Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Puji syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan karuniaNya, sehingga makalah mata kuliah Sosiologi ini dapat diselesaikan tepat waktu tanpa adanya kendala-kendala yang berarti. Makalah ini berisi kajian tentang penyimpangan sosial dalam masyarakat. Di dalamnya dibahas tentang pengertian, teori-teori, ciri-ciri, jenis-jenis, bentuk-bentuk, faktor-faktor, dampak, serta contoh kasus penyimpangan sosial yang terjadi di masyarakat.
Manusia dalam kehidupan sehari-hari selalu berkaitan dengan konsep kesetaraan dan keberagaman. Konsep kesetaraan biasanya dihubungkan dengan gender, status, hierarki sosial dan berbagai hal lainnya yang mencirikan perbedaan-perbedaan serta persamaan-persamaan.
Saat ini topik tentang seksualitas pasti menarik untuk di bicarakan , khusunya kalangan remaja dan dewasa . Hal ini mungkin karena kata seks sudah melekat kedalam diri masing-masing manusia dalam usia-usia tersebut , kita sebagai manusia tentu tidak bisa menghindar dari seksualitas karena tanpa adanya seks maka keberlangsungan hidup manusia tidak akan terjadi Usia remaja biasanya adalah usia dimana keingintahuan tentang seks itu sangat tinggi , hal ini sebenarnya harus dapat dimaklumkan karena usia remaja sedang saatnya perubahan untuk perubahan ke masa dewasa dan sudah pasti potensi seksual ini naik , maka dari itu harus ada penyuluhan dari orang tua atau yang lebih tua untuk memberitahu agar tidak terjadi pencarian informasi yang keliru dan membuat kesan negative bagi para pencari informasi itu , dan keingintahuan ini sangat mempengaruhi kejiwaan mereka ke masa mendatangnya maka hal ini harus ditangani sejak awal dimana mereka sedang gencar-gencarnya ingin tahu apa itu seks . Hal ini menjadikan orang yang lebih tua yang tentunya wajib memberika pembelajaran tentang hal seksual dan yang menjadi sepantasnya dipelajari bukan yang seharusnya orang yang lebih dewasa pelajari , karena usia remaja belum mengerti apa akibat yang akan mereka tanggung , ,ereka mungkin belum memiliki rasa malu yang tinggi karena memang belum mengerti apa yang telah dilakukan oleh mereka.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul "Konformitas dan Penyimpangan Sosial"
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah pancasila Dosen pengampu: Roma Ulinuha,S.S., M.Hum, M.HUM Oleh: Mulyadi (13530085) JURUSAN ILMU AL-QURAN DAN TAFSIR FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI YOGYAKARTA 2013 Kata pengantar puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga makalah ini dapat saya selesaikan. Sholawat serta salam dihaturkan kepada junjungan nabi agung Muhammad SAW yang selalu dinanti-nantikan syafa'atnya kelak di yaumul qiyamah. Sebagai pemakalah saya menyadari banyak terdapat kesalahan serta kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu keritik dan saran sangat saya harapkan. Dan saya berharap makalah yang sangat sederhana ini bisa bermanfaat bagi pembaca dan khususnya pemakalah sendiri. AAMIINN. Yogyakarta, ... desember 2013 Pemakalah DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN a. Latar belakang masalah b. Rumusan masalah BAB II PEMBAHASAN a. Keadilan b. Kesenjangan social c. Kemiskinan BAB III PENUTUP a. Kesimpulan b. saran DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Sejarah telah mencatat bahwa Malthus sebagai orang pertama yang secara sungguh-sungguh memikirkan persoalan " ledakan penduduk " dunia. Malthus berpendapat bahwa kesentosaan kehidupan sosial masyarakat senantiasa terganggu oleh kenyataan adanya pertambahan penduduk lebih cepat daripada pertambahan bahan makanan. Pendapat tersebut, ternyata telah mendapatkan kritik tajam dari para ahli kependudukan lain, yang kemudian melahirkan berbagai teori kependudukan. Namun pada kenyataanya, sampai abad 21 ini, teori Malthus yang banyak dikecam tersebut, semakin lama semakin kuat dirasakan mengandung banyak kebenarannya. Di negara-negara berkembang seperti di Amerika Latin, Afrika dan Asia sampai sekarang masih harus bergulat meningkatkan taraf kehidupan rakyatnya, khususnya memenuhi kebutuhan dasar seperti makan, perumahan, kesehatan dan seterusnya. Menurut Ehrlich ( 1981 ), sampai sekarang hannya ada 10 negara di dunia yang menghasilkan lebih banyak makanan dari pada yang dikonsumsikan. Pertambahan penduduk yang terus menerus itu, memang banyak menjadi beban bila tidak diimbangi dengan penduduk yang berkualitas. Pertambahan penduduk juga telah menimbulkan gajala pengedukan berbagai sumber daya alam oleh manusia. Semua itu dapat dihubungkan dengan berbagai masalah pemenuhan kebutuhan dasar penduduk seperti pangan, perumahan, kesempatan kerja, fasilitas kesehatan, gizi, pendidikan dan sandang. Belum lagi apabila dihubungkan dengan HAM, seperti hak untuk makan, hak untuk menghirup udara segar, hak minum bersih, hak untuk hidup layak dan tidak berjubel dan sebagainya.
