Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
7 pages
1 file
PROGRAM MAGISTER TEKNIK INFORMAATIKA FAKULTAS TEGNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA 2015 The Role Played By Digital Devices Berikut ini adalah lima (5) Peran yang dimainkan oleh perangkat digital (the role played by digital devices) yang dikemukakan oleh Angus McKenzie Marshall dalam bukunya yang pertama kali diterbitkan pada tahun 2008 dengan judul "Digital Forensics: Digital Evidence in Criminal Investigations" adalah sebagai berikut:
Pemetaan Barang Bukti Digital Menurut Angus McKenzie Marshall
Laporan Digmik
2023
This study explores the perceptions of artists about digital technology as a tool in the art production process and ways to overcome challenges faced in manual drawing in the digital age. The method used is qualitative with interviews of actively practicing artists. The study results indicate that artists have differing perceptions of digital technology, with some viewing it as an extremely useful tool to improve efficiency in the art production process, while others may see it as diminishing the value of the art produced. Nonetheless, the conclusion is that digital technology can be utilized as an aid to enhance the quality of artwork created through manual drawing and applied in the right way without replacing manual techniques.
Hidup di zaman era globalisasi seperti saat sekarang sangatlah menjadi tantangan tersendiri bagi kehidupan remaja. Banyak dampak yang terasa, baik secara positif maupun negative. Masa remaja yang dikenal dengan masa transisi atau pencarian jati diri mengakibatkan mudahnya remaja saat ini menerima trend ataupun gaya hidup baru yang ada di sekitarnya. Tidak hanya sekedar trend, dalam penyerapan informasi pun kalangan remaja dapat dikatakan sebagai kalangan "tersensitif" dalam menyerap informasi yang ada. Informasi sangatlah dibutuhkan bagi kalangan manapun. Adapun media yang disediakan untuk mendapat informasi yaitu media elektronik berupa TV,radio, dan internet. Selain itu media cetak berupa koran,majalah,dsb. Walaupun memiliki fungsi yang sama yaitu menyajikan informasi, namun kedua jenis media tersebut memiliki keunggulan masing-masing yang dapat meningkatkan minat dari para pengguna informasi untuk memilih mana yang lebih baik antara media cetak dan media elektronik. Perubahan zaman dan semakin meningkatnya teknologi menyebabkan berbagai kalangan memilih segala sesuatu secara praktis. Inilah yang terjadi pada saat sekarang terutama remaja. Dalam pengambilan informasi yang dibutuhkan, para remaja saat ini saat enggan untuk membaca dalam bentuk kertas seperti koran dan majalah. Mereka cenderung hanya ingin mengakses apapun yang mereka inginkan melalui media elektronik. Hal ini menyebabkan media cetak secara perlahan mulai diabaikan di kalangan remaja. Berikut hasil survey antara penggunaan media cetak dan media elektonik : Survey ini dilakukan terhadap 13 mahasiswa dan mahasiswi usia 19 sampai dengan 21 tahun. Dapat dilihat bahwa media elektronik sangat mendominasi minat para remaja khususnya mahasiswa dalam pencarian informasi yang mereka butuhkan. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukan para remaja menggunakan media elektronik karena praktis dan menarik. Namun belum ada pemikiran lebih lanjut tentang berapa biaya yang dipergunakan apabila kita menggunakan media elektronik. Sedangkan alat untuk mengakses informasi melalui media elektronik semakin banyak dan beraneka ragam sesuai dengan perkembangan teknologi dan zaman. 1.2 Perumusan Masalah Dari latar belakang kajian ini, maka masalah kajian dapat dirumuskan sebagai berikut :
Jurnal Ilmu Komputer dan Teknologi, 2021
Dalam sebuah pengerjaan proyek multimedia, Multimedia Development Life cycle disingkat MDLC yang merupakan metode pengembangan perangkat lunak multimedia, diambil untuk dijadikan kerangka kerja sehingga memperoleh sasaran aplikasi yang tepat. MDLC Luther ditinjau dan disimpulkan, dimana metode ini sesuai dalam pengerjaan tugas akhir mahasiswa dalam pengembangan perangkat lunak multimedia. Dalam penelitian ini permasalahan dalam pemilihan perangkat lunak authoring ditinjau dengan studi kasus instrinsik untuk mengungkap kekhususan yang menarik. Dukungan perangkat lunak authoring dalam prespektif yang tersedia, diharapkan akan memberikan gambaran tentang perangkat lunak authoring guna mendukung kerangka kerja yang tepat dan lebih efektif dalam pengembangan aplikasi multimedia yang tepat sasaran. Perangkat lunak Adobe After Effecs digunakan sebagai objek studi kasus yang nantinya akan diambil berupa dukungan resmi terkait ruang kerja perangkat lunak authoring yang akan mendukung pengapl...
