Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2019
Kajian ini bertujuan untuk mendeskripsikan secara kritis responbilitas tasawwuf kontemporer terhadap generasi milenial yang lahir pada 1981-2000. Kajian ini menggunakan pendekatan-pendekatan normatif, historis, dan sosiologis. Hasilnya adalah tasawuf kontemporer memberikan perhatian serius kepada generasi milenial dengan tiga bentuk responsibilitas, yaitu (1) pengembangan karakter positif terhadap sembilan poin karakter generasi milenial, (2) pembinaan etika sosial, dan (3) peneguhan arah dan spiritualitas hidup. Bentuk ketiga merupakan puncak responsibilitas tasawuf kontemporer terhadap generasi milenial. Dengan bimbingan tasawuf, apapun yang dimiliki oleh generasi milenial merupakan anugerah Allah yang patut disyukuri dan dapat dimanfaatkan secara optimal untuk membangun prestasi hidup. Problem apapun yang dihadapi oleh mereka dihadapinya dengan segenap kemantapan spiritualitas dengan kecerdasan usaha dan kesungguhan doa. Hidupnya diorientasikan untuk pengembangan prestasi dan pen...
Refleksi Jurnal Filsafat dan Pemikiran Islam
This paper will dissect the role of Sufism in the era of modern society. The era of modernity with all its advances, from the outward side, is sufficient for the life of modern society, while from the spiritual side of modern society there is still a drought of spiritual values, such as the loss of morals, mismatches in the application of science and technology, the decline in the quality of faith, individualistic and materialistic attitudes can be resolved with Sufism with using the method. Until now, Sufism is believed to be able to solve various crises of modern society. Therefore Sufism can be used as a means and fulfillment of human needs from the spiritual side. This modernity has also generated industrialization, science, and technology, which have increasingly influenced life, resulting in a shift in patterns and lifestyles, where moral values, ethics, and teachings began to be abandoned because they were deemed incompatible with modern values. At this point, there is a cris...
AL-TARBIYAH: Jurnal Pendidikan (The Educational Journal)
Pendidikan tasawuf berfungsi untuk menjadikan manusia berkepribadian shalih dan memiliki laku-lampah yang baik dan mulia serta mempunyai ibadah yang berkualitas, yang menghasilkan output berupa manusia yang jujur, istiqāmah dan tawadu. Pendidikan tasawuf pada remaja sangat dibutuhkan demi mencegah kenakalan-kenakalan pada remaja. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami urgensi pendidikan tasawuf demi mencegah kenakalan-kenakalan pada remaja milenial. Artikel ini menggunakan pendekatan tinjauan literatur. Pencarian literatur dilakukan secara online melalui Google Cendekia yang dibatasi dari tahun 2012-2022 dengan proses percarian menggunakan kata kunci "Pendidikan Tasawuf", "Pendidikan Tasawuf Remaja", dan "Pendidikan Tasawuf Milenial". Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa secara garis besar pendidikan tasawuf adalah sarana untuk seseorang mendekatkan diri kepada Allah melalui penyucian jiwa dan hati. Hal ini yang dibutuhkan untuk menghadapi kehidupan modern yang dialami oleh manusia, khususnya para remaja milenial yang lekat dengan dunia teknologi dan internet. Pendidikan tasawuf juga harus masuk dan perlu dikemas dengan pendekatan-pendekatan yang terkini agar relate dengan para remaja milenial. Hai ini demi terciptanya remaja yang mempunyai akhlakul karimah dan menjaga pribadinya dari krisis ruhani.
