Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
10 pages
1 file
Gresik coastal waters is one of the areas that have a potential risk for environmental damage due to anthropogenic activities. Water and sediment samples were collected to determin metals concentration and to identify sediment quality in February 2012. Twelve samples were collected for analysis of mercury (Hg) and four other metals (Cd, Cu, Pb, and Zn). Mercury was analyzed using USEPA method 7471B with Flameless-AAS (Atomic Absorption Spectrophotometer) varian type SpectarAA VGA 20-76 and the other metals were analyzed using USEPA 30050B with Flame-AAS. Results showed that ranges and average concentrations of Hg were 0. ) mg/kg. Metals with high concentrations were detected in some places and by SQG-Q, surface sediment showed a moderate impact level of biological adverse effects in aquatic sediments.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini berdampak pada makin meningkatnya pengetahuan serta kemampuan manusia. Betapa tidak setiap manusia lebih dituntut dam diarahkan kearah lmu pengetahuan di segala bidang. Tidak ketinggalan pula ilmu kimia yang identik dengan ilmu mikropun tidak luput dari sorotan perkembangan iptek. Belakangan ini telah lahir ilmu pengetahuan dan teknologi yang mempermudah dalam analisis kimia. Salah satu dari bentuk kemajuan ini adalah alat yang disebut dengan Spektrometri Serapan Atom (SSA).
Aris Yulianto, 2019
Pemerintah sebagai penyedia layanan publik yang dibutuhkan oleh masyarakat harus bertanggung jawab dan terus berupaya untuk memberikan pelayanan yang terbaik demi peningkatan pelayanan publik. Disisi lain kepuasan masyarakat adalah tolak ukur dari keberhasilan pelayanan publik yang diberikan oleh penyedia layanan publik. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif untuk mengetahui kualitas pelayanan publik bidang administrasi kependudukan di Kecamatan Sale. Teknik analisis data yang digunakan adalah model interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan publik bidang administrasi kependudukan di Kecamatan Sale dilihat dari aspek fasilitas fisik, kehandalan, daya tanggap, jaminan, empati yaitu bagian Pelayanan Umum di Kecamatan Sale belum memenuhi fasilitas pelayanan yang memadai untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Masyarakat merasa puas dengan pelayanan yang di berikan Kecamatan Sale dalam aspek reliability mengenai kehandalan dalam menangani setiap keluhan masyarakat. Pegawai dalam hal membantu masyarakat yang membutuhkan pelayanan khususnya masyarakat yang bingung dengan pelayanan sudah terlihat antara petugas dan pengunjung yang saling berkomunikasi. Keamanan di Kecamatan Sale sudah menunjukan upaya meningkatkan kualitas pelayanannya terkait memberikan rasa aman bagi masyarakat. Empati yang diberikan pihak Kecamatan Sale yaitu dengan memberikan kesan yang menyenangkan.
Typhoid fever is one of the endemic diseases that commonly occur in rural and urban communities. It spreads through food and drink contaminated by Salmonella typhi bacteria. In 2008, detection of typhoid fever was carried out using the tubex test in which it principally detects the IgM antibody that specific for Salmonella typhi O9 present in serum by employing the method of Inhibition Magnetic Binding Immunoassay (IMBI). The present study was aimed to evaluate results of blood sample examination of suspected typhoid fever patient using the tubex test, in order to confirm the typhoid fever diagnose. This research was retrospective study by analyzing 1.266 data of suspected patients obtained from Nikki Medika Clinic Laboratory. The samples were delivered to the Clinic Laboratory for laboratory examination since 2008 till October 2012. Each sample was examined using the tubex test. The results showed that 11.6 -27.8% of the blood samples were positive for typhoid fever while 70 -88.7% was negative.
