Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
5 pages
1 file
The objective of this study was to isolate actinomycetes from soil of tea plantations, Jamus ngawi as a microbiology lab manual chapter isolation and characterization of microbes. The medium used is the medium of MHA and MHB. Soil samples taken to a depth of 10-15 cm from the surface with capture location is about 07 o 41'53,07 'S and 111 o 37' 24.64 '' E. The isolates were obtained observed morphologic characters include colony shape, colony color, surface characteristics of colonies, colony growth, colony elevation, and the edge of the colony. Isolates of actinomycetes were successfully isolated are Streptomyces, Nocardia and Nocardiopsis. Actinomycetes isolates have been found that can be used as a collection of the microbiology laboratory.
This paper discusses about a new research challege in public sector accounting. Many problems faced by Indonesian government such as the lackness of transparancy or even corruption could be scrutinizied by behavioral accounting research. It is a pity, research in this study still rarely done. It can be understood, public sector accounting just developed recently in the edge of 1999.
Di dalam penjelasan atas Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa salah satu strategi pembangunan pendidikan nasional adalah evaluasi, akreditasi, dan sertifikasi pendidikan yang bermanfaat bagi peserta didik dan lulusan pendidikan baik pada jalur formal, non formal, maupun informal. Dipertegas dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan bahwa evaluasi pendidikan adalah kegiatan pengendalian, penjaminan, dan penetapan mutu pendidikan terhadap berbagai komponen pendidikan pada setiap jalur, jenjang, dan jenis pendidikan sebagai bentuk pertanggungjawaban penyelenggaraan pendidikan. Evaluasi pendidikan meliputi evaluasi kinerja pendidik yang dilakukan oleh satuan pendidikan, Pemerintah, dan Pemerintah Daerah sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, serta evaluasi oleh lembaga evaluasi mandiri yang dibentuk masyarakat atau organisasi profesi untuk menilai pencapaian Standar Nasional Pendidikan. Evaluasi, akreditasi, dan sertifikasi dalam Sistem Pendidikan Nasional pada hakikatnya mengandung unsur perlakuan yang sama, yaitupenilaian. Evaluasi merupakan penilaian terhadap penyelenggaraan pendidikan, dan akreditasi merupakan penilaian terhadap kelayakan program dan/atau satuan pendidikan, sedangkan sertifikasi merupakan penilaian terhadap pencapaian hasil belajar peserta didik pada setiap jenis, jenjang dan jalur pendidikan.
Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jamur konsumsi yang saat ini cukup populer dan banyak digemari masyarakat karena rasanya lezat dan juga penuh kandungan nutrisi, tinggi protein, dan rendah lemak. Daya simpan jamur tiram sendiri mudah sekali rusak setelah dipanen. Hal ini disebabkan jamur tiram memiliki kadar air cukup tinggi yaitu 86,6%. Mengetahui hal tersebut, maka perlu dilakukan suatu usaha untuk memperpanjang daya simpan jamur tiram putih. Salah satunya dengan mengolah jamur tiram menjadi bentuk bubuk atau tepung. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 2 faktor yaitu faktor pertama suhu (60°C dan 50°C) dan faktor kedua lama pengeringan (7 jam, 9 jam, dan 11 jam). Uji analisis yang dilakukan pada hasil tepung jamur tiram yaitu uji analisis kadar air dan kadar protein. Data yang diperoleh dari hasil penelitian berikutnya dilakukan pengolahan data. Analisis data yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan analisa keragaman ANOVA (Analysis of Variance). Dari data hasil analisis karakteristik tepung jamur tiram putih, kandungan protein tertinggi didapat dari sampel dengan kombinasi suhu 60°C dan lama pengeringan 11 jam sebesar 16,95% dan terendah pada sampel dengan kombinasi suhu 50°C dan lama pengeringan 7 jam sebesar 7,59%. Pada hasil analisis kadar air, kandungan air tertinggi didapat dari sampel dengan kombinasi suhu 50°C dan lama pengeringan 7 jam sebesar 75,39% dan terendah pada sampel dengan kombinasi suhu 60°C dan lama pengeringan 11 jam sebesar 13,15%. Kata kunci : jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus), proses pengeringan, tepung jamur tiram putih.
