Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
19 pages
1 file
BAB V KOMPLEKSOMETRI 5.1. Tujuan Percobaan - Memahami prinsip-prinsip dasar titrasi kompleksometri. - Menentukan kesadahan air. 5.2. Tinjauan Pustaka Kompleksometri merupakan jenis titrasi dimana titran dan titrat saling mengkompleks, membentuk hasil berupa kompleks.[9] Kompleks atau senyawa koordinasi merujuk pada molekul yang terbentuk dari penggabungan ligan dan ion logam.[15] Suatu ion (atau molekul) kompleks terdiri dari satu atom (ion) pusat dengan sejumlah ligan yang terikat erat dengan atom (ion) pusat itu.[5] Ligan adalah molekul sederhana yang dalam senyawa kompleks bertindak sebagai donor pasangan elektron (basa Lewis). Ligan akan memberikan pasangan elektronnya kepada atom pusat yang menyediakan orbital kosong. Interaksi antara ligan dan atom pusat menghasilkan ikatan koordinasi. [16] Titrasi kompleksometri adalah titrasi berdasarkan pembentukan persenyawaan kompleks (ion kompleks atau garam yang sukar mengion). [9] Titrasi kompleksometri meliputi reaksi pembentukan ion-ion kompleks ataupun pembentukan molekul netral yang terdisosiasi dalam larutan. Persyaratan mendasar terbentuknya kompleks demikian adalah tingkat kelarutan tinggi. Contoh dari kompleks tersebut adalah kompleks logam dengan EDTA. Demikian juga titrasi dengan merkuro nitrat dan perak sianida yang juga dikenal sebagai titrasi kompleksometri. [4] Tidak semua reaksi kompleks dapat digunakan untuk titrasi. Syarat-syarat yang harus diperhatikan antara lain: - Kompleks yang terbentuk harus stabil. K stabilitas makin besar, maka kompleks makin stabil. - Reaksi yang terjadi harus kuantitatif, sehingga dapat diukur. - Tidak mempunyai reaksi samping. Bila memiliki dua atau lebih tingkat keseimbangan reaksi, maka perbedaan antara K stabilnya harus cukup besar. - Pembentukan kompleks tidak terlalu lama, kompleks yang terbentuk tidak boleh mengendap. - Ada perubahan nyata yang dapat diamati, baik dengan indikator visual maupun dengan potensiometri. - Adanya indikator yang dapat menunjukkan perubahan tersebut, dan bekerja pada kondisi yang sama dengan reaksi kompleksasi yang terjadi. [12] Kelebihan titrasi ini adalah EDTA yang stabil, mudah larut, dan menunjukkan komposisi kimiawi yang tertentu. Selektifitas kompleks dapat diatur dengan pengendalian pH EDTA sebagai garam natrium. Suatu titik ekuivalen segera tercapai dalam titrasi demikian dan akhinya titrasi kompleksometri dapat digunakan untuk penentuan beberapa logam pada operasi skala semimikro.[2] EDTA merupakan ligan seksidentat yang berpotensi, yang dapat berkoordinasi dengan ion-ion logam dengan pertolongan kedua nitrogen dan empat gugus karboksil. Dalam hal-hal lain, EDTA dapat berperilaku sebagai ligan kuinkedentat dan kuadridentat, yang membebaskan satu atau dua gugus karboksilnya dari antaraksi kuat dengan logam itu Terlihat dari strukturnya bahwa molekul tersebut mengandung baik donor elektron dari atom oksigen maupun donor elektron dari atom nitrogen sehingga dapat menghasilkan khelat bercincin sampai dengan enam secara serempak.[4] Faktor-faktor EDTA sebagai titrimetri sebagai berikut. - Selalu membentuk kompleks ketika direaksikan dengan ion logam - Kestabilannya dalam membentuk kelat sangat konstan sehingga reaksi berjalan sempurna (kecuali dengan logam alkali) - Dapat bereaksi cepat dengan banyak jenis ion logam - Telah dikembangkan indikatornya secara khusus - Mudah diperoleh bahan baku primernya - Dapat digunakan baik sebagai bahan yang dianalisis maupun sebagai bahan untuk standardisasi. [13] Kurva titrasi untuk titrasi kelometri (kompleks) dapat dibuat dan analog dengan kurva untuk titrasi asam-basa. Kurva semacam itu terdiri dari suatu alir logaritma konsentrasi ion logam (pM) terhadap mililiter titran. Seperti pada titrasi asam basa, kurva-kurva ini membantu mempertimbangkan kelayakan suatu titrasi dan memilih indikator yang tepat
