Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
12 pages
1 file
menekankan hidup sesuai dengan alam dan akal budi. Dalam Meditations, ia menulis tentang moralitas, etika, dan cara menghadapi tantangan hidup tanpa mengharapkan imbalan. ➢ Prinsip Moral Universal Mengembangkan kebajikan seperti kebijaksanaan, keberanian, dan keadilan adalah inti ajaran Marcus. Hidup selaras dengan hukum alam dianggap kunci ketenangan batin dan kebahagiaan. ➢ Meditasi sebagai Refleksi Meditasi digunakan untuk memperoleh kebijaksanaan dan ketenangan batin, mengendalikan reaksi emosional, dan fokus pada hal-hal yang dapat dikendalikan. Hasil Temuan: ➢ Karya Sastra yang Beragam Voltaire adalah penulis serba bisa yang menghasilkan lebih dari 2.000 buku dan pamflet serta 20.000 surat. Karya-karyanya mencakup berbagai genre, termasuk drama, puisi, novel, esai, dan sejarah. ➢ Advokasi Kebebasan Berbicara dan Beragama Voltaire dikenal sebagai pendukung kuat kebebasan berbicara dan kebebasan beragama. Ia menyerukan pemisahan antara gereja dan negara serta mengadvokasi hak individu untuk berpikir dan berbicara tanpa takut akan penindasan. ➢ Kritik terhadap Dogma Agama Voltaire secara terbuka mengkritik dogma agama dan praktik intoleransi yang dilakukan oleh lembaga-lembaga keagamaan. ➢ Pengaruh pada Pencerahan Voltaire adalah salah satu tokoh kunci dalam gerakan Pencerahan, mempromosikan nilai-nilai seperti akal, toleransi, dan kemajuan sosial. ➢ Perjuangan Melawan Penindasan Hidup Voltaire dipenuhi dengan konflik dengan otoritas.
Estetika adalah salah satu cabang filsafat. Secara sederhana, estetika adalah ilmu yang membahas keindahan, bagaimana ia bisa terbentuk, dan bagaimana seseorang bisa merasakannya. Menurut pendapat The Liang Gie, 1976 (dalam Wiramihardja,2009:173) Estetika merupakan bagian aksiologi yang membicarakan permasalahan (Russel), pertanyaan (Langer), atau issues (Farber) mengenai keindahan, menyangkut ruang lingkup, nilai, pegalaman, perilaku dan pemikiran seniman, seni, serta persoalan estetika dan seni dalam kehidupan manusia. Sama halnya dengan cabang ilmu filsafat lainnya, estetika juga dipahami dalam lingkup filsafati dan juga ilmiah.
Artikel di Jurnal Ilmu Ushuluddin (Sinta 4), 2019
This article intends to examine the integration between Islamic studies and philosophy from the philosophy of science perspective. The focus of this study primarily focuses on Islamic studies in Islamic university in Indonesia, regarding the real conditions of its science seen from the perspective of philosophical learning. The second focus is the offer of the philosophy of science approach in developing Islamic studies. The article concludes that Islamic studies at the university are "poor of philosophy" because the direction of the study is mostly dominated by normative studies. Therefore, as the first step, the bachelor degree in all faculties of Islamic university should study philosophy of science, it is also necessary to develop Islamic studies from the philosophy of science perspective, such as the philosophy proposed by Thomas Kuhn and Imre Lakatos. Abstrak: Artikel ini bertujuan mengkaji tentang bagaimana integrasi antara ilmu-ilmu keislaman dengan filsafat ditinjau dari perspektif filsafat ilmu. Fokus kajian ini terutama ditujukan pada pengkajian Islam di perguruan tinggi keagamaan Islam di Indonesia tentang kondisi riil keilmuannya dilihat dari perspektif pembelajaran filsafat. Fokus kedua adalah tawaran pendekatan filsafat ilmu dalam pengembangan kajian Islam. Artikel berkesimpulan bahwa kajian Islam di perguruan "miskin filsafat", karena arah kajian lebih banyak didominasi oleh hanya kajian normatif. Atas dasar ini, sebagai langkah awal filsafat ilmu perlu dipelajari di strata satu perguruabn tinggu di semua fakultas. Begitu juga, perlu pengembangan kajian-kajian Islam dari perspektif filsafat ilmu, seperti usulan filsafat Thomas Kuhn dan Imre Lakatos. Kata-kunci: filsafat ilmu, integrasi ilmu, kajian Islam. Pendahuluan Menurut Alvin Toffler dalam Future Shock setiap masyarakat mempunyai sikap yang karasteristik pandangannya terdapat pada tiga dimensi waktu, masa lampau, masa kini dan masa depan. Inilah yang memungkinkan terjadinya apa yang disebut Toffler sebagai "bias-waktu" (time-bias) yang terbentuk sebagai tanggapan terhadap laju perubahan. Bias waktu, menurutnya, merupakan determinan yang paling tidak kentara, namun paling menentukan dalam membentuk tingkah laku masyarakat. Hal ini tercemin dalam cara masyarakat mempersiapkan generasi mudanya memasuki abad kontemporer. 1 Dalam sejarahnya, Amerika ternyata telah terjebak dalam bias waktu dalam sistem pendidikannya. Sebuah upaya "progresif" telah dilakukan John Dewey untuk mengubah bias waktu yang lama. Ia bergulat melawan orientasi pendidikan tradisional ke masa lampau dan mencoba mengubah fokus pendidikan pada sasaran sekarang dan di sini (here and now). Katanya, "Jalan keluar dari sistem skolastik yang menganggap masa lampau itu sebagai sarana untuk memahami masa kini". Namun, beberapa dasawarsa kemudian kalangan tradisionalis, seperti Jacques Maritiain dan kalangan neo-Aristoteles, seperti Robert Hutchins, mengcounter upaya penyeimbangan ke arah masa kini. Hutchins, mantan presiden Universitas Chicago dan kepala Center for the Study of Democratic Institutions, menuduh para pendidik yang mengorientasikan muridnya ke arah perkembangan kontemporer, sebagai anggota "kultus terburu-buru". Kaum progresif dicap melakukan kejahatan pengecut: "paham kekinian" (presentism). 2 Realitas sejarah yang sama, sebagaimana dituturkan oleh Alvin Toffler tersebut, kita temukan pula dalam sejarah Islam abad pertengahan, ketika terjadi stagnasi pemikiran 1 Alvin Toffler, Future Shock, ter. Sri Koesdiyatnah (Jakarta: Panjta Simpati, 1992), h. 356. 2 Toffler, Future Shock, h. 368.
