Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Banyaknya macam dan ragam pilihan pemenuhan kebutuhan hidup akan sangat menguntungkan konsumen. Konsumen lebih leluasa memilih sesuai dengan kebutuhan sesuai keinginan. Konsumen bisa memilih dari harga yang paling murah sampai harga yang paling mahal. Tergantung pada anggaran (budget) dan keinginan konsumen. Namun, konsumen sering bereaksi untuk mengubah pikiran pada menit-menit terakhir dalam memutuskan untuk melakukan pembelian. Di sinilah, prilaku konsumen menempati posisi penting dalam pengambilan keputusan. Prilaku adalah aktifitas individu untuk mengevaluasi, memperoleh, menggunakan, atau mengatur barang dan jasa. Banyak faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen. Factor tersebut adalah faktor kebudayaan, sosial, pribadi dan psikologi dari pembeli. Selain hal-hal tadi ada faktor lain yang sangat penting dalam pengambilan keputusan konsumen yaitu motivasi. Motivasi itu sendiri sebagai pemberi dan penggerak yang menciptakan kegairahan seseorang agar mereka mau bekerjasama, bekerja efektif, dan terintegrasi dengan segala upaya untuk mencapai kepuasan. Dalam Islam ada pembedaan yang jelas, yaitu halal dan haram. Dengan kata lain, dalam sebuah kegiatan ekonomi dilarang mencampur adukkan antara yang halal dan haram. Hal tersebut merupakan bagian dari batasan konsumsi dalam perilaku konsumen muslim.
This paper deals with consumption behavior in society; how to consume as recommended by Islam; and how should consumption behavior in the view of Islamic economics. Based on the results of the analysis, we concluded as follows: 1) Consumption behavior should pay attention to the aspects of the categories of needs asprimary needs, secondary needs and tertiary needs in accordance with the spirit of al-maqāṣd al-syarī’ah. In the view of Islam, consumption behavior should avoid isrāf and tabżīr behavior in using their income to meet their life needs. In the aspect of comsuming any kind of food, the Muslims should always comsume the halal and the toyyib food. Consumption behavior in Islamic economics aims at achieving both the aspect of material and the aspect of spriruality, these two aspects will be achieved by maximizing the value of the use of each item in consumption.
Consumption is a form of human economic behavior in human life. Every living thing must have activities including human consumption. In Islamic Economics customer satisfaction depends on the values of the religion to which he applied in routine activities are reflected in the money dibelanjakannya. Religious teachings which are run either prevent consumers from israf nature, because israf an extravagant nature consciously done to meet the demands of mere lust. Material and spiritual welfare is a goal to be achieved in the development process. This suggests that the success of the development must be achieved not only in the material aspect, but also in the spiritual aspect. Abstrak Konsumsi adalah suatu bentuk perilaku ekonomi yang asasi dalam kehidupan manusia. Setiap makhluk hidup pasti melakukan aktivitas konsumsi termasuk manusia. Dalam Ekonomi Islam kepuasan konsumen bergantung pada nilai-nilai agama yang dia terapkan pada rutinitas kegiatannya yang tercermin pada uang yang dibelanjakannya. Ajaran agama yang dijalankan baik menghindarkan konsumen dari sifat israf, karena israf merupakan sifat boros yang dengan sadar dilakukan untuk memenuhi tuntutan nafsu belaka. Kesejahteraan material dan spiritual merupakan tujuan yang ingin dicapai dalam proses pembangunan. Hal ini menunjukkan bahwa keberhasilan pembangunan haruslah dicapai tidak saja dalam aspek material, tetapi juga dalam aspek spiritual. Pendahuluan Kebahagian merupakan tujuan utama dalam kehidupan manusia. Kebahagian itu akan dicapai apabila segala kebutuhan hidup dapat terpenuhi baik secara spiritual serta material, dalam jangka pendek maupun panjang. Terpenuhinya akan menempatkan manusia berada dalam suatu keadaan yang disebut sebagai sejahtera. Pemenuhan kesejahteraan ini sering banyak
The concept of Islamic consumer behavior in micro economic approach is different from conventional economic. Conventional economic used utility indicator and Islamic economic used mashlahah indicator. Also, Islamic economy separated want and need, but conventional economic didn‟t Keywords : Consumption, Islam, conventional
2023
Harta adalah hal yang sangat penting bagi seluruh umat manusia, karena harta digunakan untuk menyambung hidup. Pengkajian mengenai harta dalam Islam sangatlah penting karena Islam mengajarkan manusia untuk mengelola harta sebaik-baiknya dan untuk menghindari budaya konsumerisme. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji konsep harta dan konsumerisme dalam perspektif islam. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatakan kualitatif melalui studi kepustakaan untuk memperoleh informasi mengenai harta dan konsumerisme dalam perspektif Islam. Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis isi. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa harta adalah suatu material yang bernilai yang diperlukan oleh manusia guna mencukupi kebutuhan hidup. Pengelolaan harta yang kurang baik akan menjerumuskan manusia ke dalam konsumerisme. Maka dari itu, tiap umat manusia kiranya agar memerhatikan skala prioritas konsumsi Islam dan konsep maslahah dalam kegiatan konsumsi, agar dapat menjaga kesejahteraan umat dan mencegah kemudaratan.
