yang bekerja harus sama dengan nol. Diperoleh besar total momen gaya secara berturut-turut setiap kegiatan sebesar 1,80 x 10 -2 Nm, 1,05 x 10 -2 Nm, 0,75 x 10 -2 Nm, 1,05 x 10 -2 Nm, 1,20 x 10 -2 Nm. Dilihat dari besar momen gaya total yang diperoleh ternyata tidak sesuai dengan teori. Dimana hasil yang diperoleh tidak sama dengan nol, sehingga praktikum ini dapat dikatakan bahwa tidak membuktikan teori ∑ = 0. Kata kunci: Kesetimbangan, Rotasi, Torsi, Translasi. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana kondisi-kondisi kesetimbangan statis pada sistem tuas dua lengan ? 2. Berapa besar momen gaya sistem tuas dua lengan berdasarkan prinsip kesetimbangan ? TUJUAN 1. Menyelidiki kondisi-kondisi kesetimbangan statis pada system tuas dua lengan 2. Menentukan momen gaya system tuas dua lengan berdasarkan prinsip kesetimbangan METODOLOGI EKSPERIMEN Teori Singkat Ada dua kondisi yang harus dipenuhi oleh sebuah benda untuk dapat mencapai keseimbangan statis. Pertama benda tersebut harus dalam keadaan kesetimbangan translasi yang berarti bahwa vektor resultan dari semua gaya yang bekerja pada benda harus sama dengan nol. Kondisi yang lain adalah harus dalam keadaan kesetimbangan rotasinya. Jarak tegak lurus dari pusat putaran terhadap garis gaya aksi disebut lengan gaya. Torka τ merupakan besaran vektor yang didefinisikan :
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Arya Wannadi Hafizh, 2020