Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Filsafat Pendidikan
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 ii KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas karunia-Nya yang begitu nyata tercurahkan kepada kita semua. Buku dengan judul "Mengenal Filsafat Pendidikan" yang ada di tangan pembaca sekarang ini merupakan hasil dari sebuah ikhtiar dalam menghimpun dan menyusun seperangkat pengetahuan filsafati tentang pendidikan. Tidak banyak buku-buku filsafat pendidikan diterbitkan di Indonesia walaupun di dalam khasanah ilmu pendidikan jelas sekali bahwa filsafat menjadi salah satu pondasinya. Pada era dewasa ini, pemikiran filsafat pendidikan di Indonesia perlu digalakkan agar berbagai kebijakan dan praktik pendidikan selalu berada pada tujuan mulia pendidikan itu sendiri, yaitu menjadikan peserta didik sebagai orang yang pintar sekaligus baik; orang yang mencapai aktualisasi potensi secara optimal. Berdasarkan paparan di atas, maka buku ini hadir memberikan alternatif pilihan kepada para pembaca yang budiman untuk dapat merefleksikan berbagai fenomena pendidikan yang ada dari perspektif filsafati. Semoga dengan refleksi tersebut dapat menjadikan pembaca semakin kritis dalam upaya memperbaiki praktik pendidikan, khususnya di Indonesia, setidaknya kita dapat belajar bersama dan ikut berpartisipasi untuk mewujudkan masyarakat pembelajar. Namun demikian, kami sebagai penulis menyadari bahwa buku ini banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kritik dan saran selalu kami tunggu agar buku ini di kemudian hari akan semakin baik dari sisi isi maupun tampilannya. Akhirnya, kami berharap semoga buku ini bermanfaat bagi banyak pihak. Amiiin.
Pengertian filsafat, jenis filsafat dan landasan filsafat pendidikan nasional
Secara etimologis filsafat dalam bahasa Indonesia diambil dari bahasa Yunani; philosophia. Yang terdiri dari kata philen = mencintai, philis = cinta dan sophia = kebijaksanaan. Sehingga arti harafiahnya adalah seorang “pencinta kebijaksanaan”. Jadi kata majemuk “philosophia” berarti “daya upaya pemikiran dan renungan manusia untuk mencari kebenaran atau kebijaksanaan”. Menurut Prof. Dr. Muhammad Yamin, bahwa pengertian Yunani “philosophos” itu mula-mula muncul untuk menandingi kata “sophos” yang berarti “Si tahu” atau “Si pandai” yang merasa dirinya telah memiliki kebenaran dalam genggamannya. Sedangkan philo-sophos dalam segala kerendahan hati hanya mencari dan mencintai yang masih terus bergerak dalam perjalanan, bagaikan musafir setia berjalan terus menuju ke arah kebenaran sejati. Adapun makna kedua dari pengertian filsafat adalah usaha pemikiran dan renungan manusia dengan akal dan kalbunya secara sungguh-sungguh, yakni secara sistematis, fundamental, universal, integral, dan radikal untuk mencari dan menemukan kebenaran yang hakiki (pengetahuan, kebenaran, dan kearifan) (Ismaun, 2010 : 2-4)[1].
2020
Abstrak : Filsafat dalam kurikulum Pendidikan Islam. Dunia pendidikan Islam di Indonesia khususnya, dan dunia Islam pada umumnya masih dihadapkan pada berbagai persoalan mulai dari soal rumusan tujuan pendidikan yang kurang sejalan dengan tuntutan masyarakat, sampai kepada persoalan guru, metode,kurikulum dan sebagainya. Upaya untuk mengatasi masalah tersebut masih terus dilakukan dengan berbagai upaya. Penataran guru, pelatihan, tenaga pengelola pendidikan dan lain sebagainya harus dilakukan, namun masalah pendidikan terus bermunculan. Upaya untuk memperbaiki kondisi kependidikan yang demikian itu tampaknya perlu dilacak pada akar permasalahannya yang bertumpu pada pemikiran filosofis. Filsafat pendidikan Islam secara umum akan mengkaji berbagai masalah yang terdapat dalam bidang pendidikan, mulai dari visi misi,tujuan pendidikan, dasar-dasar dan asas-asas pendidikan Islam,konsep manusia, guru,anak didik, kurikulum,dan metode sampai dengan evaluasi dalam pendidikan secara filosofis...
