Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2025, Farrael Athalla
Pendidikan merupakan landasan utama dalam membangun suatu negara yang maju dan berkembang. Dalam konteks pembelajaran di sekolah, penyusunan Silabus dan ATP (alat bantu pembelajaran) memainkan peran sentral dalam mencapai tujuan pendidikan. Silabus, sebagai panduan struktural dalam proses pengajaran dan pembelajaran, memastikan bahwa kurikulum dapat disampaikan secara terstruktur dan efektif kepada siswa. Sebagai dokumen pedoman bagi guru, silabus juga mengintegrasikan berbagai komponen esensial, mencakup tujuan, metode pembelajaran, materi ajar, serta penilaian hasil belajar. Silabus dan ATP merupakan dua dokumen penting dalam proses pembelajaran. Silabus adalah rencana pembelajaran yang berisikan tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, dan penilaian yang akan dilakukan. Sedangkan ATP adalah rangkaian tujuan pembelajaran yang tersusun secara sistematis dan logis dalam fase pembelajaran. Penyusunan silabus dan ATP yang baik dan berkualitas sangat penting untuk menjamin tercapainya tujuan pembelajaran. Penyusunan Silabus dan ATP yang baik haruslah dilakukan secara cermat dan sistematis dengan memperhatikan berbagai faktor, seperti standar kompetensi dan kompetensi dasar, karakteristik peserta didik, dan kondisi sekolah.
Seseorang yang menginginkan kesuksesan dalam melaksanakan suatu kegiatan, tentu diawali dengan perencanaan yang baik. Kualitas suatu perencanaan, sangat menentukan optimalisasi pelaksanaan kegiatan. Seseorang yang melakukan kegiatan tanpa perencanaan dapat dipastikan akan menghasilkan kegiatan yang kurang optimal, atau bahkan cenderung mengalami kegagalan karena tidak memiliki acuan yang jelas. Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (UU No 23 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional). Hasil belajar yang diharapkan tersurat pada konsep Slavin (1994), pembelajaran didefinisikan sebagai perubahan tingkah laku individu yang disebabkan oleh pengalaman. Menganalisis dari dua pengertian di atas mengandung makna bahwa "pembelajaran" merupakan suatu kegiatan kompleks yang harus didesain agar terjadi interaksi (dua individu yang berbeda karakternya) pada lingkungan belajar yang kondusif. Hasil interaksi tersebut diharapkan mampu mengembangkan potensi dan perubahan tingkah peserta didik sesuai masanya. Pendidikan di Indonesia, perencanaan kegiatan belajar mengajar dikenal dengan konsep Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP merupakan rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi yang telah ditetapkan dalam standar isi dan dijabarkan dalam silabus. Pengalaman empirik di beberapa sekolah, banyak guru beranggapan bahwa menyusun RPP tidak penting. Gejala ini dapat diidentifikasi, makin banyak guru yang copy paste, RPP beberapa tahun sebelumnya. Padahal kondisi dan karakteristik peserta didik berubah setiap semester. Bagi mereka, yang terpenting adalah mengajar dan siswa mendapat pelajaran. Pemikiran guru seperti ini, perlu dilurus. Hakikat jabatan profesional bahwa semua kegiatan jabatan dari aspek perencanaan, pelaksanaan dan penilaian dalam pembelajaran harus dapat dipertanggungjawabkan kepada pemangku jabatan. Dengan demikian sebutan guru profesional, memang layak disandang oleh guru. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa masih banyak guru tidak menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Faktor penyebab guru tidak menyusun RPP antara lain tidak memahami dengan benar apa sesungguhnya hakikat RPP, bagaimana prinsip-prinsip penyusunan RPP serta apa pentingnya RPP disusun. Materi hakikat RPP ini akan memberikan pemahaman
murid membolehkan berlakunya pembelajaran berkesan SKOR DESKRIPSI SKOR SKOR 6
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranahabstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
LAPORAN MINGGU KE 4 KAMPUS MENGAJAR 6, 2023
Assessment Kompetensi Minimum (AKM) Kelas adalah alat bantu yang dapat digunakan oleh guru di kelas untuk mendiagnosa hasil belajar setiap individu siswa. Tujuan dari AKM Kelas ini adalah untuk merancang pembelajaran yang sesuai dengan tingkat kompetensi siswa (teaching at the right level). Pada AKM Kelas saat ini dapat dilaksanakan dengan menggunakan platform aplikasi desktop dengan sistem operasi Windows dan aplikasi mobile dengan sistem operasi Android yang dapat kami gunakan maupun siswa di sekolah.