2017
Salah satu fenomena menggembirakan yang terjadi pada masyarakat industri adalah kecenderungan akan hal-hal yang berkaitan dengan spiritualitas. Fenomena spiritualitas yang terjadi akhir akhir ini barangkali telah menggugurkan hipotesis Emile Durkheim yang menyatakan bahwa sikap dan perilaku spiritual mustahil muncul pada masyarakat modern. Karena menurut Durkheim masyarakat modern sangat individualis, memiliki pembagian kerja yang tinggi, perbedaan kepentingan dan keyakinan serta memiliki solideritas yang rendah. Rumusan yang mengatakan bahwa spiritualitas berbanding lurus dengan modernitas suatu masyarakat agaknya tidak selalu benar. Karena pada mayarakat modern seperti saat ini spiritualitas sudah menjadi trend tersendiri. Dikatakan Jung, Manusia, merasa membutuhkan sesuatu yang disebut non-material (daya aktual dan potensial dari energi psikis), setelah segala kebutuhan material telah dicapai namun tak pernah memberikan kepu-asan. Kebutuhan imaterial pada masyarakat modern telah ...
2007
5 a/ah satu dari ciri kehidupan ma!Jarakat modern adalah materialisme, yakni motif kepentingan materi telah mengalahkan kebutuhan dasar manusia untuk meraih makna hidup yang lebih tinggz; yang melampaui kesadaran sehari-hari yang profan, yakni motif mencapai keutuhan atau integrasi J iwa atau moti f
Muẚṣarah: Jurnal Kajian Islam Kontemporer
In this era of digitisation today people are spoiled for social media. Social media is not only used as a medium of communication and information, but it can be used as a means to preach. Da'wah is not only done by face-to-face with Dai directly, but Da'wah can be done in a way indirectly through the mass media. The mass Media became a great opportunity for the Dai to preach. The purpose of this study describes 1) the optimization of digital media for Da'wah, and 2) The challenge of the challenges of the millennial era. The methods used in this study are qualitative descriptive. The results of this research show that Kopyah Ireng community in optimizing digital media through Da'wah can be done in the first way, spreading the knowledge and instilling confidence in the audience or listeners, second, forming a team Specialized in spreading preaching to social media accounts, third, make websites in which contains community issues, fourth, create content da'wah on so...
Jurnal Pemikiran Keislaman
Selain berbagai macam kemajuan dan kemudahan, modernitas juga melahirkan berbagai krisis sosial dan individual yang mencakup krisis identitas, legalitas, penetrasi, partisipasi, distribusi dan krisis moral yang seakan tak terpecahkan dalam kacamata pengetahuan Barat. Berbagai krisis tersebut berakar dari problem psikologis manusia modern yang pada saat tertentu berkembang menjadi sebuah krisis kolektif yang mewabah. Jika demikian, problem psikologi modern yang tak berkesudahan akan sangat berpeluang memberikan dampak negatif dalam kehidupan sosial. Di sini, tasawuf sebagai salah satu disiplin ilmu dalam khazanah keilmuan Islam yang fokus pada dimensi spiritual untuk menyeimbangkan aspek jasmani dan rohani manusia digunakan untuk mengatasi berbagai problematika tersebut. Pada akhirnya usaha ini turut memperkaya khazanah keilmuan yang merupakan salah satu integrasi antara ilmu psikologi dengan ilmu tasawuf, yaitu psikologi transpersonal. Melalui bantuan tasawuf, manusia modern diingat...
