Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Sejalan dengan perkembangan teknologi dewasa ini, persoalan yang dihadapi perusahaan terutama perusahaan industri akan semakin kompleks. Hal ini menuntut manajemen perusahaan untuk mengambil suatu tindakan yang bijaksana dengan memilih alternatif dalam mengambil keputusan agar tujuan perusahaan dapat tercapai. Salah satu tujuan yang paling utama adalah optimalisasi laba. Untuk mendapatkan optimalisasi laba dapat dilakukan diantaranya dengan melakukan pemeliharaan sarana dan prasarana. Pemeliharaan dilakukan untuk menjaga suatu barang atau memperbaikinya sampai pada suatu kondisi atau standar yang dapat diterima atau suatu aktivitas yang dibutuhkan untuk menjaga semua fasilitas dalam kondisi siap pakai/operasi dan tetap dalam kondisi seperti semula. Dalam perusahaan industri, salah satu pemeliharaan yang harus diperhatikan adalah perawatan terhadap mesin-mesin yang dimilikinya. Ada beberapa macam sistem pemeliharaan yang dapat diterapkan antara lain : sistem pemeliharaan sesudah rusak, sistem pemeliharaan rutin, sistem pemeliharaan ulang dan sistem pemeliharaan produktif. Namun ada kalanya suatu komponen/mesin sebaiknya diganti berdasarkan jam operasi sesuai dengan petunjuk pabrikan untuk menghindari kerugian yang lebih besar.
Sejalan dengan perkembangan teknologi dewasa ini, persoalan yang dihadapi perusahaan terutama perusahaan industri akan semakin kompleks. Hal ini menuntut manajemen perusahaan untuk mengambil suatu tindakan yang bijaksana dengan memilih alternatif dalam mengambil keputusan agar tujuan perusahaan dapat tercapai. Salah satu tujuan yang paling utama adalah optimalisasi laba. Untuk mendapatkan optimalisasi laba dapat dilakukan diantaranya dengan melakukan pemeliharaan sarana dan prasarana. Pemeliharaan dilakukan untuk menjaga suatu barang atau memperbaikinya sampai pada suatu kondisi atau standar yang dapat diterima atau suatu aktivitas yang dibutuhkan untuk menjaga semua fasilitas dalam kondisi siap pakai/operasi dan tetap dalam kondisi seperti semula. Dalam perusahaan industri, salah satu pemeliharaan yang harus diperhatikan adalah perawatan terhadap mesin-mesin yang dimilikinya. Ada beberapa macam sistem pemeliharaan yang dapat diterapkan antara lain : sistem pemeliharaan sesudah rusak, sistem pemeliharaan rutin, sistem pemeliharaan ulang dan sistem pemeliharaan produktif. Namun ada kalanya suatu komponen/mesin sebaiknya diganti berdasarkan jam operasi sesuai dengan petunjuk pabrikan untuk menghindari kerugian yang lebih besar.
A lot of researches were related to income smoothing and income smoothing were analysed in various ways. The objectives of this research are to examine relationship between income smoothing and performance of firms in the capital market and to examine "weather banking firms did more smoothing than non banking firms".
This research was performed to investigate the influence of Incured Loss Ratio, Liabilities to Liquid Aseet Ratio, Ratio agents balance to surplus,Premi Growth ratioon Stock Price at assurance on Indonesia Stock Exchange.The sample of this research was selected based on purposive sampling with the following criteria (1) assurance company published financial report during period 2005 till 2011; and (2) assurance company reported earning during period. The Data was based on publicity Indonesian Capital Market Directory from 2005 to 2011. Sample was acquired of 9 companies. Data was analyzed with multi linier regression. Empirical evidence showed that there is influence of Incured Loss Ratio or rasio beban klaim, Liabilities to Liquid Aseet Ratio or Rasio Likuiditas, Ratio agents balance to surplus andPremi Growth ratio on Stock Price.