Historically the economy of early Islam is far more developed than conventional economics. One of the important theory of Islamic and capitalism economics is related to consumption. In Islamic economics should consumed in order to find Ridha Allah SWT. A conviction and systems that can save the world from the greed of man as homo economicus. However, the rapid economic progress and the widespread network of conventional capitalism, consumption theory of Islam into the unknown in the academic world, especially in everyday life. However, the same progressiveness could bring the world in the unrecoverable and uncontrollable progressiveness. Progressive-power that inherent in the global capitalism has the tendency to lead the world into undetermined, injustice and hegemonic situation. This paper would discover this human’s live changes as the consumer society
Fikriyyah, 2022
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih dalam mengenai pola perilaku konsumsi mahasiswa di tinjau dalam perspektif ekonomi islam serta mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumsi mahasiswa dan bagaimana dampak dampak perilaku konsumsi mahasiswa FEBI sesuai dengan kaidah-kaidah nilai islam. Dalam berkonsumsi mahasiswa FEBI belum sepenuhnya sesuai dengan prinsip dan etika dalam berkonsumsi menurut syariat islam. Mahasiswa memiliki kebutuhan fisiologis yang beraneka macam jenisnya bila di bandingkan dengan siswa, masih memiliki jiwa labil dan mudah terpengaruh oleh lingkungan sekitarnya, bahkan gaya hidup mereka yang megutamakan gengsi.
Abstrak: Ajaran Islam dengan gagasan ekonominya telah memberikan prinsip-prinsip kehidupan dalam menjalin hubungan dengan sesamanya. Didalamnya berisi arahan dan sekaligus tuntutan agar pengikut-pengikutnya berbuat sebaik-baiknya dan menjauhi tindakan yang dianggap dosa. Oleh karenanya ekonomi Islam yang menjadi bagian dari keseluruhan ajaran Islam tidak sekedar berisi tentang kumpulan peraturan tetapi memberikan jaminan untuk terwujudnya kesejahteraan. Pada artikel ini, penulis bermaksud mengungkap kejelasan konsep kesejahteraan dalam perpektif ekonomi Islam. Ekonomi Islam memandang bahwa kesejahteraan bukan semata-mata hanya permasalahan distribusi ekonomi secara materi semata-mata tetapi juga menyangkut unsur non materi dan bidang-bidang yang lainnya. Oleh karenanya kesejahteraan dalam bidang ekonomi akan dapat ditegakkan bersamaan pula dengan tegaknya kesejahteraan dalam bidang-bidang lainnya yang berfungsi menopang dan saling menguatkan. Ekonomi Islam menuntut para pengikutnya untuk menjalankan keseluruhan ajaran Islam dalam semua aspek kehidupannya. Konsekuensi dari konsep ini adalah kesejahteraan harus dipandang sebagai perwujudan perintah Tuhan kepada hamba-hambanya. Sehingga kesejahteraan merupakan upaya terus menerus dari umat manusia untuk berbuat sebaik-baiknya, baik kepada Tuhan maupun kepada sesama manusia berdasarkan petunjuk ajaran Islam.
