Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2015, Visipena Journal
…
14 pages
1 file
Hakikat manusia sejak zaman Nabi Muhammad saw sampai saat ini, tetap terus menarik untuk dibahas sampai kapan. Berbagai macam pendekatan yang telah dilakukan untuk mengkaji hakikat manusia itu sendiri. Mulai dari pendektan filosofis sampai pendekatan multi disiplin-interkonektif. Akan tetapi pembahasan tentang manusia tidak pernah selesai dengan tuntas kerena terkait peran dan mamfaat manusia itu sendiri sebagai subjek dan sekaligus objek dalam kehidupan di dunia ini. Sebagai subjek, manusia selalu menjadi actor utama dalam setiap dimensi kehidupan manusia itu sendiri, dan sebagai objek manusia merupakan target dalam setiap aktivitas kehidupan yang pada akhirnya bermuaran kepada terwujudnya kebahagiaan hidup manusia itu sendiri.Salah satu dimensi kehidupan manusia adalah tentang pendidikan. Manusia merupakan pemeran utama dan menempati peranstrategis dalam proses pendidikan, baik sebagai subjek maupun objek. Oleh sebab itu, pembahasan tentang hakikat manusia dalam konteks pendidikan...
Pikiran-pikiran Al-Ghazali tentang manusia
Konsep pemikiran Al-Ghazali tentang manusia sangat komprehensip. Ia mengungkap manusia tidak hanya dari sudut pandang jasmaninya saja, tapi juga aspek rohaninya. Hakikat manusia menurut Al-Ghazali ialah jiwanya (an-nafs). Al-nafs yaitu substansi yang tersendiri, yang mempunyai daya mengetahui, bergerak dengan kemauannya dan penyempurna bagi bagian-bagian lainnya. Manusia menurut Al-Ghazali hidup di dunia ini mempunyai tujuan yang jelas yaitu tercapainya kebahagiaan, baik di dunia maupun di akhirat, sedangkan tujuan akhirnya ialah tercapainya kebahagiaan akhirat yang puncaknya yaitu dekat dengan Allah dengan cara bertemu dan melihat Allah yang di dalamnya terdapat kenikmatan-kenikmatan yang menyeluruh yang tidak pernah diketahui oleh manusia ketika di dunia.
2017
Perbincangan tentang manusia merupakan perbincangan yang tidak pernah ada akhirnya. Perbincangan tersebut bak bola salju, semakin lama semakin membesar dan berkembang. Dalam bukunya Man The Unknown, A. Carrel menjelaskan tentang kesuitan yang dihadapi untuk mengetahui hakikat manusia kendatipun banyak para ilmuan, filosof, sastrawan dan rohaniawan telah banyak membahasnya. Tapi kita hanya mampu mengetahui beberapa segi tertentu dari diri kita dan hanya menurut tata cara kita sendiri. Kita tidak mengetahui hakikat manusia secara utuh. Keterbatasan pengetahuan manusia tentang dirinya karena masalah manusia adalah multikompleks. Ibarat benang kusut kita sulit mengurai ujungnya. Beberapa pertanyaan yang patut diajukan dalam pembahasan tentang manusia dengan segala keterbatasan yang ada adalah bagaimana terminology manusia dalam alqur’an, proses kejadiannya, rahasia keragamannya, peran dan tanggung jawabnya.
Journal of Research and Thought on Islamic Education (JRTIE)
This study discusses human nature in an Islamic perspective according to Imam Al-Ghazali and the implications of this view in everyday life. The library research method is used in collecting data from various sources such as books, magazines, journals, and related literature available in the library. Google Scholar is the main source of information in collecting data. The collected data is analyzed and processed to produce conclusions. The results of this study are that according to Imam Al-Ghazali, humans consist of physical and spiritual aspects that are interrelated and influence one another. The implication of this view in everyday life is the importance of maintaining a healthy body through a healthy diet, exercise and adequate rest. In addition, avoiding behavior that damages the body and morals and strengthens faith and spirituality also helps to maintain a balance between the physical and spiritual aspects of human beings.
Journal of Natural Science and Integration, 2018
Tulisan ini bertujuan untuk mengeksplor konsep manusia dalam persfektif alQur‟an, saintis Muslim dan saintis Barat (sekuler). Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode content analisis. Sumber data penelitian ini berupa Al Qur`an dan buku-buku literatur yang berkaitan dengan sejarah perkembangan manusia, baik dari persfektif sain Islam maupun sain Barat. Kajian-kajian literatur yang dihimpun akan dikategorisasikan, direduksi, dibandingkan, diverifikasi dan kahirnya ditarik kesimpulan. Hasil penelitian ini menegaskan bahwa; Pertama; Al-Qur‟an sebagai sumber ilmu telah menggambarkan bagaimana hakekat kemanusiaan mulai dari asal usul penciptaan manusia, potensi yang diberikan Allah kepada manusia dan tugas serta tujuan dari penciptaan manusia itu sendiri. Kedua; Manusia dalam persfektif saintis Muslim memperkuat dan membuktikan kesesuaian antara konsep al-Qur‟an dan konsep ilmu pengetahuan. Ketiga; Konsep manusia dalam persfektif sain Barat (sekuler) meni...