Abstrak Guru profesional memegang kunci utama bagi peningkatan mutu pendidikan masa depan. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah Profesionalisme Kinerja Guru di SMP Islam Albadariyah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profesionalisme kinerja guru di SMP Islam Albadariyah. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Data penelitian ini bersumber dari guru. Dengan populasi guru sebanyak 21 orang guru dan peneliti mengambil sampel sebanyak 7 orang guru kelas. Alasan peneliti mengambil subjek tersebut atas pertimbangan dari kepala sekolah bahwa karena keterbatasan waktu dan tenaga sebaiknya cukup mengambil satu orang guru saja setiap kelas agar bisa mewakili seluruh kelas. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik angket, observasi dan wawancara. Untuk mengolah data, angket menggunakan rumus deskriptif persentase, untuk mengolah data Observasidan wawancara digunakan reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 76% guru profesional dalam menjalankan perannya sebagai guru pembelajaran dan berada pada kategori baik. Sedangkan 24% lainnya belum menjalankan perannya sebagai guru pembelajaran dengan maksimal. Disarankan untuk para guru dapat agar mempertahankan profesionalisme kinerjanya didalam
Ferdi Yansyah, 2025
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat sehat wal afiat, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Konsep Pembelajaran Pada Kurikulum Merdeka" ini tepat pada waktunya. Selain itu kami juga mengucapkan terima kasih kepada Mu'allimah Rodhiyana, M.Pd. Selaku dosen mata kuliah Perencanaan pembelajaran yang sudah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Perencanaan pembelajaran . Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun, dan tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah Perencanaan pembelajaran .
MODUL 11 KEGIATAN BELAJAR 4 MENJAGA KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM SEKOLAH/MADRASAH Kompetensi yang diharapakan setelah anda mempelajari kegiatan belajar 4 adalah memahami tentang menjaga kesehatan dan keselamatan kerja di Laboratorium sekolah/madrasah, Terutama yang berkaitan dengan: 4.1. Menjaga kesehatan diri dan lingkungan 4.2. Menggunakan peralatan kesehatan dan keselamatan kerja laboratorium 4.3. Menangani bahan-bahan berbahaya dan beracun sesuai dengan prosedur yang berlaku 4.4. Mengurangi limbah laboratorium sesuai dengan prosedur yang berlaku 4.5. Memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan Agar anda memiliki kompetensi yang diharapkan, maka dalam modul ini akan diasjikan konsep, uraian dan contoh tentang menjaga kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium beserta contoh dan latihannya. A. 1. Menjaga Kesehatan Diri dan Lingkungan Penyakit berbahaya atau kecelakaan yang mematikan dapat terjadi di laboratorium. Berdasarkan alasan tersebut, setiap orang yang bekerja di laboratorium baik guru/laboran/siswa harus mengetahui cara yang benar dan segala sesuatu yang dilakukan di laboratorium. Sehingga baik guru/laboran/siswa terbiasa dengan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan di laboratorium (What are the safety do's and don'ts in the laboratory) [Dhanlal
audara, Anda seharusnya sudah tahu bahwa pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetansi mengharuskan semua guru sebagai pendidik untuk pengembangan silabus dan merubah pula sistem penilaian yang digunakan dengan menerapkan sistem penilaian berbasis kompetensi. Sistem penilaian berbasis kompetensi lebih mengarah pada penilaian kelas, yaitu penilaian yang dilakukan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Penilaian ini tidak hanya menitikberatkan pada kemampuan kognitif tetapi juga mencakup ranah psikomotor, dan afektif.
Unjaacademia.edu, 2024
Makalah ini berisi tentang Teori Distribusi Pembiayaan Pendidikan. yang menjelaskan terkait pengertian distribusi, biaya pendidikan, sumber biaya pendidikan, komponen pembiayaan pendidikan, serta efektivitas dan efisiensi pembiayaan.
PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER JURUSAN ILMU KOMPUTER DAN ELEKTRONIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS GADJAH MADA 2014 1. Apa yang dimaksud dengan kewarganegaraan?
