Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Jurnal WBTB Provinsi Bengkulu Tahun 2022, 2023
Warisan Budaya Tak Benda merupakan peninggalan luhur dari pendahulu kita yang memiliki banyak nilai-kehidupan yang patut kita lestarikan sebagai pijakan dalam pemajuan kebudayaan masa sekarang dan mendatang. Hal ini merupakan salah satu upaya pelaksanaan PP 87 Tahun 2021 Pasal 19 yaitu Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya wajib melakukan pencatatan dan pendokumentasian Objek Pemajuan Kebudayaan. Adapun Integrasi Data dilakukan berjenjang dari tingkat Kabupaten/Kota ke Provinsi sampai dengan Pusat dalam bentuk Penyelenggara Satu Data Warisan Budaya Provinsi Bengkulu.
2016
Tujuan penelitian ini untuk mendukung upaya pengentasan kemiskinan dalam masyarakat nelayan (pesisir). Secara khusus bertujuan merumuskan model perlindungan hukum bagi perempuan pelaku usaha mikro kecil bidang perikanan. Dengan adanya perlindungan hukum akan memberi peluang bagi perempuan pelaku usaha mikro kecil perikanan untuk mengakses fasilitas dan sumber-sumber produktif untuk mengembangkan usaha. Dengan berkembangnya usaha maka akan memberikan dampak pada peningkatan pendapatan keluarga atau masyarakat, sehingga dapat mendukung upaya pengentasan kemiskinan. Penelitian ini dilakukan selama dua (2) tahun. Metode penelitian penelitian menggunakan pendekatan penelitian hukum non doktrinal dalam ranah kajian socio-legal research. Pada tahun pertama (1) : merumuskan draft naskah akademik mengenai perlindungan hukum bagi perempuan pelaku usaha mikro kecil bidang perikanan; Tahun kedua (2): melakukan uji publik draft naskah akademik, melakukan penyempurnaan dan menyusun naskah akademi...
BAHASTRA, 2019
Dendang merupakan salah satu sastra lisan masyarakat kota Bengkulu. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dendang Tepuk Tari dalam adat perkawinan kota Bengkulu, bentuk, fungsi, dan nilai yang terkandung di dalamnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik rekaman, wawancara, menyimak, dan mencatat. Informan ditentukan dengan menggunakan snowball sampling. Data utama dalam penelitian ini adalah syair dendang yang diambil dari video rekaman dendang dan dilengkapi dengan hasil wawancara dengan beberapa informan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dendang ini tidak hanya berupa nyanyian dan musik tradisional, melainkan dikolaborasikan dengan tujuh tarian adat kota Bengkulu yang menyerupai gerakan-gerakan dalam pencak silat. Syair yang digunakan terdiri dari: 1) pantun biasa, dan 2) talibun yang dilakukan dengan cara saling berbalasbalasan antar pemain menggunakan bahasa Bengkulu dan menggambarkan kehidupan masyarakat Bengkulu. Dari hasil analisis data (syair), dendang ini berfungsi sebagai; 1) sarana hiburan, 2) bentuk jati diri masyarakat, 3) kritik sosial, dan 4) sarana mendidik serta memiliki nilai: 1) filosofis, 2) religi, dan 3) sosiologis.
2016
Kegiatan penelitian ini terilhami dari akan segera bergabungnya Indonesia ke dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN atau ASEAN Economic Community 2015. Dimana tidak hanya pengusaha ataupun pemerintah saja yang akan ikut berperan dalam pasar bebas masyarakat satu komunitas ini. Masyarakat kalangan menengah kebawah seperti pedagang contohnya juga akan merasakan imbas dari iklim perdagangan bebas di dalam satu komunitas regional ini. Masyarakat pedagang merupakan salah satu jenis masyarakat yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari masyarakat di suatu lingkungan. Universitas Sebelas Maret sebagai salah satu Universitas berwawasan internasional yang terus melebarkan sayapnya untuk menjaring mahasiswa asing, juga merupakan bagian dari masyarakat. Menarik hubungan ini, maka dapat terlihat hubungan biasa antara pedagang tradisional di sekitaran pasar Panggung Rejo dan mahasiswa UNS, namun terbentuk pula hubungan tidak biasa antara pedagang tersebut dengan mahasiswa asing UNS yang bermukim di ...
