Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
1 file
Abstrak Mayoritas orang menganggap humor adalah hal kekanak-kanakan dan berkontradiksi dengan di dunia kerja yang terkenal serius dan kaku. Seiring meningkatnya stres di lingkup masyarakat kerah putih, banyak petinggi-petinggi perusahaan mencari jalan keluar dengan menginvestasikan uangnya untuk insentif dan program "hiburan" kepada subordinatnya. Namun humor adalah alternatif yang minim dilirik sebagai opsi oleh mereka.Dengan melibatkan humor pada sela sela pekerjaan adalah langkah efisien dalam rangka mengurangi tingkat stres para pegawai disuatu perusahaan tanpa mengurangi konsentrasi pada pekerjaan. Abstract Majority of the people consider humour as a childish thing and in contrast with workplace which tend to be a serious and stiff place. As the stress level increases among white collar workers, many of the boards seek the solution of this problem by investing on incentive and entertainment program for their subordinates. Humour is not their favourite alternative option. By involving humour between working is an efficient way to cope with stress without decreasing their focus on the work.
DA'AT : Jurnal Teologi Kristen
Dewasa ini, budaya popular berkembang secara progresif. Budaya popular menunjukkan eksistensinya dalam pelbagai pola dan wujud menambah diskursus dalam tataran kreatifitas dan inovasi. Pada satu sisi, ke-satir-an dalam narasi Dark Jokes, membuat banyak umat beragama meradang, tetapi pada sisi yang berbeda, fenomena ini (seharusnya) mendorong agama lebih melek dan terbuka terhadap kepelbagaian sudut pandang yang sedang mengkritik dirinya (agama) demi introspeksi agar menjadi lebih bermanfaat. Tulisan ini mencoba untuk menelaah Dark Jokes sebagai sebuah perspektif -yang tidak biasa- dalam memahami dan memaknai tragedy atau penderitaan hidup manusia. Telaah atas fenomena Dark Jokes, diharapkan memberi perspektif alternatif dalam rangka membangun paradigma baru pada lanskap penderitaan umat. Metode penelitian yang akan digunakan dalam tulisan ini adalah deksriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Dengan pendekatan fenomenologis, penulis melakukan interpretasi atas tindakan da...
Jurnal Ilmu Dakwah, 2019
Humor in dakwah has an important position. The difficult material can be accepted by mad'u easily. Beside to attract attention, humor also can be used as a tool of education for mad'u and as a tool critic to against inequality that happens in society without loss the basic character of smooth and not provocative. Using improper of humor will cause a blurring the essence and purpose dakwah. There are four ethical criteria of humor which must be considered by dai. First, humor educative is humor which has the content of educating and the mission of enlightenment. Second, critical humor is humor who stimulate dai to do analysis a number of inequality and imbalance reality of life. Third, not racist, humor not contains insult, desecration, stigmatic against someone, institution, religion, race, and class. Fourth, doesn’t contain pornographic. Humor is not exploit sensational body through talk of dirty and porn.***Humor dalam dakwah menempati posisi penting. Materi yang sulit dap...
2016
This article aims to describe the humor emergence and its implicatures caused by maxim infringements in the Kartun Ngampus , an online cartoon made based on students’ life in Jogja. The data in this research were collected from Facebook through an online search conducted in May 2014. There were 31 cartoons as a whole population, which then classified in order to match some similar category based on the implicatures found. Humors in Kartun Ngampus were not only caused by cooperative maxims but also by conversational maxims infringements. These violations arises certain situations where there were some disagreements between the speakers and the opponents. These kind of situations are able to cause humours which were clearly reflected in Kartun Ngampus. As implications from these humours, some implicatures related to the situation pictured in the cartoon were obtained. They are jokes, lies and irritations. Of all these implicatures, joking seems to be the main implication caused by hum...
2014
Panaliten menika dipuntindakaken kanthi ancas kangge ngandharaken bab humor ing Depot Seni Kirun. Perkawis ingkang badhe kaandharaken inggih menika 1) wujud humor, 2) topik humor, saha 3) fungsi humor. Panaliten menika kalebet jinis panaliten deskriptif. Sumber data ingkang dipunginakaken inggih menika sekawan video humor Depot Seni Kirun versi kaset. Data wonten panaliten menika awujud tembung, frasa, klausa saha ukara ingkang ngemot unsur humor. Caranipun ngempalaken data ing panaliten menika kanthi teknik nyemak saha nyathet. Data dipunanalisis kanthi kalih tahap inggih menika analisis wiwitan (nyemak saha netepaken data ingkang kakempalaken lajeng nyathet ing kartu data) saha lanjutan (data dipunpantha – pantha miturut wujud, topik, saha fungsi humor). Validitas ingkang dipunginakaken inggih menika validitas triangulasi teori, validitas semantik saha tetimbangan ahli, lajeng kangge manggihaken reliabilitas data dipunginakaken reliabilitas stabilitas. Asiling panaliten menika nga...
Majalah Berkat 124, 2019
[Popular Publication] Bertolak belakang dengan pandangan banyak orang, yang cenderung menolak eksistensi humor dalam Alkitab, tulisan ini akan memperkenalkan apa itu humor dan beberapa bentuk kemunculannya dalam Kitab Suci.
Jurnal CMES, 2017
Al-Din: Jurnal Dakwah dan Sosial Keagamaan, 2020
IMAJI: Film, Fotografi, Televisi, & Media Baru, 2020