Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2023, Jurnal Literasiologi
…
19 pages
1 file
Human self-potential is a basic ability possessed by humans that is still hidden inside them waiting to be realized into a real benefit in human life. This research was designed in the form of a library research or Library research that uses various sources of literature as a data source that relates to the thinking of a character who at a certain time, cultural conditions, the community at that time, along with documents, then the methodologically used approach is interpretation. The results showed that human potential consists of the potential of the senses, qalb / heart ,العقل/aql الفؤاد/fu'ad and .األذن/'dzan
Jurnal Bilqolam Pendidikan Islam, 2020
The potential of the human self as a whole is the whole body or human body as a perfect system when compared to a perfect system and the most perfect when compared to other systems of God's creatures, such as animals, angels, jinn, devils, and demons. When identified, the potentials that already exist in humans are the mind, heart, and senses. Every thinker and expert working in a particular field needs his or her role of thought to study these human problems and concepts. Another view is that in religion or theology, human concepts have also been studied and given certain explanations. Theologians claim that humans are God's creations and must obey God's rules. Humans obey Sunnatullah. When doing something and behaving, humans must be responsible for the behavior.
2024
Pemikiran tentang hakikat manusia telah dimulai sejak jaman dahulu yang kemudian terus berlangsung hingga saat ini. Pemikiran tentang hakikat manusia belum berakhir dan tidak
zaman sekarang konsep yang sangat menarik untuk digali dan dikaji dalam al-Quran adalah tentang Manusia (humanistik), teologi dan astronomi. dalam hal ini akan dikemukakan bagaimana pandangan al-Quran tentang manusia. bagaimana al-Quran dengan mengungkapkan pandangannya terhadp manusia dengan ciri kebahasaannya yang khas. pembahasan ini mjuga menerangkan tentang pandangan ulama dan intelek kontemporer seperti Toshihiko Izutsu, Harun Nasution, dan Quraisy Shihab. tulisan ini disadur dari Tesisnya Sulaiman Ibrahim tentang "Konsep Takdir Menurut al-Quran."
1.0 PENDAHULUAN Al-Qur"an adalah kitabullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. sebagai panduan dan pegangan dalam kehidupan manusia. Intipati kandungan kalam suci ini penting kerana Allah telah menyeru manusia melaksanakan segala perintah dan meninggalkan larangan-Nya, mengajarkan tauhid dan menyucikan hati manusia dengan melaksanakan pelbagai ibadah, menunjukkan manusia kepada hal-hal yang dapat membawa kebaikan serta kemaslahatan dalam kehidupan individu dan sosial. Selain itu, ia juga berperanan membimbing manusia kepada agama yang luhur agar mewujudkan jati diri yang tinggi, membentuk akhlak dan peribadi, serta meningkatkan diri manusia ke taraf kesempurnaan sebagai seorang insan yang bertakwa. Al-Qur"an juga mendorong manusia untuk merenung perihal diri dan keajaiban penciptaannya yang sangat unik dan istimewa berbanding dengan makhluk ciptaan Allah yang lain. Ini kerana pengenalan manusia terhadap dirinya dapat membawa kepada pengetahuan ma"rifatullah, sebagaimana firman Allah S.W.T : Maksudnya: Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia diciptakan? (5) Dia diciptakan dari air yang dipancarkan (6), yang keluar dari antara tulang sulbi laki-laki dan tulang dada perempuan .
Al-Qur'an adalah kitabullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. untuk segenap manusia. Di dalamnya Allah menyapa akal dan perasaan manusia, mengajarkan tauhid dan menyucikan manusia dengan berbagai ibadah, menunjukkan manusia kepada hal-hal yang dapat membawa kebaikan serta kemaslahatan dalam kehidupan individual dan sosial, membimbing manusia kepada agama yang luhur agar mewujudkan diri, mengembangkan kepribadiannya, serta meningkatkan diri manusia ke taraf kesempurnaan insani. Sehingga, manusia dapat mewujudkan kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Psikobuletin:Buletin Ilmiah Psikologi, 2020
Manusia adalah makhluk yang unik karena dalam beberapa hal dia memiliki hal yang sama dengan hewan. Namun, mansia memiliki akal yang membedakannya dari hewan manapun yang ada di dunia ini. Insting adalah sesuatu yang ada pada manusia dan hewan yang menjaga mereka agar tetap hidup, atau bisa disederhanakan bahwa insting adalah sebuah potensi kehidupan. potensi kehidupan ini tidak dapat diindera seperti layaknya benda, namun kita dapat memastikan eksistensinya dengan melihat penampakan ataupun manifestasinya dalam aktivitas manusia sehari-hari. Setidaknya ada dua potensi kehidupan pada manusia yang bisa diketahui. Pertama, potensi kehidupan yang berbentuk kebutuhan jasadiyah (needs). Kedua, potensi kehidupan yang berupa keinginan naluriah (wants).
