Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2024
…
12 pages
1 file
Berdasarkan Survei Status Gizi Balita Indonesia, prevalensi balita yang mengalami kejadian stunting mengalami penurunan dari tahun 2019-2021, yaitu dari 27,67% menjadi 19,2% (SSGI, 2023). Salah satu contoh mengenai masalah gizi terjadi pada 29 Juni 2024 lalu, ketika muncul sebuah konten di platform TikTok dengan nama akun @ibuk.utti. Konten tersebut dapat berdampak negatif bagi penonton yang belum teredukasi ketika dikonsumsi. Tujuan pembahasan makalah ini adalah untuk mengetahui peran mahasiswa KKN, media yang digunakan, dan tantangan yang dihadapi dalam penyuluhan gizi seimbang.
P Pedoman pelaksanaan penanganan gizi dalam situasi darurat. -Jakarta : Kementerian Kesehatan RI, 2010.
Dilarang mengcopy, memperbanyak dan mengedarkan tanpa seijin penulis (Ns.Rakhmat Susilo, S.Kep.)______________
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) GIZI KURANG
Banyak penelitian yang masih ada tentang efek Mekanisme pemerintahan terhadap kinerja yang memfokuskan secara eksklusif pada perusahaan-perusahaan berkapitalisasi besar, meninggalkan kekosongan pada pengetahuan empiris kita tentang tata kelola perusahaan perusahaan kecil. Di U.S., perusahaan kecil sangat erat kaitannya dengan kewirausahaan dan inovasi, dan pada saat yang sama, menjelaskan porsi yang cukup besar dari kegiatan ekonomi Banyak argumen bahwa perusahaan small-cap (bermodal rendah) mungkin kurang rentan terhadap masalah pemerintahan yang relatif terjadi terhadap perusahaan besar, terutama jika small-cap dikendalikan dengan ketat. Hal ini bisa disebabkan oleh penyelarasan insentif pengusaha-manajer, yang memiliki kepemilikan saham yang signifikan, dengan para pemegang saham luar. Kewirausahaan penting bagi perusahaan-perusahaan tersebut mungkin juga kondusif untuk efisiensi operasional sehingga koordinasi lebih mudah sumber daya. Pendekatan kami ialah hubungan antara interaksi mekanisme pemerintahan yang bersama-sama mempengaruhi kinerja perusahaan sampel. Tes alami hipotesis efisiensi dalam pemerintahan untuk perusahaan small-cap (bermodal rendah) adalah untuk mempertimbangkan pentingnya Mekanisme tata kelola secara eksternal dan internal terhadap kinerja setelah menghitung secara simultan interaksi antara variabel-variabel ini. • EFFECTS OF CORPORATE GOVERNACE PRACTICE ON FIRM PERFORMANCE Tata kelola perusahaan terutama difokuskan untuk memastikan bahwa manajer bertindak untuk kepentingan pemegang saham. Oleh karena itu, konsep ini telah muncul untuk meminimalkan konflik di perusahaan dan mencegah manajer untuk mengambil keputusan yang hanya meningkatkan keuntungan mereka sendiri, sehingga merugikan pemegang saham. Sejauh mana manajer dapat menyimpang dari perilaku optimal tergantung pada kekuatan tata kelola perusahaan. Oleh karena itu, kita dapat berhipotesis bahwa harus ada hubungan antara kinerja keuangan leverage perusahaan dan kualitas tata kelola perusahaan • THE EFFECTS OF CORPORATE GOVERNANCE ON FIRM PERFORMANCE Sejak kasus Enron mengenai skandal akuntansi, kredibilitas laporan keuangan perusahaan merupakan hal patut untuk dianalisa lebih mendalam, terutama di mata investor. Konsekuansi dari kasus tersebut adalah diterapkannya mekanisme tata kelola perusahaan. Salah satu mekanisme tata kelola adalah Sarbanes-Oxley Act yang diterapkan tahun 2002 dengan harapan perusahaan yang melaporan keuangan perusahaan lebih jujur dan terbuka. B. JURNAL NASIONAL
Seiring lajunya perkeembangan teknologi dan informasi (IT) yang mengglobal di segala aspek kehidupan manusia. Memberikan akses kemudahan dan efektifitas serta nilai ekonomis bagi penggunanya. Salah satu aspek yang dirambah oleh IT adalah pada pemodernisasian system pengelolaan administrasi perkantoran yang saat ini masih manual dan konvensional.
