Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Tugas resensi dan sinopsis novel berjudul "Larasati" karya pramoedya Ananta Toer
Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran, 2013
A common problem in this study is about the background of the novel Larasati Pramoedya Ananta Toer. Subproblems in this study is about the background of the place, setting the time and social background. This study was aimed to obtain a description of the background of the novel Larasati Pramoedya Ananta Toer. The research was conducted by using descriptive, qualitative form. Data collection technique is the technique of documentary studies, and data collection tool is the researcher herself as a key instrument. The source of data in this study is novel Larasati Pramoedya Ananta Toer, and data in this study is novel text , which covers the words, phrases, sentences, which describe the background of the place, setting the time and social background. Analysis of the data was associated with interpreting data based on the background of the novel that consists of background Larasati place, setting the time and social background. The results showed that, the setting place can describe to the reader, about the importance of place setting for the characters formation. The background ; when the night changed to morning,can form the characters to become weak and powerless. On the other hand, social background can shapes character who gives her attention and affection. ABSTRAK Masalah umum dalam penelitian ini adalah tentang latar dalam roman Larasati karya Pramoedya Ananta Toer. Submasalah dalam penelitian ini adalah tentang latar tempat, latar waktu dan latar sosial. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh deskripsi tentang latar dalam roman Larasati karya Pramoedya Ananta Toer. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif, berbentuk kualitatif. Teknik pengumpulan data adalah teknik studi dokumenter, dan alat pengumpulan data adalah peneliti sendiri sebagai instrumen kunci. Sumber data dalam penelitian ini adalah roman Larasati karya Pramoedya Ananta Toer, dan data dalam penelitian ini adalah teks roman Larasari karya Pramoedya Ananta Toer yang berupa kata, frase, kalimat, yang menggambarkan latar tempat, latar waktu dan latar sosial. Analisis data dihubungkan dengan dengan menginterpretasikan data berdasarkan latar dalam roman Larasati yang terdiri dari latar tempat, latar waktu dan latar sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, latar tempat dapat memberikan gambaran kepada pembaca, tentang betapa pentingnya latar tempat itu bagi keberadaan tokoh cerita. Latar tempat juga dapat membentuk watak tokoh cerita. Latar waktu ketika malam berganti pagi dapat juga membentuk watak tokoh cerita menjadi lemah dan tak berdaya. Latar sosial dapat membentuk watak tokoh cerita yang memberikan perhatiannya dan kasih sayangnya.
JENTERA: Jurnal Kajian Sastra
Abstrak: Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan realitas sejarah sosial-politik Indonesia dalam novel Larasati karya Pramoedya Ananta Toer dengan perspektif New Historicism. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif interpretif dengan paralel pembacaan antara karya sastra dengan teks sejarah dan desain analisis isi. Gambaran realitas sejarah sosial dan politik Indonesia (periode 1945 hingga 1966) dalam novel Larasati dengan perspektif New Historicism Greenblatt dianggap efektif untuk mengeksplorasi fenomena teks sastra. Novel ini secara langsung berkaitan dengan manifestasi politik Indonesia yang meliputi (1) struktur ideologi yang digunakan untuk memperkuat kekuatan berbasis negara, dan (2) praktik diskursif, bahasa politik yang mengacu pada konstruksi pengetahuan melalui bahasa yang memberi makna pada segi material dan praktik sosial-politik yang melingkupinya.Kata-kata kunci: historisisme baru, ideologi, politik, praktik diskursif : This study aimed to describe the nature of...
2016
ABSTRAK Ditinjau dari segi penikmatnya, karya sastra merupakan bayang-bayang realitas yang dapat menghadirkan gambaran dan refleksi berbagai permasalahan dalam kehidupan. Keistimewaan sebuah karya sastra yakni terdapat berbagai sifat yang dapat dikaji dengan sebuah teori, salah satunya yaitu teori feminisme. Kajian feminisme muncul akibat adanya dorongan kaum perempuan yang ingin menyetarakan hak antara pria dan perempuan yang selama ini seolah-olah perempuan tidak dihargai dalam pengambilan kesempatan dan keputusan dalam hidup. Perempuan merasa terkekang karena superioritas laki-laki dan perempuan hanya dianggap sebagai “bumbu penyedap” dalam hidup laki-laki. Adanya pemikiran tersebut tampaknya sudah membudaya sehingga perempuan harus berjuang keras untuk menunjukkan eksistensi dirinya di mata dunia. Adapun judul penelitian yang kami susun berjudul “Analisis Novel Bumi Manusia Karya Pramoedya Ananta Toer dengan Kajian Feminisme” Kata Kunci : Kajian Feminisme, Feminisme, Novel Bumi ...
