Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
13 pages
1 file
Turast : Jurnal Penelitian dan Pengabdian, 2019
Nabi Ibrahim adalah sosok orang tua yang berhasil mendidik anaknya Ismail.Dalam al-Quran ditemukan beberapa komponen pendidikan Islam yang diterapkan oleh nabi Ibrahim terhadap anaknya, Ismail.Pertama, tujuan pendidikan nabi Ibrahim a.s adalah menjadikan anak bertauhid dan mewujudkan anak.yang shaleh. Kedua, sifat nabi Ibrahim sebagai seorang pendidik, yaitu shiddiq, waffa,halim, munib, muhsin, ummah, qanitanlillah, hanif dan Khalil. Ketiga, sifat nabi Ismail sebagai peserta didik, yaitu halim, sabar, taat dan penyayang.Keempat, materi pendidikan nabi Ibrahim a.s adalah dalam bidang aqidah, ibadah dan akhlak.Kelima, metode yang digunakan adalah keteladanan, metode praktek langsung, metode kasih sayang, metode dialog, dan metode doa. Keenam, periodesasi pendidikan bisa dibagi ke dalam dua bagian, yaitu pendidikan pra-natal (qabla wiladah) dan pasca-natal (ba’da wiladah).Pada masa Pranatal Nabi Ibrahim as mengutamakan istri yang shalehah dan berdoa kepada Allah agar dikaruniakan anak...
https://paperspost.blogspot.com/2021/07/kisah-nabi-ibrahim-as-dalam-al-quran_26.html, 2021
Kisah Nabi Ibrahim A.S dalam al-Qur’an Surat al-An’aam Ayat 74-83 Untuk Pendidikan Tauhid bahwa dalam ayat tersebut intinya adalah Allah WT memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk mengingatkan orang-orang musyrik tentang kisah nenek moyang mereka yang terhormat, yakni Nabi Ibrahim A.S, untuk mengikuti agama nenek moyang mereka. Karena dalam ayat tersebut Nabi Ibrahim A.S mengajak orang untuk percaya pada tauhid dan berhenti melalaikan tanggung jawab untuk menyembah kepada yang hak.
Al-Qalb : Jurnal Psikologi Islam, 2017
The aim of this research is to describing the important value of father contribution for children in parenting. This research observed Ibrahim and Ismail true story in al-Quran. Many researchers was proved that father in parenting has positives impact to development mentality of children. This research applied descriptive qualitative method in which the data are obtained from dialog verses in al-Quran. The data are collected by observational method supported by note-taking. After analyzing the data its show that al-Quran was earlier educating and applying this concept. What al-Quran said even today is still relevance with modern era. In the other words Islam has been applying father parenting system since the beginning and will always compatible for the future later.
2019
The article explain about the educative dimension in the story of Prophet Ibrahim. Where al Qur’an has told a lot of events that can be taken and learned in life today, the prophet narrated by the Qur'an is the story of Prophet Ibrahim As. whose names are often referred to up to 69 times, even one of the letters is named Surah Ibrahim. Prophet Ibrahim succeeded in forming the personalities of his sons and his wives obeyed God and had high social piety. Fidelity of Prophet Ismail and Prophet Ishaq, Siti Sarah and Siti Hajar's steadfastness and patience became authentic proof of his success in instilling values and characters that reflect true Muslims. The value of character education that has been taught by Prophet Ibrahim to his family and people has become very relevant to be applied in the world of education, amid the nation's moral condition which is very worrying nowadays. Keywords : Educative Dimension, Story, and Ibrahim
Ihya Media, 2017
Buku Membumikan SIkap dan Karakter Nabi Ibrahim AS & Ismail AS
2021
Lahirnya sebuah negara-atau kota-biasanya dikenang oleh warganya, seperti Indonesia dan Malaysia, misalnya, yang diperingati pada setiap bulan Agustus (masing-masing pada tanggal 17 dan 31). Dibandingkan negara modern yang umumnya lahir belakangan, banyak kota-kota di dalamnya yang memiliki usia jauh lebih tua, bahkan ada yang tidak diketahui kapan persisnya kota itu lahir. Di antaranya adalah kota Makkah. Walaupun tahun kelahiran Makkah tidak disebutkan di dalam sejarah, kita mengetahui kisah kemunculan kota itu dari beberapa hadits. Tentu saja tempat itu tidak langsung terbentuk menjadi sebuah kota, tetapi bermula dari sebuah pemukiman yang sangat sederhana. Karenanya, tulisan kali ini hendak mendiskusikan tentang formasi awal Makkah dan kaitannya dengan kemunculan peradaban, di samping juga tentang generasi Arab (Musta'ribah) yang dilahirkan oleh Nabi Ismail alaihis salam, sebagaimana yang disebutkan di dalam sejarah Islam dan juga di dalam Perjanjian Lama. Mengikuti narasi hadits, Makkah mulai terbentuk menjadi sebuah pemukiman ketika Nabi Ibrahim alaihis salam membawa istrinya Hajar dan puteranya Ismail yang masih dalam usia menyusui ke lembah Bakkah/Makkah. Kisah tentang ini antara lain disebutkan dalam dua hadits yang panjang di dalam Sahih Bukhari, yang dapat diringkas seperti berikut: Nabi Ibrahim membawa Hajar dan Ismail ke lembah Makkah yang ketika itu tidak berpenghuni dan tidak memiliki sumber air. Nabi Ibrahim alaihis salam kemudian berbalik pulang (ke Palestina), meninggalkan istri dan anaknya di lembah yang terasing di tengah gurun pasir itu. Walaupun sangat berat, Hajar menerima hal itu sebagai sebuah ketetapan dari Tuhan-nya dan ia percaya Allah akan menjaga dirinya dan anaknya. Saat bekalnya habis, ia berlari bolakbalik tujuh kali di antara bukit Safa dan Marwa, berharap ada manusia di sekitar tempat itu, tetapi tidak jua dijumpainya. Kemudian ia melihat malaikat Jibril berdiri dan menggali dengan kaki atau sayapnya di tempat keluarnya sumur Zamzam, sehingga Hajar dan Ismail dapat minum dari mata air yang baru keluar itu. Beberapa waktu kemudian, sekumpulan Bani Jurhum lewat di kawasan itu. Saat mengetahui adanya mata air di lembah itu, mereka pun meminta izin untuk menetap. Maka lahirlah Makkah sebagai sebuah pemukiman atau desa. Ismail tumbuh besar, belajar bahasa Arab, dan menikah dengan suku Jurhum. Ayahnya Ibrahim, dalam beberapa kesempatan datang ke Makkah, dan pada suatu ketika mengajak Ismail untuk membangun Ka'bah sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah.