The aimed of this study was to examine the influence of company's characterictics toward income smoothing practice among listed companies at Jakarta Stock Exchange. Income smoothing practice used by the management to diminish the variability of a stream of reported income numbers related to some perceived target stream by manipulating artificial (accounting) and real (transactional) variables (Koch, 1981). The factors being examined were industrial type, size of the company, company's profitability ratios, company's operating leverage ratios and company's net profit margin. Index Eckel is used to determine the income smoothing practice. The object of income smoothing in this study is the net profit of the company. The study was using 60 companies listed in Jakarta Stock Exchange, with a period between 2000-2002. The hypothesis was tested using binary logistic regression. The first hypothesis was used to examine the influence of industrial type of the company to income smoothing. The second hypothesis was used to examine the influence of size of the company to income smoothing. The third hypothesis was used to examine the influence of company's profitability ratios to income smoothing. The fourth hypothesis was used to examine the influence of company's operating leverage ratios to income smoothing. The fifth hypothesis was used to examine the influence of company's net profit margin to income smoothing. The result of this study showed that some of the listed companies at Jakarta Stock Exchange were committed to income smoothing practice. Binary logistic regression showed that industrial type, size of the company, company's profitability ratios, company's operating leverage ratios and company's net profit margin did not have significant influence to income smoothing. Keywords: Industrial type, size of the company, company's profitability ratios, company's operating leverage ratios, company's net profit margin, income smoothing. PENDAHULUAN Pasar modal memiliki peranan penting dalam kehidupan ekonomi, sejalan dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya peranan pasar modal dalam penyediaan dana jangka panjang, yaitu sebagai perantara bagi pihak surplus dan pihak defisit dana. Pasar modal adalah juga sebagai lembaga pemupukan modal dan mobilisasi dana, dimana pasar modal akan memberikan hasil seperti yang diharapkan, apabila pasar modal itu efisien. Pasar modal yang efisien dapat mendukung perkembangan ekonomi, karena adanya
Rahma Wahida, 2024
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kualitas laba terhadap nilai perusahaan.
Abstrak Kota Pontianak mengalami pertambahan penduduk yang sangat pesat dan cukup tinggi yang mengakibatkan meningkatnya kebutuhan akan sebuah tempat tinggal. Perumahan yang direncanakan terletak di jalan H.M.Suwignyo Gg. Margodadirejo ini merupakan alternatif pembangun untuk mencari keuntungan dengan membangun perumahan, yang terdiri dari 2 type yaitu type 65/135 dan type 80/135 dengan jumlah total yang akan dibangun sebanyak 32 unit rumah. Mengikuti perkembangan kedepan bahwa rumah dapat dijadikan sebuah alternatif yang menarik untuk dijadikan sebuah penghasilan dengan modal kembali dan mendapatkan keuntungan yang optimal. Dalam kasus ini, metode yang digunakan untuk mendapatkan keuntungan maksimum adalah metode simpleks. Dalam perhitungan dengan menggunakan metode simpleks, ditentukan batasan – batasan sebagai acuan hasil yang didapat agar semua nilai – nilai atau hasil akhir dari perhitungan tidak melebihi ketentuan ataupun batasan – batasan yang telah ditetapkan. Batasan – batasan yang dimaksud antara lain adalah luas lahan untuk masing – masing type rumah adalah 135m2 dengan luas lahan total yang diperuntukan untuk bangunan adalah 4320m2 ,waktu yang tersedia untuk menyelesaikan bangunan selama 145 minggu. Kemudian melalui harga produksi kedua type rumah dimana masing – masing type rumah mempunyai harga produksi yang berbeda, untuk rumah type 65 harga produksi sebesar Rp.230.000.000,-dan rumah type 80 harga produksi sebesar Rp.270.000.000,-. Kemudian batasan terakhir yang menjadi acuan atau ketentuan untuk menghitung dengan metode simpleks ini adalah berdasarkan minat atau kemampuan daya beli konsumen, dimana lebih dari 50% konsumen memilih rumah type 65 dibandingkan dengan rumah type 80. Berdasarkan dari batasan – batasan tersebut, didapat hasil yang optimal bahwa rumah type 65 dapat diproduksi sebanyak 24 unit dan rumah type 80 sebanyak 8 unit. Dari total keseluruhan produksi rumah yang didapat, maka diperoleh keuntungan maksimum sebesar Rp. 3.360.000.000,- .