Perpusnas Press , 2021
Titik balik dari sejarah Kwitang terjadi ketika Habib Ali Kwitang kembali ke Jakarta setelah melanglang buana begitu lama untuk menuntut ilmu.
2010
This study aims to identify the Co-Management PSPBM, on review of socio-economic dynamics and conflict management of traditional fishermen, in the city of Bengkulu. The nature of this study used qualitative methods-phenomenalogis with research sites in the city of Bengkulu. Data collection techniques include collecting secondary data and primary data through the determination of the informants, observation, depth interviews, FGDs. Results of research found a patron-client relationships are still very dominating this region, and once the economy of social security for fishermen. Kinship relations are generally good. Social solidarity is still high but not a guarantee, and survival strategies of fishermen are still relatively traditional sort because only starting point on the sea fishing only and does not extend to other areas that still use of marine resources. Results of analysis of conflict in general can be seen conflict among fishermen that happened in the three study sites are:...
PKM RSH DARUL, 2021
PKM Darul
Dengan menengadahkan kedua tangan, kami memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberi kekuatan, kesehatan, kesempatan kepada kami sehingga prosiding Konferensi Internasional Kesusasteraan Himpunan Sarjana Kesusasteraan Indonesia (Hiski) yang ke XXVI di Bengkulu dapat tersusun dan diterbitkan. Prosiding ini merupakan kumpulan makalah dan rekaman kegiatan selama berlangsungnya KIK Hiski, yang telah dilaksanakan tanggal 27-28 September 2017. Tema yang diangkat dalam konferensi ini adalah "Sastra dan Humanitas". Konferensi ini dihadiri tigs pemakalah kunci yang sangat menguasai di bidangnya masing-masing, yaitu:
Cultural values is one of tourism potential that should be developed and conserved. This paper aims to conceptualize cultural accounting. The cultural accounting that is meant is the process of cultural accounting. Any cultural formation through the process. The process tells the story or cycle, so every culture has a story and meaning. "Batik" as one of the cultural products. Motifs on "batik” (especially "batik tulis") can be seen as a process of cultural accounting. The analysis was done based on the literature review and the result of interviews with the informants, namely the craftsmen as well as the “batik” business owners in Jember and Banyuwangi which are chosen based on purposive technique. The results of the analysis concluded that the information contained in the motif of “batik” became one of the traditional means of communication that contains symbols of a particular culture. The conceptualization of cultural accounting through batik products becomes one of the efforts to preserve cultural values, as well as the development of creative tourism destinations based on “batik” industry.
