Universitas Sumatera Utara
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas penyakit menular pada bayi dan anak-anak. ISPA terutama terjadi di negara-negara dengan pendapatan perkapita rendah dan menengah termasuk Indonesia. Hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) di Indonesia tahun 2007 menunjukkan prevalensi ISPA pada bayi 35,92% dan balita 42,53%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian ISPA pada batita di Kelurahan Glugur darat I Kecamatan Medan Timur tahun 2011. Jenis penelitian adalah observasional analitik dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh batita yang ada di wilayah Kelurahan Glugur Darat I dan sampelnya diambil secara purposive yaitu batita termuda dari keluarga yang tinggal di lingkungan 2, 3, 4, 9 dan 10 yang berjumlah 106 orang. Data diperoleh dari hasil wawancara dengan menggunakan kuesioner, observasi, dan pengukuran. Analisis data meliputi analisis univariat dan bivariat. Dari hasil penelitian didapatkan prevalens rate ISPA pada batita di Kelurahan Glugur Darat I tahun 2011 sebesar 48,1%. Hasil analisis bivariat menunjukkan lima variabel yang mempunyai hubungan yang signifikan dengan kejadian ISPA pada batita yaitu umur (p = 0,019; RP = 1,622), status gizi (p = 0,046; RP = 1,519), ASI eksklusif (p = 0,008; RP = 1,936), status imunisasi (p = 0,020; RP = 1,597),dan ventilasi rumah (p = 0,026; RP = 1,717). Diharapkan kepada pihak Kelurahan Glugur Darat I Kecamatan Medan Timur dan Puskesmas Glugur Darat Medan untuk meningkatkan penyuluhan tentang gizi yang baik, ASI eksklusif, imunisasi, dan persyaratan rumah sehat. Batita yang mengalami gizi buruk sebaiknya diberi makanan tambahan dan dilakukan pemantauan keadaan gizi secara berkesinambungan.