Hasil laporan keuangan itu pun mengagetkan mengingat laba bersih entitas induk AISA sepanjang 2019 menembus Rp 1,13 triliun, padahal di Desember 2018 produsen makanan ringan Taro ini masih merugi Rp 123,43 miliar. Tahun lalu, laporan keuangan AISA juga disajikan ulang alias restatement. Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan saat ini bursa masih melakukan peninjauan kembali poin-poin yang harus dilengkapi oleh perusahaan. AISA memang tengah terancam diusir dari BEI. Pekan ini BEI bakal menentukan nasib AISA karena pada 5 Juli 2020 mendatang sudah genap 24 bulan saham AISA dihentikan perdagangannya alias suspensi. Hadiyanto (Sekretaris Jenderal Kemenkeu) Kemenkeu.go.id
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh hutang terhadap laba perusahaan. Dalam proses penelitian data yang diguunakan adalah data perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan jumlah sampel yang digunakan sebanyak 10 perusahaan yang tercatat pada Bursa Efek Indonesia selama periode 2010-2015 dan telah memenuhi kriteria-kriteria tertentu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hutang memiliki pengaruh positif atau adanya pengaruh yang signifikan terhadap laba perusahaan. Ini dapat dijelaskan bahwa perusahaan mendapatkan keuntungan dari adanya pemakaian hutang. Dengan menggunakan hutang maka akan terdapat pembayaran biaya bunga dan berdampak pada penghematan pajak yang dibayarkan oleh perusahaan.
The purpose of this research is to test the influence of leverage and good corporate governance mechanism to the earnings management. The subject of the research is the manufacturing companies which are listed in the Indonesia Stock Exchange from 2009 to 2011. The samples selection is performed by using purposive sampling method, it selects samples by applying certain criteria which in appropriate with what the researcher wants, as much as 174 observation objects of 58 companies during 2009 – 2011 are obtained by using the samples selection methods. The multiple regressions analysis is used as the analysis technique in this research. The classic assumption test is conducted before the data is processed. This research applies leverage and good corporate governance mechanism with the proxy of managerial ownership, institutional ownership, board of commissioners, independent commissioners, auditing committee as independent variables, and earnings management as dependent variable. The result indicates that there is no heteroscedaticity, autocorrelation and multicolinearity. The result of partial test indicates that the leverage has negative effect to the earnings management. The result of good corporate governance partial test to the earnings management with the proxy of institutional ownership, the board of commissioners and the auditing committee has positive influence to the earnings management. The result of good corporate governance partial test to the earnings management with the proxy of independent commissioners has negative influence to the earnings management. ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh leverage dan mekanisme good corporate governance terhadap manajemen laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2009-2011. Pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling, yaitu memilih sampel dengan kriteria-kriteria tertentu sesuai dengan yang dikehendaki oleh peneliti, dimana berdasarkan metode pemilihan sammpel tersebut diperoleh 174 objek obsevasi dari 58 perusahaan selama tahun 2009-2011. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Sebelum data diolah, dilakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu. Hasil pengujian menunjukkan bahwa tidak terdapat heteroskedastisitas, autokorelasi,dan multikolinearitas. Penelitian ini menggunakan leverage dan mekanisme good corporate governance dengan proksi kepemilikan manajeral, kepemilikan institusional, dewan komisaris, komisaris independen dan komite audit sebagai variabel dependen, dan manajemen laba sebagai variabel dependen. Hasil pengujian secara parsial menunjukkan bahwa terdapat pengaruh negatif leverage terhadap manajemen laba, hasil pengujian secara parsial good corporate governance terhadap manajemen laba dengan proksi kepemilikan institusional, dewan komisaris dan komite audit berpengaruh positif terhadap manajemen laba, hasil pengujian secara parsial good corporate governance terhadap manajemen laba dengan proksi kepemilikan manajerial dan komisaris independen berpengaruh negatif terhadap manajemen laba.