The results of the five dimensions of service quality, namely reliability, responsiveness, assurance, empathy, and tangible in general are at a very appropriate category or higher mean consumer valuation predicated almost equal to his expectations. While the indicators that need attention to be repaired because it is in quadrant A is an indicator of sympathetic attitude, attention to individual officers, and sincerity in providing assistance. Indicators that are in quadrant C is fast service, willingness to provide assistance, time and flexibility in serving. Assessment of the overall customer service of the company through the calculation of the total value of the average gap weighting of each dimension is not satisfied with the service of insurance for the total value of the gap is more than -1 (-1.03< -1)
Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi organisasi bisnis. Didalam sistem pengendalian manajemen pada suatu organisasi bisnis, pengukuran kinerja merupakan usaha yang dilakukan pihak manajemen untuk mengevaluasi hasil-hasil kegiatan yang telah dilaksanakan oleh masing-masing pusat pertanggungjawaban yang dibandingkan dengan tolak ukur yang telah ditetapkan. Sistem pengukuran kinerja tradisional merupakan salah satu cara yang umumnya digunakan oleh manajemen tradisional untuk mengukur kinerja. Pengukuran kinerja secara tradisional lebih menekankan kepada aspek keuangan, karena lebih mudah diterapkan sehingga tolak ukur kinerja personal diukur berkaitan dengan aspek keuangan saja. Sistem ini lazim dilakukan dan mempunyai beberapa kelebihan, akan tetapi karena hanya menitikberatkan pada aspek keuangan tentunya menimbulkan adanya kelemahan. Pengukuran kinerja berdasarkan aspek keuangan dianggap tidak mampu menginformasikan upaya-upaya apa yang harus diambil dalam jangka panjang, untuk meningkatkan kinerja organisasi. Disamping itu, sistem pengukuran kinerja ini dianggap tidak mampu mengukur asset tidak berwujud yang dimiliki organisasi seperti sumber daya manusia, kepuasan pelanggan, dan kesetiaan pelanggan. Hal ini mendorong Kaplan dan Norton untuk merancang suatu sistem pengukuran kinerja yang lebih komprehensif e-Journal Ekonomi Bisnis dan Akuntansi
ABSTRAK Status gizi memegang peranan penting dalam menentukan kualitas sumber daya manusia terutama balita. Sebagian besar masyarakat memiliki jumlah balita dalam satu keluarga >2 balita dan tidak sedikit jarak kelahiran berdekatan < 2 tahun. Jarak kelahiran dan jumlah balita turut serta mempengaruhi status gizi balita. Metode penelitian yang digunakan adalah descriptions correlation dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini menggunakan proporsional random sampling dengan sampel sebanyak 60 responden dan data yang diperoleh dalam penelitian dianalisis melalui dua tahapan, yaitu univariat untuk mengetahui gambaran dan bivariat untuk mengetahui hubungan (chi square). Hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki jarak kelahiran ≤2 tahun sebanyak 63,3%, sebagian besar responden memiliki jumlah balita >2 balita sebanyak 76,7%, hampir setengah responden yang memiliki balita dengan status gizi normal sebanyak 63,3%. Hasil penelitian didapatkan adanya hubungan jarak kelahiran dengan status gizi balita dengan nilai p value= 0,022 dan tidak ada hubungan antara jumlah balita dengan status gizi balita dengan p value= 0,055. Berdasarkan hasil penelitian ini penulis menyarankan kepada ibu yang memiliki balita untuk mengatur jarak kelahiran dan jumlah balita yang dimiliki agar status gizi balita baik. Kata kunci : Jarak kelahiran, jumlah balita, status gizi balita
Village Allocation Funds (VAF) is a kind of development program aimed at increasing community participation and empowerment, as well as quality of rural development. It is allocated to the villages by the central government in the form of block grants, so that it can be used by rural people according to their needs and local potentials. As a part of the state financial system, the use of VAF budget must be conducted in accordance with state financial. As a consequences, village governments must be accountable both vertically and horizontally in managing VAF. This research aims to find out the accountability of financial administration VAF program. This study used qualitative method, namely case study. Samples were taken by purposive sampling in combined with snowball sampling technique. The results showed most of the village government in Purbalingga have failed in building the accountability of financial administration VAF program, both vertical and horizontal accountability. Failure to achieve financial accountability is caused by the low administrative capacity of rural government officers and the absence of strong sanctions against late of financial reporting.
1 | J u r n a l P r a k t i k u m K i m i a A n o r g a n i k I I JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II PEMBUATAN TAWAS DENGAN MENGGUNAKAN KALENG BEKAS DI SUSUN OLEH : NAMA : IRA NURPIALAWATI NIM : 1112016200029 PRODI : PENDIDIKAN KIMIA IVA KLOTER : ANGGOTA KELOMPOK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014 2 | J u r n a l P r a k t i k u m K i m i a A n o r g a n i k I I ABSTRACT Mengingat banyaknya limbah aluminium yang tidak terpakai dapat menyebabkan kerusakan bagi
Dalam bidang energi terbarukan, panel surya yang berprinsip pada efek fotovoltaik telah banyak dimanfaatkan sebagai energi alternatif. Metode MPPT digunakan untuk mendapatkan hasil daya keluaran panel surya yang maksimal meskipun terjadi perubahan beban. MPPT yang diimplementasikan menggunakan logika fuzzy berfungsi untuk mengatur waktu on/off MOSFET pada rangkaian SEPIC converter dengan cara membangkitkan sinyal PWM. Sistem diuji menggunakan variasi beban antara metode MPPT dan metode direct-coupled.Daya beban pada iradiasi 1000 W/m2, 800 W/m2, 600 W/m2, dan 400 W/m2 saat menggunakan metode MPPT lebih mendekati nilai daya MPP daripada metode direct coupled. Rata-rata rasio daya sistem dengan metode MPPT berbasis logika fuzzy sebesar 70.833 % sedangkan metode direct coupled sebesar 29.312 %.
Sumber daya pesisir dan lautan merupakan potensi penting dalam pembangunan masa depan, mengingat luas wilayah laut Indonesia adalah 62% dari luas wilayah nasional, belum termasuk Zona Ekonomi Eksklusif seluas 2,7 juta km persegi. Dengan berbagai kekayaan keanekaragaman hayati dan jasa-jasa lingkungan yang diberikan, sumber daya pesisir dan lautan mempunyai nilai ekonomis dan ekologis yang tinggi. Guna menjamin keberlanjutan dari sumber daya tersebut, pengelolaannya harus dilakukan secara terencana dan terpadu serta mampu memberika manfaat yang sebesar-besarnya kepada semua stakeholder terutama masyarakat pesisir, dam meniminimalkan dampak serta konflik yang berpotensi terjadi.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.