Universitas Bengkulu (UNIB), disusun oleh Tim LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Universitas Bengkulu (LPPM-UNIB). Buku Panduan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas program Pengabdian Kepada Masyarakat di UNIB, terutama mengenai luaran dan dampak kegiatan/outcome yang harus dipublikasikan di tingkat lokal, nasional, maupun internasional. Buku Panduan ini memuat petunjuk teknis PPM Penerapan IPTEKS. Selain itu, melalui panduan ini dosen di lingkungan UNIB diharapkan dapat memperoleh informasi tentang kegiatan PPM, khususnya program yang diselenggarakan oleh LPPM-UNIB dengan biaya yang bersumber dari PNBP UNIB. Demikian, semoga Panduan PPM ini dapat memberikan manfaat, memotivasi dan memperlancar terutama terkait dengan proses pengusulan kegiatan PPM oleh Dosen di lingkungan UNIB, penilaian usulan, pelaksanaan kegiatan di lapangan, evaluasi pelaksanaan, dan laporan pelaksanaan kegiatan, serta penulisan artikel. Ucapan terimakasih dan penghargaan yang tinggi disampaikan kepada semua anggota Tim LPPM-UNIB, atas partisipasinya sehingga penyusunan Panduan Program Pengabdian Kepada Masyarakat ini dapat diselesaikan. Bengkulu, Februari 2019 Ketua LPPM UNIB, Dr. rer.nat. Totok Eka Suharto, MS
Dharma Raflesia : Jurnal Ilmiah Pengembangan dan Penerapan IPTEKS, 2018
Community service activities are conducted by education and training. The ultimate goal is to use home land for lele cultivation in portable pond for increasing household income. The realization of the purpose is carried out with provision of knowledge and skills in making portable pond using mild steel and tarpaulin. Portable ponds have several advantages such as can be applied to areas with less water, more stable water temperature, and easy harvesting of fish. The results of the dedication activities showed a satisfying response in which participants had high enthusiasm in increasing their knowledge and skills in making portable pond for lele culviation. The success of the activities can also be seen from the innovation of the community through suggestions for making hydroponic based vegetable cultivation systems by utilizing water in portable ponds. Generally, initiation of lele culviation in portable pond can be done in home land. Keywords : portable media, fish cultivation, ca...
Buku ini merupakan panduan bagi para periset yang terlibat dalam riset Rumah Program (RP) Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Sosial dan Humaniora (OR IPSH), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dalam menjalankan risetnya. Mulai dari pengumuman call for proposal atau call for research collaboration, dilanjutkan dengan seminar desain riset, pengajuan klirens etik, pelaksanaan riset (baik yang ke lapangan maupun riset pustaka), disusul dengan sharing session sebagai wadah para periset berbagi catatan-catatan risetnya kepada peer di bidangnya, pelaksanaan penulisan naskah atau artikel dari hasil riset, seminar naskah publikasi, pengiriman naskah ke jurnal atau edited-volume, hingga laporan akhir. Selain tujuan tersebut, buku panduan ini juga menjabarkan dan memperkenalkan filosofi dari penyusunan RP IPSH serta berbagai deskripsi tentang program-program dan kegiatan yang dilakukan di OR IPSH pada tahun 2022.
LP2M UNNES, 2014
Di Kota Semarang, menurut Kepala Satlantas Polrestabes Semarang AKBP Windro Akbar, di awal tahun 2014 tidak kurang dari 1000 orang yang melakukan pelanggaran lalu lintas. Jumlah tersebut didominasi oleh kalangan pelajar. Berdasarkan data tersebut, maka diperlukan sosialisasi atau pemasyarakatan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 dalam rangka peningkatan kesadaran tertib berlalu lintas. Sosialisasi tertib berlalu lintas dilaksanakan di SMA Negeri 12 Semarang diikuti oleh 100 siswa. Adapun bentuk kegiatan adalah berupa seminar, leaflet, dan diskusi. Kegiatan sosialisasi tertib berlalu lintas berjalan optimal, lancar dan sukses, karena memenuhi beberapa indikator keberhasilan yang tercapai, yaitu: Jumlah peserta yang hadir sesuai dengan yang ditargetkan, yaitu 100 orang. Materi yang telah disampaikan dapat dipahami dengan baik oleh peserta. Mulai dari persiapan sampai dengan acara selesai, program ini berjalan lancar. Dengan dilaksanakannya program Sosialisasi tertib berlalu lintas di SMA Negeri 12 Semarang, diharapkan siswa-siswi akan lebih patuh dan memahami aturan-aturan lalu lintas sehingga dapat mengurangi angka kecelakaan, khususnya dikalangan pelajar.