Pandemi COVID-19 telah mempercepat dinamika geopolitik global belakangan ini. Terdapat gelombang teror, kecemasan, dan ketidakberdayaan global yang sangat besar yang dipicu oleh pandemi virus corona. Banyak negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia,
Abstrak : Salah satu hasil yang melandasi investor dalam penanaman modal adalah untuk memperoleh dividen dan kepastian keuntungan. Investor yang takut resiko akan lebih menyukai menerima dividen daripada capital gain dan akan memilih saham dari perusahaan berskala besar yang stabil dan teruji dibandingkan perusahaan yang masih menengah berkembang. Untuk mensiasati investor tersebut, maka manajemen akan berupaya segala hal, termasuk untuk melakukan pengolahan terhadap penyajian data atau manajemen laba, salah satu data yang sangat rentan diolah adalah data laporan keuangan. Tujuan dari penelitian ini adalah menemukan bukti empiris dari pengaruh kebijakan dividen dan ukuran perusahaan terhadap manajemen laba. Penelitian ini menggunakan data 24 perusahaan manufaktur go public yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2013. Manajemen laba diukur menggunakan discretionary accruals, kebijakan dividen diukur dengan dividend payout ratio, dan ukuran perusahaan diukur dengan logaritma natural total asset. Data kemudian dianalisis menggunakan alat analisis SPSS dengan uji statistik deskriptif, uji asumsi klasik, uji analisis regresi linier berganda, uji hipotesis, dan uji koefisien determinasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kebijakan dividen dan ukuran perusahaan berpengaruh secara positif terhadap manajemen laba. Abstract : One result of underlying investors in investment is to obtain certainty of dividends and profits. Investors are afraid of risk would prefer receiving dividends rather than capital gains and will choose stocks of large companies are stable and tested compared to medium companies are still evolving. Just anticipate these investors, the management will seek to everything, including for processing data presentation or earnings management, one of the data processed is very vulnerable financial statement data. The purpose of this research is to find empirical evidence of the effect of dividend policy and the size of the firm to earnings management. This study uses data 24 publicly traded manufacturing companies listed on Indonesia Stock Exchange in 2009-2013. Earnings management is measured using discretionary accruals, dividend policy is measured by the dividend payout ratio, and the size of the firm measured by the natural logarithm of total assets. Data were analyzed using SPSS analysis tools with descriptive statistical test, the classical assumption test, test multiple linear regression analysis, hypothesis test, and test the coefficient of determination. The results of this study indicate that the dividend policy and firm size positively to earnings management.