Jurnal Sosio-Religia, 2010
Two concept of the consumers behavior theory that already been developed in conventional economics is economic rationality and utilitarianism. Indifference curve is a tool to analysis about utility maximize in consumer behavior theory, but this maximize theory has a boundary that called by budget constraint. In Islamic economics, the boundary of Moslem consumer to maximize utility is not enough only by budget constraint but also added by shariah principle. This boundary called by budget and shariah constraint. The position of budget and shariah constraint is below of budget constraint in conventional economics.
Competition in today's business world is increasingly ketat. this also perceived by business people in the field of trade as a business owner in UD. Cita Rasa. UD.Cita Rasa is a wholesale snack foods and drinks that are in their business development megetahui Sempidi Denpasar. for then UD. Cita Rasa Sense should know the factors that affect customer satisfaction. This study aims to analyze how much influence sales service quality to customer satisfaction according to Islamic economic perspective. The sampling method used is Convinience Sampling.Sampel in this study were 100 customers of UD.Cita Rasa Sempidi Denpasar and then conducted an analysis of the data obtained using the analysis of quantitative and qualitative data. Quantitative analysis includes: validity, reliability, multiple regression analysis, hypothesis testing via t test, qualitative analysis is the interpretation of the data obtained in the study and the results of data processing that has been carried out by giving a description and explanation. The results showed that the quality of service provided by UD. Cita Rasa is in terms of the performance of the employees at UD. Cita Rasa In the form of services inside and outside the shop. It can be seen from the results of multiple regression analysis that: Y = 0.196 X1 + 0.721 X2. Quality of service (X1) and Sales Marketing (X2) has a positive effect on customer satisfaction. The Customer will feel satisfied if they regard it as a king in the purchase. And also because a good service then the customer will be more and more. Because customers will be using mouth marketing, which is to promote the quality of service which is owned by UD.Cita Rasa to other consumers. UD. Cita Rasa in terms of ministry of honesty, responsible, can be believed, do not cheat, serve with Khitmah be reflected in the workers who look everyday. they work with spirit and full of smiles. But on the subject of thinking about the hereafter difficult to be seen, because most of the employees of non-Muslims. And many of its staff is a man.
YULIANA, 2022
TUGAS MATKUL EKONOMI ISLAM DOSEN BU MA'RIFAH YULIANI, S.E.I, M.H
Tujuan penelitian adalah untuk menguji signifikasi etika bisnis islam, terhadap kepuasan konsumen di toko ritel alat-alat konveksi Muna Kedungwuni. Untuk menguji signifikasi kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan di toko ritel alat-alat konveksi Muna Kedungwuni. Untuk menguji signifikasi Etika Bisnis Islam dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen di toko ritel alat-alat konveksi Muna Kedungwuni. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif. Pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan kuesioner. Sampel penelitian berjumlah 70 responden. Sampel diambil dengan menggunakan teknik random sampling. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Etika bisnis Islam (X1) dan Kulitas Pelayanan (X2) sedangkan variabel terikatnya adalah Kepuasan Pelanggan (Y). Analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan Etika Bisnis Islam (X1) dan kualitas layanan (X2) terhadap kepuasan pelanggan (Y) sebesar 0,046. Sedangkan hasil penelitian secara parsial Etika Bisnis Islam (X1) terhadap kepuasan pelanggan (Y) 0,225 dan kualitas Pelayanan (X2) terhadap kepuasan pelanggan (Y) sebesar 0,056.
This article is aimed to oversee the rule and significance of cash waqf in Indonesia as a new social tool to alleviate poverty. Library research is employed to analyze the development of cash waqf in Indonesia. Cash waqf is introduced as a new concept of waqf to solve many social problems in society. In Indonesia it has been legalized by both Islamic scholar and national law so that Muslims have a chance to maximize its utilization. To improve and extend cash waqf functions for social purposes it is important to every waqf organization to develop its human resources capacity, mainly in its professionalism, commitment, and understanding of cash waqf importance for development.
Economic misbehavior would certainly impact on the economic performance of a society. As a religion, Islam realizes this and knows that economic misconduct must be diagnosed. Islam encourages that in order for the economic sustenance to be materialized human and natural resources must be explored to the maximum. Economic sustenance is the goal for any country. And Islam supports a policy toward that sustenance. The fact that Islam loves a strong society means that this religion supports a sound economic policy that would work toward the realization of a well-off society. The Qur'an states that one must explore the world and seek the providence of God. To "explore the world" is a divine command. The logic behind this command is that, first, one must work to earn fortune so that his worldly needs can be met, and second, he must develop a system so that he may earn the fortune both in legitimate and progressive way. In Islam, working is a form of worship. It is therefore rewarding. But Islam also encourages that we develop a comprehensive, holistic, realistic, just, responsible, and balanced economic system so that our economic sustenance may be realized. Islam believes that the goal of any economic sustenance is the materialization of social and economic welfare. All members of society irrespective of their race, religion and color must benefit from that sustenance.
