Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2013, Psikologika (Yogyakarta)
UG Jurnal, 2020
Kesejahteraan psikologis pada suami dan istri merupakan hal yang penting karena mampu menghasilkan pernikahan harmonis dan terhindar dari perceraian. Kasus perceraian mengalami peningkatan tiap tahunnya, hal ini mengindikasikan semakin banyaknya pernikahan yang kurang harmonis dan memiliki kesejahteraan psikologis yang buruk. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji kontribusi koping religus terhadap kesejahteraan psikologis pada suami dan istri serta menguji perbedaan kesejahteraan psikologis antara suami dan istri. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan melibatkan 342 partisipan (215 istri dan 127 suami), berusia 21 -70 tahun. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi sederhana dan independent sample test. Hasil penelitian menemukan bahwa terdapat kontribusi koping religius terhadap kesejahteraan psikologis pada istri dan suami, dengan besaran pengaruh 27%. Pada dimensi-dimensi kesejahteraan psikologis, kecuali dimensi otonomi, mampu dipengaruhi oleh koping religius. Selain itu ditemukan bahwa kelompok partisipan istri dan suami memiliki kesejahteraan dalam kategori tinggi, maka diketahui bahwa tidak ada perbedaan kesejahteraan psikologis antara istri dan suami.
2020
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara religiusitas dengan kesejahteraan psikologis pada dewasa awal yang belum menikah. Hipotesis pada penelitian ini adalah adanya hubungan positif antara religiusitas dan kesejahteraan psikologis pada dewasa awal yang belum menikah. Penelitian dilakukan di Semarang Barat dengan metode sampel insidental dan subjek penelitian sebanyak 35 dewasa awal. Untuk mengungkapkan kesejahteraan psikologis dewasa awal yang belum menikah menggunakan skala kesejahteraan psikologis dewasa awal yang belum menikah dan religiusitas menggunakan skala religiusitas. Metode analisis data yang digunakan adalah teknik korelasi Product Moment. Hasil uji hipotesis menunjukkan ada hubungan positif antara religiusitas dan kesejahteraan psikologis dewasa awal yang belum menikah dengan rxy=0,706 dengan p < 0,01
IKRA-ITH HUMANIORA: Jurnal Sosial dan Humaniora, 2023
Religiusitas memiliki peranan penting dalam membentuk kebahagiaan remaja. Kekeyakinan kepada Tuhan dapat membawa ketentraman yang memunculkan kebahagiaan. Selain itu, memiliki orangtua yang juga religius dapat menjadikan remaja merasa lebih tenang dalam pengasuhan orangtua dan merasa bahagia. Penelitian ini memiliki dua tujuan yaitu untuk mengetahui pengaruh religiusitas terhadap kebahagiaan remaja dan pengaruh religiusitas orangtua terhadap kebahagiaan remaja. Responden penelitian ini adalah 464 orang remaja, melalui teknik accidental sampling. Data dikumpulkan melalui google form yang disebar lewat WhatsApp, Telegram, Facebook dan email. Analisa data menggunakan regresi linear. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh religiusitas terhadap kebahagiaan remaja dan terdapat pengaruh religiusitas orangtua terhadap kebahagiaan remaja. Juga terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara religiusitas orangtua terhadap religiusitas remaja.
2020
Happiness is what everyone wants. With happiness, individuals can feel various positive effects in influencing every aspect of life. This study aims to prove the effect of sense of humor, religiosity and demographic factors on elderly’s happiness. The subject in this study were 211 elderly aged 60 years or above in DKI Jakarta. The sampling method used non-probability sampling. The instrument used were adapted and modified The Happiness Scale Interval Study (HSIS) (Kalmijn et al., 2011) , Multidimensional Sense of humor Scale (MSHS) (Thorson & Powell, 1993) , and The Centrality of Religiosity Scale (CRS) (Huber & Huber, 2012) . Test the validity of measuring instruments using the Confirmatory Factor Analysis (CFA) technique and hypotesis was tested using multiple regression analysis. This results showed that there was a significant effect of sense of humor, religiosity, and demographic factors on elderly’s happiness with contribution of 36.3%, while the remaining 63.4% were variable...
