Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
14 pages
1 file
Pengukuran penelitian merupakan proses yang dilakukan seorang peneliti untuk menguji hipotesis dan teori. Seorang peneliti menyimpulkan berdasarkan hipotesis bahwa kondisi tertentu harus ada dalam dunia nyata dan kemudian mereka melakukan pengukuran untuk konidisi kondisi nyata tersebut. Dalam pengertian yang lebih sederhana, pengukuran diartikan sebagai suatu prosedur untuk mengklasifikasikan kasus (subyek riset, unit eksperimen, responden, atau secara umum obyek-obyek seperti orang, perusahaan, benda, dan sebagainya) ke dalam kategori-kategori dalam suatu variabel tertentu. Pengertian tersebut menunjukkan bahwa variabel sangat erat kaitannya dengan pengertian pengukuran. Variebel adalah setiap karakteristik yang dapat diklasifikasikan ke dalam sekurang-kurangnya dua klasifikasi. Konsep yang digunakan dalam penelitian dapat diklasifikasikan sebagai objek atau sebagai properti. Objek selain meliputi suatu benda yang nyata, misalnya tulisan, manusia, atau mobil, juga bisa mencakup sesuatu yang abstrak, seperti atom atau ketinggian suatu tempat. Sedangkan properti adalah karateristik dari objek, misalnya sifat fisik manusia bisa dinyatakan dengan berat atau tinggi badan, sifat psikologis seperti sikap atau kecerdasasan, serta sifat sosial yang mencakup kepemimpinan atau status. Karakteristik-karakteristik itulah yang merupakan objek pengukuran dalam penelitian. Setiap objek mempunyai ciri yang membedakan objek tersebut dari objek yang lain. Dalam penelitian, ciri yang kita teliti (diperiksa, diamati, diukur, atau dihitung) tersebut disebut karakteristik, sedangkan objek yang karakteristiknya kita teliti disebut satuan pengamatan. Seorang peneliti menggunakan beberapa bentuk skala dalam melakukan proses pengukuran. Setiap skala tersebut didasarkan sekumpulan asumsi (aturan-aturan) mengenai hubungan antara skala tersebut dengan observasi nyatanya. Konseptualisasi skala tersebut didasarkan pada tiga karakteristik sebagai berikut:1. Urutan bilangan, 2. Urutan perbedaan antara bilangan, yaitu perbedaan antara sepasang bilangan bisa lebih besar, lebih kecil atau sama besar dengan perbedaan sepasang bilangan lainnya; dan 3. Titik awal yang unik yang menunjukkan bilangan 0. Kombinasi ketiga karakteristik tersebut yang mencakup urutan, perbedaan, dan titik awal, membentuk 4 klasifikasi skala pengukuran sebagai berikut:
Perancangan sistem pengukuran pada suhu ruang menggunakan sensor suhu ini mengangkat beberapa isu penting, termasuk bagaimana desain hardware dan desain dari sebuah program yang akan bekerja untuk menjalankan sistem pengukuran suhu ruang. Sensor Suhu adalah komponen yang biasanya digunakan untuk merubah panas menjadi listrik untuk mempermudah dalam menganalisa besarannya. Untuk membuatnya ada dua cara yaitu dengan menggunakan bahan logam dan bahan semikonduktor. Cara ini digunakan karena logam dan bahan semikonduktor mempunyai perubahan tahanan terhadap arus listrik tergantung pada suhunya. Pada logam semakin besar suhu maka nilai hambatan akan semakin naik, berbeda pada bahan semikonduktor, semakin besar suhu maka nilai hambatan akan semakin turun.
KESIAPAN KERJA ASPEK SIKAP, 2020
Tujuan dalam penelitian ini adalah: Mengetahui gambaran empiris terkait dengan kesiapan kerja aspek sikap kerja siswa kelas XII Teknik Kendaraan Ringan SMK IPTEK Weru Sukoharjo. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual mengenai apa yang menjadi tema penelitian. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII Teknik Kendaraan Ringan SMK IPTEK Weru Sukoharjo tahun ajaran 2020/2021. Penelitian ini adalah penelitian populasi karena seluruh siswa kelas XII TKR SMK IPTEK Weru Sukoharjo yang berjumlah 262 siswa dijadikan subjek penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan instrumen angket penelitian. Analisis data dilakukan dengan analisis data deskriptif. Hasil penelitian mendapatkan bahwa kecenderungan tingkat kesiapan kerja aspek sikap kerja siswa kelas XII Progam Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK IPTEK Weru Sukoharjo berada pada kategori sedang dengan nilai persentase sebesar 67,25%. Adapun diantaranya antusiasme siswa dalam bekerja masuk dalam kategori tinggi (80,47%), Kedisiplinan siswa terkait ketaatan dan kepatuhan terhadap tugas dan peraturan masuk dalam kategori sedang (53,91%), kedisiplinan terkait dengan ketaatan dan patuh siswa terhadap peraturan berpakaian termasuk dalam kategori rendah (67,71%), Kedisiplinan berkaitan dengan Ketaatan dan kepatuhan siswa terhadap waktu (jam belajar) berada pada kategori tinggi (69,04%), kemudian kemandirian terkait dengan pelaksanaan tugas secara mandiri termasuk dalam kategori sedang (70,23%), kemandirian kerja terkait dengan inisiatif siswa dalam bekerja termasuk dalam kategori sedang (67,32%), motivasi siswa dalam bekerja masuk dalam kategori tinggi (75,35%), sementara dalam implementasi keselamatan kerja pada siswa masuk dalam kategori tinggi (71,29%), implementasi keselamatan kerja pada alat dan bahan masuk dalam kategori tinggi (73,05%), implementasi keselamatan kerja pada lingkungan kerja masuk dalam kategori tinggi (71,40%)
Laporan Praktikum Ilmu Pemuliaan Ternak , 2023
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui cara mengukur dan letak yang harus di ukur pada sapi Bali, serta memberikan pengalaman kepada Mahasiswa mengenai cara mengukur sapi. Adapun cara pengukuran pada sapi yaitu dengan mengukur lingkar dada, lingkar pergelangan kaki, panjang kepala, lebar kepala, lebar dada, lebar punggung, lebar kelangk, lebar tulang tapis, panjang kelangkang, tinggi pundak, tinggi punggung, panjang badan, dan tinggi dalam dada. Hasil yang diperoleh pada pengukuran sapi yaitu lingkar dada 156, lingkar pergelangan kaki 18, panjang kepala 39, lebar kepala 20, lebar dada 32, lebar punggung 36, lebar kelangkang 38, lebar tulang tapis 28, panjang kelangkang 43, tinggi pundak 120, tinggi punggung 115.5, panjang badan 108, dan tinggi dalam dada 63, dimana perlakuan pengukuran tersebut dilakukan sebanyak 9 kali dengan hasil yang berbeda-beda. Kesimpulan pada pengukuran yaitu Pengukuran yang dilakukan yaitu menyangkut panjang, tinggi, lebar dan lingkar pada sapi potong. Pada pengukuran sapi potong alat yang digunakan yaitu pita meter, jangka ukur dan tongkat ukur. Pengukuran pada sapi potong dilakukan sebanyak sembilan kali.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.