Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
11 pages
1 file
Ketika seseorang membutuhkan informasi, dan informasi itu dapat diperolehnya melalui lembaran kertas, atau dokumen tertentu yang disimpannya tersebut, maka dibukalah kembali dokumen yang berisikan informasi tersebut, apa yang tadi disebutnya sebagai arsip. Hal ini dilakukan secara terus-menerus baik dalam kehidupan kita sehari-hari maupun dalam rentan waktu yang tak pasti sseperti membuka kembali informasi terkait beberapa tahun yang lalu. Arsip
Susun oleh : Bonifasio M. Selamat 2011187201b0008 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PGRI JEMBER
Sebuah organisasi yang berdiri baik itu berbentuk lembaga pemerintahan maupun lembaga swasta pasti memiliki dokumen dalam penyelenggaraan program kerjanya seperti membuat dokumen maupun menerima dokumen. Dalam hal ini sebuah lembaga melakukan penyimpanan terhadap dokumen-dokumen tersebut agar dapat menjadi pertanggung jawaban kepada atasan. Dokumen-dokumen tersebut disimpan dengan rapi agar ketika diperlukan mudah ditemukan dan dimanfaatkan sebagaimana mestinya. Dokumen yang dibuat disebuah lembaga mempunyai nilai penting bagi keberlangsungan hidup sebuah lembaga. Dari itu dibutuhkan seseorang yang mampu mengolah serta memilah dokumen yang dibuat untuk di disimpan dengan baik. Dokumen yang disimpan untuk keperluan serta memiliki nilai yang penting disebut dengan arsip. Arsip ini lah yang nantinya membantu dalam menelaah kembali sesuatau yang telah terjadi. Orang yang mengelola arsip disebut dengan arsiparis. Dalam upaya mewujudkan penyelenggaraan kearsipan yang baik, maka peningkatan dalam pembentukan arsiparis yang profesional sangat diperlukan tanpa mengesampingkan aspek-aspek lainnya. Persaingan sumber daya manusia yang berkualitas menuntut semua pihak dalam berbagai bidang dan sektor pembangunan untuk senantiasa meningkatkan kompetensi dan profesionalitas.
Arsip dan Sejarah, 2021
Arsip dan sejarah memiliki suatu keterkaitan antara yang satu dengan yang lain. Hubungan bilateral yang dijalin antara keduanya membuat sebuah keterpaduan informasi dan sebuah ilmu pengetahuan. Bahkan dengan keterpaduan dua hal tersebut dapat menjadi sebuah penentu masa depan, khususnya bagi anak bangsa. Arsip sebagai gudangnya informasi dan sejarah bergerak dalam sebuah pembentukan historiografi sehingga hal tersebut dapat menjadi sebuah kaca dan cermin yang dapat digunakan oleh kaum penerus bangsa dalam menopang kemajuan bangsa dan negara. Berbagai macam peristiwa yang sudah tergoreskan dalam sejarah dan menjadi sebuah dokumen yang diarsipkan, sepatutnya dijadikan sebuah bahan komparasi dalam mengelaborasikan bangsa dan negara ini. Anak bangsa sebagai kaum penerus yang digadang-gadang akan memberikan sebuah prakarsa istimewa untuk bangsa dan negara ini, haruslah berkaca kepada sejarah dan arsip yang ada. Sejarah dan arsip merupakan suatu kesatuan yang integral, bagaikan garam dalam sayur bayam. Untuk itu sangatlah penting bagi anak bangsa untuk memperhatikan arsip dan sejarah demi terciptanya moralitas yang baik dalam membangun sebuah bangsa dan negara yang apik.
TELAGA BAHASA
The oral literature had a close relation to history, where oral literature which is part of oral tradition become the main container in the delivery of historical facts. Therefore, tracking historical facts in oral literature in the archipelago. The purpose of this study is to reveal the historical traces that exist in oral traditions in Indonesia, especially those found in Bugis, Minangkabau, Sundanese, Banjar, Kerinci, and Sentani oral literature. The method used is the descriptive analysis utilizing the theory of Jan M. Vansina about oral tradition as history. The results of the research show that the historical content in oral literature tells about the origins of humans, the lives of the past kings, and their narrative tends to be personified.