Pada suatu malam Nabi Muhammad Saw sedang berkumpul bersama keluarganya, tiba-tiba Malaikat Jibril, Mikail dan Israfil membawa Nabi ke sumur zamzam lalu merebahkan badan Nabi Muhammad disana dengan tujuan mau membelah dada Nabi untuk dibersihkan hatinya dan di lapangkan dadanya, namun penysucian ini tidak semata-mata hati nabi kotor dan dibersihkan saja karena seperti yang sudah kita ketahui bahwa hati Nabi Muhammad itu sudah bersih, namun ketika pada malam itu akan terjadi sesuatu yang dahsyat dan penuh hikmah yang akan bertemu dengan Allah SWT maka malaikat Jibril pun membersihkan hati beliau tiga kali bertujuan untuk lebih menguatkan hati beliau, lebih sabar, dan berserah diri kepada Allah SWT. Lalu hati beliau pun di tutup kembali dan malaikat telah menyediakan Burok yang berwarna putih dan mempunya sayap dua untuk Nabi beserta pelana dan kendalinya untuk mengantarkan Nabi Muhammad nanti.
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat LPPM UMJ, 2021
Program kegiatan ini dilaksanakan sebagai bagian dari program pengabdian masyarakat dalam Kuliah Kerja Nyata Universitas Muhammadiyah Jakarta tahun 2021, kegiatan ini dilaksanakan secara terbatas dalam hal pertemuan atau tatap muka. Ini disebabkan karena adanya sebuah pandemi yaitu covid-19, pandemi ini telah membuat hampir seluruh kegiatan masyarakat di Indonesia menjadi terbatas dan tidak bebas seperti yang biasa dilakukan dan sering diistilahkan kegiatan normal. Meski begitu kegiatan harus tetap berjalan, dalam hal ini Mahasiswa peserta KKN kelompok 01 tetap melakukan kegiatannya di TPQ Qurrata'ain, kegiatan ini dengan memperhatikan zonasi pandemi covid-19. Fokus utama dari kegiatan ini adalah penyajian audio visual sebagai suatu cara agar kegiatan belajar tetap produktif, sekaligus untuk tidak menimbulkan kejenuhan bagi anak-anak yang menjadi peserta didik. Selain itu dalam pelaksanaan juga tetap memperhatikan protokol kesehatan pada saat pendampingan bela jar ini, sehingga meski dalam suasana yang menyenangkan bukan berarti mengabaikan protokol kesehatan. Dari rangkaian kegiatan ini diharapkan para peserta didik semakin terbiasa dengan suasana ini, sehingga dapat memaklumi adanya ketentuan menjaga jarak dan memakai masker dalam setiap berkegiatan di luar rumah.
Ta'dibuna: Jurnal Pendidikan Islam
This paper discusses the family-based character education model. This article specifically examines the link between the story of Ibrahim and Ismail with character education and how to apply the concept of character education that Ibrahim has done to his son Ismail in the family. This research is literary research that uses the Tafsir Maudui method, namely by gathering verses related to the topic of discussion and interpreting them and referring to interpretive books and then analyzing these data with theories and references that support the analysis of the data. This research found that the success of the Prophet Ibrahim in educating his son because it makes monotheism as the main foundation. Ishmael since childhood has been introduced to the values of God. From obedience to God comes obedience to parents. Monotheism education gave birth to a patient child. Patience is one of the main characteristics that must be possessed by human children to become a perfect person.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Khotbah, 2022
NUANSA: Jurnal Penelitian Ilmu Sosial dan Keagamaan Islam, 2018
Scaffolding: Jurnal Pendidikan Islam dan Multikulturalisme
Tahkim (Jurnal Peradaban dan Hukum Islam)
Jurnal Studia Insania Vol 7 No 2, 2019
ULUL ALBAB Jurnal Studi Islam, 2016