The use of maslahah mursalah as the source for the establishment of Islamic economic practices that previously did not exist is a necessity. This is because maslahah is at the core of all these economic developments. All forms and practices of Islamic financial innovation meant to realize maslahah. The establishment of Islamic banking, the rise of Islamic credit card to facilitate a variety of transactions, their renewal in mudaraba transactions ie collateral obligations, revenue sharing method, and others show how maslahah mursalah has role in the economic development of sharia.
A. pengertian konsumsi Dalam mendefinisikan konsumsi terdapat perbedaan di antara para pakar ekonom, namun konsumsi secara umum didefinisikan dengan penggunaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia. Dalam ekonomi islam konsumsi juga memiliki pengertian yang sama, tapi memiliki perbedaan dalam setiap yang melingkupinya. Perbedaan yang mendasar dengan konsumsi ekonomi konvensional adalah tujuan pencapaian dari konsumsi itu sendiri, cara pencapaiannya harus memenuhi kaidah pedoman syariah islamiyyah. Pelaku konsumsi atau orang yang menggunakan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhannya disebut konsumen.Perilaku konsumen adalah kecenderungan konsumen dalam melakukan konsumsi, untuk memaksimalkan kepuasannya. Dengan kata lain, perilaku konsumen adalah tingkah laku dari konsumen, dimana mereka dapat mengilustrasikan pencarian untuk membeli, menggunakan, mengevaluasi dan memperbaiki suatu produk dan jasa mereka. Perilaku konsumen (consumer behavior) mempelajari bagaimana manusia memilih di antara berbagai pilihan yang dihadapinya dengan memanfaatkan sumberdaya (resources) yang dimilikinya.
Jurnal Ekonomi Islam FAI UHAMKA, 2019
Basically a person's consumption behavior is more influenced by his perspective on the meaning and purpose of consuming an item. So that some people are more displeased (hedonism) or just to fulfill their own needs (rationalism) caused by fanatics about the image of an item without considering the aspects of public interest (maslahah) and public harm (mafsadah). These patterns continue to be instilled in society imperialistically which eventually becomes a value, structure, social and lifestyle in community. In the Islamic concept, consumption behavior as a unity between worship and devotion is inseparable from the concept of tauhid (theocentrism). Inconsumption a Muslim must take attention to the social and economic aspects of other people. It means not only fulfilling his own needs but maqasyid sharia as a benchmark in consumption. This article tries to reconstruct the concept of Western consumption behavior which brings a lot of mafsadah and harm to society with an Islamic worldview prespective. ABSTRAK Secara umum perilaku konsumsi seseorang dipengaruhi dari cara pandangnya terhadap makna dan tujuan dari berkonsumsi suatu barang. Sehingga tidak heran apabila sebagian orang terjebak dengan pola berfoya-foya (hedonisme) atau hanya untuk memenuhi kebutuhannya sendiri (rasionalisme) yang membawa kepada fanatisme citra suatu barang dengan tanpa memperhatikan aspek maslahah dan mudharatnya. Pola-pola tersebut terus dikembangkan dan ditanamkan pada masyarakat umum secara imperialistis yang akhirnya menjadi tata nilai, kutltur, sosial dan gaya hidup. Islam melihat perilaku konsumsi sebagai satu kesatuan antara ibadah dan pengabdian yang tidak bisa dipisahkan dari konsep ketauhidan (teosentrisme). Dalam berkonsumsi seorang muslim dituntut memperhatikan aspek sosial dan ekonomi masyarakat luas, bukan sekedar memenuhi kebutuhan dirinya sendiri dan maqasyid syariah sebagai tolak ukurnya. Artikel ini mencoba merekonstruksi ulang konsep perilaku konsumsi Barat yang banyak mendatangkan mafsadah dan mudharat masyarakat luas dengan worldview Islam.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.