Academia.eduAcademia.edu

Belajar dari Bung Karno Menuju Persatuan dan Kesatuan

Di era ini banyak sekali bermunculan politisasi dan formalisasi agama, dan ini merupakan suatu langkah mundur, karena masalah tersebut justru telah dirampungkan oleh Bung Karno dan generasinya ketika bangsa ini memilih azas ideologi Kebangsaan. Di Indonesia sekarang ini, kita sudah terbiasa dengan suguhan “Imprealisme Doktriner” yang ingin memutlakkan satu Hukum suatu agama kepada pihak lain, dan hal ini mengancam keutuhan berbangsa dan bernegara kita sebagai Bangsa Indonesia. Melalui tulisan ini kita akan sama-sama belajar dari seorang tokoh besar Republik ini, yakni Bung Karno sebagai Sang Proklamator. Kita bisa menimba banyak khazanah pemikiran dari seorang Soekarno sebagai Founding Father bangsa kita ini. Menyelami pemikiran-pemikirannya yang mampu melakukan “Passing Over” – “Melintas Batas” terhadap agama-agama yang lain yang sangat bersifat “Religiusme Semesta” itu. Karya dan sumbangsih Bung Karno yang tidak bisa dipungkiri adalah Pancasila sebagai dasar negara dan Philosofische Grondslag (Pondamen Filosofis) yang menjamin kemajemukan Bangsa Indonesia, termasuk kemajemukan agama-agama dan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.