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya), 2017
Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan tindak tutur asertif dalam roman Larasati karya Pramoedya Ananta Toer dan implikasinya terhadap pembelajaran bahasa Indonesia di SMP. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat enam fungsi komunikatif tindak tutur asertif yang terdiri atas, tuturan menyatakan, memberitahukan, menyarankan, membanggakan, menggeluhkan, dan melaporkan. Keenam fungsi komunikatif tersebut dituturkan secara beragam dengan tuturan langsung dan tidak langsung. Hasil penelitian ini diimplikasikan dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMP kelas VIII pada materi teks drama. Data dijadikan sebagai contoh dialog teks drama. Kata kunci : tindak tutur asertif, fungsi komunikatif, dan implikasi. CORE Metadata, citation and similar papers at core.ac.uk Provided by Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)
Sastra lahir, tumbuh dan hidup dalam masyarakat. Karya sastra diciptakan pengarang untuk dinikmati, dipahami, dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Sastra menampilkan gambaran kehidupan, dan kehidupan itu sendiri adalah kenyataan sosial. Sastra lahir disebabkan dorongan dasar manusia untuk menaruh minat terhadap masalah manusia dan kemanusiaan juga menaruh minat terhadap dunia realitas yang berlangsung sepanjang hari dan sepanjang zaman. Pengungkapan realitas kehidupan tersebut menggunakan bahasa yang indah, sehingga dapat menyentuh emosi pembaca. Sastra berurusan dengan manusia dalam masyarakat sepertii halnya sosiologi. Usaha manusia untuk menyelesaikan diri dan usahannya dalam masyarakat itu. Hubungan manusia dengan keluargannya, lingkungannya, politik, negara, dan sebagainya. Dalam penelitian murni, jelas tampak bahwa novel berurusan dengan tekstur sosial, ekonomi dan politik yang juga menjadi urusa sosiologi. Penulis menggunakan kerangka sosiologi sastra dalam menganilisis novel “Midah Si Manis Bergigi Emas” Karya Pramoedya Ananta Toer. Penulis bertujuan untuk mengetahui kehidupan yang terjadi dalam novel ini dan kaitannya dengan kehidupan masyarakat pada saat ini.
2019
AbstractThe background of this research was the writer’s interest to explore the heroic values in Roman Larasati by Pramoedya Ananta Toer. Theories used in this research were the definition of romance, intrinsic and extrinsic elements in romance, heroic values, and literature learning. Method used in this research is descriptive in qualitative form. Results analysis found were the elements of self-sacrfice, beliefs of Pancasila and UUD 1945, national conscience as heroic value, and the implementation in learning. The implementation of this research was particularly in the literature learning in high school grade XII semester 2 at basic competence 3.9 and 4.9. Hopefully the results of this research were beneficial as reference for teachers in teaching literature at school. From this research, messages and heroic values could be taken.Keywords: Heroic Values, Romance, Implementatio
REFEREN
Karya sastra merupakan bagian dari masyarakat dan tidak dapat dipisahkan, karena kasus-kasus yang diangkat dalam sebuah karya sastra merupakan cerminan dari kasus-kasus yang terjadi dikehidupan nyata. Salah satu masalah sosial yang diangkat kedalam sebuah karya sastra adalah kriminalitas. Tindakan kriminalitas tidak boleh dibiarkan, karena tindakan kriminal dapat menganggu ketentraman dalam menjalani kehidupan. Novel Sekali Peristiwa di Banten Selatan karya Pramoedya Ananta Toer banyak memunculkan kasus-kasus kriminal yang dilakukan oleh kelompok Darul Islam. Novel ini mengisahkan kehidupan warga desa yang berjuang untuk melawan kelompok Darul Islam yang menguasai desa dengan tindakan-tindakan tidak manusiawi. Berdasarkan analisis, di dalam novel ini ditemukan empat jenis kejahatan yaitu kejahatan ekonomi, kejahatan kekerasan, kejahatan seksual, kejahatan politik.