deslaz rannu handicha, 2015
Kebutuhan dan ketergantungan konsumsi gula nasional khususnya terhadap gula pasir (tebu) semakin meningkat dari tahun ke tahun. Hal tersebut mengakibatkan negara Indonesia harus melakukan import gula dari beberapa negara untuk memenuhi kebutuhan gula nasional yang semakin meningkat, sehingga mengakibatkan nilai gula pasir lokal (domestik) menurun dan menyebabkan negara/masyarakat Indonesia tergantung pada hal import. Program diversifikasi gula pasir merupakan solusi dari meningkatnya konsumsi gula pasir dan ketergantungan import gula pasir dari berbagai negara. Diversifikasi gula pasir dengan gula kelapa dan gula kelapa diversifikasi lagi menjadi gula semut. Gula kelapa yang berbentuk cetak nilai jual dan kurangnya minat dalam pasar, sedangkan gula semut memiliki nilai jual yang lumayan tinggi dan kuatnya minat dalam pasar sampai kepada pasar ekspor. Perihal mengenai ekspor Ada sebagian daerah Jawa Tengah lebih tepatnya daerah Barlingmascakep (Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, Kebumen). Pada daerah kabupaten Cilacap masih dalam proses merintis (mengembangkan) sedangkan dalam kabupaten Banyumas sudah dapat dikatakan maju. Permintaan ekspor kebeberapa daerah didunia sebesar 1000 ton/bulan, tetapi daerah barlingmascakep baru bisa mencakupi 500 ton/bulan . Selain itu juga, didaerah produk di daerah Cilacap masih dapat dikatakan kurang kualitasnya dikarena berbagai aspek. Berdasarkan hal tersebut, merupakan potensi yang harus dikembangkan oleh pemerintah terutama pemerintah daerah kabupaten Cilacap dengan alat kelengkapannya dan berbagai kewenangannya seperti membuat suatu kebijakan dan regulasi dengan tujuan akhir adalah mensejahterahkan masyarakat sehingga hal ini menarik untuk dilakukan suatu penelitian. Ada 2 rumusan masalah yang akan dikaji lebih dalam yaitu mengenai, bagaimana pola kebijakan dan regulasi pemerintah Kabupaten Cilacap dalam pengembangan industri gula kelapa di Kabupaten Cilacap dan saja kendala-kendala yang ada pada pengembangan industri gula semut di Kabupaten Cilacap? Teori dan konsep yang dipakai untuk menganalisis yaitu Negara Hukum Modern, Konsep Pendampingan, Konsep One Village One Product, dan Teori Integrasi Sosial. Teori yang menarik adalah teori Integrasi Sosial yang posisi hukum sebagai integrator, pengintegrasi, artinya hukum akan merangkul sub-sub sistem ekonomi, politik, sosial dan budaya menjadi suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam rangka mencapai cita-cita masyarakat.
Secara alami tanah ditutupi oleh vegetasi yang beragam genetic dan fenotif sehingga tersusun ekosistem yang komplek. Tanah dengan ekosistemnya sering disebut sebagai lahan. Bersadarkan tipologi penggenangan air maka lahan dapat dikelompokkan menjadi lahan basah (wet land) dan lahan kering (dry land), dan berdasarkan ketinggian dari Pertemuan Teknis Pengelolaan Lahan Wilayah Barat pd 21-23 maret 2006 di Palembang
jumlah penduduk sangat berpengaruh terhadap ketersedian lahan Pertanian. Akibatnya, banyaknya degradasi lahan produktif yang seharusnya masih bisa untuk dilakukan kegiatan pertanian menjadi area industri dan pemukiman. Seiring dengan perkembangan teknologi, manusia mulai mencari solusi agar lahan pekarangan yang sempit masih mampu menunjang pendapatan keluarga. Maka, ditemukan solusi dengan cara pemanfaatan lahan pekarangan yang berkesinambungan. Tujuan dari kegiatan ini yaitu mengoptimalkan potensi lahan pekarangan dengan menanam komoditas yang dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari dan memotivasi kepada masyarakat untuk memanfaatkan lahan pekarangan semaksimal mungkin yang nantinya mampu memberikan pendapatan pada keluarga karena prospek lahan pekarangan rumah masyarakat sangat besar. Metode kegiatan yang akan dilakukan untuk tercapainya tujuan Pengabdian Kepada masyarakat ini adalah metode ceramah, diskusi, praktek langsung dan pendampingan. Hasil yang dicapai yaitu telah dilakukan pengamatan terhadap lahan pekarangan yang ada. Hasil pengamatan bahwa beberapa warga di Blok J Manglayang Regency terhadap pemanfaatan lahan pekarangan relatif masih terbatas bahkan ada yang belum dimanfaatkan, sehingga pengembangan berbagai inovasi yang terkait dengan lahan pekarangan belum banyak berkembang. Lahan yang ada baru ditanami oleh beberapa jenis tanaman seperti: pisang, singkong, dan pepaya. Hasil wawancara terhadap warga yang sudah mulai memanfaatkan lahan pekarangannya, mereka memulai kegiatannya karena hobi bercocok tanam. Penyiapan media tanam, bibit tanaman, pupuk dan obat dilakukan secara sendiri dan belajar dari pengalaman yang sudah mereka lakukan. Mereka sudah menanam beberapa jenis tanaman seperti: cabai rawit, bawang daun, bawang merah, dan jahe.