Peran Filsafat Dalam Pengembangan Pendidikan, 2019
Hand out Peran Filsafat Dalam Pengembangan Pendidikan
Siti Nur Holifah (211101060010) Agustin Indrawati (212101060013) Yosi Nur Kumala Dewi (211101060019)
Bagaimana urgensi metode dalam sebuah ilmu pengetahuan? Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwasannya metode sangatlah penting bagi sebuah ilmu pengetahuan. Mengapa metode itu sangat penting? Karena metode tersebut dapat dikatakan sebagai penentu keberhasilan bagi sebuah ilmu pengetahuan. Jika metodenya kuat atau relevan dengan kebutuhan ilmu pengetahuan tersebut maka sebuah ilmu pengetahuan akan berjalan sesuai dengan tujuan yang akan ditempuh. Dan metode akan menjadi cara yang akan dilaksanakan selama kita mempelajari sebuah ilmu pengetahuan. Bicara tentang filsafat pendidikan pastinya kita tidak akan asing dengan metode-metode apa saja yang ada di dalamnya. Seperti metode positivistik, metode fenomologis, dan metode kritis. Yang mana nantinya ketiga metode tersebut menjadi cara yang akan dilaksanakan selama kita mempelajari tentang filsafat pendidikan.
Secara harfiah evaluasi berasal dari bahasa Inggris, evaluation, yang berarti penilaian dan penaksiran. Dalam bahasa Arab, dijumpai istilah imtihan, yang berarti ujian, dan khataman yang berarti cara menilai hasil akhir dari proses kegiatan. Sedangkan secara istilah, ada beberapa pendapat, namun pada dasarnya sama, hanya berbeda dalam redaksinya saja. Oemar Hamalik mengartikan evaluasi sebagai suatu proses penaksiran terhadap kemajuan, pertumbuhan, dan perkembangan peserta didik untuk tujuan pendidikan. Sementara Abudin Nata menyatakan bahwa evaluasi sebagai proses membandingkan situasi yang ada dengan kriteria tertentu dalam rangka mendapatkan informasi dan menggunakannya untuk menyusun penilaian dalam rangka membuat keputusan
This article analysis philosophical approaches to the study of dakwah. The writer identifies three main positions dealing with the relationship between philosophy and dakwah. These three positions are: (1) philosophy as the handmaid of dakwah; (2) philosophy as the analytic study of dakwah; and (3) the philosophy of science as a secondary reflection on the study of dakwah. As the handmaid, philosophy defenses religious convictions. Its program is to demonstrate rationally the existence of God. And the philosophy of science scrutinizes the nature of dakwah studies. Philosophy, as the analytic study, aims to analyse and clarify the nature and function of dakwah.
A. Latar Belakang munculnya filsafat Pendidikan :
Nadya safiroh (211101060003) Wardatul layly hidayat (211101060004)
Jurnal Pendidikan, Sains Sosial, dan Agama, 2021
Tujuan penelitian adalah menguraikan filsafat pendidikan dalam uposatha-sila dalam perspektif pengembangan karakter religius. Uposatha-sila sebagai upaya belajar harus memenuhi kajian filsafati, yaitu kajian ontology, epistemology, dan axiology. Metode penelitian adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi pustaka. Peneliti menganalisa kajian filsafati uposatha-sila dengan sumber kepustakaan baik sumber primer maupun sekunder. Uposatha-sila merupakan latihan moralitas untuk mengembangkan karakter seseorang menjadi lebih baik. Karakter ideal dalam Buddhism adalah Saddha-carita dan Buddhi-carita, yaitu cerminan karakter kecerdasan intelektual dan kecerdasan spiritual, yang didasari oleh pandangan benar. Uposatha-sila merupakan pengetahuan yang diperoleh melalui pengalaman inderawi (Sense experience), otoritas (authority), dan keyakinan (faith). Uposatha-sila sebagai suatu upaya pengembangan karakter religius, memenuhi analisa: 1) Rasionalisme; 2) Empirisme, dan 3) Kritisme. F...
Kekristenan tidak pernah lepas dari perdebatan filsafat pada zamannya. Dipandang dari sudut manapun hubungan antara Filsafat dan iman Kristen bukanlah merupakan perkawinan yang ideal. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa sistem filsafat telah memberikan sumbangsih dalam mendorong pemikiran manusia yang menghasilkan penemuan dan pengertian rahasia alam, begitu pula dalam perkembangan teologi. Walaupun filsafat bertugas memberi nilai terhadap disiplin ilmu yang ada, nilai kebenaran yang hakiki terletak pada teologi yaitu Teologi Alkitabiah.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.