Menurut Aristoteles, seorang philosopi Yunani, terdapat tiga element penting dalam pidato, yaitu pembicara, subjek, dan penonton. Dalam model komunikasi sederhana terdapat pengirim dan penerima pesan. Padahal komunikasi tidak sesederhana itu, seorang pembicara harus membuat bahasa atau kalimat yang dapat dipahami oleh penerima. Hal ini pun menjadi lebih kompleks ketika jumlah penerima dan pengirim pesan meningkat, seperti halnya di organisasi. Charles J. Fombrun memberikan model yang lebih komplek dalam menggambarkan hubungan organisasi antara identitas perusahaan dan nama, citra, dan reputasinya. Fombrun mendeskripsikan bahwa identitas perusahaan menggambarkan susunan nilai prinsip karyawan dan menejer. Identitas perusahaan berasal dari pengalaman perusahaan tentang keberhasilan dan kegagalannya. Selanjutnya identitas perusahaan muncul dalam praktek managerial karyawan dan menejer.