Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
3 pages
1 file
Secara tradisional, cuka kelapa dibuat dengan cara fermentasi yeast (Sacharomyces cereviceae) pada air kelapa yang akan menghasilkan cairan berlalkohol. Air kelapa yang telah difermentasi lalu mengalami fermentasi lanjutan untuk menghasilkan asam cairan berasam dengan starter bakteri asetat. Fermentasi cuka dimulai pada saat terbentuk 5% etanol pada air kelapa, namun terdapat masalah kehalalan. Sehingga sebagai solusi, starter Acetobacter aceti secara langsung diberi tanpa melakukan tahap fermentasi alkohol terlebih dahulu, sehingga fermentasi alikohol spontan yang terjadi dapat langsung terfermentasi menjadi asam asetat.
Penelitian peningkatan mutu keripik kelapa dengan variasi penambahan vitamin E dan lama perendaman telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan mutu dan masa simpan dari keripik kelapa.
Kelapa merupakan tanaman perkebunan atau industri berupa batang lurus dari famili palmae. Kelapa dapat diolah menjadi beberapa produk diantaranya minyak kelapa, cuka, kecap, sirup dan lain – lain. Budidaya tanaman kelapa dilakukan dari pembibitan, persiapan lahan, penanaman, pemeliharaan tanaman dan pengambilan hasil (panen). Adapun perlakuan pasca panen yaitu: 1. Pengumpulan Buah dikumpulah menggunakan keranjang atau alat angkut yang tersedia. Kemudian semua buah hasil panen dikumpulkan di Tempat Pengumpulan Hasil (TPH). 2. Penyortiran dan Penggolongan Sortasi buah dan perhitungan buah dilakukan setiap blok kebun setelah selesai panen pada akhir bulan. 3. Penyimpanan Buah kelapa disimpan dengan cara: a) buah ditumpuk dengan tinggi tumpukan maksimal 1 meter b) tumpukan berbentuk piramidal dan longgar c) tumpukan dalam gudang diamati secara rutin. 4. Pengemasan dan Pengangkutan Buah kelapa apabila akan dijual terlebih dulu di kupas kulit luarnya dan dibungkus dalam karung goni atau karung sintetis. Pengangkutan dapat dilakukan dengan truk, kapal laut atau alat angkut yang sesuai
berkat limpahan rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah bioteknologi konvensional "pembuatan nata de coco dengan bantuan bakteri actobacter xylinum" ini tepat pada waktunya. Makalah ini di selesaikan tepat pada waktunya untuk memenuhi tugas akhir praktikum biologi semester genap.
Puji dan Syukur saya ucapkan ke Hadirat Allah SWT, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga saya dapat menyusun makalah ini dengan baik dan benar, serta tepat pada waktunya. Dalam makalah ini saya akan membahas mengenai makanan, lebih tepatnya berjudul "KELAPA SI KAYA MANFAAT".
Ketika kita memperhatikan pertanaman kelapa kita, tajuk tanaman kelapa menunjukkan penampilan yang tidak biasa. Tajuk tanaman tampak melidi karena daun dimakan oleh hama. Jika kita lihat lebih dekat ternyata daun dimakan oleh ulat dan daun yang tadinya hijau berubah menjadi kecoklatan dan lama-kelamaan menjadi melidi. Gejala yang disebabkan oleh Hama ini sering kali tertukar dengan ulat Artona. Gambar 1. Pohon kelapa yang terserang hama O. arenosella Ulat pemakan daun (Black headed caterpillar) Opisina arenosella merupakan salah satu hama yang menyerang tanaman kelapa. Hama ini menyebabkan kerusakan yang parah terutama di daerah pesisir dan daerah rawa. Puncak serangan hama ini berkisar antara bulan Maret Sampai Mei. Gejala kerusakan Hama ini menyerang semua umur tanaman kelapa. Serangan dimulai pada daun paling bawah (daun paling tua). Serangan hama membuat daun menjadi kering karena ulat ini memakan lapisan daun. Hasil dari gigitan ulat ini membentuk alur yang terbuat dari serasah dan sutra yang terletak di bawah daun. Alur ini digunakan ulat untuk tinggal dan makan. Serangan parah menyebabkan tanaman tampak seperti terbakar.
Tempe adalah makanan yang terbuat dari biji-bijian, bungkil dan ampas-ampas tertentu yang diolah dengan cara fermentasi dengan menggunakan ragi tempe sehingga tumbuh jamur kapang yang akhirnya membentuk tempe.
Minyak sawit adalah salah satu minyak yang paling banyak dikonsumsi dan diproduksi di dunia. Minyak yang murah, mudah diproduksi dan sangat stabil ini digunakan untuk berbagai variasi makanan, kosmetik, produk kebersihan, dan juga bisa digunakan sebagai sumber biofuel atau biodiesel. Kebanyakan minyak sawit diproduksi di Asia, Afrika dan Amerika Selatan karena pohon kelapa sawit membutuhkan suhu hangat, sinar matahari, dan curah hujan tinggi untuk memaksimalkan produksinya. Efek samping yang negatif dari produksi minyak sawit-selain dampaknya kepada kesehatan manusia karena mengandung kadar lemak yang tinggi-adalah fakta bahwa bisnis minyak sawit menjadi sebab kunci dari penggundulan hutan di negara-negara seperti Indonesia dan Malaysia. Indonesia adalah penghasil gas emisi rumah kaca terbesar setelah Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dan Amerika Serikat (AS). Produksi minyak sawit dunia didominasi oleh Indonesia dan Malaysia. Kedua negara ini secara total menghasilkan sekitar 85-90% dari total produksi minyak sawit dunia. Pada saat ini, Indonesia adalah produsen dan eksportir minyak sawit yang terbesar di seluruh dunia. Dalam jangka panjang, permintaan dunia akan minyak sawit menunjukkan kecenderungan meningkat sejalan dengan jumlah populasi dunia yang bertumbuh dan karenanya meningkatkan konsumsi produk-produk dengan bahan baku minyak sawit. Ekspektasi Produksi Minyak Kelapa Sawit 2014: Hanya beberapa industri di Indonesia yang menunjukkan perkembangan secepat industri minyak kelapa sawit dalam 15 tahun terakhir. Pertumbuhan ini tampak dalam jumlah produksi dan ekspor dari Indonesia dan juga pertumbuhan luas area perkebunan sawit. Didorong oleh permintaan global yang terus meningkat dan keuntungan yang juga naik, budidaya kelapa sawit telah ditingkatkan secara signifikan baik oleh petani kecil maupun para pengusaha besar di Indonesia (dengan imbas negatif pada lingkungan hidup dan penurunan jumlah produksi hasil-hasil pertanian lain karena banyak petani beralih ke budidaya kelapa sawit).
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Agrointek : Jurnal Teknologi Industri Pertanian
Walisongo Journal of Chemistry, 2019
Journal of Holistic and Health Sciences, 2017
Jurnal SOLMA, 2019
Rahmatan Lil 'Alamin Journal of Community Services