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena, berkat limpahan dan rahmat-Nya, kami selaku penyusun dapat menyelesaikan laporan hasil peninjauan k3 ini guna mengetahui sebagai pembelajaran dan untuk memenuhi tugas mata kuliah K3 & UU Perburuan. Laporan ini dibuat sebagai laporan pertanggung jawaban terhadap peninjaun proyek selama 2 (Dua) minggu selama berada di lokasi proyek. Kami menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Untuk itu, kepada dosen pembimbing kami meminta masukannya demi perbaikan laporan hasil peninjauan K3 yang lebih baik dan mengharapkan kritik serta saran yang membangun dari para pembaca. Akhir kata kami selaku penyusun mengucapkan terimakasih.
KEK is a condition where adolescents experience malnutrition (calories and protein) that lasts for a long time or is chronic, diet is one of the factors that play an important role in the occurrence of CED. Riskesdas (2018) shows that the prevalence of risk of chronic energy deficiency (KEK) in women of childbearing age is the highest experienced by adolescents aged 15-19 years which reached 36.3%. One of the factors that influence the occurrence of SEZ in adolescent girls is attention to physical appearance (body image) and eating patterns. The purpose of this study was to determine the differences in knowledge, attitudes and actions of students before and after nutritional counseling at Madrasah Aliyah Private Madrasah Alauddin students. This research is a pre-experimental study with a onegroup pretest-posttest design. The number of respondents obtained as many as 52 samples with Simple Random Sampling technique. Knowledge data was obtained from a statement questionnaire, data on energy intake, protein intake, fat intake and carbohydrate intake were obtained from a 2x24 hour recall form. The data obtained were analyzed using the Univariat test, normalitas test and Wilcoxon test. The results showed that there was an effect of nutritional counseling on the level of knowledge and actions of respondents, while in the attitudes of respondents there was no significant change in the attitudes of respondents before and after counseling. There was no significant change in the intake of respondents before and after counseling. Respondents need to pay attention and increase the consumption of foods that are high in calories and nutrients as well as increase their diet and meal portions. As a follow-up to nutrition counseling activities, students are expected to participate more in nutrition counseling activities for teenagers at school.
2021
Belum terlampau lama ke belakang dan masih segar melekat dalam ingatan penulis kegiatan bimbingan teknis calon pengajar diklat penguatan kepala sekolah (DPKS) secara maya (virtual) pada 2020. Pemahaman yang penulis endapkan sejak memesertainya sebagai sertifikat pintu masuk sah dan laik tidaknya mengajar hingga membaca literatur di laman berkenaan dengan diklat tersebut, bahkan hingga menjadi bagian kecil dari narasumber diklat; adalah bahwa model pengembangan sekolah yang diterapkan pada DPKS merupakan siklus pengembangan sekolah ORPAER (Observe, Reflect, Plan, Act, Evaluate, dan Reflect), yang merupakan adaptasi dari teori U-nya Otto Schamer (2007). Tulisan kecil ini melihat sisi lain di luar siklus tersebut, ketika penulis membersamai para peserta DPKS Kabupaten Gianyar angkatan (batch) dua kelas D di ruang maya dari 2 hingga 28 Oktober 2020 baik secara daring terbimbing (terstruktur) maupun mandiri. Sisi lain diklat yang dihelat untuk memberikan penguatan kompetensi kepada kepala sekolah dan memantapkan wawasan, pengetahuan, sikap, nilai, serta keterampilan dalam memimpin sekolah itu adalah keberkelindanan (integratedness) tahapan dalam diklat itu, yakni pelatihan di tempat kerja satu (On the Job Training-OJT 1), pelatihan dalam jabatan (In Service Training-IST), dan pelatihan di tempat kerja dua ((On the Job Training-OJT 2), yang dapat diteroka melalui tugas-tugas yang disuguhkan kepada peserta; kendati ketiga tahapan itu tampak terpisah secara kasat mata.