Abstrak: Tasawuf merupakan media untuk mendekatkan diri kepada Tuhan, yang didasarkan pada praktik nabi Muhammad dan para sahabatnya. Di dalam al-Qur'an, ditemukan sejumlah ayat yang mendorong seorang Muslim untuk melakukan hal itu. Doktrin-doktrin sufi–seperti zuhd, wara', mujahadah, murâqabah, dan muhasabah– telah diamalkan dan menjadi bagian dari tradisi keberagamaan di kalangan Muslim Indonesia. Namun, praktik tasawuf belum menjadi elemen penting dari pembangunan social. Penulis artikel ini coba mengeksplorasi beberapa aspek dari tasawuf dan relevansinya dengan situasi kontemporer. Abstract: The Relevance of Tasawuf Teachings in Modern Time. Tasawuf is a medium of getting oneself closer to God, based on the practices of the Prophet Muhammad and his Companions. In addition, the Holy Qur'an contains numerous verses urging muslims to do so. Sufi doctrines–such as zuhd, wara', mujahadah, murâqabah, and muhasabah has in fact become part of religious traditions among Indonesians. However, they have not become essential elements of social developments. The present writer explores some aspects of tasawuf and how it becomes relevant to contemporary situation. Pendahuluan Para ulama tasawuf memberikan formulasi bahwa kehidupan Rasul bisa dilihat dari pandangan tasawuf. Hal itu merupakan pengejawantahan dari pengamalan tasawuf sebagaimana yang telah diformulasikan oleh para sufi, dan harus ditekankan bahwa Rasul tidak pernah menyatakan bahwa apa yang diamalkan itu merupakan pengamalan tasawuf, sebab istilah tasawuf saja lahir jauh setelah Rasul wafat. Namun, orang belakanganlah yang memformulasikan keilmuan dan istilah tasawuf. Bila ditelaah kehidupan Rasulullah SAW., maka dapat dilihat bahwa ia hidup sederhana,
2019
Da'wah in the modern era is very dependent on dai millenial. Dai millennial should preach using methods that are applied to the needs of the community and keep abreast of the times. The method of da'wah that is applied in every activity is supported by modern media that are able to attract the attention of mad'u on a large scale. Advances in technology and modern media make the method of da'wah applied by millennials must be revitalized in order to reach the perfection of da'wah. Especially in this era, people are faced with complex life problems. Dai millennial can combine anachronistic and modernist methods of da'wah in da'wah. Both methods of da'wah can attract people's interest and stop the negative side of the modern era. Millennials are required to understand the situation and condition of honey both sociologically and psychologically in order to find the right method of da'wah
Beberapa waktu yang lalu, Gus Miftah seorang pendakwah asal Yogyakarta yang terkenal anti-mainstream sedang ramai diperbincangkan di sosial media. Sebuah video yang memperlihatkan dirinya sedang berdakwah serta mengajak bersalawat para pemandu karaoke yang memakai pakaian seksi viral. Aksinya tersebut yang ia unggah di akun instagram miliknya, menuai pro-kontra di kalangan masyarakat. Ada sebagian yang setuju namun tidak sedikit pula yang menolak dakwahnya tersebut. Cara dakwah yang dilakukan Gus Miftah itu dianggap tidak wajar, karena lokasi dakwahnya adalah sebuah klub malam di Bali yang dianggap sebagian masyarakat tidak pantas untuk berdakwah. Di kalangan masyarakat muslim Indonesia, terdapat beberapa istilah untuk menyebut pendakwah seperti da'i, ustadz, ulama, dan kyai. Kemudian muncul pertanyaan, kenapa sih Gus Miftah berani melakukan dakwah di tempat seperti itu? Apa tujuan sebenarnya. Lantas apa hakikat dakwah menurut agama Islam? Secara etimologi dalam bahasa Arab, dakwah diartikan mengajak, menyeru, atau mengundang. Secara istilah, dakwah adalah ajakan atau seruan kepada sebuah kebaikan dan larangan terhadap sebuah kejahatan yang disampaikan oleh para pendakwah kepada masyarakat. Menurut Quraish Shihab, dakwah adalah ajakan kepada kebaikan atau keinsyafan sehingga mengubah sesuatu yang buruk menjadi lebih baik dan sempurna. Rasulullah SAW mencontohkan bagaimana cara berdakwah yang baik. Rasulullah mulai berdakwah ketika turun perintah dari Allah yang termaktub dalam QS. Al-Muddatstsir 1-4, yang artinya sebagai berikut: "Hai orang yang berkemul (berselimut)! Bangunlah, lalu berilah peringatan! Dan Tuhanmu, agungkanlah! Dan Pakaianmu, bersihkanlah!". Ketika ayat ini turun, Rasulullah diperintahkan untuk berdakwah secara diam-diam. Rumah Al Arqam bin Abil Arqam dijadikan sebagai pusat dakwah Rasulullah. Di awal dakwahnya ini, Rasulullah memakai metode kelembutan serta kasih sayang. Terbukti dengan metode seperti itu, Rasulullah berhasil mengislamkan keluarga dan sahabat terdekatnya.