Abstrak RENCANA STRATEGIS POLITIK KEBIJAKAN PUBLIK MEMAJUKAN PULAU ENGGANO BENGKULU Memajukan penduduk pulau Enggano dari keterbatasan dan ketertinggalan di pulau terdepan bagian barat Indonesia adalah salah satu cara untuk merawat kedaulatan Negara RI. Dalam jangka pendek (1 tahun): Perlu pengembangan rencana strategis, peta jalan (road-map) dan rangkaian kebijakan publik memajukan Enggano. Mulai dari membenahi ‘Paradigma dan Citra Baru Enggano”. Enggano adalah “Pulau Terdepan-Etalase Indonesia”. Enggano bukan ‘Pulau Kosong’ yang sepihak dapat diapakan saja. Namun, pulau kecil di tengah samudra yang rentan kerusakan lingkungan. Enggano berpenduduk yang giat bekerja, beradat-istiadat dan senang berdialog. Enggano itu ramah, tangguh, tujuan etno-ekowisata dunia, indah, khas dan eksotis. Untuk memajukannya, perlu perbaikan konektivitas laut Enggano dengan penambahan jadwal dan jumlah kapal Roro/Fery; penambahan panjang bandara Enggano agar dapat digunakan pesawat besar; juga pelatihan penduduk tentang ‘Standard Jasa Pelayanan Pariwisata’. Bagi para ibu untuk membuat Oleh-Oleh Khas Enggano; mengundang guru/maestro seni dari Bali dan manca negara untuk tinggal setahun di Enggano dalam persiapan transfer pengetahuan; juga mendirikan ‘Kebun Raya Enggano’, Koperasi Kerajinan, Pasar Seni dan Kuliner Enggano; pendirian penginapan/ home-stay dan seni pertunjukan untuk wisatawan di desa wisata adat lingkungan di seputar Blakblau (kolam alam) desa Meok dan Tanjung Kooman; menyelesaikan jalan lingkar pulau dengan konstruksi tahan cuaca (semen betonisasi dengan lapis hotmik aspal+ karet) dan jasa angkutan umum bus pulau dan rental kendaraan (mobil, motor, sepeda) bagi wisatawan. Dalam jangka tengah (2-5 tahun): perlu menuntaskan krisis minyak dan listrik. Enggano sangat memerlukan SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) karena kelangkaan bensin dan solar yang sangat parah dan PLTD (Pembangkit Listrik Diesel) Kapal Terapung untuk memasok kebutuhan listrik untuk pengembangan wisata dan perikanan. Selain bertahap mengembangkan energi terbarukan tenaga surya, kincir angin dan pasang surut gelombang samudra; Membangkitkan potensi kelautan sesuai hasil riset Puslit Oceanografi dan Biologi LIPI yang menyarankan perikanan tangkap (ikan tuna/karang) dan kerang mutiara di beberapa teluk, karena cocok dengan ‘arus kuat melingkar’ yang kaya plankton untuk budi daya potensi kelautan. Dalam jangka panjang (6-25 tahun): Perlu dibuat Perda Provinsi dan Kabupaten tentang Paket Pengembangan Wisata Dunia Bengkulu dan Enggano ditargetkan dapat menembus pariwisata global. Caranya dengan meminta pihak terkait (Gubernur, Bupati dan DPRD) menghubungi kedutaan Inggris dan Singapura untuk menawarkan paket pemasaran bersama pengembangan wisata kapal pesiar besar (big sea-cruiser) dengan jalur Triple-Cities (London-Eropah)-(Singapura-Asia)- (Bengkulu/mengelilingi Sumatera-Indonesia) terkait icon herritages (warisan sejarah) Sir Stamford Raffles Inggris, Portugis di Enggano dan juga setahun Prancis di Bengkulu; terakhir: mengadakan kapal tangkap 30 GT dan mengkaji pengangkutan ikan segar/ikan hias hidup dengan kapel tanker yang pulang kosong dari Bengkulu ke Jakarta dan Singapura-Hongkong-Taiwan-Korsel.(srs) Kata kunci: Politik Kebijakan Publik, Memajukan Enggano, IPSK, P2P LIPI, Model Kota Segi Tiga Dunia.