Dewasa ini di Indonesia kegiatan merokok seringkali dilakukan individu dimulai di sekolah menengah pertama, bahkan mungkin sebelumnya. Kita sering melihat di jalan atau tempat yang biasanya dijadikan sebagai tempat "nongkrong" anak-anak tingkat sekolah menengah banyak siswa yang merokok. Pada saat anak duduk di sekolah menengah atas, kebanyakan pada siswa laki-laki merokok merupakan kegiatan yang menjadi kegiatan sosialnya. Menurut mereka merokok merupakan lambang pergaulan bagi mereka. Hampir semua orang mulai merokok dengan alasan yang sedikit sekali kaitannya dengan kenikmatan.
Puji Syukur ke hadirat Allah SWT atas Karunia-Nya, akhirnya tugas yang diberikan kepada Tim dapat selesai tepat pada waktunya. Demikian pula kami selaku Ketua Tim maupun pribadi dan atas nama anggota Tim Penyusunan Kompendium Bidang Hukum tentang MASALAH TUNA SOSIAL mengucapkan terima kasih kepada Bapak Kepala Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN) Departemen Hukum dan HAM RI, Prof. Dr. Abdul Gani Abdullah, S.H., yang telah memberikan kepercayaan kepada kami untuk melakukan Penyusunan Kompendium.
Alifia, 2020
ABSTRAK Memahami masalah sosial sangat penting bagi mereka yang bergerak di bidang sosial. Dengan memahami keluasan serta kedalaman masalah, maka kita akan terbantu menemukan peluang-peluang untuk aksi penanganan baik yang sifatnya pencegahan, penyelesaian, atau pengembangan. Semula para sosiolog tidak menaruh perhatian pada masalah sosial tersebut. Kemudian ada pula yang berpendapat bahwa aspek tersebut bukan merupakan bagian dari teori sosiolog. Akan tetapi, dengan meningkatnya perhatian terhadap dinamika masyarakat, timbul pendapat bahwa masalah sosial merupakan bagian sosiologi. Kata kunci: Masalah Sosial, Masyarakat.
Artikel ini hendak memaparkan kondisi riil Bangsa Indonesia yang sejak proses kelahiran dan kemenjadiannya hingga saat ini, memiliki catatan panjang dalam konflik sosial. Melihat kenyataan tersebut tidak bisa tidak untuk memberi pengakuan bahwa kemajemukan identitas primordial yang kurang menyatu dalam identitas nasional, telah menjadi akar ataupun bibit konflik sosial yang sangat potensial, sekalipun dalam saat yang bersamaan keberadaan dua identitas tersebut dapat pula menjadi bibit integrasi. Menyoroti keberadaan dua identitas ini, perlu suatu cara pandang yang beda yaitu memberi ruang yang cukup lapang untuk berinteraksi dengan budaya "mereka" dengan mereduksi seminim mungkin prasangka dan stereotype budaya yang senantiasa cenderung melihat dalam perspektif "kita". Sebagai suatu cara pandang hidup dalam berbangsa, bernegara dan bermasyarakat, Pancasila diharapkan mampu menjadi pemicu sekaligus "alat" yang memungkinkan terjadinya interaksi integratif lintas budaya yang bermartabat.
