Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
7 pages
1 file
Tawuran antar pelajar tak ada henti-hentinya di negeri ini. Banyak sekali kasus tawuran antar pelajar khususnya di daerah kota. Tak heran aksi tawuran ini menyebabkan banyak korban jiwa. Untuk itu dalam paper ini akan dijelaskan bagaimana tawuran pelajar itu terjadi.
Bogor (ANTARA News)-Tawuran antar pelajar kembali terjadi di wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat antara SMA Wiyata Karisma dengan SMK Mensin di Kecamatan Kemang hingga menewaskan satu orang. Kepala Kepolisian Sektor Kemang Kompol Pramono DA mengatakan peristiwa tawuran pelajar terjadi sekitar pukul 14.30 WIB di Jalan Raya Kemang, Rabu. "Korban meninggal dunia bernama Ade Sudrajat Al Ade usia 16 tahun status pelajar dari SMA Wiyata Karisma, beralamat di Kampung Tegal RT 01/RW 03 Kecamatan Kemang," ujar Kompol Ade. Kompol Ade menyebutkan, korban tewas akibat bacokan senjata tajam pada pelipis sebelah kanan. Saat ditemukan kondisi korban tersungkur dijalanan dengan celurit masih menempel di pelipis korban. "Korban saat ini sudah dibawa ke RS PMI untuk diotopsi demi keperluan penyelidikan," ujar Kapolsek. Adapun kronologi singkat tawuran terjadi saat pelajar SMA Wiyata Karisma yang berjumlah 15 orang dihadang di depan Gang Masjid Jampang oleh siswa SMK Mensin. Pertemuan antara dua sekolah tersebut akhirnya memicu terjadinya tawuran, hingga warga dibantu pihak keamanan berupaya membubarkan aksi para pelajar yang brutal dengan menggunakan senjata tajam,
2018
Tawuran antar pelajar akhir-akhir ini telah menjadi potret buram dunia pendidikan. Yang lebih memprihatinkan adalah terjadi di kalangan siswa SMP dan SMA. Sejatinya, pelajar menjadi tolak ukur masa depan bangsa, tetapi peristiwa tawuran telah mendistorsi hakikat dan fungsi pelajar. Aksi tawuran identik dengan suatu kegiatan perkelahian atau tindak kekerasan yang dilakukan oleh sekelompok siswa atau suatu rumpun masyarakat. Sehingga seringkali tawuran menimbulkan kerugian baik diri si pelaku maupun rusaknya sarana dan prasarana umum yang ada. Sebagaimana halnya kasus tawuran antara SMAN dan SMK di Kabupaten Cianjur. Banyak lembaga yang ikut mengatasi tawuran tersebut. Dari pihak kepolisian, MUI, dan lainnya. Yang menarik ada lembaga organisasi kemasyarakatan yang ikut menangani kasus tawuran yaitu Karang Taruna. Karang Taruna Gema Putra di Desa Selagedang Kabupaten Cianjur ikut mengatasi aksi tawuran. Tujuan penelitian ini untuk mengungkap bagaimana peristiwa tawuran yang terjadi di ...
2020
Due to the large number of secondary schools located in Central Pariaman District (Kota Pariaman), this region is attractive to students, both from within and outside the district. The impact received from various transportation problems that arise due to increased traffic flow that occurs by these students. Therefore, this study aims to develop the origin and destination zones of student trips and build a model of trip generation students in Central Pariaman District, both consisting of trip generation models (travel production) and movement pull (travel attraction) using data obtained through household interview survey (home interview survey) in North, and South Pariaman Districts. Trip generation modeling produced in this study is a spatial distribution of traffic generation and movement pull and numerical models generated through data processing with the SPSS program. The independent variable that influences student movement is the population, while the variable that influences ...
Jurnal Psikologi Undip, 2015
The study was aimed to identify bullying behavior in students from various levels of education. This study presented bullying patterns in every level of education like bullying forms, involvement of other parties (friends and teachers) to bullying behavior. The study was conducted to 567 students (95 elementary school students, 200 junior high school students, 134 senior high school students, and 138 college students) The samples were taken from schools and universities located in Tembalang and Banyumanik Semarang. Samples were determined using stratified random sampling technique. Bullying data was obtained from Bullying Experience for Students Questionnaire. The descriptive analysis result concluded that most of students have experienced bullying. Students who receive the most bullying are elementary school students (n = 78; 82.98%). For elementary school students, unpleasant treatments are most often occurs in the classroom and school yard. In college students, unpleasant treatments are most often occurs in the cafeteria and outside the campus. The higher the education level, the percentage of subjects reporting decreases (SD= 60.22%; SMP= 12.36%; SMA= 6.80% dan PT= 5.26%). At all levels of education, most subjects did something when bullying happened to their friend. The percentage of subjects who had conducted bullying a friend at various levels of education is quite high. At the high school level, the percentage is highest, reaching 70%.