JURNAL PERTANIKA MAHAWANGSA, 2024
Sastera lisan merupakan hasil karya awal yang merakamkan worldview masyarakat Melayu. Ini bermakna bentuk pemikiran dan perlakuan masyarakat secara tidak langsung dimuatkan secara eksklusif dalam genre tersebut. Perkembangan sistem tulisan Jawi akibat pengenalan agama Islam telah menyebarluaskan korpus ilmu dalam masyarakat sehingga lahir pelbagai genre dalam kesusasteraan Melayu. Misalnya genre historiografi Melayu dikarang untuk mengabsahkan jurai keturunan raja sebagai pemerintah yang berdaulat menerusi magnum opus yang mewakili kerajaan masing-masing. Walau bagaimanapun, setiap karya historiografi yang dihasilkan tidak dapat merakam setiap peristiwa dalam sesebuah kerajaan secara tuntas tanpa sumber lisan yang diwarisi. Kajian lalu mendapati bahawa beberapa sarjana Barat merendahkan fungsi sastera lisan sehingga genre historiografi ini dilabel sebagai ‘pseudo-historis’. Persoalannya, apakah fungsi sastera lisan dalam karya historiografi Melayu? Mengapakah sastera lisan ini diulang-ulang dalam beberapa karya historiografi Melayu? Ini menyebabkan kajian ini dilakukan dengan dua objektif, iaitu mengenal pasti unsur sastera lisan dalam karya historiografi Melayu terpilih dan menganalisis fungsi sastera lisan tersebut oleh pengarangnya dalam genre ini. Metodologi yang digunakan ialah kaedah analisis teks terhadap bahan kajian, seperti Hikayat Raja Pasai, Sulalatus Salatin (Sejarah Melayu) dan Tuhfat al-Nafis. Dapatan kajian menunjukkan bahawa, sastera lisan digunakan oleh pengarang dalam karya historiografi Melayu untuk mengangkat martabat raja sesebuah kerajaan, di samping merealisasikan persaingan ‘combat de prestij’ antara kerajaan-kerajaan Melayu tersebut. Rumusannya, sastera lisan memainkan peranan utama dalam kepengarangan sesebuah karya historiografi Melayu. Ini demikian kerana genre ini melambangkan keakraban pemikiran dan jati diri masyarakat dengan khazanah warisan bangsa yang harus dihargai dan dimanfaatkan agar terus diingati oleh generasi akan datang.
As the memory and memory of the nation, this article is based on sources on the internet, and various scientific journals. The article is based on the thoughts of Riki Walian Dani and Tri Winanda and guidance from the Lecturer of Archival Introduction, Mrs. Selly Yoanda. In this case, readers are expected to appreciate and know the history of the nation, how important it is to know a history, because history is a way and make our views become more understanding of the nation and understand what the country needs.
Sejarah lisan adalah satu kaedah yang penting dalam merakam peristiwa lampau yang pernah ditempuhi oleh seseorang. Melalui sejarah lisan, rekod-rekod sejarah berkenaan suatu peristiwa dapat dilengkapkan kerana sebahagian maklumat masih tersimpan di dalam memori individu yang terlibat. Satu-satunya kaedah pengumpulan maklumat dalam sejarah lisan ialah temubual atau wawancara yang dijalankan ke atas individu tertentu. Temubual sejarah lisan ini merangkumi berbagai lapisan masyarakat agar satu perspektif baharu tentang peristiwaperistiwa sejarah dapat dihasilkan. Pada tahun 1982, Universiti Sains Malaysia telah mengorak langkah menubuhkan Jawatankuasa Sejarah Lisan bagi mengumpul maklumat berkenaan pendudukan Jepun di wilayah utara Semenanjung Malaysia. Disamping pakar-pakar sejarah yang menjadi ahli Jawatankuasa ini, salah seorang daripada ahlinya adalah Pustakawan dari Perpustakaan Universiti Sains Malaysia. Pustakawan ini bertanggungjawab ke atas bahan rakaman dan juga transkripsi yang telah dihasilkan. Kesemua kompilasi sejarah lisan yang tersimpan di Perpustakaan didapati mampu menjana ilmu baharu jika usaha-usaha mempromosikan sumber maklumat ini dibuat dengan terancang. Pembangunan teknologi mampu membantu menyalurkan koleksi ini kepada para penyelidik melalui akses yang lebih meluas. Kertas kerja ini akan menerangkan tentang kepentingan sejarah lisan, latar belakang koleksi yang terdapat di Perpustakaan USM dan juga usaha-usaha yang boleh dibuat bagi mengetengahkan sumber maklumat ini sebagai bahan yang berkepentingan terhadap penyelidikan sejarah pada masa akan datang.
Untuk mewujudkan good governance dan clean government, diperlukan tertib administrasi. Tertib arsip diperoleh dari penilaian yang dilakukan untuk menguji kesesuaian antara praktik kearsipan dengan kaidah-kaidah kearsipan yang berlaku, penilaian tersebut disebut dengan pengawasan kearsipan. Hasil pengawasan yang diperoleh dari Arsiparis Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah menunjukkan peningkatan dari tahun 2022 ke tahun 2023. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk melihat pengaruh pelatihan dan pengembangan terhadap kinerja pegawai pada Arsiparis di Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah. Sampel penelitian dengan 30 responden. Berdasarkan hasil uji validitas pada variabel Pelatihan, Pengembangan dan Kinerja Pegawai, nilai r hitung pada masing-masing pernyataan memiliki nilai yang lebih besar dari r tabel, sehingga variabel Pelatihan, Pengembangan dan Kinerja Pegawai dapat diukur dalam kuesioner penelitian ini. Berdasarkan hasil uji reliabilitas pada Variabel Pelatihan, Pengembangan dan Kinerja Pegawai, karena nilai Cronbach’s Alpha dari semua variabel yang di uji memiliki nilai > 0,60, sehingga variabel Pelatihan, Pengembangan dan Kinerja Pegawai dianggap reliabel. Kata Kunci: Pelatihan, Pengembangan, Kinerja Pegawai.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Historia: Jurnal Pendidik dan Peneliti Sejarah
AMINNUDIN BIN HASHIM, 2024
Epistemé: Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman, 2014
Al asma : Journal of Islamic Education, 2021
Jurnal Teologi Berita Hidup