PENDAHULUAN Analisis gravimetri adalah proses isolasi dan pengukuran berat suatu unsur atau senyawa tertentu. Bagian terbesar dari penentuan scara analisis gavimetri meliputi tansformasi unsur atau radikal senyawa murni stabil yang dapat segera diubah menjadi bentuk yang dapat di timbang dengan teliti. Gravimetri adalah pemeriksaan jumlah zat dengan cara penimbangan hasil reaksi pengendapan. Gravimetri merupakan pemeriksaan jumlah zat yang paling tua dan paling sederhana dibandingkan dengan cara pemeriksaan kimia lainnya. Kesederhaan itu kelihatan karena dalam gravimetri jumlah zat ditentukan dengan cara menimbang langsung massa zat yang dipisahkan dari zat-zat lain. Tahap pengukuran dalam metode gravimetrik adalah penimbangan. Analitnya secara fisik dipisahkan dari semua komponen lain dari sampel itu maupun dari pelarutnya. Pengendapan merupakan teknik yang paling meluas penggunaannya untuk memisahkan analit dari pengganggu-pengganggunya.Analisa gravimetri merupakan suatu cara analisa kimia kuantitatif yang didasarkan pada prinsip penimbangan berat yang di dapat dari proses pemisahan analit dari zat – zat lain dengan metode pengendapan. Zat yang telah di endapkan ini di saring dan dikeringkan serta ditimabang dan diusahakan endapan itu harus semurni mungkin. Untuk memisahkan endapan tersebut maka sangat dibutuhkan pengetahuan dan teknik yang cukup yang wajib dimiliki seorang enginer. Dalam dunia teknik kimia sangat dibutuhkan juga bagaimana cara analisa gravimetri ini. Seperti halnya dalam industri. Berat unsur dihitung berdasrkan rumus senyawa dan berat atom unsur-unsur yang menyusunnya pemisahan unsur-unsur atau senyawa yang dikandung dilakukan beberapa cara seperti:
A. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh kerapatan (populasi) gulma terhadap pertumbuhan tanaman Komak
Metode analisis kuantitatif yang bertujuan untuk menetapkan jumlah dalam suatu sampel telah berkembang dengan pesat seiring dengan perkembangan teknologi. Walaupun telah berkembang berbagai perangkat canggih, namun cara analisis konvensional yang berpangkal pada reaksi kimia tetap tak ditinggalkan. Cara analisis konvensional biasanya menggunakan perangkat laboratorium sederhana sehingga tingkat ketelitian dan kepekaan hasil analisis biasanya lebih rendah dibandingkan analisis instrumentasi. Analisis konvensional yang tergolong dalam analisis kuantitatif adalah analisis volumetri dan gravimetri. Analisis gravimetri adalah analisis untuk berat dari suatu unsur yang terdapat dalam persenyawaan dengan cara memisahkan unsur tersebut dari persenyawaan kemudian ditimbang. Dibandingkan dengan cara pemeriksaan kimia lainnya, gravimetri merupakan pemeriksaan jumlah zat paling sederhana. Kesederhaan itu kelihatan karena dalam gravimetri jumlah zat ditentukan dengan cara menimbang langsung massa zat yang dipisahkan dari zat-zat lain. Analisis gravimetri didasarkan pada pengukuran berat suatu cuplikan. Analisis gravimetri dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu salah satunya tahap pengukuran. Tahap pengukuran analisis gravimetri adala pengukuran perat atau dilakukan dengan cara penimbangan. Penimbangan tersebut dilakukan setelah analit dipisahkan dari komponen-komponen lain dalam sampel maupun pelarutnya.Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai analisis gravimetri, maka dilakukanlah percobaan ini. Hubungan analisis gravimetri dengan dunia farmasi yaitu pemisahan dua senyawa atau sediaan obat yang tidak dapat larut pada jenis pelarut tertentu. Sehingga kita dapat menghitung kadar GRAVIMETRI ANDI NURUL ZAKYAH PARENRENGIMUSDALIPA SAMRA 150 2018 0060
Laporan Praktikum Kimia Analisis Farmasi (KAF)
Kumpulan esai ini membicarakan bagaimana kita dicengkram oleh satu sistem yang memacu kita untuk saling berkompetisi, saling mengalahkan dan menjatuhkan. Hal lain dari tulisan di sini adalah upaya menjelaskan bagaimana sebetulnya perasaan adalah cara yang paling akurat dalam menilai sesuatu.Tulisan lainnya adalah bagaimana saya mencoba mengidentifikasi apa yang disebut sebagai berpikir kebudayaan. Dan tulisan lainnnya.
Putrend, 2020
ABSTRAK Pesatnya teknologi sekarang ini sangat mempengaruhi kehidupan manusia, terutama adalah teknologi komputer jadi bagi yang mengikuti perkembangannya, dia tidak akan dipandang sebelah mata. Sebaliknya, bagi yang tidak mengikuti perkembangannya, mungkin akan di pandang sebelah mata. Dari pemerintah desa, perusahaan, supermarket, minimarket, perguruan tinggi, SMA, SMK, bahkan SD hampir semuanya mengenal komputer. Dalam dunia pemrograman komputer, dikenal algoritma dan bahasa pemrograman, seperti C, C++, Pascal, Java, Phyton dan lain-lain. Oleh karena itulah, yang akan dibahas dalam artikel ilmiah ini adalah Algoritma dan Pemrograman.
BAB I Pendahuluan 1.1 Latar belakang Kompresor merupakan salah satu peralatan tenik yang penting untuk dipelajari, Karena kompresor banyak digunakan dalam dunia perindustrian.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Andre Hartawan Mettanadi, 2020