The purpose of this study is to empirically prove the independent influence variables, namely managerial ownership, institutional ownership, independent commissioners, audit committees, leverage, profitability, audit quality and sales growth on the dependent variable, namely management earnings. listed on the Indonesia Stock Exchange in 2018-2020. The sample used in the study was 576 data samples selected using purposive sampling method. This study uses secondary data and tested using data quality test, classical assumption test and hypothesis testing. The hypothesis in this study uses multiple regression analysis method on SPSS v26. The results of the analysis in this study indicate that the independent board of commissioners variable has a negative effect on earnings management, meaning that the more the number of commissioners in a company, the lower the opportunity for management to practice earnings management. The committee variable has a negative effect on earnings management, meaning that the more members of the audit committee, the higher the supervision of the company's performance and will reduce the occurrence of earnings management practices carried out by the company. The profitability variable has a positive influence on earnings management, meaning that the higher the profitability, the more likely it is to practice earnings management. On the other hand, managerial ownership, institutional ownership, leverage, audit quality and sales growth have no effect on earnings management.
The main objective of the company is to enhance shareholder value. The company's value is basically measured by various aspects one of which is the market price of the company's stock. One method that is done by the company to increase the value of the company is to conduct earnings management through real activities, such as the manipulation of operating cash flow, production costs and discretionary costs. Earnings management can decrease the value of the company. That requires the factors that can reduce the incidence of earnings management. According to the agency theory, one way to minimize the incidence of earnings management is good corporate governance (GCG). Good corporate governance is a system that regulates and controls the company that is expected to provide and enhance the company's
Amandha Poetri Zalsabila, 2024
Mengetahui optimalisasi manajemen operasional untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing perusahaan di era industri 4.0
SOAL-SOAL : Fungsi produksi Y = X_^(1/3). Tentukanlah fungsi permintaan faktor inputnya untuk proses maksimisasi laba. Fungsi produksi Y = X_^(1/3). Tentukanlah fungsi penawaran outputnya. Fungsi produksi Y = X_^(1/3). Tentukanlah fungsi laba maksimumnya dan tentukan juga fungsi permintaan faktor inputnya dan fungsi penawaran outputnya dengan menggunakan Hotelling’s Lemma. Buktikan bahwa untuk fungsi laba maksimum, laba tidak menurun terhadap harga outputnya. Buktikan juga untuk fungsi laba maksimum, laba tidak menaik terhadap harga faktor inputnya. Buktikan bahwa fungsi laba maksimum convex terhadap harga faktor input. Buktikan juga bahwa fungsi laba maksimum convex terhadap harga output. Buktikan bahwa fungsi permintaan faktor input maksimisasi laba mempunyai properti homogeneous of degree zero terhadap harga output p dan harga faktor input w. Buktikan bahwa fungsi penawaran output maksimisasi laba mempunyai properti homogeneous of degree zero terhadap harga output p dan harga input w. Suatu identiti yang penting : X_ic^* (w_i,Y^* (w_i,p)) X_ip^* (w_i,p) Jelaskan mengapa identiti ini penting. Berilah contoh penggunaan identiti ini.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.