Istilah alam yang terpakai di sini dalam arti alam semesta, jagat raya, yang dalam bahasa inggris diistilahkan dengan universe. Istilah ini dialihbahasakan ke dalam bahasa Arab dengan alam .)عالم( Istilah alam dalam al-Quran hanya datang dalam bentuk jamak alamin ,)عاطين( disebut sebanyak 73 kali yang tergelar dalam 30 surat. 1 Kata 'alamin yang dimaksud dalam al-Quran, sebagai kumpulan yang sejenis dari makhluk yang berakal. Arti ini didasarkan pada kata 'alamin yang menunjukkan jamak al-muzakkar yang berakal. Sebab itu dikenal alam malaikat, alam manusia, alam jin, alam tumbuhan dan lainnya, tetapi tidak dikenal istilah alam batu dan alam tanah, karena alam batu dan alam tanah tidak memenuhi kriteria di atas. 2 Berdasarkan pendapat para ulama ternyata istilah al-'alamin yang ada dalam al-Quran tidak dapat dipakai kepada istilah alam semesta atau universe. Untuk membuktikan tesa ini dapat dilacak kata-kata al-'alamin yang terdapat dalam al-Quran. Sebagai contoh dapat dikemukakan diantaranya sebagai berikut: 3
Al-I'jaz : Jurnal Studi Al-Qur'an, Falsafah dan Keislaman, 2019
Konsep manusia dalam Al-Qur'an dijelaskan sangat komprehensif, mulai dari proses penciptaan, perjanjian manusia dengan penciptanya, kelahiran, tanggungjawab serta kewajiban yang harus dilakukannya. Manusia sebagai makhluk diberi dua pilihan oleh penciptanya, untuk mengikuti kebajikan atau kejahatan. Manusia selamat karena mengikuti kebajikan, dan sebaliknya. Salah satu kebajikan paling utama adalah shalat, sedangkan kejahatan paling dahsyat adalah kesombongan dan kelalaian dalam shalat. Tulisan ini mengurai, menganalisis dan mendeskripsikan secara lengkap dan kritis menggunakan pendekatan linguistik dan semantik, bagaimana konsep manusia dalam Al-Qur'an.
Manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling indah dan paing yinggi derajatnya. Manusia diciptakan untuk menjadi khalifah atau pemimpin di bum, atau bahkan kirannya di seluruh semesta ciptaan Tuhan. Apakah artinya predikat "paling indah" dan "paling tinggi" itu? Hakikat keindahan artinya rasa senang dan bahagia. Dengan demikian, predikat paling indah untuk manusia dapat diartikan bahwa tiada satupun ciptaan Tuhan yang mampu mendatangkan kesenangan dan kebahagiaan dimanapun dan pada saat apapun, baik bagi dirinya sendiri, orang lain maupun bagi makhluk lainnya 1 .
Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam, 2020
Penelitian ini tentang kecerdasan interpersonal humanistik dalam perspektif Al-Qur’an mengusung teori humanis. Hal ini berdasarkan deskripsi Al-Qur’an mengenai intraksi manusia yang satu dengan yang lain. Bahwa manusia yang hidup berdampingan harus saling memahami agar terbentuknya ketentraman majemuk bagi lingkungan sekitarnya. menarik yang ditemukan dalam penelitian ini. Bahwa kecerdasan interpersonal humanistik terbagi menjadi dua. Pertama Internal. Kedua eskternal. Pertama, Internal berisi: a. Repleks Positif terhadap orang yang berkebutuhan khusus, yang diterangkan dalam Surat ‘Abasa/80: 1-4, b. Tidak Menyakiti dengan Tangan, yang termaktub dalam Surat Al-Lahab/111:1-5 dan Surat Al-Humazah/104:1-2, c. Berbagi /Share Nasehat, yang dijelaskan pada Surat Al-‘Ashar/103: 1-3, d. Kepekaan Intelektualitas, yang terdapat Surat Al-‘Alaq/96:1-7, e. Tidak Over Konfident, yang tertulis pada Surat al-Hujarat/49:10-13, f. Pendidikan Dialog Efektif, yang tersurat pada Surat Lukman/31:12-19, g...
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Jurnal AL-Jauhari, 2017
Lisyabab : Jurnal Studi Islam dan Sosial, 2022
SABILARRASYAD: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Kependidikan, 2018
Journal of Natural Science and Integration, 2018
LiNGUA: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra, 2009
Jurnal Al-Fatih, 2018
TASAMUH: Jurnal Studi Islam, 2021