Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
20 pages
1 file
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Periode segera setelah lahir merupakan awal kehidupan yang tidak menyenangkan bagi bayi. Proses penyesuaian kehidupan dari dalam uterus ke luar uterus ini merupakan masa yang sulit bagi bayi. Masa transisi ini adalah fase kritis bagi bayi. Umumnya bayi yang dilahirkan dalam kondisi normal dapat melewati masa tersebut dengan baik, sebaliknya bagi bayi yang dilahirkan dalam keadaan belum siap (prematur) atau bayi yang lahir dengan penyulit tentunya proses adaptasi itu menjadi lebih sulit untuk dilalui. Bahkan seringkali menjadi pemicu timbulnya komplikasi lain yang membuat bayi tidak dapat melanjutkan ke kehidupan ke fase selanjutnya yaitu meninggal (Surasmi, A., Handayani, S., Kusuma H.N, 2003, hlm 1). Setiap tahun diperkirakan empat juta bayi meninggal pada bulan pertama kehidupannya, dan dua pertiganya meninggal pada minggu pertama kehidupan karena komplikasi kehamilan dan persalinan seperti asfiksia, sepsis dan komplikasi berat lahir rendah. Kurang lebih 98 % kematian ini terjadi di negara berkembang dan sebagian besar kematian ini dapat dicegah dengan pengenalan dini dan pengobatan yang tepat (Kosim, M.S, A., Setyiwireni, D., 2003, hal 1) Universitas Sumatera Utara
Pendidikan adalah investasi jangka panjang yang memperlukan usaha dan dana yang cukup besar, hal ini diakui oleh semua orang atau suatu bangsa demi kelangsungan masa depannya. Demikian halnya dengan Indonesia menaruh harapan besar terhadap pendidik dalam
Alkohol banyak digunakan dalam industri, diantaranya merupakan pelarut, sebagai sintesis dalam Industri kimia dan pada masa sekarang alkohol juga digunakan untuk bahan bakar mobil. Alkohol dapat dihasilkan dari fermentasi (peragian) sayur-sayuran, buah-buahan atau biji-bijian. Penelitian ini bermaksud meneliti adanya perbedaan kadar alkohol yang dikandung dalam tape beras, ketan hitam, dan singkong. Penelitian ini menggunakan metode rancangan acak lengkap (RAL) dengan dua faktor , yakni jenis bahan fermentasi: (tape beras, ketan hitam, dan singkong) dan lama fermentasi : (2, 3, 4, 5, dan 6 hari). Parameter analisanya adalah kadar alkohol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis bahan fermentasi dan lama fermentasi memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata terhadap kadar alkohol.Kadar alkohol (setelah fermentasi hari ke-6) pada tape beras paling tinggi (11,00%), dibanding tape ketan hitam (8,94%) dan singkong (6,92%).
1. Krisis misil Kuba adalah krisis dimana menjadi satu -satunya saat dimana seluruh dunia hampir mengalami mimpi terburuknya, yaitu perang nuklir antara blok barat dan timur. Krisis ini sendiri terjadi karena adanya pembangunan beberapa instalasi rudal balistik jarak sedang yang dilakukan di negara Kuba, terletak tepat di selatan Florida (USA). Peristiwa ini ketika diketahui pihak USA, langsung mendapatkan respon yang keras, sampai -sampai pihak US menyiagakan diri untuk berperang dalam skala besar, termasuk kemungkinan perang nuklir dengan dinaikkannya DEFCON meter ke "2". Awal Krisis Sebenarnya krisis antara Kuba dan US sudah dimulai dari awal naiknya Fidel Castro menjadi penguasa Kuba setelah berhasil menggulingkan pemerintahan diktator pimpinan Fulgencio Batista. Dibawah pemerintahan Castro, Kuba menjadi negara komunis. Hal ini terntu saja meresahkan pihak US yang saat itu sedang gencar -gencarnya menahan laju komunis di dunia. US akhirnya melalui CIA melatih 1000 lebih pasukan Kuba yang diasingkan Castro untuk melakukan serangan di Bay of Pigs dengan tujuan untuk menggulingkan pemerintahan Fidel Castro. Namun serangan ini gagal total, dan menjadi salah satu blunder US yang paling memalukan. Serangan ini pulalah yang akhirnya membuat Castro berpaling ke Uni Soviet untuk mendapatkan perlindungan, karena ia tahu bahwa kelak, cepat atau lambat, pasti US akan malakukan sesuatu untuk menjatuhkannya. Sementara itu, Uni Soviet, sama seperti US, sedang gencar -gencarnya menyebarluaskan ideologi komunis ke seluruh dunia. Ketika melihat revolusi komunis di Kuba, Soviet melihat celah yang menggiurkan. Pada saat itu, rudal USSR (Soviet) hanya mampu mencapai eropa, sehingga pemasangan rudal di Kuba akan memungkinkan USSR melakukan serangan rudal ke US jika terjadi sesuatu. Pada bulan Oktober tahun 1962, pesawat mata -mata US menemukan beberapa instalasi rudal yang sedang dibangun di Kuba. Segera setelah penemuan itu presiden Kennedy diberitahu tentang pembangunan instalasi rudal di Kuba oleh USSR. Kennedy langsung membentuk Executive Committee of the National Security Council (EXCOMM). Awalnya beberapa orang di EXCOMM, termasuk Kepala Staff gabungan, menyarankan Kennedy untuk melaksanakan invasi besar -besaran ke Kuba. Namun Kennedy ragu akan saran tersebut, karena dapat berujung pada memburuknya situasi di Eropa dan merusak image US.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.