Dalam makalah ini, kami akan membahas mengenai pengertian gangguan jerawat dan tatalaksana pengobatan yang benar serta swamedikasi yang rasional terkait pengobatan gangguan jerawat. Kami menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini sehingga mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca agar dapat membantu kami membuat tugas makalah yang baik dikemudian hari. Demikian tugas makalah ini kami buat, semoga apa yang tertuang dalam makalah ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat terutama bagi kelompok kami dan para pembaca. Untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih.
telp. +62 81 237 370 455 2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia ABSTRAK Biji kakao merupakan salah satu komoditi ekspor unggulan Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kekuatan daya saing dan pangsa pasar ekspor biji kakao Indonesia di kawasan ASEAN. Alat analisis yang digunakan yaitu Revealed Comparative Advantage (RCA) dan Constant Market Share Analysis (CMSA). Negara pembanding yang digunakan adalah negara Malaysia dan Singapura. Nilai RCA rata-rata Indonesia periode 2003-2012 sebesar 6,86 dapat diartikan bahwa biji kakao Indonesia memiliki daya saing yang kuat di kawasan ASEAN. Malaysia dan Singapura memiliki nilai RCA rata-rata sebesar 0,28 dan 0,02 yang menyatakan bahwa kedua negara tersebut masih belum memiliki daya saing yang kuat di kawasan ASEAN. CMSA menyatakan efek daya saing Indonesia memiliki pengaruh yang kuat terhadap pertumbuhan ekspor biji kakao Indonesia, Malaysia dan Singapura. Namun rendahnya kualitas biji kakao Indonesia yang diekspor dapat menjadi ancaman bagi Indonesia, untuk itu pemerintah perlu meningkatkan kualitas biji kakao Indonesia. ABSTRACT Cacao beans are one of Indonesia's main export commodity. This study aimed to analyze the strength of competitiveness and market share of Indonesian cocoa exports in the ASEAN region.. The analytical tool used is the Revealed Comparative Advantage (RCA) and Constant Market Share Analysis (CMSA). State comparison used is state of Malaysia and Singapore. RCA value of the average Indonesia 2003-2012 period amounted to 6.86 can be interpreted that the Indonesian cocoa beans have strong competitiveness in the ASEAN region. Malaysia and Singapore have RCA average value of 0.28 and 0.02 which states that the two countries still has strong competitiveness in the ASEAN region. CMSA claimed effect of Indonesia's competitiveness has a strong influence on the growth of Indonesian cocoa exports, Malaysia and Singapore. However, the low quality of Indonesian cocoa beans exported can be a threat to Indonesia, to the government's need to improve the quality of Indonesian cocoa beans.
Prior to the emergence of the Compilation of Islamic Law, the Islamic law employed and applied by the Religious Court to resolve disputes, are found in the fiqh books written and complied by Islamic jurists several centuries ago. As a result, the fiqh books employed by the jurists of the Religious Courts are different from one another. The Compilation of Islamic Law contains the rules of Islamic law in accordance with the conditions of the legal requirements and the legal awareness of Indonesian Muslims. The Compilation of Islamic Law is a manifestation and result of application of the existing various sects of fiqh and is equipped with Indonesian scholars' fatwa in response to the problems that arise so that the the Compilation of Islamic Law can be used as a reference in solving the problem of marriage, inheritance and endowments.
, adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafslrkan pesan. Menurut Ruch (1967: 300), persepsi adalah suatu proses tentang petunjukpetunjuk inderawi (sensory) dan pengalaman masa lampau yang relevan diorganisasikan untuk memberikan kepada kita gambaran yang terstruktur dan bermakna pada suatu situasi tertentu. Senada dengan hal tersebut Atkinson dan Hilgard (1991: 201) mengemukakan bahwa persepsi adalah proses dimana kita menafsirkan dan mengorganisasikan pola stimulus dalam lingkungan. Gibson dan Donely (1994: 53) menjelaskan bahwa persepsi adalah proses pemberian arti terhadap lingkungan oleh seorang individu. Dikarenakan persepsi bertautan dengan cara mendapatkan pengetahuan khusus tentang kejadian pada saat tertentu, maka persepsi terjadi kapan saja stimulus menggerakkan indera. Dalam hal ini persepsi diartikan sebagai proses mengetahui atau mengenali obyek dan kejadian obyektif dengan bantuan indera (Chaplin, 1989: 358) Sebagai cara pandang, persepsi timbul karena adanya respon terhadap stimulus. Stimulus yang diterima seseorang sangat komplek, stimulus masuk ke dalam otak, kernudian diartikan, ditafsirkan serta diberi makna melalui proses yang rumit baru kemudian dihasilkan persepsi (Atkinson dan Hilgard, 1991 : 209). Dalam hal ini, persepsi mencakup penerimaan stimulus (inputs), pengorganisasian stimulus dan penerjemahan atau penafsiran stimulus yang telah diorganisasi dengan cara yang dapat mempengaruhi perilaku dan membentuk sikap, sehingga orang dapat cenderung menafsirkan perilaku orang lain sesuai dengan keadaannya sendiri (Gibson, 1986: 54).
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.