Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Ahsani Taqwim: Jurnal Pendidikan Dan Keguruan, 2025
Penggunaan model pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Metode inkuiri mendorong siswa untuk mempertanyakan,menyelidiki, dan membuat penemuan mereka sendiri, sehingga meningkatkan pemahaman dan keterlibatan mereka dalam pembelajaran Penggunaan model inkuiri secara signifikan meningkatkan keaktifan siswa, mempromosikan pemikiran kritis, dan memperdalam pemahaman mereka tentang materi pelajaran. Implikasi pedagogis dari penelitian ini mendukung penggunaan model inkuiri sebagai strategi yang efektif untuk memfasilitasi pembelajaran yang lebih berpusat pada siswa dan berorientasi penemuan. Tujuan penggunaan model pembelajaran inkuiri adalah untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran melalui pembelajaran yang berpusat pada siswa, memfasilitasi eksplorasi, inkuiri, dan pemecahan masalah. Dengan mendorong siswa untuk mempertanyakan, menyelidiki, dan membuat penemuan sendiri, model inkuiri membantu membangun pemahaman yang lebih dalam, meningkatkan keterlibatan siswa, dan mempromosikan pengembangan keterampilan berpikir kritis serta keterampilan penelitian yang penting dalam pembelajaran. Model pembelajaran inkuiri mempromosikan keaktifan siswa melalui pendekatan yang menempatkan siswa sebagai agen pembelajaran utama. Dalam inkuiri, siswa diajak untuk bertanya, menyelidiki, dan menemukan pengetahuan sendiri melalui eksplorasi dan refleks. Tujuan penulisan ini yaitu membahasan mengenai strategi pelaksanaan pembelajaran inkuiri. Strategi pembelajaran inquiry menyatakan bahwa guru sebagai sumber belajar bukanlah yang satu-satunya, masih banyak lagi sumber belajar yang dapat menunjang keberhasilan pembelajaran. Guru hanyalah sebagai fasilitator, pembimbing yang selalu mengarahkan siswa dalam pembelajaran. Siswa didesain sebagai penemu atau mencari pengetahuan itu, tugas seorang guru dalam mengelola siswa agar mendapatkan pengetahuan dan menjadi bermakna.
AS-SABIQUN
This study aims to obtain and observe the results of applying Biology learning strategies to students' understanding through the media in the form of LKPD (Student Activity Sheet). The assessment process using an inquiry strategy is carried out using Quasi Experimental (students experiment naturally) in groups. The population object in the application of the inquiry strategy was all students of SMAN 4 Binjai grade 11 IPA 4 again 36 students with 6 research groups on plant growth and development materials. on the differences and comparisons of saplings and mature trees. Data collection techniques used plant samples found in the school environment and guided LKPd filling. by looking at the morphological characteristics of plants and analyzing the differences. The process of observing plants is carried out to see the achievement of students in understanding the material based on the stages of guided inquiry. Based on this students will be able to achieve the learning objectives. Th...
JURING (Journal for Research in Mathematics Learning)
ABSTRACT. Tihs article is aimed to describe the role of PBL toward mathematics problem solving skills and Self Regulated learning. The design of this research is qualitative descriptive, the subject of this reasearch is teachers and students class seven of MTs PP. Ansharullah. The data is collected by doing inteview with teacher and students of MTs PP. Ansharullah, observation, literature study, and analized descriptively.ABSTRAK. Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan peranan model Problem Based Learning (PBL) terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis dan kemandirian belajar siswa. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskiptif kuantitatif yang dilakukan pada siswa dan guru MTs. PP. Ansharullah kelas VII. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam artikel ini melalui wawancara dengan siswa dan guru, observasi, dan studi literatur yang dianalisis secara deskriptif.
2017
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Creative Problem Solving terhadap kemampuan berpikir kreatif ditinjau dari kemandirian belajar, untuk mengetahui perbedaan kemampuan berpikir kreatif biologi yang memiliki kemandirian tinggi, sedang dan rendah pada peserta didik yang mendapatkan model Creative Problem Solving dan yang mendapatkan model Direct Instruction, untuk mengetahui ada interaksi antara model Creative Problem Solving dan kemandirian belajar peserta didik terhadap kemampuan berpikir kreatif. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain faktorial 2 x 3. Populasi dalam penelitian ini seluruh kelas X SMA PGRI Padang cermin, dengan sampel XA dan XB yang diambil dari teknik acak kelas. Teknik pengumpulan data menggunakan tes dengan materi ekosistem. Analisa dari perhitungan ANAVA diperoleh
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan KALUNI, 2019
The lack of creativity created by teachers and students in the classroom and the weak process of learning activities in Indonesia is a problem that must be evaluated and solutions are sought, especially by teachers. The teacher is the first spearhead to determine whether the learning and learning process can work well. The learning model used in this writing is Contextual Teaching and Learning which is modified by task and forced strategies. CTL is a learning concept that helps teachers associate material taught with students' real world situations and encourages students to make connections between their knowledge and their application in their lives as family members and society. The contextual learning model is not exclusive but can be combined with other learning models, for example: discovery, process skills, experiments, demonstrations, discussions, and others. The purpose of this writing is to help teachers improve their creativity, activeness and motivation in the classr...
