Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
10 pages
1 file
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Urine Urine merupakan cairan yang diekskresikan oleh ginjal kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Pengeluaran urine diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan menjaga hemeostatis cairan tubuh sebagian pembuangan cairan tubuh melalui eksresi urine (Murray dan Robert, 2003). Urine disaring di dalam ginjal, dibawa melalui ureter menuju kandung kemih, akhirnya dibuang keluar tubuh melalui uretra. 2.1.1. Jenis Sampel Urine 2.1.1.1. Urine Sewaktu Urine sewaktu merupakan salah satu sampel urine yang dapat digunakan untuk pemeriksaan. Urine sewaktu yaitu urine yang dikeluarkan pada waktu yang tidak ditentukan dengan khusus. Urin sewaktu biasanya cukup baik untuk pemeriksaan rutin yang menyertai pemeriksaan badan tanpa pendapat khusus (Gandasoebrata, 2007). 2.1.1.2. Urine Pagi Pertama Urine pagi pertama setelah bangun tidur adalah yang paling baik untuk diperiksa. Urine satu malam mencerminkan periode tanpa asupan cairan yang lama, sehingga unsur-unsur yang terbentuk mengalami pemekatan. Urine pagi baik untuk pemeriksaan sedimen dan pemeriksaan rutin serta tes kehamilan http://repository.unimus.ac.id
KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI PROGRAM STUDI D-IV REKAM MEDIK JURUSAN KESEHATAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER 2015 SISTEM URINARY iii
PROGRAM KEAHLIAN PARAMEDIK VETERINER PROGRAM DIPLOMA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2015 PENDAHULUAN Urin merupakan cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Ekskresi urin diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal untuk menjaga homeostasis cairan tubuh. Dalam satu hari, manusia dan hewan mengeluarkan urin sampai beberapa kali (Utomo et al. 2010). Secara garis besar ada tiga proses dalam pembentukan urin yaitu filtrasi glomerulus, reabsorpsi, dan sekresi tubulus. Pada manusia sehat sekitar 1200 mL darah melalui jaringan ekskresi ginjal yang berfungsi setiap menit, dan membentuk sekitar 125 mL filtrat glomerulus. (Panjaitan et al 2014)
Cairan dalam tubuh manusia terbagi manjadi cairan intraselular dan ekstraselular, dan cairan ekstraselular dibagi menjadi cairan interstisial dan intravaskular. Cairan didalam tubuh berfungsi untuk menjaga keseimbangan cairan didalam tubuh. Komposisi cairan tersebut terdiri dari air dan zat terlarut baik yang termasuk elektrolit ataupun yang non elektrolit yang saling berhubungan dan saling menyeimbangkan. Cairan intraseluler adalah cairan yang terkandung di dalam sel. Volume cairan intraseluler sebanyak 2/3 dari volume total air tubuh. Cairan intraseluler terdapat kation potassium , dan anion phosphat. Cairan ekstraseluler dengan kandungan ion dan nutriennya berfungsi mempertahankan kehidupan sel. Semua sel hidup memerlukan lingkungan (cairan) di sekitar sel. Regulasi cairan dalam tubuh untuk homeostasis lingkungan internal. Faktor yang terlibat seperti kandungan elektrolit cairan, asam basa cairan tubuh, osmolalitas plasma, peranan hormon dan pengeluaran natrium dari ginjal (Anthara dan Suartha 2011).
Anyang-Anyangan Seorang wanita usia 32 tahun, menikah, datang ke dokter puskesmas dengan keluhan nyeri saat buang air kecil dan anyang-anyangan berulang. Keluhan ini dieasakan sejak dua hari yang lalu. Dalam pemeriksaan fisik tidak ditemukan kelainan kecuali nyeri tekan supra pubik. Pada pemeriksaan urinalisa dijumpai urin keruh dan didapatkan peningkatan leukosit. Kemudian pasien disarankan untuk melakukan pemeriksaan kultur urin.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.