Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
11 pages
1 file
P o s t e d b y M u h a m m a d T a u f a n R u a n g L i n g k u p P e k e r j a a n p e r b a i k a n p a d a s l a b b a i k r e t a k y a n g b e r s i f a t n o n s t r u k t u r a l (r e t a k r a m b u t) m a u p u n r e t a k s t r u k t u r a l. T u j u a n d a n S a s a r a n P e r b a i k a n t e r h a d a p r e t a k d i l a k u k a n d e n g a n t u j u a n : 1. M e m b e r i k a n p e r l i n d u n g a n t e r h a d a p t u l a n g a n p a d a l o k a s i r e t a k a g a r t i d a k t e r p e n g a r u h l i n g k u n g a n l u a r. 2. M e r e k a t k a n k e m b a l i b e t o n s e t e l a h m e n g a l a m i p e m i s a h a n a k i b a t r e t a k a g a r b e t o n y a n g t e l a h m e n g a l a m i p e m i s a h a n t e r s e b u t d a p a t b e r f u n g s i k e m b a l i s e b a g a i m a n a m e s t i n y a. T i p e r e t a k T i p e – t i p e r e t a k y a n g t e r j a d i d a p a t d i k a t e g o r i k a n s e b a g a i b e r i k u t : 1. R e t a k s t r u k t u r a l (r e t a k t e m b u s). 2. R e t a k n o n s t r u k t u r a l (r e t a k r a m b u t). B a t a s a n U n t u k p e l a k s a n a a n p e r b a i k a n d i l a k u k a n d e n g a n b e b e r a p a m e t o d e y a n g s e s u a i d e n g a n b a t a s a n b e r i k u t : C o a t i n g M e t o d e p e r b a i k a n d e n g a n c o a t i n g d i l a k s a n a k a n p a d a r e t a k y a n g b e r s i f a t n o n s t r u k t u r a l (r e t a k r a m b u t) b e r t u j u a n u n t u k m e m b e r i k a n p e r l i n d u n g a n p a d a t u l a n g a n t e r h a d a p p e n g a r u h l i n g k u n g a n l u a r E p o x y I n j e c t i o n Met o d e p e r b a i k a n d e n g a n e p o x y i n j e c t i o n d i l a k s a n a k a n p a d a r e t a k y a n g b e r s i f a t s t r u k t u r a l (r e t a k t e m b u s) b e r t u j u a n u n t u k m e r e k a t k a n k e m b a l i b e t o n y a n g m e n g a l a m i p e m i s a h a n M e t h o d o l o g i
Seminar Nasional Teknik Sipil X - 2014, 2014
Metode preloading untuk meningkatkan daya dukung tanah serta pengendalian penurunan atau pemampatan merupakan metode perbaikan tanah yang paling sering dipilih. Namun metode preloading memiliki kelemahan yaitu tanah timbunan yang dijadikan beban dapat mengalami keruntuhan jika tanah dasarnya tidak mampu memikul beban yang ada, itu sebabnya metode preloading umumnya dilakukan dengan pemberian beban bertahap. Metode atau teknik pemberian beban juga mempengaruhi kekuatan dari tanah dasar dalam memikul beban, karena tanah jika diberi beban dan dibiarkan terkonsolidasi maka daya dukungnya akan meningkat dan dapat diberi beban tambahan lagi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode yang tepat dalam memberikan beban preloading agar diperoleh kekuatan geser yang optimal. Sebelum dilakukan penelitian terlebih dahulu dilakukan pengujian terhadap kondisi tanah undistubed untuk mengetahui daya dukung ultimit, lalu dicoba untuk meningkatkan daya dukung ultimit tersebut sampai dengan 125% dengan pemberian beban bertahap dan dikonsolidasikan sampai derajat konsolidasi 50%. Penelitian ini dibuat dengan 3 (tiga) variasi tahapan pembebanan. Variasi I sampel tanah diberi 5 kali tahapan pembebanan dengan beban 2/8 qu, 4/8 qu, 6/8 qu, 8/8 qu dan 10/8 qu (qu adalah daya dukung tanah Undistrubed) setiap tahap sampel dikonsolidasikan dengan derajat konsolidasi 50%, lalu sampel diuji dengan alat direct shear untuk mendapatkan parameter kuat gesernya. Variasi II, sampel tanah diberi 4 kali tahapan pembebanan. Sampel tanah diberi beban mulai 4/8 qu, 6/8 qu, 8/8 qu dan10/8 qu kemudian setiap tahap sampel dikonsolidasikan hingga tercapai U50, lalu sampel diuji geser. Variasi III, sampel tanah diberi beban awal 2/8 qu kemudian dikonsolidasikan dengan U50, kemudian beban ditambahkan sebesar 6/8 qu dan dikonsolidasi, lalu beban ditambah lagi hingga total beban yang bekerja adalah 10/8 qu (3 kali tahapan pembebanan) dan sampel diuji geser. Hasil percobaan dan analisa menunjukkan bahwa daya dukung sampel tanah tak terganggu adalah sebesar 0,083 kg/cm2, Variasi I sebesar 0,366 kg/cm2 (meningkat 340% dari kondisi undisturbed), Variasi II sebesar 0,430 kg/cm2 (meningkat 416%) dan Variasi III sebesar 0,430 kg/cm2 (meningkat 416%). Dan berat volume tanah kering γdmengalami peningkatan untuk sampel tanah tak terganggu adalah sebesar 1,0371 g/cm3, Variasi I sebesar 1,0373 g/cm3 (meningkat 0,02%), Variasi II sebesar 1,079 g/cm3 (meningkat 4,04%) dan Variasi III sebesar 1,085 g/cm3 (meningkat 4,62%). Dari hasil tersebut dapat terlihat bahwa variasi III (jumlah tahapan pembebanan yang lebih sedikit) ternyata memberikan daya dukung dan kepadatan yang lebih baik dibandingkan variasi I dan variasi II sehingga dapat disimpulkan bahwa metode pemberian beban preloading mempengaruhi perilaku kuat geser tanah lempung lunak.
