Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
51 pages
1 file
sumur air tanah
Sriyanto 05121002020 PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA INDRALAYA 2015 KATA PENGANTAR Assalamu'alaikum wr,wb. Segala puji pada Allah swt. Tuhan semesta alam. Yang telah memberikan nikmat, rahmat dan hidayah kepada kita, selaku hamba yang sepatutnya bersyukur kepada-Nya. Shalawat serta salam kepada junjungan nabi Muhammad saw, beserta keluarga, sahabat, dan para alim ulama yang berjuang di jalan kebenaran. Semoga kita termasuk kedalam golongan orang-orang yang mendapat syafaat beliau di hari akhir kelak. Aamiin ya robbal 'aalamiin.. Ucapan terimakasih penulis ucapkan kepada seluruh keluarga yang senantiasa memberikan dukungan kepada penulis. Semoga dilapangkan segala urusannya. Terutama kepada kedua orang tua yang selalu memberikan nasehat dan do'anya. Sosok orang tua yang luarbiasa. Rela membanting tulang hanya untuk kebahagiaan anak-anaknya. Semoga apa yang mereka usahakan dapat perhatian dari yang maha kuasa. Terimakasih kepada para dosen pengajar yang telah senantiasa membagikan ilmunya kepada kami selaku mahasiswa yang dulunya awam menjadi tahu. Semoga kami dapat mengamalkan ilmu yang telah kami dapatkan dengan bijaksana. Dan apa yang kami dapatkan mendapat ridho dari tuhan semesta alam. Terimakasih juga kepada teman-teman seperjuangan yang saling mendukung dalam perkuliahan ini. Semoga diberi kelancaran dalam menuntuk ilmu. Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan kepada pembaca mengenai Hubungan tanah, air, tanaman dan atmosfer. Dengan harapan pengetahuan pembaca dapat bertambah dan dapat membantu pembaca dalam melaksanakan tugas kuliah, tugas sekolah maupun sebagai pengetahuan umum. Semoga isi dalam makalah ini dapat dimanfaatkan secara bijak. Penulis menyadari bahwa dalam penuisan makalah ini tidak sempurna. Sehingga kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan. Dan harapannya jangan biarkan kesalahan tetap terus berjalan dengan kesalahannya. Karena akan berdampak negetif untuk kedepannya. Mohon maaf jika terjadi banyak kesalahan. Karena kesempurnaan hanya milik tuhan semesta alam. Wassalamu'alaikum wr.wb. April, 2015 Penulis
1. PENDAHULUAN Tanah mempunyai sifat sangat kompleks, terdiri atas komponen padatan yang berinteraksi dengan cairan, dan udara. Komponen pembentuk tanah yang berupa padatan, cair, dan udara jarang berada dalam kondisi kesetimbangan, selalu berubah mengikuti perubahan yang terjadi di atas permukaan tanah yang dipengaruhi oleh suhu udara, angin, dan sinar matahari. Untuk bidang pertanian, tanah merupakan media tumbuh tanaman. Media yang baik bagi pertumbuhan tanaman harus mampu menyediakan kebutuhan tanaman seperti air, udara, unsur hara, dan terbebas dari bahan-bahan beracun dengan konsentrasi yang berlebihan. Dengan demikian sifat-sifat fisik tanah sangat penting untuk dipelajari agar dapat memberikan media tumbuh yang ideal bagi tanaman. Pengambilan contoh tanah merupakan tahapan penting untuk penetapan sifat-sifat fisik tanah di laboratorium. Prinsipnya, hasil analisis sifat-sifat fisik tanah di laboratorium harus dapat menggambarkan keadaan sesungguhnya sifat fisik tanah di lapangan. Keuntungan penetapan sifat-sifat fisik tanah yang dilakukan di laboratorium dapat dikerjakan lebih cepat, dan dalam jumlah contoh tanah relatif lebih banyak. Kerugiannya adalah contoh tanah yang diambil di lapangan bersifat destruktif, karena dapat merusak permukaan tanah, seperti terjadinya lubang bekas pengambilan contoh tanah, cenderung menyederhanakan kompleksitas sistem yang ada di dalam tanah, dan sebagainya. Sifat-sifat fisik tanah yang dapat ditetapkan di laboratorium mencakup berat volume (BV), berat jenis partikel (PD = particle density), tekstur tanah, permeabilitas tanah, stabilitas agregat tanah, distribusi ukuran pori tanah termasuk ruang pori total (RPT), pori drainase, pori air tersedia, kadar air tanah, kadar air tanah optimum untuk pengolahan, plastisitas tanah, pengembangan atau pengerutan tanah (COLE = coefficient of linier extensibility), dan ketahanan geser tanah.