2021
PTK yang dilakukan oleh para mahasiswa PPG di Prodi PPG USD tahun 2020. Tentu saja topik yang dipilih oleh para mahasiswa calon guru beragam namun semua hendak menunjukkan pengalaman transformatif yang dialami para guru ketika menempuh perkuliahan. Semoga buku ini, yang merupakan salah satu luaran perkuliahan, meneguhkan bagi para penulis bahwa para mahasiswa bisa menghasilkan karya ilmiah yang baik dan sekaligus buku ini dapat menjadi sumber belajar bagi setiap orang yang ingin memperluas cakrawala tentang PTK. Akhirnya saya mengucapkan selamat membaca dan semoga Tuhan Yang Maha Kasih selalu memberkati usaha-usaha kita.
Jurnal Administrasi Bisnis (JUBIS), 2021
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa setelah mendapatkan perlakuan metode guided discovery learning (GDL) dalam pembelajaran kearsipan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen Non equivalent Control Group Design, dengan subyek penelitian terdiri dari dua kelas yaitu kelas X OTKP2 (kelas kontrol) dan X OTKP1 (Kelas Eksperimen). Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan tes tertulis yang diberikan guru kepada siswa. Pengolahan data dilakukan dengan uji t (paired-sample t-test) dan independent-sample t-test menggunakan SPSS 24. Hasil penelitian menunjukan bahwa, metode guided discovery learning dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa sebesar 67.1%. Peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa yang menggunakan metode guided discovery learning lebih tinggi dibandingkan dengan peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa yang mengggunakan metode pembelajaran konvensional dengan teknik ceramah tanya...
Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apapun, baik secara elektris maupun mekanis, termasuk memfotocopy, merekam atau dengan sistem penyimpanan lainnya, tanpa izin tertulis dari Penulis dan Penerbit.
Jurnal Administrasi Pendidikan
PROSIDING GRANT FINAL QITEP IN SCIENCE, 2016
PROSIDING PEMENANG HIBAH SEAMEO-QITEP IN SCIENCE 2016 BER ISBN
Abad 21 merupakan abad yang sarat akan teknologi serta daya saing yang kompetitif. Pada abad 21 diharapkan generasi masa depan memiliki pola pikir kritis serta kreatif untuk membangun bangsa Indonesia. Selain itu, kemampuan komunikasi juga menjadi kunci bagi generasi masa depan agar mampu menjalin suatu kolaborasi. Salah satu upaya untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreativitas, komunikasi, dan kolaborasi dapat diterapkan dalam pembelajaran di sekolah dasar. Seorang pendidik wajib memiliki pola pikir inovatif yang mampu dituangkan dalam pembelajaran sehingga menghasilkan peserta didik yang mampu berdaya saing di masa depan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar kognitif antara siswa yang memperoleh pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) dengan bantuan dengan Matematika GASING dengan siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP PGRI 396 Kelapa Dua Tangerang tahun pelajaran 2014/2015. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas VIII.2 sebagai kelas eksperimen dengan jumlah siswa 39 orang dan kelas VIII.1 sebagai kelas kontrol dengan jumlah siswa 38 orang. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen dengan desain kelompok kontrol non ekuivalen (Non Equivalent Control Group Design). Teknik pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling. Hasil yang diharapkan dalam penelitian ini adalah terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar kognitif siswa yang memperoleh pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif STAD dengan bantuan Matematika GASING, dengan siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. Siswa yang memperoleh pembelajaran kooperatif STAD dengan bantuan Matematika GASING mendapatkan hasil belajar kognitif yang lebih baik dari pada siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional, dan sikap siswa menunjukkan respon yang positif terhadap pembelajaran yang dilakukan dengan mengunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan bantuan Matematika GASING.