Quraish Shihab mengutip dari Alexis Carrel dalam "Man the Unknown", bahwa banyak kesukaran yang dihadapi untuk mengetahui hakikat manusia, karena keterbatasan-keterbatasan manusia sendiri.
zaman sekarang konsep yang sangat menarik untuk digali dan dikaji dalam al-Quran adalah tentang Manusia (humanistik), teologi dan astronomi. dalam hal ini akan dikemukakan bagaimana pandangan al-Quran tentang manusia. bagaimana al-Quran dengan mengungkapkan pandangannya terhadp manusia dengan ciri kebahasaannya yang khas. pembahasan ini mjuga menerangkan tentang pandangan ulama dan intelek kontemporer seperti Toshihiko Izutsu, Harun Nasution, dan Quraisy Shihab. tulisan ini disadur dari Tesisnya Sulaiman Ibrahim tentang "Konsep Takdir Menurut al-Quran."
Al-Qur'an adalah kitabullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. untuk segenap manusia. Di dalamnya Allah menyapa akal dan perasaan manusia, mengajarkan tauhid dan menyucikan manusia dengan berbagai ibadah, menunjukkan manusia kepada hal-hal yang dapat membawa kebaikan serta kemaslahatan dalam kehidupan individual dan sosial, membimbing manusia kepada agama yang luhur agar mewujudkan diri, mengembangkan kepribadiannya, serta meningkatkan diri manusia ke taraf kesempurnaan insani. Sehingga, manusia dapat mewujudkan kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Lisyabab : Jurnal Studi Islam dan Sosial, 2022
Sifat Manusia Al-Qur'an Al-Tin menyatakan bahwa manusia adalah manusia yang baik (ahsani taqwim). Oleh karena itu, Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman dan bertakwa agar menjadi manusia yang berakhlak mulia dan mencapai kesempurnaan fisik dan mental yang sempurna dengan potensi menjadi Ahsani Takwim (makhluk tertinggi) harus dibangun dan dikembangkan. dan sebaliknya. Sebaliknya, Tuhan menurunkan levelnya. Orang yang beriman dan beramal shaleh. Epistemologi yang digunakan Fazlur Rahman adalah Bayani, epistemologi ini khas pemikiran Arab, menekankan otoritas teks sebagai sumber informasi utama dan Nahwu di bidang lain sebagai alat untuk menganalisis teks. Juga menggunakan Shorof, Balghoh, Fiqh, dan Kalam. Dan sifat Al-Qur'an itu universal, dan para mufassir ketika melihat Al-Qur'an biasanya tidak rasional dan menggunakan pendekatan lain juga. Sehingga hasil pengambilan hukum dan hakikat al-Qur'an tidak mengalami kerancuan dalam mengambil sikap atas dasar al-Qur'an, menurut Rahman. Konsep manusia harus diyakini oleh Rahmatan Lil Alamin, Tafsir adalah proses yang tidak final dan pasti, tetapi tetap membutuhkan. tambahan sesuai dengan perjalanan waktu, sehingga Al-Qur'an akan selalu menjadi sumber jawaban yang konkrit.
Al-I'jaz : Jurnal Studi Al-Qur'an, Falsafah dan Keislaman, 2019
Konsep manusia dalam Al-Qur'an dijelaskan sangat komprehensif, mulai dari proses penciptaan, perjanjian manusia dengan penciptanya, kelahiran, tanggungjawab serta kewajiban yang harus dilakukannya. Manusia sebagai makhluk diberi dua pilihan oleh penciptanya, untuk mengikuti kebajikan atau kejahatan. Manusia selamat karena mengikuti kebajikan, dan sebaliknya. Salah satu kebajikan paling utama adalah shalat, sedangkan kejahatan paling dahsyat adalah kesombongan dan kelalaian dalam shalat. Tulisan ini mengurai, menganalisis dan mendeskripsikan secara lengkap dan kritis menggunakan pendekatan linguistik dan semantik, bagaimana konsep manusia dalam Al-Qur'an.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Jurnal Islam Dan Masyarakat Kontemporari, 2015
Jurnal Literasiologi, 2023
Jurnal Ilmiah Didaktika, 2013
Seri Filsafat Teologi, 2019
Diya Al-Afkar: Jurnal Studi Al-Qur'an dan Hadits, 2018