Formosa Journal of Multidisciplinary Research, 2022
Lanjut usia memiliki banyak tantangan dalam segala aspek perkembangannya baik secara fisik, psikis, sosial , ekonomi dan kerohanian yang memicu rasa kesepian seperti: tawar hati, bosan, jenuh, bahkan cemas mengh adapi kematian dan setelah kematian. Untuk itu, kelua rga dan gereja tidak seharusnya menutup mata akan permasalahan yang dialami oleh umat Tuhan ini. Penulis menggunakan metode penelitian kualitatif stu di pustaka untuk memperoleh informasi yang sesuai dengan pembahasan. Penulis terlebih dahulu mengura ikan perkembangan kebutuhan bagi dewasa lanjut, dan peran gereja sebagai pelaksana PAK bagi dewasa lanjut. Kesimpulan dari tulisan ini adalah keluarga dan Gereja sebagai pelaksana Pendidikan Agama Kristen memiliki tugas pelayanan yang harus dirancang secara serius yang dapat dilaksanakan secara sederhana seperti: ibadah, konseling, melengkapi fasilitas, bahkan membuka pelayanan khusus bagi lanjut usia.
Psikoborneo: Jurnal Ilmiah Psikologi, 2021
Perceraian memiliki dampak bagi anak seusia remaja. Reaksi remaja atas perceraian memengaruhi kesejahteraan diri, cara mengatasi masalah dan pencapaian target masa depan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empirik ada atau tidaknya pengaruh koping berfokus emosi dan harapan terhadap kesejahteraan subjektif remaja dengan orangtua bercerai di Kota Samarinda. Subjek penelitian ini adalah 150 remaja dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini Satisfication with Life Scale (SWLS) dan Positive and Negative Affect Schedule (PANAS) untuk mengukur variabel kesejahteraan subjektif, skala koping berfokus emosi, dan skala harapan. Teknik analisa data menggunakan uji regresi model berganda menghasilkan nilai F hitung = 517.902 > F tabel = 3.09, adjust R square = 0.914, dan p = 0.000. Hasil tersebut menunjukkan terdapat pengaruh antara koping berfokus emosi dan harapan terhadap kesejahteraan subjektif pada remaja dengan orangtua berc...
JURNAL SPIRITS, 2020
Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empirik hubungan antara koping religius dengan subjective well-being. Hiptesis dalam penelitian ini adalah ada hubungan positif antara koping religius dengan subjective well-being santri pondok pesantren. Subjek penelitian adalah santri berjumlah 142 orang.Teknik penentuan subjek penelitian menggunakan simple random sampling. Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode tes non kognitif dengan alat ukur psikologi berupa skala.Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala subjective well-being dan skala koping religius Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis yang diajukan yaitu dengan teknik korelasi product moment, untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara koping religius dengan subjective well being. Analisis dilakukan dengan bantuan SPSS versi 16.0 for windows. Hasil uji statistik diperoleh koefisien korelasi (r) sebesar 0,639 dengan p=0,000 (p < 0,05). Hal ini menunjukkan ...
2017
Proses perkembangan pada lanjut usia akan dilaluinya secara urut dengan segala perubahan yang ada menyangkut masalah biologis, psikologis, sosial dan spiritual. Di dalam Islam kajian atas emosi bukanlah hal yang baru. Alquran dan Hadis banyak menggambarkan ciri-ciri dari emosi dasar pada manusia tersebut. Dalam hal ini peneliti tertarik untuk menggambarkan emosi lanjut usia dalam persfektif Islam di Panti Sosial Tresna Werdha Bahakti Pertiwi Manggahang-Kabupaten Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang gambaran kondisi lanjut usia dan gambaran emosi dasar lanjut usia dalam persfektif psikologi Islam di Panti Sosial Tresna Werdha Bahakti Pertiwi Manggahang-Kabupaten Bandung. Dalam hal ini informan terdiri dari 3 informan primer dan 2 informan sekunder. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Studi kasus dipilih karena memberian peluang kepada peneliti untuk menelaah secara mendalam, detail, intensif dan komprehensif. Adapun pengumpulan data penelitian dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi yang diperoleh langsung dari sasaran peneliti berupa catatan, rekaman dan data-data dari sumber yang terkait dengan penelitian. Hasil penelitian dapat disimpulkan pertama kondisi lanjut usia yaitu tiga informan dilihat dari usia7 4-78 tahun, mengalami perubahan fisik, kognitif, social dan spiritual kemudian mendapatkan hak-hak dan melaksanakan kewajiban posisi lanjut usia. Kedua, gambaran emosi dasar pada lanjut usia dalam persfektif Islam yaitu gambaran emosi senang memperlihatkan ekpresi emosi, adanya hubungan intrapersonal, hubungan interpersonal, dan hubungan metapersonal mencintai Allah Swt.. Gambaran emosi marah berupa ekspresi emosi, adanya emosi marah dalam hubungan interpersonal. Gambaran emosi sedih berupa ekpresi emosi, adanya emosi sedih dalam hubungan intrapersonal, hubungan interpersonal, hubungan metapersonal. Gambaran emosi takut berupa ekpresi emosi dan adanya emosi takut dalam hubungan metapersonal.
