Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
15 pages
1 file
Kita semua pasti telah berpengalaman mengalami perasaan dingin pada kulit kita. Misalanya saat kita berkeringat dan terkena hembusan angin atau ketika kita meletakkan suatu benda cair seperti alcohol ke kulit kita. Perasaan dingin ini terjadi karena air atau alcohol tersebut mengambil panas disekitar kulit untuk proses penguapannya dan membuatnya berubah menjadi gas. Kalau kita mengekspresikan hal ini dengan jalan lain yaitu menerapkan panas ke suatu benda utnuk mengarahkan kedalan bentuk gas maka panas yang kita arahkan untuk membuat gas dapat disebut sebagai PANAS LATEN EVAPORASI. Dengan prinsip bahwa saat terjadi penguapan zat cair tersebutlah proses pengambilan panas maka kita memerlukan suatu zat cair yang akan terus menerus menguap apabila kita inginkan panas disekitar kita terserap. Namun apabila zat selalu menguap , maka hal ini sangatlah tidak ekonomis. Maka dibuatlah suatu system yang dapat mensirkulasikan zat cair ke gas dan hasil penguapan tersebut menjadi cairan yang selanjutnya cairan tersebut akan menguap dan mengambil panas sebagai sumber energi untuk penguapannya.
Teori dasar mengenai sistem pendingin (Air Conditioner) Prinsip kerja AC, bagaimana bisa menjadi dingin dsb
1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan manusia sekarang ini, tidak lepas dari suatu peran perangkat pendingin udara yang merupakan alat pengkondisian udara (Air Conditioning), baik itu pada bidang industri, rumah tangga, pertambangan, komersial. Adanya peningkatan temperatur di bumi (Global Warming) membuat kenyamanan yang diinginkan manusia tidak terpenuhi, terutama pada daerah tropis. Kebutuhan akan sistem pendingin juga tidak lepas dalam suatu proses dalam bidang industri, seperti halnya dalam food processing dan petrochemical Industry. Dari berbagai macam jenis penggunaan di atas maka sistem pendinginan sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Semakin berkembangnya teknologi seharusnya faktor keamanan, kenyaman, dan keselamatan manusia menjadi suatu prioritas, serta tidak melupakan aspek dari lingkungan yang menjadi sasaran utamanya. Suatu sistem pendingin tidak lepas dari refrigeran sebagai fluida untuk melakukan proses pendinginan tersebut. Penemuan sistem pendingin terdahulu masih menggunakan suatu refijeran yang masih berbasis cholroflourocarbon (CFC). Sejak adanya penemuan bahwa lapisan ozon di bumi telah menipis, Serikat Nation Environtment memutuskan bahwa refrigeran yang mengandung cholroflourocarbon (CFC) dan hydrokloroflourocarbon (HCFC) dimana memiliki sifat stabil, tidak mudah terbakar, tidak beracun, dan kompatibel terhadap sebagian besar bahan komponen pada peralatan pendingin konvensional yang diharapkan untuk tidak digunakan lagi. Refrigeran jenis tersebut adalah refrigeran yang mempunyai efek buruk terhadap lingkungan, dimana refrigeran jenis ini mempunyai ODP (Ozon Depleting Potential) yang tinggi. Dengan adanya efek buruk dari penggunaan refrigeran R-12, maka muncul inisiatif untuk mengganti refrigeran yang ada pada perangkat pendinginan udara tersebut dengan refrigeran yang lebih ramah lingkungan seperti refrigeran R-134a. Namun sifat thermophysical antara R-12 dan R134a sangat mirip. ODP yang dimiliki R-134a sangat rendah dibandingkan dengan R-12 tetapi GWP (Global Warming Potential) pada R-134a sangat tinggi (GWP = 1300), dengan alasan ini maka produksi dan penggunaan R-134a akan berakhir dalam waktu dekat ini. Sistem pendinginan pada umumnya dirancang dengan derajat exibilitas operasional yang tinggi. Hal tersebut untuk memungkinkan suatu sistem pendingin mengatasi variasi-variasi yang terjadi pada kondisi operasi. Pergantian Refrigeran dari R-12 dan R-134a ke Refrigeran lainnya
Pengkondisi udara (Air Conditioner) merupakan suatu peralatan yang digunakan untuk mengkondisikan udara sehingga dapat mencapai temperatur dan kelembaban yang sesuai dengan kondisi udara nyaman berdasarkan peraturan hukum K3. Sehingga memberikan kenyamanan kerja bagi orang yang melakukan suatu kegiatan tertentu didalam ruangan tersebut. Pengkondisian suhu udara pada ruangan baik yang berukuran kecil maupun besar pada umumnya dimaksudkan untuk kenyamanan penghuni yang ada di dalamanya. Untuk pengkondisian udara didalam ruangan perkantoran biasanya hanya diperlukan satu unit mesin pengkondisi udara. Namun pada kenyataannya sering kali keadaan di dalam ruangan belum dapat memberikan kondisi-kondisi yang diharapkan karena keadaan diluar ruangan yang berubah ubah yang dapat mempengaruhi keadaan didalam ruangan. Pada paper ilmiah ini akan membahas tentang perencanaan pemasangan instalasi pengkondisi udara pada rumah tinggal dengan luas 236m2 serta perhitungan ukuran AC yang akan digunakan pada tiap ruangan.
