Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
20 pages
1 file
Masyarakat yang tinggal di pedalaman Propinsi Kalimantan Selatan persisnya di lereng Pegunungan Meratus Kabupaten Balangan menemukan sejenis madu yang bukan dari hasil pembuatan lebah. Binatang yang mengolah madu tersebut bentuk kecil lebih kecil dari lalat disebut masyarakat setempat sebagai binatang kalulut, sehingga madu yang dihasilkannya itu disebut madu kelulut.
Jurnal Sylva Scienteae, 2020
Aim of the was analyze quality of kelulut (Trigona sp) generated from the village of Mangkauk sub-district of Banjar Regency is a wide including moisture content, ash levels, reducing sugars, sucrose, sugar levels of acidity, solids is insoluble in water, lead, copper and arsenic. This research procedure using the honey quality test based on SNI 01-3545-2004. Research on the quality of honey owned by honey farmers from Mangkauk Village fulfills SNI 01-3545-2004, i.e. the levels of sucrose, solid is soluble in water, lead, copper, and arsenic, the results of the analysis of honey that does not meet SNI (01-3545-2004), the moisture content, reducing sugar levels and acidity content.
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 : Memahami,menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah. KI 4 : Mengolah, menalar, menyaji dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan dan menganalisis dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Dasar – dasar teknik otomotif. Pada tingkat teknis, spesifik, detil dan komplek, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional dan internasional. 4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi dan prosedurvkerja yang lazim dilakukan srta memecahkan masalah sesuai bidang kerja Dasar – dasar teknik Otomotif. Menampilkan kinerja dibawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif,
“… Apa yang Kuperbuat, engkau tidak tahu sekarang, tetapi engkau akan mengertinya kelak”(Yoh 13:7)
Jurnal hutan tropis, 2022
Identification of plant types as forage for kelulut bees (Trigona spp.) at KPHP Katingan Hulu unit XVII. The purpose of this research was to identify the type of feed for kelulut honey bees (Trigona spp.) at KPHP Katingan Hulu Unit XVII using the river survey method. The observation path was determined by purposive sampling of 4 lines with a length per lane = 500 m and the total area of the path as a whole was 2 ha. The total number of observation plots is 21 plots with an area calculation of 21 plots x 400 m2 = 8,400 m2 / 10,000 m2 = 0.84 Ha and the plot size is 20 m x 20 m with a distance between plots of 100 m. Based on the results of observations in the field, it was found that 25 types of plants were used as food for kelulut bees (Trigona spp.). There are 14 types of vegetation at the seedling level with the highest Important Value Index (IVI) being karamunting (Rhodomyrtus tomentosa) with a value of 71.94% and the lowest being in belimbing waluh (Averrhoa carambola) with a value of 4.81%, putri malu (Mimosa pudica) with a value of 4.81%, aster putih (Symphyotrichum ericoides) with a value of 4.81% and bayam duri (Amaranthus spinosus) with a value of 4.81%. At the sapling level, there are 4 types of plants with the highest Important Value Index (IVI) being mangga (Mangifera indica) with a value of 97.21% and the lowest being gaharu (Aquilaria malaccensis) with a value of 19.44%. At the pole level vegetation there are 6 types of plants with the highest Important Value Index (IVI) being akasia (Acacia mangium) with a value of 95.81% and the lowest being in mangga (Mangifera indica) with a value of 20.08%. And there are 10 types of tree-level vegetation with the highest Importance Value Index (IVI) in akasia (Acacia mangium) with a value of 110.91% and the lowest in johar (Senna siamea) with a value of 10.18%.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Percobaan Pembuatan Natrium Tiosulfat, 2023