Coram Mundo: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen
Older people tend to stay at home, a condition that poses new problems for older people. They are alienated from their environment and forgotten by people, resulting in rejection and loss of self-esteem. Therefore, church ministry to the elderly must be viewed as a specific ministry and taken seriously by special workers and servants of God who truly understand the problems of the elderly. These categorical services morally oblige the church to treat its congregation members, the elderly, seriously and responsibly. Ultimately it means striking a balance between being careful and acting responsibly. A church is an institution with an organization. But more than that, the church is a community of believers. According to God's command in Matthew 28: 18-20, After becoming a disciple of Christ and being baptized, a disciple of Christ must be taught the doctrine of the Christian faith, how to live the Christian life.
Wacana
Unresolved loneliness triggers negative things such as depression, anxiety, socialphobia, and other mental disorders. Loneliness in the elderly is an interesting study because at this stage a person experiences an evolutionary setback in social interactions due to physical disability. Initial studies of research found that there was a desire for elderly students to die in a state of husnul khotimah which was implemented with nyantri activities at Islamic boarding schools, but on the other hand they still wanted to be close to their families, this encouraged researchers to know and describe the experience of loneliness, types of loneliness, causal factors, and coping strategies used by elderly students. This research is a qualitative-phenomenological type with data collection techniques: interviews, observation, and documentation. This study resulted in the findings of elderly students wanting to deepen their religious knowledge, but on the other hand they also wanted to be close to loved ones because even though elderly students had structured daily and weekly schedules, they still experienced loneliness in the form of emotional isolation and social isolation, the cause of the loneliness of the elderly students. are situational factors. To overcome this feeling of loneliness, elderly students use emotional focused coping, problem focused coping, and positive religious coping strategies.
Jurnal Surya Muda
Religious coping is a way to overcome depression experienced by a person by improving the individual's relationship with God. This study aims to determine the relationship between religious coping and depression level. This study uses a cross sectional with purposive sampling technique. a sample of 59 respondents using the DASS instrument. The results of the calculation of the Rank Spearmean statistical test obtained the Correlation Coefficient results of 0.447 and Sig. (2-tailed) = 0.000 <0.05 level (2-tailed), which means that Ho is rejected, there is a relationship between religious coping and the level of depression experienced by female inmates in Corrections. Female assisted residents who experience good religious coping, the prisoner does not experience depression or normalcy and vice versa.
2023
* *) Penulis korespondensi Abstrak Relawan merupakan seseorang yang rela mengorbankan dirinya untuk membantu orang lain yang membutuhkan bantuan tanpa mengharapkan imbalan. Kebahagiaan dapat dirasakan oleh relawan dengan memiliki sikap religiusitas dan menolong sesama atau disebut juga sebagai perilaku prososial. Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah terdapat pengaruh religiusitas dan perilaku prososial terhadap kebahagiaan pada relawan. Sampel partisipan pada penelitian ini adalah 105 orang relawan dalam bidang bencana alam, pendidikan, kesehatan, dan lingkungan alam yang sudah menjadi relawan minimal selama satu tahun. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode kuesioner atau angket. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan metode regresi berganda. Hasil penelitian ini adalah religiusitas dan perilaku prososial mempengaruhi kebahagiaan. Secara keseluruhan dapat diketahui bahwa kebahagiaan dan perilaku prososial partisipan tergolong sangat tinggi, sedangkan religiusitas partisipan tergolong tinggi. Penelitian ini menunjukkan bahwa perilaku prososial mempengaruhi kebahagiaan lebih besar dibandingkan dengan religiusitas.
Al-Qalb : Jurnal Psikologi Islam
Artikel ini membahas mengenai peran religiusitas islam dalam meningkatkan kesejahteraan psikologis. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan Sistematic Literatur Review (SLR), Data yang digunakan dalam penelitian bersumber dari database publikasi ilmiah baik nasional dan internasional seperti Google Scholar. Hasil penelitian mengungkap tentang religiusitas islam dan dimensinya, kesejahteraan psikologis dan dimensinya serta peran religiusitas islam dalam meningkatkan kesejahteraan psikologis. Masingmasing dari dimensi religiusitas islan memiliki hubungan dengan dimensi kesejahteraan psikologis.