Lakon : Jurnal Kajian Sastra dan Budaya
Artikel ini mencoba melakukan pembacaan dekonstruksi atas novel Cerita Calon Arang karya Pramoedya Ananta Toer yang seringkali dimaknai secara hitam-putih dengan bineritas atas tokoh yang baik dan yang jahat. Melalui metode dekonstruksi yang meliputi serangkaian tahapan verbal, tahapan tekstual dan tahapan linguistik didapati sebuah multiplisitas pada diri tokoh Carita Calon Arang seperti Empu Baradah dan Calon Arang yang ternyata tidak sekedar baik dan buruk secara mutlak.
Karya sastra sebagai hasil cipta manusia selain memberikan hiburan juga sarat dengan nilai, baik nilai keindahan maupun nilai-nilai ajaran hidup. Orang dapat mengetahui nilai-nilai hidup, susunan adat istiadat, suatu keyakinan, dan pandangan hidup orang lain atau masyarakat melalui karya sastra. Fananie (2002:193) memaparkan bahwa karya sastra merupakan sebuah fenomena produk sosial sehingga yang terlihat dalam karya sastra sebuah entitas masyarakat yang bergerak, baik yang berkaitan dengan pola struktur, fungsi, maupun aktivitas dan kondisi sosial budaya sebagai latar belakang kehidupan masyarakat pada saat karya sastra itu diciptakan. Ratna (2004: 60) mengatakan bahwa pada dasarnya antara sastra dengan masyarakaat terdapat hubungan yang hakiki. Hubungan-hubungan yang dimaksudkan disebabkan oleh a) karya sastra dihasilkan oleh pengarang, b) pengarang itu sendiri adalah anggota masyarakat, c) pengarang memasyarakatkan kekayaan yang ada dalam masyarakat, dan d) hasil karya itu dapat dimanfaatkan kembali oleh masyarakat. Karya sastra bukan hanya untuk dinikmati, tetapi juga dimengerti. Untuk itulah diperlukan kajian atau penelitian dan analisis mendalam mengenai karya sastra. Chamamah (dalam Jabrohim, 2003:9) menyatakan bahwa penelitian terhadap karya sastra penting dilakukan untuk mengetahui relevansi karya sastra dengan kenyataan yang ada dalam masyarakat. Nilai-nilai yang terkandung dalam masyarakat pada dasarnya mencerminkan realitas sosial dan memberikan pengaruh terhadap masyarakat. Oleh karena itu, karya sastra dijadikan medium untuk mengetahui realitas sosial yang diolah secara kreatif oleh pengarang. Novel merupakan salah satu ragam prosa, di samping cerpen dan roman, selain puisi dan drama, di dalamnya terdapat peristiwa yang dialami oleh tokoh-tokohnya secara sistematik dan secara terstruktur. Di antara genre utama karya sastra, yaitu puisi, prosa, dan drama, genre prosalah, khususnya novel, yang dianggap paling dominan dalam menampilkan unsur-unsur sosial. Alasan yang dapat dikemukakan, diantaranya a) novel menampilkan unsur-unsur cerita yang paling lengkap, memiliki media yang paling luas, menyajikan masalah-masalah kemasyarakatan yang paling luas, b) bahasa novel cenderung merupakan bahasa sehari-hari, bahasa yang paling umum digunakan dalam masyarakat. Seorang pengarang berusaha semaksimal mungkin mengarahkan pembaca kepada gambaran-gambaran realita kehidupan lewat cerita yang ada dalam novel tersebut (Ratna, 2006: 335-336).
RETORIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Eufimism and Disphemism in "Corruption" Novel by Pramoedya Ananta Toer.The purpose of this study is to explain the form and function of the use of euphemism and disfemism in the novel "Corruption" by Pramoedya Ananta Toer. This type of research includes descriptive research. The data collection technique used is the note-reading technique. Data analysis used agih and equivalent methods. The validity of the data is obtained through intrarater and interrater. The results of this study are classifications of euphemism and disfemism. The classification is classified into words, phrases and sentences. In addition, the background to the use of euphemism and disfemism is the form in the novel "Corruption" in this study.