Beton banyak digunakan dalam dunia konstruksi karena harga yang murah dan pelaksanaan yang mudah. Namun diperlukan pengetahuan yang cukup luas mengenai sifat bahan dasar, cara pembuatan dan cara perawatan (curing) agar meningkatkan fungsi beton secara maksimal. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui besar pengaruh suhu perawatan terhadap kuat tekan beton dan dengan suhu perawatanmanakah yang menghasilkan kuat tekan beton yang lebih optimal, berapa nilai kuat tekan beton pada perawatansuhu tinggi selama 28 hari hasil proyeksi menggunakan metode long cycle steam curing dan metode maturity, serta bagaimana perbandingan laju kuat tekan beton suhu perawatannormal, rendah dan tinggi. Berdasarkan perhitungan dari hasil penelitian diperoleh besar pengaruh suhu perawatanterhadap nilai kuat tekan beton reratasuhu perawatannormal 29 °C adalah sebesar 23,85 MPa, suhu perawatanrendah-10 °C adalah 26,29 MPa, dan suhu perawatantinggi dalam oven 87,5 °C adalah 31,80 MPa sehingga kuat tekan beton yang lebih optimal adalah pada perawatansuhu tinggi. Kuat tekan beton hasil proyeksi metode long cycle steam curing dan metode maturity adalah sebesar 27,06 MPa. Perbandingan laju kenaikan kuat tekan beton perawatansuhu normal, rendah dan tinggi adalah 0,85 : 0,94 : 1,14.
Metode pengujian ini dimaksudkan sebagai acuan dan pegangan dalam pengujian kuat tekan kayu.
Balok beton bertulang sebagai elemen struktur cukup besar peranannya dalam memikul beban. Bila beban yang dipikul balok beton bertulang melampaui kapasitas lenturnya, maka balok akan mengalami keruntuhan. Digunakan balok berukuran (150 150 600)mm dengan desain tulangan tunggal 36 untuk pengujian kuat lentur, dan kubus berukuran (150 150 150)mm untuk pengujian kuat tekan. Kuat tekan yang direncanakan bervariasi mulai dari 20 MPa, 27.5 MPa, 35 MPa, dan 42.5 MPa. Dari hasil penelitian didapat kuat tekan rata-rata sebesar 19.84 MPa, 25.91 MPa, 36.02 MPa, dan 42.32 MPa. Kuat lentur rata-rata pada serat tekan (tegangan lentur beton) yang didapat dari setiap variasi kuat tekan rata-rata sebesar 12.66 MPa, 15.34 MPa, 19.18 MPa, dan 24.26 MPa. Untuk kuat lentur rata-rata pada serat tarik (tegangan lentur baja) adalah 348.76 MPa, 399.02 MPa, 464.69 MPa, dan 567.33 MPa. Hasil tersebut menunjukkan hubungan kuat tekan dan kuat lentur balok beton bertulang berkisar 2.84 sampai 3.73 yang didapat dari nilai f r /√ . Nilai tersebut diambil dari tegangan lentur yang terjadi pada bagian serat tekan balok (tegangan lentur beton).
In line with the economical development, there are a lot of old buildings renovation which produces material waste like roof tile. To use the existing roof tile waste, the research on the use of soka roof tile waste for concrete mixture was performed considering that soka roof tile fraction is hard enough. By using part of soka roof tile fraction in the aggregate for concrete mixture, it is expected that it doesn' t affect the quality or pressure strength of the produced concrete. This is more economical since the pebble price is more expensive than soka roof tile price.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Jurnal INOVTEK Polbeng, 2017
JURNAL KARAJATA ENGINEERING, 2023
Jurnal Arsitektur, 2013
Seminar Nasional Kebijakan dan Strategi dalam Pemb. Inf. Pengemb. Wilayah Berbasis Greeen Tech, FT Unissula, 2012
roni raihan r, 2021
KARAKTERISTIK BETON MENGGUNAKAN AGREGAT KASAR SUNGAI KARAWA KABUPATEN PINRANG, 2021
Forum Pendidikan Tinggi Vokasi Indonesia bekerja sama dengan Universitas Bengkulu dan Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor, 2018