Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
21 pages
1 file
Kajian fikih klasik mainstream menjadikan agama sebagai basis legitimasi hak-hak politik. Orang yang berbeda agama tidak berhak mendapat pengakuan dan perlakuan politik yang sama. Kerangka Fikih Kebinekaan membuka tafsir baru atas persoalan tersebut dijiwai kesadar an kebangsaan yang inklusif, sejalan dengan tujuan negara menurut Al-Quran dan Hadis. Fikih Kebinekaan juga menjadi antitesis dari ancaman gejala intoleransi dan sektarianisme yang menguat dalam beberapa tahun terakhir ini. Kekerasan dan konflik sektarianisme di Timur Tengah yang belum terlihat surut harus menjadi cermin bagi Indonesia agar tidak terjerumus ke lubang yang sama. Membudayakan pemahaman keagamaan yang terbuka dan non-diskriminatif, terutama di lingkungan pendidikan dan generasi muda, akan membendung gejala penyesatan (takfirisme) yang kian mencemaskan. Singkat kata, Fikih Kebinekaan merupakan upaya ijtihadi Islam berkemajuan dalam kerangka keindonesiaan dan kemanusiaan.
mengembangkan beberapa model perdagangan internasional yang berbeda, masing-masing membuat asumsi yang berbeda tentang faktor-faktor penentu kemungkinan produksi. Untuk mengeluarkan poin-poin penting, masing-masing model meninggalkan aspek-aspek realitas yang ditimbulkan oleh yang lain. Model-model ini adalah: • Model Ricardian. Kemungkinan produksi ditentukan oleh alokasi sumber daya tunggal, tenaga kerja, antar sektor. Model ini menyampaikan gagasan penting tentang keunggulan komparatif tetapi tidak memungkinkan kita untuk berbicara tentang distribusi pendapatan.
Pembangunan dunia pendidikan melalui peningkatan mutu pengawasan pendidikan khususnya pendidikan di madrasah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kerangka besar pembangunan nasional. Karena selain jumlah madrasah di Indonesia yang cukup banyak juga merupakan salah satu tujuan nasional bangsa Indonesia yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alenia ke-4. Mencerdaskan kehidupan bangsa berarti mencerdaskan seluruh aspek kehidupan seluruh tumpah darah bangsa Indonesia agar mampu hidup layak dan terhormat di tengah-tengah kehidupan bangsa-bangsa lain di dunia. Sebagai konsekuensi logis dari pembangunan dunia pendidikan khususnya pendidikan di madrasah ini adalah munculnya kebutuhan pemerataan pendidikan bagi semua lapisan masyarakat yang secara langsung akan meningkatkan mutu sumber daya manusia ( human resources) bangsa Indonesia. Keberadaan lulusan pendidikan madrasah yang qualified merupakan sumber daya manusia yang akan menjadi subjek dan objek pembangunan. Karena itu peningkatan kualitas sumber daya manusia ini perlu terus dilakukan.
Beda adalah bahwa sesuatu itu tidak sama, antara satu dengan yang lain. Menjadi beda, karena dibandingkan atau disetarakan, hasilnya adalah tidak sama. Kosa kata beda, berkembang menurut pemakaiannya, menjadi berbeda, perbedaan, membedakan, atau dibedakan. Dasar pemahamannya sesuatu yang beda karena dada dasarnya tidak sama. Ketidaksamaan dimaksud yang menghasilkan perbedaan, sehingga dapat membedakan sesuatu diantaranya.Sesuatu terlihat atau dikatakan beda atau berbeda, berlaku dalam kehidupan untuk berbagai hal dan tentu bisa saja adalah sesuatu yang wajar, sebaliknya bisa saja menjadi masalah atau dipermasalahkan karena sebab adanya perbedaan atau beda itu. Berbeda-beda dalam konteks ke-Indonesia-an adalah keragaman dalam berbagai hal, terutama multi kulturalisme.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.