Dewasa ini, perkembangan pendidikan di Indonesia mengalami fase kontroversial, yaitu diimplementasikannya kurikulum terbaru, kurikulum 2013. Suatu keistimewaan dalam kurikulum 2013 adalah menempatkan bahasa Indonesia sebagai penghela ilmu pengetahuan (Nuh, dalam Mahsun, 2014:94). Peran bahasa sebagai penghela ilmu pengetahuan tersebut tentu bukan merupakan suatu kebetulan jika paradigma pembelajaran bahasa Indonesia dalam kurikulum 2013 diorientasikan pada pembelajaran berbasis teks, seperti dapat dilihat dalam rumusan kompetensi dasar substansi bahasa Indonesia dari pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi. Pada mata pelajaran bahasa Indonesia di tingkat Sekolah Mengenah Pertama, salah satu teks yang dipelajari siswa adalah teks hasil observasi. dengan KI 4 yaitu "Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori" Berdasarkan observasi yang dilakukan di SMPN 1 Kubung pada bulan Oktober 2014 diperoleh kesimpulan bahwa proses pembelajaran menulis teks hasil observasi belum terlaksana dengan baik karena dipengaruhi oleh latar belakang siswa, keterbatasan sumber belajar yang berkualitas, dan kelengkapan perangkat pembelajaran yang digunakan guru dalam proses pembelajaran. Siswa tidak memahami pembelajaran jika tidak dijelaskan langsung oleh guru, sehingga guru harus menyiapkan bahan ajar yang lengkap. Sedangkan materi ajar sendiri sangat terbatas dikarenakan buku guru dan buku siswa belum sampai ke sekolah. Keterbatasan bahan belajar menjadikan siswa tidak belajar di rumah dan hanya mengandalkan penjelasan guru di sekolah. Aktivitas guru di kelas juga tidak didukung dengan sumber dan bahan yang memadai. Pada proses pembelajaran, guru terfokus pada buku teks pelajaran bahasa Indonesia yang di print dari CD, dan di foto kopikan untuk setiap anak. Karena keterbatasan, buku yang difoto kopikan untuk 1 PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan mengenai analisis kebutuhan akan LKS siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Kubung diperoleh 3 simpulan. Simpulan tersebut adalah sebagai berikut ini. Pertama, sebahagian besar siswa (80%) suka belajar bahasa Indonesia dikarenakan pembelajarannya, bukan metode yang digunakan guru, bukan pula karena suasana belajar yang tercipta dari pembelajaran bahasa Indonesia. Kedua, sebahagian besar siswa 90% lebih suka guru menggunakan media ketika mengajar. Ketiga, lebih dari setengah dari siswa responden (60%) merasa perlu buku tambahan (LKS) untuk penunjang pembelajaran. B. Saran Berdasarkan simpulan penelitian tersebut maka saran penelitian ini adalah sebagai berikut ini. Pertama, bagi guru diharapkan dapat lebih gigih lagi dalam mencari buku penunjang pembelajaran. Kedua, bagi siswa untuk dapat lebih berkonsentrasi dalam belajar, meskipun buku ajar hanya seadanya. Ketiga, bagi peneliti lain apabila ingin meneliti dengan penelitian yang relevan, bisa menjadi bahan pertimbangan untuk kajian pustaka.