Dahlan Yogyakarta Disusun oleh: Fatonah Winiarum NIM : 05025002 PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA 2010 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberagaman dalam sebuah masyarakat dapat menyebabkan terjadinya berbagai fenomena diskriminasi. Diskriminasi merupakan suatu pola pembedaan yang kerap terjadi dalam masyarakat dan dapat memicu terjadinya bermacam-macam konflik. Contoh-contoh bentuk diskriminasi dalam masyarakat yang sering ditemukan adalah dalam hal perbedaan warna kulit, kelas sosial, hingga jenis kelamin serta peran-peran yang mempengaruhinya di dalam masyarakat. Secara formal, pengertian diskriminasi diatur di dalam UU No. 39
Prosiding SNasPPM, 2021
Karya sastra merupakan bentuk refleksi pengarang yang yang diungkapkan berdasarkan pada realitas kehidupan yang didapat dalam kenyataan sosial yang terjadi dimasyarakat..dengan metode deskriptif kualitatif, Pendekatan yang digunakan adalah sosiologi sastra yang mendasarkan pada pandangan-pandangan karl marx. Pendekatan sosiologi marxis digunakan untuk mengkaji aspek-aspek kelas sosioal yang berupa konflik sosial. kesadaran kelas dalam arti bahwa data yang dianalisis berbentuk deskripsi dan tidak berupa angka-angka. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif, Pendekatan dan perjuangan kelas dan aspek alienasi yang berupa, alienasi sesama dan produktifitas. Tekni pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan teknik korpus data. Dengan data primer berupa novel Sekali Peristiwa di Banten Selatan Karya Pramoeda Ananta Toer. Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian aspek kelas sosial yang terjadi dalam novel Sekali Peristiwa di Banten Selatan diantaranya memuat tentang 1)konflik sosial konflik sosial pada kelas sosial dibagi menjadi dua golongan yaitu kelas kapitalis sebagai 2) kesadaran kelas 3) perjuangan. Marx beralasan bahwa dengan begitu kesadaran kelas telah tercapai.
2021
Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan maskulinitas tokoh dalam novel Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer dan implikasinya dalam pembelajaran menganalisis pesan dari buku fiksi kelas XI di SMA. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif. Selain menggunakan metode deskriptif kualitatif, penelitian ini juga menggunakan teori narsistik dengan melihat vokalisasi yang disuarakan oleh masing-masing tokoh. Dalam novel ini, sifat maskulin tidak hanya terdapat pada tokoh laki-laki tetapi juga pada tokoh perempuan. Maskulinitas tersebut sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Beynon. Maskulinitas sifat metroseksual ditunjukan oleh tokoh Maurits Mellema, Robert Mellem, Ah Tjong, Minke, Herman Mellema dan Magda Peters. Mereka memiliki sifat maskulinitas metroseksual karena termasuk golongan orang kelas atas yang terpelajar, bergengsi, serta kaya. Hal tersebut ditunjukan dari kendaraan yang dimiliki, properti, serta kekayaan yang melimpah. Pesan atau amanat yang dis...
Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 2012
The article focus on description and an analysis; (1) types of social moral value which reflection on novel of Bukan Pasar Malam by Pramoedya Ananta Toer; and (2) fungtion of social moral value which reflection from novel of Bukan Pasar Malam by Pramoedya Ananta Toer. This research uses qualitative methodes with descriptive method and also use objective method and mimesis. The analysis material with this description use analysis material based on type of consep and fungtion moral value, then interpretation material that we analysis based on the theory. This research include type and the fungtion moral value that reflection in novel of Bukan Pasar Malam by Pramoedya Ananta Toer is helping, love, understanding, care, togetherness, and also the fungtion of moral value as level of social, motivation, guideline, and monitoring sosial person. Kata kunci: nilai sosial; objektif; mimesis; Bukan Pasar Malam A. Pendahuluan Kata sosiologi berasal dari bahasa latin socius yang artinya teman atau kawan, sedangkan logos artinya ilmu, maka diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan kehidupan masyarakat (Abdulsyani, 1994:2). Manusia pada dasarnya adalah makhluk social yang memiliki naluri untuk senantiasa berhubungan dengan sesama atau hidup dengan orang lain. Hubungan antar sesama manusia tersebut menghasilkan pola interaksi social. Interaksi social tersebut menghasilkan pandangan mengenai kebaikan dan keburukan. Pandangan tersebut merupakan nilai-nilai kemanusiaan yang sangat berpengaruh terhadap tata cara dan pola pikirnya (Soekanto, 2010:103). Persoalan manusia itu banyak sekali yang dibahas di dalam novel, sebagai gambaran dari perbuatan atau kehidupan sosial masyarakat sehari-hari. Novel merupakan salah satu bentuk karya sastra. Jhonson (dalam Faruk, 2010:45-46) mengatakan bahwa novel mempresentasikan suatu gambaran yang jauh lebih realistik mengenai kehidupan sosial. Ruang lingkup novel sangat memungkinkan untuk melukiskan situasi lewat kejadian atau peristiwa yang dijalin oleh pengarang atau melalui tokoh-tokohnya.
