Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
14 pages
1 file
Energi fosil merupakan energi yang berasal dari alam seperti fosil-fosil yang menghasilkan gas, batu bara dan minyak bumi, matahari, air, dan angin merupakan sumber energi yang sangat penting dalam kehidupan umat manusia karena sifatnya yang dapat menggerakkan berbagai hal di dunia. Selama ini sebagian besar sumber energi utama manusia di bumi lebih terfokus pada penggunaan bahan bakar fosil yang telah banyak menghasilkan gas-gas rumah kaca seperti CO2, dan telah memberikan kontribusi terbesar bagi pemanasan global. Saat ini, hampir semua kebutuhan energi yang manusia gunakan diperoleh dari konversi sumber energi fosil, misalnya energi untuk pembangkit listrik, industri dan berbagai macam alat-alat transportasi. Pembentukan energi fosil ini mengalami proses yang sangat lama dengan mendapatkan pengaruh dari gesekan panas bumi dan tekanan udara lainnya. Bahan bakar fosil itu sendiri adalah bahan bakar yang terbentuk dari proses alam seperti dekomposisi anaerobik dari sisa-sisa organisme termasuk fitoplankton dan zooplankton yang mengendap ke bagian bawah laut (atau danau) dalam jumlah besar, selama jutaan tahun. Bahan bakar fosil merupakan sumber daya tak terbarukan karena proses pembentukannya memerlukan waktu jutaan tahun, sedangkan cadangan di alam habis jauh lebih cepat daripada proses pembentukannya. Produksi dan penggunaan bahan bakar fosil menimbulkan keprihatinan lingkungan. Sebuah gerakan global menuju generasi energi terbarukan karena itu dilakukan untuk membantu memenuhi kebutuhan energi meningkat. Bentuk bahan bakar fosil pun macam-macam, yakni: 1. minyak bumi 2. batu bara yang biasa kita gunakan untuk keperluan pembakaran selama ini 3. Gas bumi Minyak Bumi Minyak bumi yang merupakan cairan kental berwarna cokelat gelap dan kehijauan yang mudah terbakar. Cairan ini juga sering disebut sebagai emas hitam yang berada di lapisan atas dari sebagian area yang ada di kerak bumi. Bahan kimia yang terkandung di dalam minyak bumi adalah berbagai hidrokarbon, sebagian besar dari seri alkana dengan berbagai varian penampilan, komposisi, dan kemurnian. Minyak bumi diambil dari sumur minyak yang terdapat di lokasi sumber minyak dengan melalui berbagai macam proses, yakni proses studi geologi, analisis, sedimen, karakter, serta struktur sumber. Lalu minyak bumi tersebut akan diproses di pengilangan minyak yang dipisah-pisahkan berdasarkan titik didihnya sehingga menghasilkan beraneka ragam jenis minyak bumi. Bahan bakar tersebut dipergunakan untuk memproduksi berbagai material yang dibutuhkan oleh manusia. Beberapa jenis bahan bakar minyak yang terdapat di Indonesia adalah minyak tanah rumah tangga, minyak tanah industri, pertamax, pertamax racing, pertamax plus, premium, bio premium, bio solar, solar transportasi, solar industri, minyak diesel, minyak bakar, dan pertamina DEX. Batu Bara Batu bara, yakni batuan yang dapat dibakar karena terbentuk dari endapat organik sisa tumbuhan yang kemudian dibentuk dengan proses pembatubaraan. Unsur-unsur kimia yang terdapat dalam batu bara ini adalah hidrogen, oksigen, dan karbon. Pembentukan energi fosil ini mengalami proses yang sangat lama dengan mendapatkan pengaruh dari gesekan panas bumi dan tekanan udara lainnya. Jenis batu bara pun ada dua macam, yakni batu bara dengan pertambangan darat dan pertambangan terbuka.
Makalah Energi Fosil, 2022
makalah ini menjelaskan tentang energi fosil,cara pengolahan dan pemanfaatanya
Negara ini terletak di iklim tropis dan memiliki lahan yang luas, sehingga memiliki sumber energi lain selain berasal dari fosil, seperti energi panas bumi, energi sinar matahari dan bioenergi. Energi-energi tersebut bisa menjadi solusi untuk menciptakan suatu ketahanan atau keamanan energi di Indonesia.
Unconventional fossilization is fossilization that usually occurs, generally consisting of freeze and amber on a dead organism or living thing preserved in frozen ice and hardened tree sap. This practice aims to find out what unconventional fossilization is, being able to distinguish between frozen and yellow as well as excavation, as well as understanding the natural conditions after being deposited in sediments through the excavation process. The tools and materials used in this practice are organisms in the form of animals and plants that have been frozen, in the form of grasshoppers, beetles, and flies, resins, catalysts, molds, and casts, trace fossils, and burial strata that have been deposited for 1 week. The benefit of this practice is that the practitioner can understand unconventional fossilizations and their simulation forms, and understand excavations and their functions and uses in paleontology.