LINK, 2018
Masa lansia merupakan masa paling akhir dari siklus kehidupan manusia. Seseorang dikatakan lanjut usia apabila berusia 60 tahun ke atas. Hal penting yang perlu diketahui dalam proses pendampingan atau perawatan lansia adalah aspek-aspek di dalam kehidupan lansia yang turut berubah sebagai bagian dari tahap perkembangannya. Salah satu dari sekian banyak aspek penting adalah aspek spiritual. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kesehatan spiritual lansia yang berada di rumah dan yang berada di panti. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain studi komparatif yang dilakukan di desa Batur kecamatan Getasan, kota Salatiga dan Panti Wredha Salib Putih Salatiga pada bulan Februari hingga Maret 2017. Enam riset partisipan diikutkan dalam penelitian ini yang ditentukan menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan field research (penelitian lapangan) yaitu melalui observasi pasif dan wawancara mendalam dengan bentuk semi terstruktur. Data kemudian diolah dan dianalisis menggunakan analisis fenomenologi. Hasil penelitian ini adalah ditemukannya 6 kategori yang berkaitan dengan kesehatan spiritual partisipan, yaitu konsep sehat sakit, agama, harapan dalam hidup, keterkaitan antara diri sendiri, orang lain dan lingkungannya, kepercayaan kepada Tuhan dan makna hidup dalam dunia.
2021
Happiness is not only related to money or wealth, but it can be influenced by religion. This article has a focus and purpose of exploring the views of the Indonesian and Singaporean people regarding the notion of happiness. This article also aims to see how respondents know the understanding of religion, the causes of human hearts that are sad or happy, and know the scientific basis of religion as a path to happiness. Also, to know how to be religious to achieve happiness. Qualitative and quantitative research is the research methods used in this paper—material obtained from guidelines, articles, and survey results. This paper's result is that human life's primary goal is to achieve prosperity and happiness in this world and the hereafter. The achievement of these two main goals must be based on religion because happiness belongs only to Allah. The results showed an influence between Islamic religious activities carried out on the happiness of the millennial generation in In...
Psikologika (Yogyakarta), 2022
Orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus merasakan beban secara fisik dan psikis yang berat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh religiusitas dan welas asih diri (self-compassion) terhadap kesejahteraan psikologis orang tua yang memiliki Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Responden dalam penelitian ini adalah 107 orang tua ABK yang berdomisili di Kota Makassar. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh religiusitas dan welas asih diri terhadap kesejahteraan psikologis pada orang tua ABK. Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan skala religiusitas yang dikembangkan oleh Nashori (2012), skala kesejahteraan psikologis oleh Ryff dan Keyes (1995) yang telah diadaptasi ke dalam Bahasa Indonesia oleh Azalia et al. (2018), skala Self-Compassion disusun oleh Neff (2003) yang telah diadaptasi ke dalam Bahasa Indonesia oleh Sugianto et al. (2020). Data dari hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan teknik analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan religiusitas dan welas asih diri terhadap kesejahteraan psikologis. Program untuk menunjang religiusitas dan welas asih diri diperlukan bagi orang tua dengan ABK.
JKP (Jurnal Kesehatan Primer), 2022
The purpose of this research was to study the variables of religiosity, positive religious coping and negative religious coping as predictors of student's subjective well-being. The subjects of this research were 166 college students. Their subjective well-being was measured by using the SWB-SLS Scale (Positive Affect, Negative Affect and Life Satisfaction at Campus) and the SWB-PLS (Positive Affect, Negative Affect and Personal Life Satisfaction). Religiosity Scale and Religious Coping Scale were used respectively to measure the religiosity and the positive and negative religious coping. Based on the parametric-statistic analysis with Pearson's product-moment correlation indicated that there is a positive relationship between positive religious coping and student's subjective well-being and a negative relationship between negative religious coping and student's subjective well-being. However, it was not found that religiosity has relationship with student's subjective well-being. Based on the multiple regression analysis, this research showed that the three variables can simultaneously become the predictors of student's subjective well-being. The effective contribution of positive and negative religious coping is more significant than that of religiosity to student's subjective well-being.
JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA, 2012
Masa menopause adalah hal yang alamiah dan tidak terelakkan pada setiap perempuan yang memasuki usia 50. Di saat memasuki masa menopause, perempuan mengalami perubahan penting dalam kehidupannya. Ini tidak hanya terjadi pada sisi fisiologis, tetapi juga kehidupan psikologis dan sosial perempuan. Memang perubahan ini tidak dialami perempuan secara universal, tetapi banyak penelitian mencatat bahwa menopause akan membawa pengaruh yang besar dalam perubahan fungsi tubuh, produksi hormon, status reproduksi, hubungan, penampilan, ekspektasi, dan kondisi sosial (Stewart, 2005). Penelitian ini berusaha untuk melihat bagaimana perempuan dalam usia pra-menopause dan pasca menopause mengenali, menghadapi dan mensikapi pada saat proses menopause dan setelah menopause. Penelitian menemukan variabel-variabel yang mempengaruhi perempuan dalam mempersepsikan dan menghadapi menopause. The menopause has been described as a deficiency disease associated with a wide variety of physical and psychologi...
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.