Jurnal Bahasa dan Sastra, 2019
This study aims to describe the representation of Javanese social stratificationin Pantai Gadis novel by Paramoedya Ananta Toer, which includes: (1) the formof social stratification of the Javanese community, (2) the causes of of the Javanese community, and (3) the impact of the socialstratification of the Javanese community. This research is a qualitative studyand descriptive methods. Based on the analysis of the data obtained; (1) theform of social stratification in Javanese society is the division of aristocraticgroups (Ndra), priyayi (bureaucrats), and the underprivileged (ordinary people)because they are influenced by factors of power or rank, (2) the causes ofJavanese stratification are several one factor is wealth, power and povertybecause in general the cause is from a person's economic factors, and (3) theimpact of social stratification of the Javanese community one of which isdiscriminatory from various parties both upper and lower classes, then existence of ethnocentr...
SEMIOTIKA: Jurnal Ilmu Sastra dan Linguistik, 2017
The purpose of this study was to describe the objectification of women in the Gadis Pantai novel work Pramoedya Ananta Toer, published in 2007. The theory used in this research is feminist about gender differences. The data collection was done by using literature. The method used to analyze data is descriptive analysis.This discussion resulted in the following points. First, the social stratification of society that social class of the nobility (flag) and grassroots groups (the majority), creates the relation between women as objects and men as subjects. Second, the weak role of women in society and the family, facilitate the ongoing objectification of women. Third, the objectification of women has always led to the violence that makes women find it difficult to rise.. Keywords: gender, women, objectification
JoLLA: Journal of Language, Literature, and Arts, 2021
This present research is developed under the thinking basis that creativity in literature is not limited to the creation of a new literary work but can be extended to the modification or reproduction of a certain literary work into new forms. In the context of this research, creativity is done by reproducing a literary work to the form of a motion picture of film using ecranization processes. This research aims at describing the transformational processes of the Perburuan novel along with its artistic effects in the Perburuan film directed by Ricard Oh. The specific objective was looking at elements of changes that include 1) characters and characterizations, 2) plots, 3) settings, 4) themes, 5) storytelling style, and 6) artistic effects.. The research shows that the transformation takes the form of subtraction, addition, and varied changing which all lent some artistic effects. With these results, we understand that creativity in the world of literature goes beyond the production of new forms, but the reproduction of old forms with appropriate transformation processes that do not violate ethics.
REKAM: Jurnal Fotografi, Televisi, dan Animasi, 2016
Penciptaan ini mengadaptasi novel Gadis Pantai karya Pramoedya Ananta Toer (Pram) menjadi skenario. Kepiawaian Pram dalam menulis novel tidak diragukan lagi. Banyak karya Pram yang menjadi best seller, dari tangannya lahir karya-karya yang hebat, berbagai penghargaan pernah ia dapatkan, hingga nominasi nobel. Karya Pram sampai saat ini belum ada yang berhasil difilmkan, mungkin masa lalu Pram yang dekat dengan Lekra yang membuat seperti ini. Ide menjadi hal yang paling penting dalam sebuah skenario (film), Ide mengadaptasi novel menjadi pilihan yang jitu. Mengingat banyak film yang memenangkan penghargaan merupakan film adaptasi dari novel-novel best seler.Gadis Pantai Pramoedya Ananta Toer’s Novel as a Basic Scenario Creation. The creation is adapting the novel Gadis Pantai by Pramoedya Ananta Toer into a scenario. There is no doubt about Pram expertise in writing novels, many works of Pram considered as best seller, many great works were born from his hands, he has received the...
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.