Abstrak Perubahan tata guna lahan berdampak pada ketersediaan airtanah baik secara kuantitas maupun kualitas. Aktivitas penambangan batubara pit terbuka merupakan aktivitas perubahan tata guna lahan yang berakibat langsung terhadap perubahan perlapisan batuan yang berkorelasi dengan lapisan akuifer sebagai lapisan pembawa airtanah. Kondisi ini seperti pada lokasi penambangan batubara pit terbuka di kecamatan Muara Lawa yang menjadi daerah model penelitian. Kajian kondisi hidrogeologi, hidrologi, dan kondisi batas hidrogeologi sangat berperan untuk mengetahui keberadaan airtanah pada cekungan airtanah dan menentukan pemodelan airtanah alami (sebelum penambangan) dan ketika penambangan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pola aliran airtanah alami dan perubahannya dampak penambangan batubara pit terbuka dengan pemodelan tiga dimensi. Secara geologis, formasi batuan yang berkembang daeag Muara Lawa terdiri dari, yaituFormasi Pulaubalang, Pamaluan, dan Balikpapan dengan struktur Sinklin Lampanan. Kemiringan perlapisan batuan (dip) 16˚-20˚dengan sumbu sinklin yang membentang dari timur laut menuju ke barat daya. Daerah penelitian masuk dalam Sistem Akuifer Batuan Sedimen Terlipat yang terdiri dari tujuh lapisan akuifer yang berselang-seling antara akuitar, akuifer, dan lapisan dasar berupa akuiklud. Secara regional, batas hidrogeologis daerah model penelitian dibatasi oleh batas air permukaan pada dua sungai besar, yaitu Sungai Lawa (timur) dan Sungai Perak (barat), serta batas pemisah airtanah dengan head tertinggi (utara dan selatan) yang dibatasi oleh perbukitan homoklin berbentuk sayap sinklin.Hasil pemodelan airtanah dapat diketahui adanya perubahan aliran airtanah dampak akibat aktifitas penambangan batubara pit terbuka terutama pada daerah pit tambang yang mengalami penurunan elevasi sampai-70 m dpl dan penambahan elevasi hingga 40 m pada daerah disposal. Perubahan yang terjadi antar lain pola arah aliran airtanah pada arah pit, penurunan muka airtanah piezometrik, head, dan terbentuknya void/pit lake.
