Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
19 pages
1 file
Bahan berbahaya adalah bahan-bahan yang pembuatan, pengolahan, pengangkutan, penyimpanan dan penggunaanya menimbulkan atau membebaskan debu, kabut, uap, gas, serat, atau radiasi sehingga dapat menyebabkan iritasi, kebakaran, ledakan, korosi, keracunan dan bahaya lain dalam jumlah yang memungkinkan gangguan kesehatan bagi orang yang berhubungan langsung dengan bahan tersebut atau meyebabkan kerusakan pada barangbarang[1].
HAZARDOUS COMPONENTS IN FOOD AND ITS REGULATION, 2021
FOOD consumed must be guaranteed safe, quality and nutritious. There is a possibility of contamination of hazardous materials that can interfere with human health and even be fatal. This article provides knowledge about hazardous materials that should be watched out for and prevented
Racun adalah zat atau senyawa yang dapat masuk ke dalam tubuh dengan berbagai cara yang menghambat respons pada sistem biologis sehingga dapat menyebabkan gangguan kesehatan, penyakit, bahkan kematian. Umumnya berbagai bahan kimia yang mempunyai sifat berbahaya atau bersifat racun, telah diketahui.
Seperti yang telah kita ketahui, bahan-bahan kimia yang biasa terdapat di laboratorium kimia banyak yang bersifat berbahaya bagi manusia maupun bagi lingkungan sekitar. Ada yang bersifat mudah terbakar, beracun, berbau tajam yang berdampak pada kesehatan, merusak benda-benda di sekitarnya bahkan dapat mematikan makhluk hidup.
Zat aditif adalah zat yang ditambahkan pada makanan atau minuman.Biasanya, bahan aditif diberi kode huruf E (Eropa) dan diikuti dengan tiga angka. Misalnya, E 100 sebagai kode pewarna, E 200 kode konsevator, E 300 kode antioksida, dan E 400 kode pengemulsi atau stabilisator. Contoh bahan aditif itu adalah E 200 asam sorbat, E 201 Na sorbat, E 300 asam askorbat, E 311 oktil gallat, E 320 butil hidroksilanisol (BHA), dan E 321 butilhidroksil toluena (BHT).
Meningkatnya penelitian dibidang peternakan khususnya dibidang nutrisi, biokimia, toksikologi dan lainnya akan meningkatkan kegiatan di dalam laboratorium yang banyak berhubungan dengan bahan-bahan kimia yang mungkin berbahaya bagi kesehatan pegawai laboratorium .
Makanan yang beredar di masyarakat sekarang ini sangatlah berfariasi dan sangat menggiurkan. Selain menggiurkan, makanan tersebut banyak yang mengandung bahan-bahan yang sangat berbahaya, jika kita konsumsi.
Hidrokuinon dan niasinamid adalah salah senyawa organik yang di gunakan dalam produk krim pemutih wajah, penggunaanya dalam sediaan krim dilarang karena dapat menyebabkan karsinogenik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kadar hidrokuinon dan niasinamid, apakah sesuai dengan keputusan Badan Pengawas Obat dan Makanan dengan menggunakan metode Spektrofotometri UV Multivariat. Berdasarkan hasil Validasi yang di lakukan di ketahui linearitas yang ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi (r) sebesar Hidrokuinon r = 0,9998 dengan persamaan y = 0,0215x + 0,0356 danniasinamid r = 0,9996, dengan persamaan y = 0,2623x + 0,0036, batas deteksi 0,3906 μg/mL, 0,0457 μg/mL dan batas kuantifikasi 1,3023 μg/mL, 0,1524 μg/mL. Nilai % recovery yang di dapat sebesar hidrokuinon 96-100% dan niasinamid 106-109% dengan tiga konsentrasi yang berbeda, dan nilai RSD sebesar 0,0636% dan 0,384 %. Kesimpulan bahwa hasil analisis pada Krim Pemutih Wajah A dan B dengan metode spektrofotometri UV multiva...
Kejadian gawat darurat dapat diartikan sebagai keadaan dimana seseorang membutuhkan pertolongan segera, karena apabila tidak mendapatkan pertolongan dengan segera maka dapat mengancam jiwanya atau menimbulkan kecacatan permanen. Keadaan gawat darurat yang sering terjadi di masyarakat antara lain, keadaan seseorang yang mengalami henti napas, henti jantung, tidak sadarkan diri, kecelakaan, cedera misalnya patah tulang, kasus stroke, kejang, keracunan, dan korban bencana. Unsur penyebab kejadian gawat darurat antara lain karena terjadinya kecelakaan lalu lintas, penyakit, kebakaran maupun bencana alam. Kasus gawat darurat karena kecelakaan lalu lintas merupakan penyebab kematian utama di daerah perkotaan (Media Aeculapius, 2007). Menurut American Hospital Association (AHA) dalam Herkutanto (2007), keadaan gawat darurat adalah suatu kondisi dimana berdasarkan respon dari pasien, keluarga pasien, atau siapa pun yang berpendapat pentingnya membawa pasien ke rumah sakit untuk diberi perhatian/tindakan medis dengan segera. Kondisi yang demikian berlanjut hingga adanya keputusan yang dibuat oleh pelayanan kesehatan yang profesional bahwa pasien berada dalam kondisi yang baik dan tidak dalam kondisi mengancam jiwa. Penderita gawat darurat adalah penderita yang oleh karena suatu penyebab (penyakit, trauma, kecelakaan, tindakan anestesi) yang bila tidak segera ditolong akan mengalami cacat, kehilangan organ tubuh atau meninggal (Sudjito, 2007). Salah satu kejadian gawat darurat yang juga mengancam nyawa manusia adalah keracunan makanan. Keracunan makanan adalah penyakit yang disebabkan karena makan makanan yang terkontaminasi oleh mikroorganisme atau bahan kimia, atau makanan yang memang mengandung racun. Makanan dapat terkontaminasi oleh bahan kimia seperti timah atau seng yang
JOPS (Journal Of Pharmacy and Science)
Menggunakan kosmetik yang terdapat bahan-bahan berbahaya bisa terjadi iritasi pada kulit misalnya terjadi kemerahan atau rasa terbakar, kulit menjadi terkelupas, otak akan terjadi kerusakan secara permanen, dan gangguan pada ginjal dan kanker. Review jurnal ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai keberadaan zat berbahaya yang dilarang oleh BPOM dalam kosmetik terutama krim pemutih. Review dimulai dengan penelusuran jurnal ilmiah pada database Pubmed, Google Scholar, dan Science Direct yang dipublikasikan pada tahun 2010-2020. Diikuti dengan skimming terhadap judul dan abstrak dan penelaahan jurnal secara utuh melalui Pubmed, Google Scholar, dan Science Direct. Metode analisis AAS dan Spektrofotometri UV-VIS merupakan metode yang umum digunakan dalam analisis zat berbahaya pada krim pemutih. Pengukuran dengan metode AAS yaitu memiliki selektivitas dan sensitivitas yang lumayan baik untuk analisis merkuri total dalam sampel sedangkan pengukuran dengan metode spektrofotomet...
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi, 2016
Proceeding of the 3rd Mulawarman Pharmaceuticals Conferences, 2016
Farmasetika.com (Online), 2017
Jurnal Insan Farmasi Indonesia
Jurnal Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan, 2022