SALIHA: Jurnal Pendidikan & Agama Islam
The practice of Sufism in the field is very diverse and extraordinary for the expansion of Islamic treasures. This shows that the development of the practice of Sufism is very massive from time to time. The purpose of this study is to describe the development of Sufism thought from time to time, so that the striking differences can be understood by all. The research method used is library research method. The results of the study show that Sufism developed based on the phases of thought and wordview that occurred at that time. The stages of development include: first, the formation period. This period has been since the second decade of Hijriyah by prioritizing asceticism. Second, the development period. At this time Sufism developed in the 3rd century H which saw a concrete transition from asceticism to Sufism. Third, the consolidation period. This period emerged in the 5th century H, which was a time of struggle between the age of asceticism and the development period with the fac...
CARAKA: Jurnal Teologi Biblika dan Praktika, 2021
Preaching to the mil l en n ial generation has its own challenges where this generation often known as instant generation and fast-paced that is influenced by postmodern culture. This generation also does not want to listen a lecturer or sermon that seems to long-winded. The literature analysis on this article can provide insight regarding the c h ara c teristics of the mil l e n nial generation as the audience of the mess a ge that being preached. This article describe the characteristics of the the mil l e n nial generation that become a reference in an effective preaching. An effective preaching to the mil l en n ial generation is t h rought the strategies of the prea c hers that the duration of his/her sermon is not too long, concise, and clear. And then, the sele c tion of slangs diction of the mil l e n nial generation are required. Abstrak Berkhotbah kepada generasi milenial memiliki tantangan tersendiri di mana generasi ini kerap dikenal sebagai generasi yang instan yan...
2019
Tasawuf adalah budi pekerti, akhlak, dan moral. Merupakan inti serta bagian yang tidak dapat dipisahkan dari Islam, bersumber pada Al-Quran dan al-Hadis. Bertujuan untuk mushāhadah (menyaksikan Allah) sebagai pemaknaan mendalam terhadap kata ihsān melalui safā (penycian jiwa) sebagai tarīqatuh (jalan menuju ma’rifatullah ). Prilaku tasawuf adalah cerminan akhlak mulia yang semestinya hadir dalam setiap bidang kehidupan termasuk dalam dunia sastra atau sastra bercorak sufistik. Ia merupakan internalisasi ajaran-ajaran sufi dalam sastra. Inilah yang dilakukan oleh Fahd Pahdepie, novelis asal Indonesia yang mewakili generasi muda dengan creative writink -nya. Metode kualitatif digunakan dalam penelitian ini untuk menggali sedalam-dalamnya tentang karya Fahd terutama novel berjudul “Menatap Punggung Muhammad” dengan teknik wawancara dan studi pustaka. Melalui pendekatan analisis-deskriptif menunjukkan bahwa karya Fahd termasuk pada sastra kontemporer bernuansa sufistik.
Jurnal Pendidikan Islam, 2017
Era globalisasi di abad 21 yang tahapannya sudah dimulai pada masa sekarang ini, ternyata telah memberikan pengaruh yang besar terhadap dunia pendidikan dan masyarakat secara umum. Berbagai aspek yang berkaitan dengan pendidikan, mulai dari materi pelajaran, guru, metode, sarana dan prasarana, lingkungan dan pola hubungan antara guru dan murid perlu ditata ulang untuk disesuaikan dengan tuntutan zaman. Hal ini perlu dilakukan jika dunia pendidikan ingin tetap bertahan secara fungsional dalam memandu perjalanan umat manusia. Begitu juga dengan usaha dari masyarakat, baik secara mandiri maupun kerjasama dengan beberapa pihak, berusaha untuk meminimalisasi dampak negatif akibat dari kecanggihan dan perkembangan teknologi yang sangat pesat. Dunia pendidikan dan seluruh elemen masyarakat di masa sekarang benar-benar dihadapkan pada tantangan yang cukup berat yang penanganannya memerlukan keterlibatan berbagai pihak yang terkait. Dibutuhkan sebuah alternatif dan upaya terobosan yang perl...