This article describes two counseling cases regarding college student problems, focusing on the issue of managing autonomy. Data is obtained through observation, counseling report, and recorded interviews that occurred in five sessions. Data from the interviews was analyzed by listening to the tapes, writing the verbatim and categorizing. This data was compared to the counselor's written report in order to match the information gathered. Results showed that both clients were not prepared and unable to manage freedom in a matured way, having family conflicts, too dependent on peers and failed to fulfill responsibilities as students. Background information revealed that the clients were not exposed to freedom before college life, having strict and violent
Pengenalan Masalah sosial merupakan satu fenomena yang tidak dapat dielakkan daripada berlaku dalam masyarakat pada masa kini. Setiap hari kita dapat melihat di kaca televisyen dan suratkhabar pendedahan mengenai pelbagai kegiatan jenayah yang berlaku dalam masyarakat. Masalah sosial mempunyai pengertian yang luas, ia bukan hanya mencakup permasalahan kemasyarakatan tetapi juga yang mencakupi permasalahan dalam masyarakat yang berkaitan dengan gejala-gejala abnormal dalam kehidupan masyarakat. Masalah adalah sesuatu yang memerlukan penyelesaian, perkara atau keadaan yang menimbulkan kesukaran atau kesulitan. Sosial pula adalah segala yang berkaitan dengan masyarakat. Oleh itu masalah sosial boleh diklasifikasikan sebagai sesuatu yang memerlukan penyelesaian bagi keadaan yang menimbulkan kesulitan kepada sesebuah masyarakat. Gejala sosial ataupun masalah sosial yang berlaku dalam masyarakat pada masa kini berada pada satu tahap yang membimbangkan pemimpin politik mahupun rakyat biasa. Pelbagai pihak merasa resah dan gelisah dengan gejala berkenaan kerana dalam tempoh jangka masa yang panjang, ia akan memberi kesan negatif terhadap generasi akan datang. Masalah ini sering dibicarakan dalam komuniti hari ini, ia tidak sahaja melanda masyarakat membangun tetapi turut melanda masyarakat yang membangun seperti negara kita Malaysia. Sekalipun para pemimpin negara mendakwa bahawa masalah sosial berada pada tahap yang terkawal, tetapi untuk jangka masa yang panjang dan juga untuk masa depan negara kita, sudah tentu perkara ini tidak boleh dibiarkan begitu sahaja. Ia akan menjadi satu tragedi yang menakutkan apabila para belia telah mula terperangkan dengan gejala sosial ini. Dalam penulisan ini, gejala sosial yang akan dibincangkan secara lebih mendalam adalah masalah seks bebas yang berlaku pada masa kini, terutamanya dalam negara kita Malaysia. Gejala seks dalam kalangan remaja terutamanya, amat membimbangkan dan semakin berleluasa. Menurut satu laporan yang dibuat mengenai fenomena remaja Malaysia dan seks telah didedahkan oleh Healthcare Malaysia Sdn Bhd yang dibuat oleh durex pada tahun 2002 keatas 2500 responden lelaki dan wanita yang berumur lingkungan 18-30 tahun tanpa mengira bangsa. Dapatan kajian mendapati bahawa, remaja yang berumur lingkungan 18-24 tahun paling kerap melakukan hubungan seks dan melahirkan anak luar nikah. Purata mereka melakukan seks adalah sebanyak 121 kali setahun atau 3 kali seminggu dan percintaan merupakan faktor utama responden melakukan seks bebas. (Mohamad Shatar, 2003).
pertentangan-pertentangan sosial dan integritas
Dewan Budaya, 1988
Kuasa politik cenderung untuk berada dan tertumpu di tangan sebahagian kecil ahli-ahli masyarakat ataupun lebih tepat lagi sekumpulan minoriti. Fenomena ini dapat diperhatikan di dalam mana-mana juga masyarakat termasuklah yang mendakwa mereka ...
Fenomena permasalahan Penyandangan Disabilitas/ Penyandang Cacat adalah sesuatu yang nyata di sekeliling kita. Pada dasarnya bukan hanya menjadi perhatian negara tertentu saja, namun sudah selayaknya menjadi gerakan global yang bersifat kemanusiaan (humanity). Kondisi ini tercermin pada diselenggarakannya Convention on The Right of The Child (Konvensi Hak Anak) tanggal 20 Novenber 1989 di Jeneva. Agenda itu menghasilkan suatu kesepakatan bahwa : 1) Hak untuk hidup; 2) Hak untuk tumbuh kembang; 3) Hak untuk memperoleh perlindungan dari kekerasan, dan 4) Hak untuk berpastisipasi. Disebutkan bahwa seorang anak berhak atas pemeliharaan khusus, memperoleh pendidikan, pelayanan kesehatan, persiapan lapangan kerja, dan pengembangan individu. Dalam penanganan permasalah penyandang cacat, keluarga merupakan lembaga utama yang paling dasar. Serta, pemerintah bersama dengan masyakarat menyelenggarakan pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi penyandang cacat.
Teks ini dibuat untuk diskusi di TUK guna mendiskusikan buku M.C. Ricklefs, "Polarising Javanese Society" yang luar biasa kaya data dan analisa
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.