Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
14 pages
1 file
Pendekatan saintifik adalah suatu pendekatan yang menyajikan masalah realistik dengan komunikasi matematis yang membiasakan peserta didik untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran. Pada tahapan-tahapan pendekatan saintifik, komunikasi matematis lebih menekankan pada penggunaan simbol, bahasa yang jelas, logis, dan sistematis. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam pendekatan saintifik yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengomunikasikan. Selama ini kita tahu bagaimana komunikasi matematis berlangsung di kelas. Ketika pembelajaran matematika berlangsung peserta didik jarang diminta untuk berargumentasi atau mengomunikasikan ide dan gagasan mereka. Akibatnya, sangat asing bagi peserta didik untuk berbicara tentang matematika. Tujuan tulisan ini ialah ingin memberikan informasi yang sangat berharga dalam pelaksanaan kurikulum matematika 2013, tentang bagaimana komunikasi matematis dalam pendekatan saintifik.
NIM: 1710312320015) KEMENTRIAN RISET,TEKNOLOGI,DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI MANAJEMEN TAHUN 2019 POTENSI PAJAK DAN KINERJA PEMUNGUTANNYA Dalam satu dekade terakhir nilai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mengalami peningkatan yang sangat besar, menjadi hampir empat kali lipatnya. Total Belanja Negara yang pada tahun 2004 hanya sebesar Rp427,2 triliun meningkat menjadi Rp1.639,4 triliun pada tahun 2013. Dalam dokumen Rancangan APBN Perubahan 2014, angka belanja ini kembali meningkat menjadi Rp1.849,5 triliun. Total belanja pemerintah ini memberikan kontribusi antara 16,2% -19,9% dari total Pendapatan Domestik Bruto (PDB) nasional. Untuk mendanai Belanja Negara tersebut, pemerintah memerlukan sumber-sumber pendapatan negara baik berupa penerimaan perpajakan maupun penerimaan bukan pajak. Dalam beberapa dekade terakhir, kontribusi penerimaan perpajakan jauh lebih banyak dibanding kontribusi penerimaan bukan pajak. Jika dilihat dari rasio penerimaan perpajakan terhadap PDB (tax ratio) mencapai sekitar 12%. Bandingkan nilai ini dengan rasio belanja terhadap PDB (16,2% -19,9%). Jika dibandingkan dengan beberapa negara tetangga, nilai tax ratio Indonesia masih relatif kecil. Menurut data Bank Dunia 1 pada tahun 2012, tax ratio untuk Malaysia 16.1%, Thailand 16.5%, dan Singapore 14,5%. Ada yang berpendapat bahwa tax ratio Indonesia sebetulnya relatif tinggi jika dihitung dengan definisi yang lebih luas, yaitu mencakup seluruh penerimaan perpajakan, penerimaan dari bagi hasil dan royalty sumber daya alam, dan juga pajak daerah. Nilai tax ratio dalam arti luas ini mencapai: 14,4% (2010), 15,3% (2011), dan 15,4% (2012). 2 Pendekatan ini yang digunakan dalam pendekatan OECD model. Di sisi lain, penggunaan tax ratio dianggap tidak mencukupi jika digunakan untuk mengukur kinerja pemungutan pajak (Setiyaji, 2007). 3 Namun setidaknya dia bisa menjadi indikator awal, apalagi bila digunakan untuk melihat dinamika antarwaktu. Pertanyaan lebih lanjut, apakah nilai tax ratio sebesar ini wajar? Seberapa besar sebetulnya potensi pajak yang ada? Mengapa α Peneliti Madya pada Badan Kebijakan Fiskal, dapat dikontak melalui alamat Email: [email protected], Website: http://portal.fiskal.depkeu.go.id/webcge
Anggraeni, Sinta. 2013. "Knowledge Overview of Eligible Women Age 37-40 Years On Preparing for Menopause On RT 03 RW 01 in the Village Banyuanyar Banyuanyar Kidul district Probolinggo". Study Diploma of Midwifery program STIKES Widyagama Husada. Supervisor I Beautiful D.J. S.ST, Supervisor II dr. M. Yunus. M. Kes.
This study aimed to analyze and see the influence of factors influencing students' achievement of Economical Faculty of Padang State University. This study was explorative study. The population was all of students majoring in S1 Economical Faculty of Padang State University; the total was 1546 students. In taking the sample, it was used the proportional random sampling with the total sample was 318 students. The data were analyzed by using descriptive analysis, factorial analysis, and regression analysis and the hypothesis was analyzed by using T-test. The result showed that (1) there were eight factors influence the students' achievement such as (a) teaching quality factors included lecturers' creativity, lecturers' understanding, facilities, learning references, and learning atmosphere in campus; (b) independency factors included competitive atmosphere, taking initiative, teamwork, and study preparation; (c) internal condition factors included living atmosphere, family relationship, and parents' attention; (d) ethic factors included learning motivation, learning effort, and ability to solve the problems; (e) concentration variables included physic condition, tiredness, and learning variables; (f) eating habit and achievement factors include eating and achievement to be succeed; (g) supplement factors included learning atmosphere, financial condition and participation in learning; (h) caring factors include how the parents treated the children.
Artikel ini diajukan untuk memenuhi tugas ujian tengah semester mata kuliah PKN MI Disusun Oleh : Tenni Aprilia (1720201126) Dosen Pengampu : Muhamad Affandi, M.Pd PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.