Peranan Pendidikan Islam dan Pendidikan Moral membentuk personaliti pelajar yang mencakupi aspek emosi, intelek, rohani dan jasmani seiring dengan Falsafah Pendidikan Negara. Di samping pemahaman dari segi kurikulum Pendidikan Islam dan Pendidikan Moral, pelajar juga diharapkan dapat mengaplikasikan segala ilmu asas pengetahuan dan konsep yang dipelajari dalam Pendidikan Islam dan Pendidikan Moral bagi menepati kehendak pendidikan untuk membina sahsiah pelajar berkualiti khususnya di politeknik. Maka tujuan kajian ini adalah untuk mengkaji peranan Pendidikan Islam dan Pendidikan Moral dalam membina sahsiah pelajar berkualiti di politeknik dengan melihat pemahaman kurikulum subjek-subjek ini dan seterusnya melihat pengaplikasian akhlak dan nilai dalam kehidupan seharian pelajar. Di samping itu kajian ini juga melihat faktor yang mempengaruhi membina sahsiah pelajar berkualiti ini. Reka bentuk kajian ini berbentuk kaedah deskriptif kuantitatif iaitu melalui set borang soal-selidik kepada pelajar Pendidikan Islam dan Pendidikan Moral serta berbentuk kualitatif iaitu melalui temubual bersama pensyarah subjek berkenaan. Seramai 275 orang responden semester tiga bidang kejuruteraan dipilih daripada tiga buah politeknik iaitu Politeknik Merlimau Melaka, Politeknik Port Dickson, Negeri Sembilan dan juga Politeknik Johor Bahru di Pasir Gudang, Johor di mana 250 orang responden mengambil subjek Pendidikan Islam manakala 25 orang responden mengambil subjek Pendidikan Moral. Data-data yang diperolehi dianalisis menggunakan bantuan perisian SPSS. Dapatan kajian menunjukkan pemahaman pelajar terhadap kurikulum Pendidikan Islam dan Pendidikan Moral adalah tinggi (skor min = 4.5 dan 3.99) tetapi perlaksanaan akhlak dan nilai terpuji di dalam kehidupan pelajar adalah berada pada tahap sederhana (skor min = 3.67 dan 3.61). Di samping itu, diperolehi bahawa faktor keluarga merupakan faktor utama yang mempengaruhi sahsiah pelajar Pendidikan Islam dan Pendidikan Moral berbanding faktor rakan-rakan dan juga faktor pensyarah.. Kesimpulannya, Pendidikan Islam dan Pendidikan Moral sememangnya berperanan penting dalam membina sahsiah pelajar berkualiti di politeknik.
Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama suatu periode bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal. Nilai wajar adalah suatu jumLah, untuk itu suatu aktiva mungkin ditukar atau suatu kewajiban diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar (arm's length transaction). Pendapatan hanya terdiri dari arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang diterima dan dapat diterima oleh perusahaan untuk dirinya sendiri. Jumlah yang ditagih atas nama pihak ketiga, seperti pajak pertambahan nilai, bukan merupakan manfaat ekonomi yang mengalir ke perusahaan dan tidak mengakibatkan kenaikan ekuitas, dan karena itu harus dikeluarkan dari pendapatan. Begitupun dalam hubungan keagenan, arus masuk bruto manfaat ekonomi termasuk jumlah yang ditagih atas nama prinsipal, tidak mengakibatkan kenaikan ekuitas perusahaan, dan karena itu bukan merupakan pendapatan. Yang merupakan pendapatan hanyalah komisi yang diterima dari prinsipal. b. Definisi Beban Pengertian biaya tidak dapat dipisahkan dengan pengertian kos dan aset serta rugi (loss). APB menjelaskan, biaya timbul hanya dalam kaitannya dengan kegiatan penciptaan laba yang mengakibatkan perubahan ekuitas. Pengiriman barang (direpresentasi dengan kos barang terjual) dalam transaksi penjualan merupakan biaya karena hasil bersih (net result) penjualan tersebut adalah perubahan ekuitas. Di lain pihak, timbulnya kewajiban untuk pembelian aset bukan merupakan biaya karena ekuitas tidak dapat berubah pada saat pembelian tersebut. Dengan makna yang hampir sama, IAI (IASC) mendefinisikan biaya dalam Standar Akuntansi Keuangan (2002) sebagai berikut: Beban adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal.
1 jam pelajaran Standar Kompetensi : 1. Memahami hakikat Biologi sebagai ilmu Kompetensi Dasar : 1.1 Mengidentifikasi ruang lingkup Biologi Tujuan : Siswa dapat merumuskan ciri-ciri makhluk hidup
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.