Jurnal Dakwah Tabligh, 2020
Da'wah method is one element of da'wah that has an important and strategic role for the success of da'wah. The method of da'wah always experiences development in accordance with the development of the situation and the times. In preaching there are many methods that can be applied by a preacher in conveying the message of preaching. Dai must use appropriate methods with the objectives of da'wah, so that da'wah can achieve success. Millennial era is an era where technology is developing so rapidly, making it easier for people to get information from various places of the world. This millennial era can be said as the golden period of millennial generation. Millennial generation in Indonesia is very addicted to the internet, in this way, to make it easier for the preacher to convey the message of preaching must follow the development of existing technology. Submission of da'wah messages through social media is very supportive for millennial generation. Da'wah methods that are in accordance with the current state of the millennial generation are: the bi al-Hikmah method, the al-mau'izah al-hasanah method and the Wa Jadilhum bi al-lati Hiya Ahsan method. These three methods can make it easier for preachers to convey da'wah messages to the millennial generation, and later da'wah is also easily accepted and understood by the millennial generation.
Epistemé: Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman, 2015
Krisis spiritual yang melanda sebagian besar manusia modern menumbuhkan sebuah gejala yang saat ini tampak menjadi tren baru, bahwa manusia mulai beralih pada dimensi esoterik sebagai pilihan menghadapi kebuntuan modernisme. Wajah modernisme yang tampak anggun nan kokoh dalam filsafat rasionalismenya membawa aspek negatif yang sangat besar. Bentuk pemikiran ini telah menjerumuskan manusia dalam krisis kehidupan yang kompleks dan bersifat global. Permasalahan manusia modern ternyata tidak berhenti dalam tataran idealitas tentang konsep keseimbangan antara dimensi spiritual dan material. Karena dari permasalahan kekeringan spiritual telah memicu persoalan lain yang tidak kalah berbahaya dan terasa begitu nyata dalam kehidupan manusia sekarang, yakni krisis sosial. Berbagai permasalahan sosial yang sedang terjadi dalam dunia modern merupakan sumbangan dari kekeringan spiritual-kalau tidak dikatakan sebagai akar dari permasalahan zaman ini. Kesadaran dan keprihatinan yang mendunia ini menyebabkan ancaman pada manusia yang bersifat katastrofal, artinya ancaman tersebut terjadi dalam skala besar, terjadi secara bersamaan dan dalam lingkup luas. Maka kesimpulan yang didapat adalah bahwa manusia sekarang telah kehilangan makna perjuangan dalam rangka pemeliharaan martabat manusia. Hal ini dikarenakan kondisi yang mengancam eksistensi manusia, masalah tindakan moral di tingkat individu dan sosial, juga akibat-akibat perang adalah merupakan implikasi yang dimut lakkan oleh kebenaran teknologi dan sains modern.
Faril Irvanda, 2022
This research is based on the fact that materialistic culture is in rise and spread across Muslim society. Almost all aspects of life are judged only by material measures. On that basis, the author sees the relevance of Sufi teachings. This research is conduct through library research methode. The primary data sources in this study are Sufi literature and the social condition of Muslim community. The secondary data sources were obtained from several writings from Sufis observer and the results of Sufi practitioners in alleviating various problems and providing various solutions to the society. The results of this study indicate that the morals of Sufism as exemplified by the Prophet Muhammad are very relevant if applied to the current modern era. In addition, various ahwal conditions or spiritual conditions such as qurbah, khauf and raja' can contribute to peace of mind and human peace in everyday life in today's modern era. Especially it can reduce the condition of the soul which always refers to the aspect of materialism which is only focused on outward needs.
PROBLEMATIKA MASYARAKAT MODERN DAN PERLUNYA AKHLAK TASAWUF
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.