Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
11 pages
1 file
Di era ini banyak sekali bermunculan politisasi dan formalisasi agama, dan ini merupakan suatu langkah mundur, karena masalah tersebut justru telah dirampungkan oleh Bung Karno dan generasinya ketika bangsa ini memilih azas ideologi Kebangsaan. Di Indonesia sekarang ini, kita sudah terbiasa dengan suguhan “Imprealisme Doktriner” yang ingin memutlakkan satu Hukum suatu agama kepada pihak lain, dan hal ini mengancam keutuhan berbangsa dan bernegara kita sebagai Bangsa Indonesia. Melalui tulisan ini kita akan sama-sama belajar dari seorang tokoh besar Republik ini, yakni Bung Karno sebagai Sang Proklamator. Kita bisa menimba banyak khazanah pemikiran dari seorang Soekarno sebagai Founding Father bangsa kita ini. Menyelami pemikiran-pemikirannya yang mampu melakukan “Passing Over” – “Melintas Batas” terhadap agama-agama yang lain yang sangat bersifat “Religiusme Semesta” itu. Karya dan sumbangsih Bung Karno yang tidak bisa dipungkiri adalah Pancasila sebagai dasar negara dan Philosofische Grondslag (Pondamen Filosofis) yang menjamin kemajemukan Bangsa Indonesia, termasuk kemajemukan agama-agama dan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2021
Kajian ini bertujuan untuk menganalisis peran pendidikan sejarah dalam menanamkan nilai persatuan dan kesatuan. Jenis penelitian kualitatif dengan metode sejarah dan langkah-langkah Heuristik, Kritik Sumber, Interpretasi, dan Historiografi. Hasil kajian menunjukkan bahwa pemahaman sejarah penting sekali dimiliki oleh setiap orang sejak dini supaya mengetahui dan memahami makna dari peristiwa masa lampau sehingga dapat digunakan sebagai landasan sikap dalam menghadapi kenyataan pada masa sekarang, serta menentukan masa yang akan datang. Semua perjuangan yang dilakukan oleh tokoh-tokoh pergerakan nasional ini mencerminkan betapa mulianya akhlak mereka sendiri, yang rela berkorban demi nusa dan bangsanya. Pentingnya sejarah terhadap persoalan kehidupan bersama seperti: nasionalisme, persatuan dan kesatuan, solidaritas dan integritas nasional. Terwujudnya cita-cita suatu masyarakat dan bangsa sangat ditentukan oleh generasi penerus yang mampu memahami sejarah masyarakat dan bangsanya.
2021
Persatuan secara sederhana berarti gabungan (ikatan, kumpulan, dan sebagainya) dari beberapa bagian menjadi sesuatu yang utuh. Dengan kata lain, persatuan itu berkonotasi disatukannya bermacam-macam corak yang beragam ke dalam suatu kebulatan yang utuh. Negara Indonesia adalah negara kesatuan berbentuk republik yang wilayahnya merupakan kesatuan dari ribuan pulau. Negara Indonesia terletak di antara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia serta di antara Benua Asia dan Australia. Ada tiga faktor yang dapat memperkuat persatuan dan kesatuan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ketiga faktor tersebut adalah Sumpah Pemuda, Pancasila, dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
Maria Anjelita Versari mau, 2022
Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa majemuk, ditandai dengan banyaknya etnis, suku, agama, budaya, kebiasaan, di dalamnya. Di sisi lain, masyarakat Indonesia dikenal sebagai masyarakat multikultural, masyarakat yang anggotanya memiliki latar belakang budaya (cultural background) beragam. Sebuah negara akan menjadi kuat kokoh apabila masyarakatnya memiliki semangat persatuan dan kesatuan. Menengok sejarah bahwa persatuan dan kesatuan bangsa terbentuk dari proses yang tumbuh dari unsur-unsur sosial budaya masyarakat Indonesia sendiri, yang ditempa dalam jangkauan waktu yang lama sekali. Prinsipnya dihayati dari berbagai keberagaman pahami lalu kita amalkan, demi membangun Persatuan dan kesatuan mencakup upaya memperbaiki kondisi kemanusiaan lebih baik dari hari kemarin. Semangat untuk senantiasa memperbaiki kualitas diri ini amat sejalan dengan perlunya menyiapkan diri menghadapi tantangan masa depan yang kian kompetitif. Setiap warga negara bertugas untuk mempererat persatuan dan kesatuan Indonesia agar tercapai Indonesia yang damai, utuh, dan bersatu erat. Persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia berasal dari kesadaran diri dan sikap nasionalisme dari seluruh elemen masyarakat tanpa terkecuali.
Didik Kusramadana, 2022
Pandemi Covid-19 sudah berakhir, protokol kesehatan tetap menjadi alat untuk antisipasi pandemi berikutnya. Selain itu penyebaran virus Covid-19 ini juga mempengaruhi ketahanan kesatuan bangsa, sehingga semua pihak harus menumbuhkan dan menjaga persatuan bangsa.
Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 menandai lahirnya bangsa Indonesia. Sejak saat itu, Indonesia menjadi negara yang berdaulat dan berhak untuk menentukan nasib dan tujuannya sendiri. Bentuk negara yang dipilih oleh para pendiri bangsa adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan negara kesatuan berbentuk republik dengan sistem desentralisasi (pasal 18 UUD 1945), di mana pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya di luar bidang pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan pemerintah pusat. Pasal 18 UUD 1945 menyebutkan bahwa: Mengolah kekayaan alam dengan menjaga ekosistem guna meningkatkan kesejahteraan rakyat. Rajin belajar guna menguasai ilmu pengetahuan dari berbagai disiplin untuk diabdikan kepada negara.
Dalam membangun persatuan dan kesatuan dalam melindungi Negara republik Indonesia kita harus bisa mewujudkan kebersamaan, saling bahu-membahu, dan hidup rukun merupakan wujud keserasian dan keselarasan dalam masyarakat yang menjadi faktor pendukung untuk mencapai kemajuan dan kejayaan bangsa Indonesia. Apabila seseorang
Persatuan dan kesatuan merupakan kunci suatu negara dalam membangun suatu bangsa, tanpa adanya rasa tanggung jawab dan kesadaran dalam menjaga persatuan bangsa maka keadaan suatu negara mudah tergoyah oleh berbagai ancaman baik dari luar negeri maupun dalam negeri. Oleh sebab itu, masyarakat Indonesia harus memiliki rasa tanggung jawab dan kesadaran dalam menjaga persatuan bangsa Indonesia.Berdasarkan data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia berarti persatuan bangsa yang mendiami wilayah Indonesia. Persatuan itu didorong untuk mencapai kehidupan yang bebas daam wadah negara yang merdeka dan berdaulat. Dan timbunya kesadaran bertanggung jawab karena manusia hidup bermasyarakat dan hidup dalam lingkungan alam. Metode penulisan yang digunakan adalah metode penulisan deskriptif kualitatif.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
2021
Jurnal Sosial Humaniora, 2009
Koinonia, Komisi Komunikasi Sosial Keuskupan Agung Makassar (Komsos KAMS), 2020
Bhineka Tunggal Ika: Kajian Teori dan Praktik Pendidikan PKn
Interpretasi: Communication & Public Relations
Endogami: Jurnal Ilmiah Kajian Antropologi, 2017
Lilis Eka Oktavia, 2021
JURNAL SOSIO-KOMUNIKA