Manusia merupakan komponen lingkungan alam yang bersama-sama dengan komponen alam lainnya, hidup bersama dan mengelola lingkungan dunia. Karena manusia adalah makhluk yang memiliki akal dan pikiran, peranannya dalam mengelola lingkungan sangat besar. Manusia dapat dengan mudah mengatur alam dan lingkungannya sesuai dengan yang diinginkan melalui pemanfaatan ilmu dan teknologi yang dikembangkannya. Akibat perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat pesat, kebudayaan manusia pun berubah dimulai dari budaya hidup berpindahpindah (nomad), kemudian hidup menetap dan mulai mengembangkan buah pikirannya yang terus berkembang sampai sekarang ini. Hasilnya berupa teknologi yang dapat membuat manusia lupa akan tugasnya dalam mengelola bumi. Sifat dan perilakunya semakin berubah dari zaman ke zaman. Sekarang ini manusia mulai bersifat boros, konsumtif dan cenderung merusak lingkungannya. Lingkungan mempunyai daya dukung dan daya lenting. Daya dukung berarti kemampuan lingkungan untuk dapat memenuhi kebutuhan sejumlah makhluk hidup agar dapat tumbuh dan berkembang secara wajar didalamnya. Daya lenting berarti kemampuan untuk pulih kembali kepada keadaan setimbang. Kegiatan manusia amat berpengaruh pada peningkatan atau penurunan daya dukung maupun daya lenting lingkungan. Manusia dapat meningkatkan daya dukung lingkungan, tetapi karena keterbatasan kemampuan dan kapasitas lingkungan, tidak mungkin terus ditingkatkan tanpa batas, sehingga manusia secara sadar ataupun tidak menyebabkan ketidaksetimbangan atau kerusakan lingkungan. Kerusakan lingkungan diakibatkan oleh berbagai faktor, antara lain oleh pencemaran. Pencemaran ada yang diakibatkan oleh alam, dan ada pula yang diakibatkan oleh perbuatan manusia. Pencemaran akibat alam antara lain letusan gunung berapi. Bahan-bahan yang dikeluarkan oleh gunung berapi seperti asap dan awan panas dapat mematikan tumbuhan, hewan bahkan manusia. Lahar dan batu-batu besar dapat merubah bentuk muka bumi. Pencemaran akibat manusia adalah akibat dari aktivitas yang dilakukannya. Lingkungan dapat dikatakan tercemar jika dimasuki atau kemasukan bahan pencemar yang dapat mengakibatkan gangguan pada mahluk hidup yang ada didalamnya. Gangguan itu ada yang segera nampak akibatnya, dan ada pula yang baru dapat dirasakan oleh keturunan berikutnya. Kerusakan lingkungan akibat aktivitas manusia di mulai dari meningkatnya jumlah penduduk dari abad ke abad. Populasi manusia yang terus bertambah mengakibatkan kebutuhan manusia semakin bertambah pula, terutama kebutuhan dasar manusia seperti makanan, sandang dan perumahan. Bahan-bahan untuk kebutuhan itu semakin banyak yang diambil dari lingkungan. Disamping itu perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) memacu proses industrialisasi, baik di negara maju ataupun Negara berkembang. Untuk memenuhi kebutahan populasi yang terus meningkatkan, harus
Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau bebatuan di bawah permukaan tanah. Air tanah merupakan salah satu sumberdaya air Selain air sungai dan air hujan , air tanah juga mempunyai peranan yang sangat penting terutama dalam menjaga keseimbangan dan ketersediaan bahan baku air untuk kepentingan rumah tangga (domestik) maupun untuk kepentingan industri. Dibeberapa daerah, ketergantungan pasokan air bersih dan air tanah telah mencapai ± 70%.
Sebelum pekerjaan dimulai lapangan kerja harus dibersihkan dari berbagai tanaman. Pada pekerjaan timbunan untuk tanggul, tanah bahan timbunan harus bersih dari humus dan di kupas setebal minimum 20 cm. b. Uitzet, pemasangan profil dan bouwplank Pada pekerjaan ini harus disediakan alat ukur yang diperlukan c. Barak kerja dan gudang Digunakan untuk menyimpan material atau bahan bangunan yang perlu dilindungi dari cuaca. 7.2 Galian Saluran Keseluruhan penampang sungai Sragi Lama memiliki bentuk dan ukuran yang tidak sesuai dengan kapasitas yang diperlukan. Sehingga perlu ada penggalian yang disesuaikan dengan gambar rencana yaitu berbentuk trapesium dengan lebar dasar bervariasi : 13 dan 20 m dengan kedalaman ± 5,0 m. Material hasil galian dibuang ke disposal area yang sudah ditentukan dan material yang memenuhi syarat (kadar lumpur <5%) digunakan sebagai timbunan tanggul. 1. Material yang digunakan Papan dan kayu untuk bouwplank 2. Peralatan yang digunakan a. Peralatan Ukur (theodholit, waterpass dan bak ukur). Untuk menentukan as dan lebar saluran serta elevasi dasar saluran serta elevasi dasar saluran.
Tanah ulayat adalah bidang tanah yang di atasnya terdapat hak ulayat dari suatu masyarakat hukum adat tertentu.