The discourse on the progressive law blows up recently. The assumption which declared that "law is for human" strengthened the progressive law position. T his progressive law condition contradicts to the positive law which pretend to be formalistic. The law environment in Indonesia which is coloured with crisis of distrust makes the idea of progressive law accepted enthusiasticly. While the view that "law as a process, law in the making" takes the idea of progressive law as an actual thing. The problem is that the progressive law has not been established a theory yet. It still need to be explored intensively. This passage examines the progressive law in the perspective of philosophy of science, because whatever theory or sosial movement must have had a philosophical ground.
The concept of vectors in Physics has a very important role in order to provide clarity on the phenomenon that is being discussed. According vector mathematics and physics are important terms that relate to the properties owned by an object. Scientists who first gave the idea of vector named Josiah Willard Gibbs isphysicist a mathematicalandwan that manydonate theoretical ideaschemical thermodynamics while in mathematics, he contributed ideas vector analysis. Vector born in the two decades in the 19th century with geometric description of complex numbers. at least one or two others stated that the complex number serves as a point in two-dimensional plane is a two-dimensional vector. Tensor calculus reviewing kesetangkupan and behaviorvector intherotation.A number of ancient problems concerning compass and straight-line construction finally resolved by Galoistheory. If we move and shift an object in the form of anything then transfer it will meet the two elements, namely how far the move and in which direction it moves. In studying the foundations of physics, there are several kinds of groups of massive quantities that vector and scalar quantities. The magnitude of a vector is a quantity that has a value and direction. One focus of the vector calculus is the problem of a scalar field, where there is a value in every point in space. One uses vector calculus in everyday life are used for Navigation Systems Aircraft. All aircraft are equipped with a navigation system that the plane did not get lost in flight. Physics is a science that is based on experimental observations and quantitative measurements (Scientific Method).
Pembahasan epistemologi lebih terfokus pada sumber pengetahuan (the origin of knowledge) dan teori tentang kebenaran (the theory of truth) pengetahuan. Pembahasan yang pertama berkaitan dengan suatu pertanyaan apakah pengetahuan itu bersumber pada akal pikiran semata ('aqliyyah), pengalaman indera (tajribiyyah), kritik (naqdiyyah) atau intuisi (hadasiyyah). Sementara itu, pembahasan yang kedua terfokus pada pertanyaan apakah "kebenaran" pengetahuan itu dapat digambarkan dengan pola korespondensi, koherensi atau praktis-pragmatis. Selanjutnya, pembahasan dalam epistemologi mengalami perkembangan, yakni pembahasannya terfokus pada sumber pengetahuan, proses dan metode untuk memperoleh pengetauan, cara untuk membuktikan kebenaran pengetahuan, dan tingkat-tingkat kebenaran pengetahuan. Artikel ini mencoba mengeksplorasi kedudukan pengetahuan dan kebenaran. Apa hakekat dan sumber pengetahuan? Bagaimana kebenaran dalam pandangan filsafat ilmu? Apa sumber-sumber pengetahuan dan kebenaran dalam perspektif filsafat?
yang mengandung dalam ilmu pengetahuan barat modern sekuler merupakan tantangan yang paling besar bagi kaum muslim muslimin saat ini titik dalam pandangan syekh Muhammad naquib atlas peradaban barat modern telah membuat ilmu menjadi problematis. Sekalipun peradaban barat modern menghasilkan juga ilmu yang bermanfaat namun peradaban. tersebut juga telah menyebabkan kerusakan dalam kehidupan manusia.
Sherly Syahwana, 2024
Filsafat mendorong individu untuk berfikir secara kritis dan analitis. Dengan mempelajari argumen-argumen filosofis, seseorang belajar untuk mengevaluasi ide, mempertanyakan asumsi, dan mengembangkan kemampuan untuk berfikir logis. Dengan demikian, filsafat memiliki makna yang signifikan dalam membentuk cara kita memahami diri kita sendiri, orang lain, dan realitas yang lebih luas. Berikut terdapat 10 biografi dari beberapa ilmuwan hingga terdapat prinsip dan hasil temuannya.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Filsafat Ilmu, 2023
Sri Sance Samberi, 2024
Seri Paper Etika 2020, 2020
filsafat ilmu, 2021