Fajar Nur Rahman, 2019
Fossils are the remains of living things that have been petrified and formed naturally with more than 10,000 years of age or older than holocen. Fossils are usually used as an indication of age determination in a sedimentary layer. The process of forming a fossil is called fossilization. Fossilization is the process of accumulating the remains of animals or plants that have accumulated in sediments or sediments whether they have been preserved thoroughly, in parts or in traces. There are several conditions in the formation of fossils, namely organisms that have hard bodies, are naturally preserved, free of spoilage bacteria, contain oxygen content in small amounts, aged more than 10,000 years ago. Fossilization from conventional fossilization and unconventional fossilization. Conventional fossilization is the process of fossil formation due to certain activities of an organism or formed from the organism itself. Conventional fossilization is divided into fossil bodies and fossil traces, examples of conventional fossilization, namely from fossil bodies are molds and casts while examples of fossil traces are track, trail, and burrows. These fossils will be simulated in this practicum. In order to find out how the formation of these fossils will be carried out making fossils in the form of sedimentary layers by applying the law of superposition. Abstrak Fosil adalah sisa-sisa makhluk hidup yang telah membatu dan terbentuk secara alami dengan umur lebih dari 10.000 tahun atau lebih tua dari holocen. Fosil biasanya digunakan sebagai indikasi penentuan umur pada suatu lapisan sedimen. Proses pembentukan sebuah fosil disebut sebagai fosilisasi. Fosilisasi adalah proses penimbunan sisa-sisa hewan atau tumbuhan yang terakumulasi dalam sedimen atau endapan-endapan baik yang mengalami pengawetan secara menyeluruh, sebagian ataupun jejaknya saja. Terdapat beberapa syarat dalam pembentukan fosil yaitu organisme mempuntai tubuh yang keras, terawetkan secara alami, bebas dari bakteri pembusuk, mengandung kadar oksigen dalam jumlah yang sedikit, umurnya lebih dari 10.000 tahun yang lalu. Fosilisasi dari fosilisasi konvensional dan fosilisasi unkonvensional. Fosilisasi konvensional adalah proses terbentuknya fosil akibat aktivitas tertentu dari suatu organisme ataupun terbentuk dari organisme itu sendiri. Fosilisasi konvensional terbagi menjadi body fosil dan trace fosil, contoh fosilisasi konvensional yaitu dari body fosil adalah mold dan cast sedangkan contoh trace fossil adalah track, trail, dan burrows. Fosil-fosil inilah yang akan disimulasikan pada praktikum kali ini dengan metode experimen. Guna untuk mengetahui cara terbentuknya fosil-fosil tersebut maka akan dilakukan pembuatan fosil dalam bentuk lapisan sedimen dengan menerapkan hukum superposisi.
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Penggunaan istilah "bahasa Melayu" telah dilakukan pada masa sekitar 683-686 M, yaitu angka tahun yang tercantum pada beberapa prasasti berbahasa Melayu kuno dari Palembang dan Bangka. Prasasti-prasati ini ditulis dengan aksara Pallawa atas perintah raja Kerajaan Sriwijaya. Awal penamaan bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa bermula dari Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Di sana, pada kongres Nasional Kedua di Jakarta diumumkanlah penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa untuk Negara Indonesia pasca-merdeka. Soekarno tidak memilih bahasanya sendiri, yaitu bahasa Jawa (yang sebenarnya juga bahasa mayoritas pada saat itu), namun beliau memilih bahasa Indonesia yang beliau dasarkan dari bahasa Melayu yang dituturkan di Riau.
Berdasarkan latar belakang sebagaimana telah diuraikan diatas, maka perlu dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Apa yang dimaksud dengan Penanaman Modal Dalam Negeri? 2. Apa yang dimaksud dengan Penanaman Modal Asing? 3. Bagaimana Penyelesaian Sengketa Penanaman Modal ( HGB DENGAN HPL) 1.3 Tujuan Penulisan 1. Agar mahasiswa mengetahui Penanaman Modal Asing 2. Agar mahasiswa mengetahui Penanaman Modal Dalam Negeri 3. Agar mahasiswa mengetahui bentuk Penyelesaian Sengketa Penanaman Modal METODE PENELITIAN Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah ini adalah penelitian hukum normatif, yang menelaah kekaburan norma yang terdapat dalam Pasal 7 angka (1) UU No. 25 Tahun 2007 menyatakan pemerintah tidak akan melakukan pengambilalihan hak kepemilikan penanam modal, namun tercantum kata kecuali dengan undang-undang. Artinya pengambilalihan bisa saja dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Karya ilmiah ini akan dikaji dengan pendekatan peraturan perundang-undangan dan konseptual. Dengan menggunakan sumber bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tersier. Teknik pengumpulan bahan hukum dilakukan dengan studi kepustakaan menggunakan teknik analisis terhadap bahan-bahan hukum yang diperoleh dengan cara deskriptif, analisis, dan argumentatif. 2
The origin of life guides humans to understand the historical development of living things. For the survival of life in the future, therefore humans must refuse from life that happened in the past, because many lives in the past that affect the survival of living things such as fossils and cases of cases in other paleontological realms, In Paleontology itself is very closely related to the term Fossils, because Fossils themselves are remnants of life from organisms that have died and then undergo the process of Diagenesis preserved naturally in geological time> 10,000 years. Fossil specimens generally have fossil characteristics that are different from the rest of organisms that have not yet been fossilized.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.