Memeriksa dan memperbaiki gangguan pada sistem AC yang terasa kurang atau tidak dingin.
AC, 2017
Penerapan Termodinamika pada Air Conditioner (AC)
Pada umumnya, sistem start dibagi menjadi 2 kategori, yaitu Direct dan Indirect, Direct yaitu starting dilakukan dengan perlakukan langsung terhadap ruang bakar / piston dengan menyuplai tekanan udara ke ruang bakar sehingga piston akan bergerak. Sedangkan untuk Indirect yaitu starting engine yang dilakukan dengan perlakuan terhadap crankshaft nya atau flywheelnya yaitu dengan memutar flywheel menggunakan motor. Sistem starting yang digunakan pada main engine di kapal sering menggunakan media udara bertekanan yang disuplai kedalam silinder karena kebanyakan mesin yang digunakan berukuran besar. Penginjeksian udara bertekanan ini dilakukan dengan urutan yang sesuai untuk arah putaran yang disyaratkan. Suplai udara bertekanan di simpan dalam tabung udara (bottles) yang siap digunakan setiap saat. Sistem starting umumnya dilengkapi dengan katup pembalik (interlocks valve) untuk mencegah start jika segala sesuatunya tidak dalam kondisi kerja. Udara bertekanan di produksi oleh kompresor dan disimpan pada tabung (air receiver). Udara bertekanan lalu di suplai oleh pipa menuju automatic valve dan kemudian ke katup udara start silinder. Pembukaan katup start akan memberikan udara bertekanan ke dalam silinder. Pembukaan katup silinder dan automatic valve dikontrol oleh pilot air system. Pilot air ini diberi dari pipa besar dan menerus ke katup pengontrol yang dioperasikan dengan lengan udara start pada engine. Jika lengan ini dioperasikan, suplai pilot air mampu membuka automatic valve. Pilot air untuk arah operasi yang sesuai juga disuplai ke distributor udara. Alat ini umumnya digerakkan dengan camshaft dan memberi pilot air ke silinder kontrol dari katup start. Pilot air lalu disuplai dalam urutan yang sesuai dengan operasi engine. Katup udara start dipertahankan tertutup oleh pegas jika tidak digunakan dan dibuka oleh pilot air yang langsung memberi udara bertekanan ke dalam silinder. Sebuah interlock didalam automatic valve yang menghentikan pembukaan katup jika turning gear engine menempel. Katup ini mencegah udara balik yang telah dikompresikan oleh engine kedalam sistem. a) Starting dengan udara bertekanan • Main engine yang distart dengan udara bertekanan dilengkapi dengan paling tidak dua kompresor. Satu diantaranya berpenggerak independen dari main engine, dan harus mampu mensuplai 50% dari total kapasitas yang diperlukan. Dua buah Compressor unit • Kapasitas total udara start dalam tabung harus dapat diisi dari tekanan atmosfir sampai tekanan kerja 30 bar dalam waktu 1 jam. • Tabung udara disediakan dua dengan ukuran yang sama dan dapat digunakan secara independen. • Kapasitas total tabung harus memperhatikan paling tidak dapat digunakan start 12x baik maju atau mundur untuk engine yang reversibel dan tidak kurang dari 6x start untuk engine non-reversibel. Jumlah start berdasar pada engine saat dingin dan kondisi siap start. • Jika sistem udara start digunakan untuk starting auxilary engine, mensuplai peralatan pneumatic, peralatan manoeuvering, atau tyfon semuanya disuplai dari tabung udara maka harus dipertimbangkan dalam perhitungan kapasitas tabung udara. b) Starting dengan Listrik • Jika Main engine distart dengan listrik maka harus tersedia dua bateray yang independen. Rangkaian bateray ini direncanakan tidak dapat dihubungkan pararel antara satu dengan yang lainnya karena masing-masing Baterey harus mampu untuk starting main engine dalam kondisi dingin. Total kapasitas bateray harus cukup untuk operasi selama 30 menit tanpa pengisian. • Jika dua atau lebih auxiliary engine di start dengan listrik paling tidak tersedia dua bateray yang independen. Kapasitas baterai harus cukup paling tidak 3x operasi start-up untuk setiap engine. Jika hanya satu auxiliary engine distart dengan listrik, satu baterai cukup.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
DIKEMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat)
Fakultas Teknik Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, 2012