Academia.eduAcademia.edu

Makalah APBL

Kristi (12010210045) Dosen Pengampu : Agus Rohman, S.Pd, M.Pd PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN SURYA TANGERANG 2014 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Guru sering menganggap bahwa kemanpuan berpikir kritis perlu diajarkan kepada peserta didik, namun penelitian menunjukkan kebanyakan guru tidak mengetahui bagaimana melatihkan kemampuan berpikir kritis tersebut secara efektif (Choy & San Oo, 2012). Keberhasilan suatu tujuan pendidikan banyak bergantung pada bagaimana pendidikan tersebut berlangsung secara efektif. Untuk menciptakan pembelajaran yang efektif, model yang digunakan haruslah berpusat pada siswa dan dapat memfasilitasi dalam mengembangkan kemampuan hands-on dan minds-on. Salah satu model pembelajaran yang sesuai adalah Problem Based Learning (PBL). Melalui kegiatan pemecahan masalah pada model PBL, dapat memberikan kesempatan yang luas kepada siswa saling bertukar ide atau pendapat serta berpikir tingkat tinggi sehingga memperoleh pemahaman baru tentang konsep fisika yang sedang dipelajari (Hedge, 2012). Pendekatan otentik menjadi salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat memfasilitasi siswa dalam menyelesaikan masalah nyata menggunakan proses berpikir kritis. Kemampuan berpikir kritis dan analisis dapat dilatihkan melalui kegiatan pembelajaran yang otentik (Hui, 2011). Siswa dihadapkan pada masalah kontekstual yang menuntut siswa melakukan penyelidikan berkelanjutan dan menyelesaikannya dengan memanfaatkan berbagai sumberdaya serta perspektif teori. Howard (2007) mengkolaborasikan model Problem Based Learning (PBL) dengan pendekatan Authentic Learning, yang lebih sering dikenal dengan model Authentic Problem Based Learning (aPBL). Penambahan istilah kata authentic dimaksudkan untuk mencerminkan tuntutan dunia kerja sebagai proses belajar. Model aPBL didukung dengan adanya pendidikan otentik dan masalah sebagai simulasi keadaan yang akan dihadapi pada saat terjun langsung menghadapi dunia kerja. Masalah dalam model aPBL merupakan masalah yang relevan dengan dunia kerja (Howard, 2007: 4). Diharapkan dari masalah tersebut, siswa nantinya dapat berpikir kritis dengan baik dalam pemecahan masalah, pembaruan diri dan kerja sama kelompok karena telah belajar seakan-akan berada di tempat kerja, untuk mengatasi kebimbangan dan ketidakpastian yang mungkin terjadi ketika mereka sudah bekerja nanti. aPBL mempersiapkan siswa dengan orientasi praktis dalam mengembangkan mind-set yang akan memberikan keahlian kognitif, afektif dan psikomotor (Sukumaran, 2012). Kapasitas kognitif meliputi berpikir kritis, memecahkan masalah dalam mencari solusi dan memperoleh konsep atau ide-ide baru. Kapasitas afektif meliputi menghargai pendapat siswa lain dan memberikan nilai yang objektif. Psikomotor untuk melihat, mengubah, dan memodifikasi dengan menerapkan hands-on activity.