Pada saat ini potret pendidikan di Indonesia semakin memburuk, hal tersebut dikarenakan karena beberapa permasalahan yang timbul dalam dunia pendidikan yang tidak selayaknya dilakukan oleh para pelajar. Kejadian tersebut seakan-akan mencoreng nama baik institusi pendidikan yang ada di Indonesia. Perhatian masyarakat akhir-akhir ini tertuju pada perilaku-perilaku remaja yang semakin berani untuk melakukan tindak kekerasan. Kekerasan yang pelajar tentunya akan merugikan banyak pihak. Paling tidak ada empat kategori dampak negatif dari perkelahian pelajar menurut Polda DIY (2010). Pertama, pelajar (dan keluarganya) yang terlibat perkelahian sendiri jelas mengalami dampak negatif pertama bila mengalami cedera atau bahkan tewas. Kedua, rusaknya fasilitas umum seperti bus, halte dan fasilitas lainnya, serta fasilitas pribadi seperti kaca toko dan kendaraan. Ketiga, terganggunya proses belajar di sekolah. Terakhir, mungkin adalah yang paling dikhawatirkan para pendidik, adalah berkurangnya penghargaan siswa terhadap toleransi, perdamaian dan nilainilai hidup orang lain. Para pelajar yang terlibat memiliki kecenderungan belajar bahwa kekerasan merupakan cara yang paling efektif untuk memecahkan masalah mereka, dan karenanya memilih untuk melakukan apa saja agar tujuannya tercapai. Akibat yang terakhir ini jelas memiliki konsekuensi jangka panjang terhadap kelangsungan hidup bermasyarakat di Indonesia.
2021
Tawuran antar pelajar sudah menjadi tradisi yang mengakar di kalangan pelajar. Hal ini telah menimbulkan keprihatinan dan keresahan terhadap calon-calon generasi penerus bangsa ini. Oleh sebab itu, artikel ini akan mengeksplorasi apa dan bagaimana, sekaligus menawarkan intervensi sebagai solusi alternatif dalam menangani tawuran antar pelajar. Analisis yang dalam terhadap akar permasalahan yang menjadi faktor penyebab tawuran akan menjadi titik tolak untuk merumuskan solusi yang tepat sebagai alternatif dalam penanganan tawuran. Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor penyebab tawuran antar pelajar secara umum dapat dikategorikan menjadi dua. Pertama, faktor internal pelajar sebagai remaja, yang tidak lepas dari aspek-aspek psikologis yang melingkupi kehidupannya sebagai remaja. Kedua, adalah faktor eksternal dari luar diri remaja yang berupa kondisi lingkungan sosial di sekitar remaja. Melalui faktor-faktor inilah kemudian alternatif solusi yang bisa ditawarkan adalah pendekatan ke...
The purpose of this research was to describe the snacking behavior among school children in Jakarta. It was already known that the pupils are prominent consumers of unhealthy snack widely sold near schools. The research method used was quantitative cross-sectional and the population of this study was the pupils of eight elementary schools in Jakarta. Using the purposive random sampling, 400 research respondents were recruited and it was found that their parents give them some pocket money about 1.000 rupiah to 5.000 rupiah per day. The research results showed that siomay (a type of dim sum) and batagor (fried tofu and meat balls) are two favorite snacks for the pupils and they usually buy them in their school's canteen. This finding was quite relieving, but we should worry that there are still many pupils who prefer buying snacks and food from the vendors who sell snacks out of the school yard to those who sell inside the school yard. Further, the research found that 36% of the respondents like food with tomato or chilly sauce.
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan salah satu bentuk kenakalan remaja yaitu tawuran (konflik antar kelompok remaja). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur dengan menggunakan sumber data sekunder. Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini yaitu kenakalan remaja dipengaruhi oleh ikatan yang kuat pada teman sebaya. Tawuran dapat terjadi dikarenakan keinginan untuk mendapatkan pengakuan dari kelompok teman sebaya dan menghindari hukuman jika tidak mengikuti norma kelompok yang ada. Tawuran juga merupakan budaya yang diturunkan oleh senior kepada junior di sekolah. Saran dari penelitian ini yaitu agar dapat mengurangi tindak kenakalan serta kekerasan pada remaja dengan cara melakukan intervensi preventif terhadap anak-anak sebelum mereka mengembangkan tingkah laku antisosial, seperti PACT (Positive Adolescene Choices Training). Selain itu juga diperlukan adanya psikoedukasi kepada para orangtua terkait cara efektif dalam menyikapi kenakalan remaja, sehingga keluarga dapat memantau anak-anak dan remaja agar tidak terjerumus dalam kenakalan tanpa menimbulkan konflik antara remaja dan orangtua itu sendiri.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Lex Jurnalica, 2012
Humaniora, 2006
UNM Environmental Journals, 2019
Jurnal Pemberdayaan Komunitas MH Thamrin
Jurnal Psikologi Pendidikan & Konseling, 2017
Jurnal Kebidanan Mutiara Mahakam, 2019
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi
Paradigma, 2013
JURNAL PEKAN : Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan, 2020
IKOMIK: Jurnal Ilmu Komunikasi dan Informasi
Jurnal Sosiologi Nusantara
Jurnal Fokus Konseling, 2018