Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
1 page
2 files
Dirofilaria immitis (D. immitis) yang dikenal sebagai cacing jantung, adalah penyebab penyakit parasit yang serius pada anjing. Dirofilaria immitis (D. immitis) adalah golongan parasit nematoda filaria dan merupakan salah satu parasit yang berbahaya bagi anjing, kucing, dan mamalia lainnya. Larva infektif yang ditularkan oleh nyamuk dan cacing dewasa berpredileksi dalam jantung terutama ventrikel kanan dan arteri pulmonalis pada host definitifnya (Reinecke, 1983). Di Indonesia, berdasarkan hasil penelitian telah diketahui bahwa nyamuk dari genus Aedes aegypti, Aedes albopictus, Anopheles subalbatus, dan Culex quinquefasciatus dapat menjadi vektor D. immitis (Karmil, 2002). Keberadaan D. immitis dalam jantung secara patologis menyebabkan hipertensi pulmonari dan kongesti jantung. Cacing ini termasuk kelas nematoda, famili filariidae, dan genus Dirofilaria. Dengan bentuk tubuh langsing, berwarna putih, dan siklus hidupnya tidak langsung dengan nyamuk sebagai vektor. Penyebaran terutama pada daerah beriklim sedang dan tropis (Adam, 2001). Di Indonesia, cacing ini sering ditemukan pada anjing dan kucing (Karmil, 2002).
Dalam kehidupan sehari-hari sering kita menjumpai jamur. Sebelum kita membahas tentang jamur kita terlebih dahulu harus mengetahui pengertian dari jamur itu sendiri, Jamur merupakan kelompok organisme eukariotik yang membentuk dunia jamur atau regnum fungi.
2017
Guava (Psidium guajava Linn) is found throughout Indonesia. The leaves contain tannins that can be used as antibacterial and antifungal. The aims in this research is to determine the antiseptic power of guava leaf as antifungal and antibacterial. This research is pre experiments research with laboratory test to determine the inhibitory power of guava ethanol extract as anti-bacterial and anti-fungal. Guava leaves are old made 70% ethanol extract in LPPT UGM using maseration method. The extract made 3 concentrations ie 25%, 50% and 75%. Each concentration was tested for inhibitory by knowing the diameter of growth barrier to Candida albicans and Staphylococcus aureus. Each concentration is repeated 5 times, resulting in 15 data. The data were analyzed descriptively to illustrate their potential comparisons with chlorhexidine as standard materials. The extract of guava leaf using ethanol 70% in laboratory test resulted in average inhibitory zone diameter as follows: for mushroom C.alb...
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cacing tambang termasuk soil-transmitted helminths yaitu cacing yang memerlukan tanah untuk berkembang menjadi bentuk infektif. 1,2,4 Infeksi cacing tambang terdapat luas di seluruh Indonesia yang beriklim tropis, terutama di pedesaan, daerah kumuh, dan daerah yang padat penduduknya. 1,2,4 Cacing tambang yang penting dalam masalah kesehatan masyarakat Indonesia yaitu Necator americanus dan Ancylostoma duodenale karena cacing tersebut hospes pada tubuh manusia. 1,3,4 Terdapat spesies lain cacing tambang seperti Ancylostoma braziliense dan Ancylostoma caninum, namun kedua spesies tersebut merupakan hospes pada hewan seperti kucing dan anjing. 3,4 Prevalensi kecacingan ini sangat bervariasi dari satu daerah ke daerah lain, tergantung dari beberapa faktor antara lain daerah pedesaan atau perkotaan, kelompok umur, kebiasaan penduduk setempat yang berhubungan dengan kebersihan (tempat buang air besar dan tidak beralas kaki), pekerjaan penduduk, dan status ekonomi. 1,5,6 Penelitian epidemiologi mengenai infeksi cacing tambang yang dilakukan di Cirebon, Jawa Barat berdasarkan status ekonomi dan kebersihan lingkungan mendapatkan angka prevalensi pada suatu kelompok dengan tingkat ekonomi dan kebersihan yang kurang adalah 82,4%, sedangkan pada kelompok lain dengan tingkat ekonomi dan kebersihan baik adalah 24%. 1 Asma merupakan suatu keadaan patologis sistem kekebalan tubuh yang ditandai oleh obstruksi saluran napas yang bersifat reversible akibat adanya suatu antigen yang menyebabkan inflamasi atau meningkatnya respons saluran nafas yang berlebihan terhadap berbagai rangsangan (hiperaktivitas). 7-10 Asma merupakan sepuluh besar penyebab kesakitan dan kematian di Indonesia menurut data penelitian Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) di berbagai propinsi di Indonesia. SKRT tahun 1986 menunjukkan asma menduduki urutan ke-5 dari 10 penyebab morbiditas. Pada SKRT 1
Berbagai penyakit atau infeksi yang berbeda-beda mungkin terjadi karena memakan makanan yang terkontaminasi dengan organisme pathogen. Hal ini khususnya benar untuk infeksi usus seperti E. coli enterotoksigen, kolera, disentri dan tifus. Penyakit-penyakit makanan yang disebabkan oleh mikroorganisme. Infeksi makanan terjadi karena memakan makanan yang mengandung organisme hidup yang mampu sembuh atau bersporulasi dalam usus, yang menimbulkan penyakit.
Penyakit kecacingan disebut juga helminthiasis akan menyebabkan kerugian secara ekonomis, karena unggas penderita mengalami hambatan pertumbuhan, penurunan produksi telur, berat telur tidak bisa mencapai maksimal dan awal waktu bertelur yang tidak semestinya. Helminthiasis pada unggas disebabkan oleh cacing, yang secara umum terdiri dari tiga klas, yaitu klas Nematoda, Trematoda dan Cestoda. Penyakit helminthiasis akibat cacing Nematoda disebut Nnematodosis, yang disebabkan Trematoda disebut Trematodosis dan yang disebabkan oleh Cestoda disebut Cestodosis.
Wulan Pingkan Julia Kaunang1, Bella Shafira Lolangion2, Endriano Gandawari3, Rafael Imanuel Sumarauw4, Ayun Kusuma Mamonto5, Day Pranatha6
Penyakit Zoonosis Ascariasis. Infeksi cacing usus masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di negara berkembang termasuk Indonesia. Askariasis adalah penyakit kedua terbesar yang disebabkan oleh makhluk parasit, Ascaris Jumbricoides dewasa dapat menimbulkan berbagai akibat mekanik seperti obstruksi usus, perforasi ulkus usus, sumbatan pemapasan. Frekuensi tertingi penyakit ini diderita oleh anak-anak. Untuk menegakkan diagnosis pasti harus ditemukan cacing dewasa dalam tinja atau muntahan penderita dan telur cacing dengan bentuk yang khas.
Tumbuhan tidak selamanya bisa hidup tanpa gangguan. Kadang tumbuhan mengalami gangguan oleh binatang atau organisme kecil (virus, bakteri, atau jamur) yang disebut penyakit. Hewan dapat disebut hama karena mereka mengganggu tumbuhan dengan memakannya. contoh binatang yang sering menjadi hama tanaman adalah belalang, kumbang, ulat, wereng, tikus, walang sangit dsb.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Jurnal Fitopatologi Indonesia, 2017
Ilmu Kesehatan Ternak, 2023
1. Wulan Pingkan Julia Kaunang, 2. Kristania Kerolin Sigar, 3. Oktaviany Chintya Clarifa Tumbelaka, 4. Josua Epste Sumajow, 5. Amelia Saraswati Lobot