Seminar Nasional : Cakrawala Pendidikan Berkualitas, 2012
Salah satu indikator kemajuan peradaban suatu bangsa adalah sektor pendidikan. Pendidikan terdiri dari bentuk formal, non formal dan informal yang masing-masingnya sama baiknya dan saling melengkapi. Pelaksanaannya pun tergantung pada metode dan penetapan standar tertentu, seperti kurikulum, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan dan pembiayaan. Melalui pendidikan, pola pikir (mindset) suatu bangsa dapat dibentuk sehingga menjadi suatu budaya. Aspek sarana dan prasarana, salah satunya adalah peranan ICT (Information Communication and Technology). Di Indonesia, saat ini kondisi yang terjadi adalah terjadinya kesenjangan yang sangat jauh dalam pemanfaatkan ICT dalam proses pendidikan. Penyebab terjadinya kesenjangan tersebut lebih banyak disebabkan oleh kemampuan pendanaan, infrastruktur, accessibility, SDM pelaksana dan budaya masyarakat. Terlebih lagi Indonesia merupakan negara maritim, terdiri dari beragam suku dan budaya daerah, dan potensi wilayah. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengungkap strategi praktek terbaik yang mampu menciptakan perluasan, pemerataan dan percepatan dalam pemanfaatan ICT dalam strategi pembelajaran di Indonesia. Hal ini akan bermanfaat bagi pihak-pihak yang terkait, baik langsung maupun tidak langsung dalam kegiatan perencanaan hingga implementasi pendidikan berbasis ICT. Tulisan ini dikembangkan berdasarkan studi pustaka dengan merujuk kepada berbagai referensi ilmiah tentang pemanfaatan ICT dalam memajukan sistem pendidikan di Indonesia. Hal ini diharapkan dapat diadopsi dan dikembangkan dalam rangka percepatan pencapaian visi dan misi pendidikan nasional.
Istilah pembelajaran dapat didefinisikan dari berbagai sudut pandang. Dari sudut pandang behavioristik, pembelajaran sebagai proses pengubahan tingkah laku siswa melalui pengoptimalan lingkungan sebagai sumber stimulus belajar. Sejalan dengan banyaknya paham behavioristik yang dikembangkan para ahli, pembelajaran ditafsirkan sebagai upaya pemahiran ketrampilan melalui pembiasaan siswa secara bertahap dan terperinci dalam memberikan respon atau stimulus yang diterimanya yang diperkuat oleh tingkah laku yang patut dari para pengajar (Yunus, 2014). Pembelajaran dari sudut pandang teori kognitif, didefinisikan sebagai proses belajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreativitas berpikir yang dapat meningkatkan
Journal of Mechanical Engineering Education, 2017
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran teknik listrik dasar otomotif. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperiment. Kelas eksperimen berjumlah siswa 31 orang dengan menerapkan strategi pembelajaran inkuiri dan kelas kontrol dengan menerapkan metode pembelajaran ceramah. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes objektif tipe pilihan gandadengan lima pilihan. Hasil penelitian menunjukan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa yang sangat signifikan antara kelas yang menerapkan strategi pembelajaran inkuiri dengan kelas yang menerapkan metode pembelajaran ceramah. Kesimpulan penelitian bahwa terjadi peningkatan yang sangat signifikan dengan penerapan strategi pembelajaran inkuiri pada pembelajaran teknik listrik dasar otomotif.
Niagawan
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk mengetahui langkah-langkah pengembangan model pembelajaran flipped learning berbasis inkuiri, mengembangkan rancangan model pembelajaran flipped learning berbasis inkuiri yang memenuhi syarat valid, praktis dan efektif. Model pengembangan yang digunakan adalah model pengembangan ADDIE dengan tahapan (1)Analysis,(2)Design,(3)Development,(4) Implementation, (5) Evaluation. Subjek penelitian adalah Mahasiswa Semester VI mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis Program Studi Pendidikan Ekonomi. Intrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar validasi instrumen, lembar observasi keterlaksanaan model, lembar observasi pengelolaan pembelajaran dan angket respon mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan validitas komponen model pembelajaran yang terdiri atas sintaks, sistem sosial dan prinsip reaksi,sistem pendukung dan dampak pengiring berada pada kategori sangat valid dengan nilai rata-rata kevalidan 3,38 (sintaks); ...
2021
This research is motivated by the problem, namely the low social studies learning outcomes of elementary school students. This study aims to determine how the inquiry learning model affects the learning outcomes of social studies content in grade IV elementary school students. The research method used is literature study research. This means reviewing research materials by collecting library data, reading, and recording data from research material sources that have been carried out previously. In this literature study research, the data collection was collected by reference, including 13 journals that were related to the inquiry learning model. From the results of the research that has been obtained, the inquiry model has an effect on the social studies learning outcomes of elementary school students, so that the three main results of the study were found, namely, encouraging student activity, fostering student motivation, and increasing student learning outcomes.
Ibriez : Jurnal Kependidikan Dasar Islam Berbasis Sains, 2021
Para pakar pendidikan dan hasil penelitian menyebutkan bahwa, hingga saat ini masih banyak ditemukan peserta didik kita yang dalam belajar cenderung hanya mempelajari materi dengan cara menghafal materi secara normatif saja. Karena itu, perlu diimplementasikan metode-metode yang dapat merangsang daya nalar peserta didik, supaya nalar mereka dapat berfungsi secara baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi metode pembelajaran inkuiri dalam meningkatkan hasil pembelajaran pada mata pelajaran PAI. Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sumber data primer penelitian ini adalah kepala sekolah, guru PAI dan sejumlah peserta didik. Sedangkan sumber skundernya adalah data-data dari hasil observasi dan dokumentasi penelitian, seperti yang telah menjadi buku, jurnal, majalah, dan lainnya. Dari hasil penelitian, ditemu...
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.