2009
Skripsi ini merupakan hasil penelitian tentang “ Kinerja Pelayanan Perizinan Penelitian “ yang dilaksanakan di Kantor Kesbang Linmas Kabupaten Cirebon Provinsi Jawa Barat Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya pandangan negatif masyarakat terhadap kinerja birokrasi Pelayanan publik khususnya mutu pelayanan aparat di wilayah pemerintah daerah tingkat II dan juga masyarakat juga beranggapan bahwa semua urusan yang berkaitan dengan pemerintah pasti sulit dan memakan waktu, sehingga muncul sindiran “ ada uang ada pelayanan “,dan juga pelayanan yang selama ini diberikan tidak memberikan kepuasan bagi masyarakat. Oleh karena itu pemerintah mau tidak mau dituntut untuk menyelesaikannya sesegera mungkin. Obyek yang diteliti yaitu pelayanan perizinan penelitian ialah dimaksudkan karena sebelumnya belum pernah ada penelitian yang merujuk pada hal ini.Pengguna jasa pelayanan ini biasanya ialah para penghuni kampus dan kebanyakan yaitu mahasiswa . dan kadang mahasiswa mempunyai keluhan menganai benturan birokrasi dalam mengurus perizinan penelitian.Berdasarkan argumen tersebut maka penulis beranggapan bahwa penelitian ini amat sangat penting dan tentunya memiliki signifikansi yang berarti dalam study ilmu pemerintahan. perumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimanakah kinerja Kantor Kesbang Linmas Kabupaten Cirebon dalam pelayanan perizinan penelitian? Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan metode kualitatif. Pengumpulan data dilaksanakan dengan cara wawancara, studi dokumentasi dan observasi untuk kemudian fakta dan data yang diperoleh dilapangan diinterpretasikan dan dianalisis secara deskriptif. Hasil analisis terhadap kinerja pelayanan perizinan penelitian menunjukan bahwa kinerja pelayanan yang diselenggarakan di kantor Kesbang Linmas Kabupaten Cirebon masih mempunyai banyak kekurangan dan tidak memberikan kepuasan kepada masyarakat. Hasil tersebut didasarkan atas hasil analisis terhadap masing-masing indikator yang antara lain : pertama, kinerja diukur melalui kualitas pelayanan yang dirasa tidak memuaskan,. Kedua, efektivitas pengorganisasian dalam hal ini kejelasan uraian tugas efektivitas organisasi dan responsivitas belum dikatakan baik dan. Ketiga, adalah kemampuan aparat pelayanan yang dilihat dari pendidikan formal, pendidikan non formal dan pengalaman kerja sudah memadai untuk melaksanakan pelayanan. Dan yang keempat adalah sarana dan prasarana yang tersedia pada kantor khususnya seksi Bandemastara yang menyelenggarakan pelayanan perizinan penelitian belum memadai untuk mendukung pelaksanaan penyelenggaraan pelayanan sehinggu harus ada pembenahan.
P Pedoman pelaksanaan penanganan gizi dalam situasi darurat. -Jakarta : Kementerian Kesehatan RI, 2010.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
DUWI RAHMAWATI, 2023
Khaefiatun Nascha, 2022
Indah Safitri Ningrum, 2021
TUGAS PAPER MANAJEMEN SDM - PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN, 2020
Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA, 2024
Oktorion Pangeran Al Sadri, 2021