A. PENDAHULUAN ELEKTRONIKA DIGITAL 1. Sinyal analog dan analog Secara alami kuantitas fisik di dunia ini dalam bentuk analog. Beberapa contoh sinyal yang mempresentasikan sinyal analog adalah suara manusia, cahaya, getaran jembatan dll. Terus mengapa kita butuh representasi digital yang sebenarnya secara alami adalah analog? Jawabannya adalah jika kita ingin alat elektronik meginterpretasikan, berkomunikasi dan menyimpan informasi analog akan lebih mudah jika kita mengkonversikan terlebih dahulu ke format digital. Secara umum sinyal analog dapat di definiksikan sebuah kuantitas variable fisik atau listrik secara kontinyu dengan bentuk sinyal seperti gelombang sinus. Sedangkan sinyal digital berbentuk gelombang kotak. Seperti di tunjukkan pada gambar berikut. Untuk mengubah suatu sinyal analog menjadi sinyal digital dilakukan pengambilan sempel dari nilai sinyal kontinyu pada waktu tertentu, di samping dilakukan kuantifikasi. Sebagai contoh apabila terdapat sinyal sinus dengan durasi 20 detik. Kemudian pengambilan sempel tiap 2.5 detik. Maka sinyal sinus tersebut akan diubah dengan proses berikut: PERANCANGAN DIGITAL D3 TEKNIK INFORMATIKA MIPA UNS SURAKARTA Disusun oleh Agus Purnomo,S.Si 2 Gambar tersebut menunjukkan sinyal awal dan sinyal setelah proses pensamplingan. Kemudian sinyal tersebut dikuantifikasi sehingga tiap nilai sinyal menjadi nilai digital tertentu. Kemudian bentuk digital tersebut diubah menjadi bentuk biner sehingga secara lengkap kuantifikasi sinyal pada titik pengambilan sampel ( detik ke-0,2 dan seterusnya) dapat dirangkum dalam table 1.1 PERANCANGAN DIGITAL D3 TEKNIK INFORMATIKA MIPA UNS SURAKARTA Disusun oleh Agus Purnomo,S.Si 3 Apabila sinyal telah berada dalam representasi biner, maka sinyal tersebut dapat diproses secara digital. Sebagai contoh, apabila nilai tersebut ditransmisikan melalui system RS232, dengan nilai 0 bernilai +10Volt, dan 1 bernilai -10Volt, maka nilai biner tersebut akan diubah menjadi nilai-nilai tegangan tersebut. Misalnya informasi keadaan fungsi input pada detik 16 adalah 0.9504 volt, maka akan diubah menjadi 1010010 yang dalam bentuk fisiknya berupa pulsa-pulasa lintrik dengan tegangan -10V, +10V, -10V,+10V,+10v,-10V,+10V. nilai tegangan tersebut kini telah dapat ditansmisikan melalui saluran digital dalam bentuk sinyal digital seperti pada gambar berikut. PERANCANGAN DIGITAL D3 TEKNIK INFORMATIKA MIPA UNS SURAKARTA Disusun oleh Agus Purnomo,S.Si 4 Pada gambar tersebut tiap satu kumpulan bit yang merepresentasikan satu bilangan dipisahkan oleh delay 0.1 detik dan tiap nilai binet dalam satu bilangan dipisahkan oleh delay 0.01 detik. Sehingga sinyal sinus diubah dalam saluran digital menjadi sinyal digital. Pada system peralatan komunikasi digital sinyal analog seperti suara diubah terlebih dahulu menjadi sinyal digital. Kemudian setelah diproses dan ditransmisikan, sinyal digital harus di proses kembali untuk diubah menjadi sinyal analog, sehingga dapat dipahami oleh manusia. 2. Mengapa Digital? Pengolahan sinyal analog secara digital membutuhkan pengubah analog ke digital dan pengubah digital ke analog artinya diperlukan peralatan tambahan, artinya diperlukan perangkat tambahan. Dalam system elektronika penambahan bagian dari system juga berarti menambah waktu pemprosesan sinyal. Namun hamper semua system elektronika saat ini menggunakan pengolahan sinyal dan transimisi sinyal dalam bentuk digital. Mengapa demikian? a. Memiliki ketahanan yang lebih tinggi terhadap noise dan dapat dipublikasikan sempurna tanpa degradasi. Dalam transmisi sinyal dan duplikasi sering dijumpai noise (sinyal pengganggu). Sinyal yang sudah bercampur dengan noise pada system analog sangat sulit untuk dapat dipisahkan sempurna dari sinyal aslinya. Pada system digital sinyal yang telah bercampur dengan noise akan dapat dimurnikan lagi, karena sinyal dengan nilai tegangan 0Volt-2Volt akan tetap dianggap bernilai biner 0
pemrograman pada perangkat bergerak, 2023
Pemrograman pada perangkat bergerak ialah program atau aplikasi yang bisa dilihat dimanapun dan kapanpun terlepas dari perangkat computer.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Dialektika Komunika , 2021
Irwan Fakhrurrozi , 2023
AQIL ADRI ( BA19110832), 2019
Tugas Mata Kuliah Penerbitan Media, 2022
Literasi Digital-Hak Kekayaan Intelektual dan Perlindungannya di Indonesia, 2023
Esthi Dippoprameswari, 2023
Musamus Journal of Mathematics Education
Innovation of Vocational Technology Education, 2017